Analisis Univariat Hasil dan Pembahasan

42

BAB 4 Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan data primer yaitu pengisian kuesioner kualitas hidup generik yaitu SF-36 yang dilanjutkan dengan pengambilan data sekunder berupa hasil laboratorium yaitu kadar glukosa darah puasa dan kadar glukosa darah post prandial di Bagian Rekam Medik RSUD Cilegon. Penelitian dilakukan selama lima bulan yaitu dari bulan Januari 2013 sampai dengan Mei 2013. Penelitian dilakukan dengan metode consequtive sampling. Sampel yang diambil adalah 51 orang ditambah 10 dari jumlah sampel, sehingga total sampel penelitian berjumlah 56 orang.

4.1 Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk melihat gambaran distribusi frekuensi pada variabel independen dan variabel dependen yang diteliti. Analisis univariat menggambarkan distribusi umur, jenis kelamin, kadar glukosa darah puasa GDP, kadar glukosa puasa post prandial GDPP, dan kualitas hidup. Selanjutnya hasil analisis univariat akan dijelaskan pada sub-bab berikut ini : Tabel 4.1.1 Distribusi Umur Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Cilegon Bulan Januari 2013 – Mei 2013 Variabel Mean SD Median Modus Min - Max Umur tahun 54,02 7,946 53,00 48 40 - 75 43 Hasil analisis pada tabel 4.1.1 didapatkan bahwa rata-rata umur penderita diabetes melitus tipe 2 yang menjadi responden penelitian adalah 54,02 tahun dengan umur termuda adalah 40 tahun dan umur tertua adalah 75 tahun. Penelitian Isla, dkk pada tahun 2011 mengemukakan hasil yang tak jauh berbeda, dengan rata-rata umur responden penelitian adalah 54,2 tahun. 45 Poroojam,M dkk dalam sebuah penelitian diabetes melitus tipe 2 di Romania menggambarkan rata-rata responden adalah 60 tahun. 46 Hal ini menunjukkan kecenderungan peningkatan prevalensi diabetes melitus tipe 2 seiring bertambahnya umur. Menurut WHO, setelah usia 30 tahun, maka kadar glukosa darah akan naik 1-2 mgdLtahun pada saat puasa dan akan naik 5,6-13 mgdL pada 2 jam setelah makan. 47 Semakin bertambah usia, maka risiko resistensi insulin pun meningkat sehingga menyebabkan prevalensi gangguan toleransi glukosa dan diabetes melitus tipe 2 meningkat signifikan. 22,47 Tabel 4.1.2 Distribusi Jenis Kelamin Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Cilegon Bulan Januari 2013 – Mei 2013 Variabel Kategori Jumlah Persentase Jenis Kelamin Laki-laki 26 46.4 Perempuan 30 53.6 Jumlah 56 100 Hasil analisis tabel 4.1.2 didapatkan bahwa dari total sampel 56 orang, sebagian besar penderita diabetes melitus tipe 2 yang menjadi responden penelitian adalah perempuan berjumlah 30 orang 53,6. Penderita diabetes melitus tipe 2 yang berjenis kelamin laki-laki hanya berjumlah 26 orang 46,4. Hal ini sesuai dengan Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 yang menunjukan bahwa diabetes melitus lebih banyak dijumpai pada perempuan 6,4 dibanding laki-laki 4,9. 48 Sebuah studi cross sectional yang dilakukan oleh Gautam di India pun menggambarkan bahwa sebagian besar penderita diabetes melitus tipe 2 berjenis kelamin perempuan dengan persentase sebesar 44 65. 49 Hal senada dikemukakan oleh Moraveji M bahwa 60,2 perempuan menderita diabetes melitus tipe 2 di Iran. 50 Gambar 1 Distribusi Kadar Glukosa Darah Puasa GDP pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Cilegon Bulan Januari 2013 – Mei 2013 Hasil analisis gambar 1 didapatkan bahwa kadar glukosa darah puasa GDP rata-rata penderita diabetes melitus tipe 2 yang menjadi responden penelitian adalah 183,88 mgdl. Kadar glukosa darah puasa terendah adalah 83 mgdl, sedangkan kadar tertinggi adalah 407 mgdl. Hal ini menunjukkan bahwa kontrol glikemik jangka pendek di RSUD Cilegon masih jauh dari target yang dikeluarkan oleh PERKENI tahun 2011 yaitu 100 mgdL baik pada penderita dengan risiko kardiovaskuler maupun penderita tanpa risiko kardiovaskuler. 2 45 Gambar 2 Distribusi Kadar Glukosa Darah Post Prandial GDPP pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Cilegon Bulan Januari 2013 - Mei 2013 Hasil analisis gambar 2 didapatkan bahwa kadar glukosa darah post prandial GDPP rata-rata penderita diabetes melitus tipe 2 yang menjadi responden penelitian adalah 237,48 mgdl. Kadar glukosa darah post prandial terendah adalah 112 mgdl, sedangkan kadar tertinggi adalah 498 mgdl. Hal ini menunjukkan bahwa kontrol glikemik jangka pendek di RSUD Cilegon masih jauh dari target yang dikeluarkan oleh PERKENI tahun 2011 yaitu 140 mgdL baik pada penderita dengan risiko kardiovaskuler maupun penderita tanpa risiko kardiovaskuler. 2 46 Tabel 4.1.3 Distribusi Kualitas Hidup pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Cilegon Bulan Januari 2013 – Mei 2013 Variabel Kategori Mean SD Median Modus Min - Max Kualitas hidup Quality of Life QOL Physical Component Score PCS 42.05 7.843 42.00 45 28 - 58 Mental Component Score MCS 45.86 10.442 47.50 49 16 - 65 Gambar 3 Distribusi Kualitas Hidup Fisik Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Cilegon Bulan Januari 2013 – Mei 2013 47 Gambar 4 Distribusi Kualitas Hidup Mental Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Cilegon Bulan Januari 2013 – Mei 2013 Hasil analisis tabel 4.1.3 didapatkan bahwa rata-rata skor kualitas hidup fisik penderita diabetes melitus tipe 2 yang menjadi responden penelitian adalah 42,05 dengan skor terendah adalah 28 dan skor tertinggi adalah 58. Rata-rata skor kualitas hidup mental adalah 45,86, dengan skor terendah adalah 16 dan skor tertinggi adalah 65. Pada studi yang dilakukan SF-36 Coorporation, skor kualitas hidup rata- rata orang sehat adalah 50, sehingga pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kualitas hidup penderita diabetes lebih buruk daripada populasi orang sehat. 40 Kualitas hidup penderita diabetes melitus tipe 2 lebih buruk daripada orang tanpa diabetes juga digambarkan dalam penelitian Porojan,M dkk pada populasi diabetes melitus tipe 2 di Romania. 46 Hal senada diperkuat dengan penelitian Rita pada populasi lansia di Indonesia. 9 Populasi diabetes mempunyai skor yang lebih rendah dalam semua skala baik skala fisik, psikologik, sosial dan lingkungan dibandingkan dengan populasi sehat. Hal ini disebabkan karena diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit kronik yang membutuhkan pengobatan jangka panjang 48 dan kompleks. 9 Hasil analisis menggambarkan bahwa diabetes melitus tipe 2 mempunyai skor kualitas hidup fisik lebih rendah dibandingkan skor kualitas hidup mental.

4.2 Analisis Bivariat

Dokumen yang terkait

Hubungan Kepatuhan Diet dengan Kualitas Hidup pada Penderita Diabetes Melitus di RSUD Dr. Pirngadi Medan

16 149 122

Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Gula Darah Puasa Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Cilegon Tahun 2013

3 10 59

Hubungan Kadar Glukosa Darah Puasa dengan Profil Lipid pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Cilegon Periode Januari 2012-April 2013

3 34 70

HUBUNGAN KECEMASAN DENGAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 Hubungan Kecemasan Dengan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di RSUD Salatiga.

0 3 13

HUBUNGAN ANTARA KADAR GLUKOSA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN KUALITAS HIDUP PADA Hubungan Antara Kadar Glukosa Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Kualitas Hidup Pada Peserta Prolanis Askes Di Surakarta.

1 2 13

HUBUNGAN ANTARA KADAR GLUKOSA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN KUALITAS HIDUP PADA Hubungan Antara Kadar Glukosa Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Kualitas Hidup Pada Peserta Prolanis Askes Di Surakarta.

0 4 17

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di RSUD Dr. Moewardi.

0 2 15

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN HIPERTENSI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM Hubungan Kadar Gula Darah Dengan Hipertensi Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

0 3 14

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR GULA DARAHPADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

0 1 16

KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2Rawat Jalan Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun.

0 1 17