BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan cross-sectional untuk mengetahui korelasi antara kadar
glukosa darah dengan peningkatan kualitas hidup penderita diabetes melitus tipe 2 di RSUD Cilegon.
3.2.Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Cilegon selama lima bulan yaitu dari Januari 2013 sampai dengan Mei 2013. Pengambilan
data primer yaitu pengisian kuesioner kualitas hidup generik yaitu SF-36 yang dilanjutkan dengan pengambilan data hasil laboratorium terbaru berupa kadar
glukosa darah puasa dan kadar glukosa darah post prandial terbaru.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah penderita diabetes melitus tipe 2 yang berobat ke Instalasi Rawat Jalan, Poliklinik Penyakit Dalam, RSUD
Cilegon. Sampel adalah penderita diabetes melitus tipe 2 yang dipilih dengan cara consequtive sampling.
43,44
3.4. Jumlah Sampel
Perkiraan besar sampel dalam penelitian ini dihitung berdasarkan rumus besar sampel penelitian analisis korelatif, yaitu sebagai berikut :
43
37
51 Keterangan:
Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5, hipotesis satu arah, sehingga Z α = 1,64.
Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 10, maka Z β = 1,28.
Sedangkan nilai korelasi r adalah 0,4 yang didapatkan melalui uji pendahuluan terhadap 20 orang sampel.
3.5. Kriteria Sampel
Kriteria Inklusi :
Usia penderita ≥ 40 tahun.
Penderita didiagnosa diabetes melitus tipe 2.
Lama menderita diabetes melitus tipe 2 ≤ 10 tahun.
Penderita tidak memiliki riwayat gangguan psikiatri.
Penderita memiliki hasil laboratorium yang menerangkan kadar glukosa darah puasa GDP dan glukosa darah post prandial
GDPP.
Penderita dapat berkomunikasi verbal dan berbahasa Indonesia.
Penderita mampu membaca dan menulis.
Penderita bersedia menjadi responden penelitian.
Penderita dirawat oleh satu atau beberapa anggota keluarganya.
Kriteria Eksklusi :
Penderita dengan diagnosis selain diabetes melitus tipe 2, misalnya diabetes melitus tipe 1 atau diabetes melitus
gestasional.
Penderita memiliki riwayat penyakit kronik lain seperti Tuberculosis
, CHF, PPOK, asma dan osteoarthritis.
Penderita menggunakan insulin dalam pengelolaan penyakitnya.
Pengelolaan penyakit dilakukan oleh penderita sendiri.
Penderita tidak menyelesaikan seluruh pertanyaan kuesioner
SF-36 sehingga tidak memungkinkan untuk menjadi responden.
3.6. Cara Kerja Penelitian