Latar Belakang Pengaruh pendapatan asli daerah (PAD) dan pengeluaran pembangunan terhadap terhadap pertumbuhan ekonomi daerah di kota Padang Sidumpuan tahun (2004-2009)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hakekat pembangunan daerah sebagai bagian dari pembangunan nasional adalah terwujudnya kesejahteraan umum yang berkeadilan sosial sebagaimana telah diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945. Bahwa dengan adanya proses pembangunan yang dilaksanakan secara berkelanjutan dari waktu ke waktu diharapkan adanya perubahan yang signifikan terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata. Sedangkan terwujudnya kesejahteraan rakyat dapat diukur dari tingkat pendidikan, kesehatan, sosial, budaya, politik dan keamanan, Artinya serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah, bersama sama dengan masyarakatnya dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal untuk merangsang perkembangan ekonomi daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah. Fahrurrazy, 2009:11. Setiap upaya pembangunan ekonomi daerah mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah. Dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah daerah dan masyarakatnya harus secara bersama-sama mengambil inisiatif pembangunan daerah. Oleh karena itu, pemerintah daerah beserta partisipasi masyarakatnya dan dengan menggunakan sumber daya yang ada harus mampu menaksir potensi sumber daya yang diperlukan untuk merancang dan membangun perekonomian daerah. Arsyad, 2010:374. 2 Dengan diberlakukannya UU No.12 Tahun 2008 perubahan kedua atas UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah memberikan kewenangan dan keleluasaan yang lebih luas bagi Pemerintah KabupatenKota sebagai pelaksana dan promotor pembangunan di daerah untuk mengatur dan menentukan sendiri kegiatan pembangunan wilayah yang sesuai dengan prioritas kebutuhan masyarakat setempat. Pada hakekatnya pembangunan ekonomi merupakan serangkaian usaha dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier. Dengan kata lain arah dari pembangunan ekonomi adalah mengusahakan agar pendapatan masyarakat naik secara mantap dan dengan tingkat pemerataan yang semakin baik.BPS, Pendapatan Regional Kota Padangsidimpuan. Selanjutnya sebagai komitmen Pemerintah Kota Padangsidimpuan melalui otonomi daerah dituntut kreatif dalam mengembangkan perekonomian agar terciptanya kesejahteraan masyarakat khususnya sebagai kontribusi pada kesejahteraan nasional umumnya dilakukan dengan pelaksanaan pembangunan wilayah yang terencana, terarah dan berkesinambungan berdasarkan pada pedoman RPJMD Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Renstrada Rencana Strategi Lima Tahun Daerah dan Renja Rencana Kerja Tahunan Daerah. Dengan demikian suatu daerah sangat memerlukan beragam data yang dapat dijadikan sebagai dasar acuan, baik dalam penyusunan evaluasi 3 pembangunan ekonomi di daerah yang telah dilaksanakan maupun dalam perumusan perencanaan di masa yang akan datang. Berbicara mengenai hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah tidak dapat dilepaskan dari pembicaraan mengenai otonomi daerah. Otonomi daerah menurut UU No. 12 Tahun 2008 adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sedangkan perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah menurut UU No. 33 Tahun 2004 adalah suatu sistem pembagian keuangan yang adil, proporsional, demokratis, transparan, dan efisien dalam rangka pendanaan penyelenggaraan dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Dalam menghadapi kondisi otonomi daerah, maka Kota Padangsidimpuan harus memiliki kesiapan dan kemantapan sumber-sumber dana bagi pembiayaan pembangunan yang mutlak diperlukan untuk mewujudkan Kota Padangsidimpuan menjadi daerah yang mandiri dari ketergantungan pemerintah pusat. 4 Tabel 1.1 Jumlah pendapatan asli daerah PAD, Pengeluaran pembangunan dan Perumbuhan ekonomi di Kota Padangsidimpuan Tahun 2004-2009 Milyar Rupiah Sumber : BPS, Dispenda, Bappeda Kota Padangsidimpuan Angka-angka pertumbuhan yang telah tercapai tersebut tidak menjadikan pemerintah daerah menjadi puas dan berdiam diri. Upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Padangsidimpuan sangat dibutuhkan adanya peran aktif pemerintah Kota Padangsidimpuan dalam mengelola keuangan daerah dan pendapatan asli daerah. Berdasarkan realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2004 sampai dengan 2009, peningkatan pendapatan asli daerah dari Rp. 5.236.214.144.- pada tahun 2004 menjadi Rp. 5.493.385.199.- pada tahun 2005, selanjutnya untuk tahun 2006 sebsar Rp. 6.127.853.838.- seterusnya tahun 2007, 2008 dan 2009 masing-masing Rp.9.028.230.054.-, Rp 9.654.590.648.- dan Rp 11.836.009.085,- Tahun Pendapatan Asli Daerah PAD Pengeluaran Pembangunan Pertumbuhan Ekonomi Daerah 2004 a 2.5 70.2 474.9 2004 b 2.7 86.2 514.9 2005 a 2.6 89.8 545.6 2005 b 2.8 91.8 595.6 2006 a 3 116.5 640.4 2006 b 3 136.5 680.4 2007 a 4.4 157.5 715.9 2007 b 4.6 177.5 795.9 2008 a 4.7 182.6 862.1 2008 b 4.9 188.6 882.1 2009 a 5.6 180.5 929.5 2009 b 6.2 170.5 969.5 5 Seiring dengan kondisi tersebut mendorong pemerintah daerah untuk terus berupaya menggerakkan perekonomian dengan menggunakan pengeluaran pembangunan secara efektif dan efisien. Jumlah pengeluaran pembangunan tahun 2004 – 2009 sebesar Rp 156.321.274.965,- pada tahun 2004, tahun 2005 sebesar Rp 181.714.595.773,- tahun 2006 sebesar Rp 252.988.542.764,- dan pada tahun 2007 sebesar Rp 334.964.313.203,- seterusnya tahun 2008 dan 2009 masing- masing sebesar Rp 371.128.328.892,- dan Rp 351.051.345.089,- dari jumlah pengeluaran pembangunan tersebut menghasilkan pertumbuhan dari tahun 2004 – 2008 dan pada tahun 2009 mengalami defisit. Berdasarkan pada Pendapatan Regional Kota Padangsidimpuan Tahun 2009, dapat diketahui bahwa program-program yang dijalankan pemerintah daerah telah menunjukkan hasil yaitu berdasar pada penghitungan Produk Domestik Regional Bruto PDRB, dan pertumbuhan PDRB atas dasar harga berlaku yang tercatat di Kota Padangsidimpuan selama enam tahun dari 2004 - 2009 yaitu pada tahun 2004 sebesar 989,8 milyar , sedangkan pertumbuhan tahun berikutnya hingga tahun 2008 masing-masing adalah 1,14 trilyun pada tahun 2005; 1,32 trilyun tahun 2006; 1,51 trilyun tahun 2007 , 1,74 trilyun tahun 2008 dan 1,89 trilyun pada tahun 2009. Oleh karena itu dengan meninjau kembali pertumbuhan pengeluaran pembangunan di Kota Padangsidimpuan yang tidak banyak diikuti dengan pertumbuhan ekonominya, maka hal ini mendorong penulis untuk melakukan penelitian di Kota Padangsidimpuan. 6 Berangkat dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti : Pengaruh Pendapatan Asli Daerah PAD Dan Pengeluaran Pembangunan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Di Kota Padangsidimpuan Tahun 2004 – 2009 .

B. Perumusan Masalah