48 dapat dilihat apakah mereka sebagai seorang pengusaha, buruh atau hanya sebagai
pekerja keluarga yang tidak menerima upahgaji. Adapun ke-tujuh macam status pekerjaan tersebut adalah :
1 Berusaha sendiri tanpa bantuan orang lain 2 Berusaha dibantu buruh tidak tetap tidak dibayar
3 Berusaha dengan buruh tetap dibayar 4 Buruh karyawan Pemerintah Swasta
5 Pekerja bebas di pertanian 6 Pekerja bebas di non pertanian
7 Pekerja tidak dibayar Untuk Kota Padangsidimpuan, status buruh karyawan Pemerintah swasta
dan berusaha sendiri merupakan status pekerjaan yang paling dominan yakni 30,87 persen buruh karyawan pemerintah atau swasta, dan 25,54 persen berstatus
berusaha sendiri. Kemudian persentase terbesar setelah dua status pekerjaan diatas adalah status berusaha dengan dibantu buruh tidak tetap atau tidak dibayar
sebanyak 19,84 persen. Persentase status pekerjaan yang terkecil adalah status pekerja bebas di sektor pertanian 0,58.BPS,Statistik Kota Padangsidimpuan
2008
4. Potensi Alam Kota Padangsidimpuan
Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang perekonomian dan kehidupan masyarakat Kota Padangsidimpuan.
Oleh karena itu pengembangan sektor pertanian harus diselenggarakan secara
49 efisien, sehingga mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas produk-produk
sektor pertanian. Selain itu juga harus diarahkan agar dapat menunjang pertumbuhan
ekonomi, memantapkan
stabilitas nasionalregional
serta pemerataan dan penyebaran pembangunan dengan menembus isolasi serta
ketradisionalisme pertanian. Pengembangan sektor pertanian sangat diharapkan dalam menunjang
sasaran pembangunan Kota Padangsidimpuan sebagai daerah yang sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian. Disamping itu sektor ini juga
diharapkan dapat mendorong peningkatan pendapatan regional yang pada
akhirnya dapat meningkatkan pendapatan penduduk daerah ini. BPS,Statistik
Kota Padangsidimpuan 2008
a. Tanaman Bahan Makanan Pembangunan pertanian tanaman pangan yang dilakukan perlu
memperhatikan kesesuaian antara jenis tanah, topografi, iklim, budaya serta faktor pendukung teknis lainnya, terutama kesesuaian antara kemampuan, kemauan dan
keinginan penduduk dengan peluang pengembangan pertanian tanaman pangan dan dorongan serta kebijaksanaan dari pemerintah untuk memacu pertumbuhan
sub sektor tanaman pangan. Produksi padi sawah di Kota Padangsidimpuan pada tahun 2009 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2008 demikian juga
dengan rata-rata produksinya. Rata-rata produksi padi tahun 2008 adalah sebesar 55,07 kuintal per hektar sementara tahun 2009 turun menjadi 54,71 kuintal per
hektar.
50 Bahan makanan lain yang dominan dihasilkan Kota Padangsidimpuan
selain padi sawah adalah ubi kayu. Pada tahun 2009, Kota Padangsidimpuan menghasilkan 2.489,54 ton ubi kayu dengan rata-rata produksi 148,18 kuintal per
hektar. Sementara untuk produksi tanaman sayur-sayuran di dominasi oleh buncis dan sawi. Produksi tanaman sayur buncis mencapai 1.210,28 ton dengan rata-rata
produksi sebesar 161,37 kuintal per hektar sedangkan produksi tanaman sayur sawi sebesar 1.099,59 ton dengan rata-rata produksi 108,87 kuintal per hektar.
Jenis tanaman buah-buahan pada tahun 2009 di Kota Padangsidimpuan tidak menunjukkan jumlah yang besar dikarenakan merupakan daerah perkotaan.
Sesuai dengan julukan kota salak, produksi buah salak terbanyak dibandingkan buah-buahan yang lain, yaitu sekitar 9.140 ton diurutan selanjutnya adalah buah
mangga 2.034 ton. Untuk melihat tingkat kemajuan yang telah dicapai dalam usaha pertanian
tanaman pangan, salah satunya melalui tingkat produktivitas tanaman pangan yang dihasilkan, semakin tinggi tingkat produktivitasnya berarti usaha pertanian
tanaman pangan lebih berdayaguna, lebih efektif dan lebif efisien. Dari aspek geografis, topografi fisiografi dan demografis, Kota
Padangsidimpuan walaupun merupakan daerah perkotaan, namun sebagian desa kelurahan yang ada memiliki potensi komoditi perkebunan kelapa sawit, karet,
kopi, kelapa, coklat. Pada tahun 2009 tanaman perkebunan rakyat yang paling luas di Kota
Padangsidimpuan adalah tanaman karet yaitu sekitar 2.066 hektar, dan tanaman yang sudah menghasilkan tercatat sekitar 1.014,20 ton. Sedangkan tanaman
51 perkebunan rakyat yang memiliki produksi paling tinggi tahun 2009 adalah kelapa
yakni sebesar 1.061,20 ton dengan luas lahan 502 hektar. BPS,Statistik Kota Padangsidimpuan 2008
b. Peternakan Perkembangan populasi ternak sapi tahun 2009 meningkat dibandingkan
tahun 2008 menjadi 734 ekor setelah sebelumnya terjadi penurunan yang sangat drastis. Peningkatan juga terjadi pada populasi ternak kambing domba dan ayam
kampung. Sementara populasi ayam ras, itik, dan kerbau menurun drastis dibanding tahun 2008.
.Produksi daging ternak sapi dan kerbau tahun 2009 mengalami penurunan menjadi 3,9 ton dan 1,4 ton dibandingkan dengan produksi tahun 2008 yaitu
sebesar 5,25 ton dan 5,50 ton. Sementara produksi daging kambing dan domba tahun 2008 mencapai 1.192 ton.
Produksi daging yang berasal dari ternak unggas pada tahun 2009 tercatat sebanyak 51,30 ton daging ayam kampung, 84 ton daging ayam pedaging, dan
0,409 ton itik manila. Sedangkan produksi telur pada tahun 2008 ada sebanyak 43,92 ton telur ayam kampung, 129,2 ton telur itik itik manila, dan 14,00 ton
telur ayam petelur. BPS,Statistik Kota Padangsidimpuan 2008
c. Perikanan Potensi sumberdaya perikanan sesuai dengan aspek geografis dan
topografi di Kota Padangsidimpuan, hanya ada perikanan darat, karena wilayah
52 kekuasaan daerah otonomi Pemerintah Kota Padangsidimpuan tidak berbatasan
langsung dengan perairan laut atau merupakan daerah darat yang bergelombang berbukit. Produksi ikan darat yang tercatat pada tahun 2009 masih sama dengan
produksi tahun 2008, baik dari penangkapan perairan umum maupun hasil budi daya ikan darat. BPS,Statistik Kota Padangsidimpuan 2008
5. Keadaan PAD Kota Padangsidimpuan Tahun 2004 - 2009