52 kekuasaan daerah otonomi Pemerintah Kota Padangsidimpuan tidak berbatasan
langsung dengan perairan laut atau merupakan daerah darat yang bergelombang berbukit. Produksi ikan darat yang tercatat pada tahun 2009 masih sama dengan
produksi tahun 2008, baik dari penangkapan perairan umum maupun hasil budi daya ikan darat. BPS,Statistik Kota Padangsidimpuan 2008
5. Keadaan PAD Kota Padangsidimpuan Tahun 2004 - 2009
Bagi perekonomian daerah pendapatan asli daerah adalah sesuatu hal yang sangat penting dan merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah daerah
KabupatenKota yang harus selalu dan terus menerus dipacu pertumbuhannya. Jumlah kenaikan kontribusi pendapatan asli daerah akan sangat berperan dalam
peningkatan kemandirian pemerintah daerah untuk tidak selalu tergantung kepada bantuan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.
Adapun realisasi pendapatan asli daerah menurut komposisi tiap jenis pendapatan asli daerah Kota Padangsidimpuan dari tahun 2004-2009 dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
53 Tabel 4.2
komposisi tiap jenis pendapatan asli daerah Kota Padangsidimpuan dari tahun 2004 – 2009
Sumber PAD
2004 2005
2006 2007
2008 2009
Pajak Daerah
2.254.183.547 2.196.481.512
2.692.793.381 3.176.718.331
3.982.462.106 4.672.149.572
Retrebusi Daerah
2.243.188.851 2.852.223.495
3.061.191.559 3.239.350.505
3.953.677.985 4.856.760.104
Hasil Pengolahan
Kekayaan Daerah
42.000.000 60.000.000
60.000.000 999.391.120
1.351.286.655 1.513.488.168
Pendapatan lain yang
sah
696.841.746 384.680.192
313.868.898 1.612.770.098
367.163.902 793.611.243
PAD
5.236.214.144 5.493.385.199
6.127.853.838 9.028.230.054
9.654.590.648 11.836.009.087
Sumber : BPS, Dispenda Kota Padangsidimpuan
Pada tabel diatas menunjukkan hasil pendapatan asli daerah yang selalu meningkat. Selama kurun waktu lima tahun tersebut retribusi dan pajak
memberikan kontribusi terbesar secara berganti terhadap pendapatan asli daerah. Pada tahun 2004 yang memberikan kontribusi terbesar adalah pajak daerah yaitu
sebesar Rp 2.254.183.547 dan pada tahun 2005-2007 yang memberikan kontibusi terbesar adalah retrebusi daerah yaitu masing-masing Rp 2.852.223.495 pada
tahun 2005, Rp 3.061.191.559 pada tahun 2006 dan Rp 3.239.350.505 tahun 2007, pada tahun 2008 pajak daerah kembali memberikan kontribusi terbesar
hingga mencapai sebesar Rp. 3.982.462.106, dan pada tahun 2009 retribusi daerah yang memberikan kontribusi terbesar yaitu Rp 4.856.760.104
sehingga retribusi dan pajak daerah yang ada di Kota Padangsidimpuan merupakan sumber yang
dapat diandalkan. Namun peran pendapatan asli daerah di luar retribusi daerah
54 dan pajak daerah tetap sangat diharapkan mengingat tuntutan dana yang harus
disediakan oleh pemerintah yang semakin meningkat setiap tahunnya. Kemudian kontribusi terbesar setelah retribusi dan pajak adalah dari
pendapatan lain-lain yang sah masing-masing jumlah dari tahun 2004-2009 yaitu Rp. 696.841.746; Rp. 384.680.192; Rp. 313.868.898; Rp. 1.612.770.098, Rp.
367.163.902 dan Rp 793.611.243. Berikutnya diikuti dengan besar hasil pengelolaan kekayaan yang terpisah yang tiap tahunnya meningkat dari tahun
2004-2009 yaitu dari jumlah Rp. 42.000.000 pada tahun 2004 dan sampai tahun 2009 jumlahnya menjadi Rp. 1.513.488.168. Tetapi pada tahun 2009 hasil
pengelolaan kekayaan yang terpisah lebih besar memberikan kotribusi dari pada pendapatan lain-lain yang sah, disini bisa dilihat bahwa pengelolaan kekayaan
terpisah mengalami peningkatan yang besar dari tahun sebelumnya. Mengingat kebutuhan masyarakat Kota Padangsidimpuan yang semakin
meningkat mendorong pemerintah daerah untuk mengupayakan peningkatan penerimaan daerah dengan memberi perhatian kepada perkembangan pendapatan
asli daerah, namun upaya peningkatan pendapatan asli daerah ini sering menemui kendala diantaranya adalah kurang adanya kesadaran dari masyarakat untuk
membayar wajib pajak dan retribusi, maka dari itu sebagai wujud upaya peningkatan pendapatan asli daerah adalah dengan melakukan sosialisasi dengan
masyarakat serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membanyar pajak dan retribusi.
Kemudian dapat pula ditindaklanjuti dengan memberikan kompensasi berupa pelayanan yang baik dan perbaikan fasilitas umum bagi masyarakat.
55 Komponen-komponen dari pendapatan asli daerah secara penuh dapat digunakan
oleh daerah sesuai dengan kebutuhan dan prioritas daerah, disamping memperlihatkan adanya upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam
menggali sumber-sumber pendapatan daerah. Hal ini menjadikan suatu daerah KabupatenKota lebih leluasa untuk mengurus dan mengatur rumah tangganya
khususnya setelah diberlakukan otonomi daerah. Berdasarkan uraian di atas, secara garis besar usaha untuk meningkatkan
pendapatan asli daerah adalah dengan cara ekstensifikasi dan intensifikasi. Ekstensifikasi adalah dengan meluaskan jaringan obyek pendapatan asli daerah,
sedangkan intensifikasi adalah dengan mengoptimalkan penerimaan dari obyek pendapatan asli daerah yang ada.
Menguraikan tentang belum optimalnya hasil pendapatan asli daerah di Kota Padangsidimpuan sehingga mengakibatkan kecilnya kontribusi pendapatan
asli daerah terhadap total penerimaan daerah, ada beberapa faktor yang menyebabkan yaitu pertama, masih adanya sumber pendapatan potensial yang
dapat digali oleh pemerintah daerah tetapi berada diluar wewenang daerah tersebut. Kedua, Dilihat dari Kota Padangsidimpuan yang belum lama lahir dan
dalam proses pembangunan jadi sumber pendapatan potensial belum terjamah. Ketiga, rendahnya tingkat hidup dan ekonomi masyarakat, Keempat, kurang
mampunya pemerintah daerah dalam menggali sumber-sumber pendapatan yang ada.
Selanjutnya dapat dilihat peningkatan jumlah pendapatan asli daerah di Kota Padangsidimpuan beserta peningkatan persentasenya pada tabel berikut:
56
Tabel 4.3 PAD dan Pertumbuhannya di
Kota Padangsidimpuan
Tahun 2004 - 2009 Tahun
Pendapatan Asli Daerah Rp Pertumbuhan
2004 5.236.214.144.-
4,91 2005
5.493.385.199.- 11,55
2006 6.127.853.838.-
47,33 2007
9.028.230.054.-, 6,94
2008 9.654.590.648.-
22,59 2009
11.836.009.087,-
Sumber : Data Sekunder yang diolah Tahun 2011
Demikian pula dengan melihat angka-angka yang terdapat dalam tabel diatas dapat diuraikan bahwa pada tahun 2004 pendapatan asli daerah Kota
Padangsidimpuan sebesar Rp. 5,23 miliar, kemudian menyusul tahun 2005 pendapatan asli daerah menjadi Rp. 5.49 miliar persentasenya meningkat menjadi
4,91 persen. Selanjutnya untuk tahun 2006 pendapatan asli daerah meningkat menjadi Rp. 6.12 miliar atau peningkatan persentase sebesar 11,55 persen. Tiga
tahun berikutnya yaitu pada tahun 2007, 2008 dan 2009 jumlah pendapatan asli daerah meningkat yaitu sebesar Rp. 9.02 miliar, Rp. 9.65 miliar dan Rp. 11.83
miliar, namun kenyataan menunjukkan pada tahun 2007, 2008 dan 2009 ini, peningkatan pendapatan asli daerah mengalami peningkatan jumlah persentase
pada tahun 2007 yaitu 47,33 persen, tahun 2008 mengalami penurunan persentase menjadi 6,94 persen dan tahun 2009 kembali mengalami peningkatan menjadi
22,59.
57
6. Keadaan Pengeluaran Pembangunan Kota Padangsidimpuan Tahun