adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
”
4
Menurut Hadari Nawawi sebagaimana dikutip Abudin Nata, guru adalah “orang yang kerjanya mengajar atau memberikan pelajaran di
sekolah atau kelas. Secara lebih khusus lagi, ia mengatakan bahwa guru berarti orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang
ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak dalam mencapai kedewasaan masing-
masing.”
5
Dengan demikian guru bukan hanya seorang pengajar yang hanya memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya di dalam kelas, tapi
seorang pendidik profesional yang harus memperhatikan aspek kognitif, psikomotorik dan afektif pada anak didik agar tumbuh dan terbina
menjadi manusia yang memiliki ilmu pengetahuan dan berkepribadian.
2. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Sebelum dijelaskan pengertian pendidikan agama Islam, penulis akan menjelaskan pengertian pendidikan secara umum terlebih dahulu.
Pengertian pendidikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah “proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
”
6
Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan ialah:
“Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
4
Peraturan Pemerintah R.I Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru, Jakarta BP. Cipta Jaya, 2009, h. 2.
5
Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997, h. 62.
6
Tim Penyusun Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia …, h. 263.
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
”
7
Menurut Arifin dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam, pendidikan adalah “menumbuhkan personalitas kepribadian serta menanamkan rasa
tanggung jawab. Usaha kependidikan bagi manusia menyerupai makanan yang berfungsi memberikan vitamin bagi pertumbuhan manusia.”
8
Menurut M. Ngalim Purwanto, pendidikan adalah “segala usaha
orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan atau pimpinan
yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak, dalam pertumbuhannya jasmani dan rohani agar berguna bagi diri
sendiri dan bagi masyarakat. ”
9
Sementara Ahmad Tafsir mendefinisikan pendidikan adalah “pengembangan pribadi dalam semua aspeknya. Dengan penjelasan
bahwa yang dimaksud pengembangan pribadi ialah yang mencakup pendidikan oleh diri sendiri, pendidikan oleh lingkungan, dan pendidikan
oleh orang lain guru. Seluruh aspek mencakup jasmani, akal, dan hati. Jelasnya pendidikan adalah bimbingan yang diberikan kepada seseorang
agar ia berkembang secara maksimal. ”
10
Menurut Ahmad D. Marimba pendidikan adalah “bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan
rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.”
11
Jadi dalam definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli tersebut, pendidikan setidaknya terdiri dari beberapa unsur, yaitu:
1. Adanya pendidik atau pembimbing orang yang lebih dewasa
7
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional RI, Undang- Undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan Jakarta: Depdiknas, 2006, hal. 5
8
Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, “Tinjauan Teoretis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan
Interdisipliner”, Jakarta, Bumi Aksara, 2003, Cet. I, hal. 7.
9
M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006, Cet. XVII, hal. 10.
10
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung, Remaja Rosdakarya, 1994, Cet. II, hal. 26-27.
11
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: PT. al- Ma‟arif
Bandung1989, Cet. VIII, h. 19.
2. Adanya peserta didik 3. Adanya bimbingan atau pertolongan
4. Bimbingan itu mempunyai tujuan 5. Adanya alat-alat yang dipergunakan dalam usaha tersebut
Maka bisa ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan ialah bimbingan atau pertolongan secara sadar yang diberikan
oleh orang dewasa atau pendidik kepada peserta didik dalam perkembangan jasmani dan rohani agar ia mampu mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia.
Sedangkan kata agama berasal dari bahasa Sanskerta. Menurut suatu pendapat ia terdiri dari kata-kata: a = tidak dan gama = kacau,
kocar-kacir, atau tidak teratur. Selain itu ada pula yang mengartikan agama sebagai teks atau kitab suci dan juga tuntunan. Memang agama
mengandung ajaran-ajaran yang berisikan tuntunan hidup bagi penganutnya.
12
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa agama berarti “ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan kepercayaan dan
peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan manusia serta lingkungannya
.”
13
Dalam bahasa Arab dipakai kata al-Dîn yang artinya “tunduk,
patuh.”
14
Mahmud Saltut dalam bukunya Quraish Shihab, menyatakan bahwa agama adalah
“ketetapan-ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi pedoman hidup manusia.
”
15
Dalam bukunya Quraish Shihab, menurut Muhammad Abdullah Badran, dalam bukunya al-Madkhal ila al-Adyan, berupaya untuk
12
Supriadi, et. al.,Buku Ajar Pendidikan Agama Islam, Jakarta: CV. Grafika Karya Utama, 2001,Ccet. II, h.33
13
Tim Penyusun Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia …, h. 12
14
Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: PT Hidakarya Agung, 1990, Cet. VIII, h. 133.
15
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran, Bandung: Mizan, 1992, h. 209.
menjelaskan arti agama dengan merujuk kepada al- Qur‟an ia memulai
bahasannya dengan pendekatan kebahasaan. Al-Dîn
yang biasa diterjemahkan “agama”, menurut guru besar al- Azhar
itu, menggambarkan “hubungan antara dua pihak dimana yang pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi dari pada yang kedua.”
16
Jika demikian agama adalah ajaran yang mengatur tentang hubungan makhluk dengan khaliknya, hubungan sesama manusia dan
hubungan manusia dengan lingkungannya, yang mencakup tentang keimanan atau kepercayaan, ibadah dan muamalah.
Kata Islam merupakan bentuk dasar mashdar, infinitive dari kata aslama
– yuslimu yang berarti “menyerahkan diri, tunduk, patuh atau taat, damai” kata-kata tersebut berakar dari kata salima yang berarti
“selamat, sentosa.”
17
Sedangkan Islam, menurut pemakaian bahasa, berarti berserah diri kepada Allah swt. Hal ini dipertegas oleh firman Allah swt berikut ini:
“Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama
Allah swt, padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya
kepada Allah swt-lah mereka dikembalikan .” Q.S Ali Imran3: 83.
Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Islam adalah beserah diri, tunduk dan kepatuhan seorang hamba kepada Allah.
Jadi manusia yang mengaku Islam haruslah tunduk dan patuh kepada sang Khalik penciptanya agar ia senantiasa selamat sentosa.
Sedangkan pengertian agama Islam secara terminologis adalah
agama Allah yang disampaikan kepada Rasul Muhammad saw untuk diteruskan kepada seluruh manusia, yang mengandung ketentuan-
ketentuan keimanan akidah, ibadah, muamalah interaksi sosial dan
16
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran …,h. 209-210.
17
Mahmud Yunus, Kamus Arab- Indonesia…, h. 177.
akhlak, yang menentukan proses berpikir, merasa, berbuat dan terbentuknya kata hati.
18
Menurut Ţahir bin Şalih al-Jazairî dalam kitabnya al-Jawâhir al- Kalamiyah bahwa Islam adalah:
َا ّيبَن ِهِبَءاَجاَم َعيِمَج َنأِب ِبلَقلاِب ُقيِدْصَتلاو ِناسِللاب ُراَرْ قِاا َوُه ُماْسِاا ٌ ْدِصو ٌقَح ملسو هيلع ها ىلص دّمحم
“Islam adalah mengakui dengan lisan dan membenarkan dengan hati bahwa segala yang datang dari Nabi Muhammad saw. Itu benar
adanya.”
19
Jadi agama Islam sebagai agama Allah swt adalah jalan hidup yang ditetapkan oleh Allah swt sebagai sumber kehidupan, yang harus dilalui
ditempuh oleh manusia, untuk kembali atau menuju kepada-Nya. Oleh karena itu, bila manusia yang berpredikat muslim, benar-
benar harus menjadi penganut agama yang baik, yang senantiasa mentaati ajaran Islam dan menjaga agar rahmat Allah swt tetap berada
pada dirinya. Ia harus mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan ajarannya yang didorong oleh iman sesuai dengan akidah
Islam. Setelah dijelaskan pengertian pendidikan, agama dan Islam maka
penulis akan menjalaskan pengertian pendidikan agama Islam. Banyak para pakar pendidikan yang mendefinisikan pendidikan agama Islam, di
antaranya adalah sebagai berikut. Pendidikan agama Islam adalah
“upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,
hingga mengimani, ajaran agama Islam, dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan
18
Supriadi, et. al., Buku Ajar Pendidikan Agama Islam…, h. 42.
19
Ţahir bin Şalih al-Jazairy, al-Jawâhir al-Kalamiyah, Surabaya: al-Hidayah, t.th, h.2.
kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.
”
20
Menurut Ahmad D. Marimba pendidikan agama Islam yaitu “bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam
menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.
”
21
Zakiah Darajat mendefinisikan pendidikan agama Islam adalah: Pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama islam, yaitu
berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan itu ia dapat memahami, menghayati, dan
mengamalkan ajaran-ajaran agama islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama islam itu sebagai suatu
pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak.
22
Tayar Yusuf mengartikan pendidikan agama Islam sebagai “usaha
sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan kecakapan dan keterampilan kepada generasi muda agar kelak menjadi
manusia bertakwa kepada Allah swt. ”
23
Sedangkan menurut Ahmad Tafsir pendidikan agama Islam adalah
“bimbingan yang diberikan seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai
dengan ajaran Islam. ”
24
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan, bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha sadar yang dilakukan oleh orang dewasa
terhadap peserta didik agar meraka dapat memahami ajaran Islam seluruhnya serta mengamalkannya.
20
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Bebasis Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, Cet. III, h. 130.
21
. Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam …, hal. 23.
22
. Zakiah Darajat, Ilmu Penididkan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1996, Cet. III, hal. 86-89.
23
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasi Kompetensi…, h. 130.
24
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasi Kompetensi…, h. 130.
3. Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam