Identitas Korban Kekerasan Terhadap Anak

45 tidak dapat menghentikan sebagai pelaku tindak kekerasan rumah tangga terhadap anak 46

C. Identitas Korban Kekerasan Terhadap Anak

Keriteria Korban Tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga Yang ditemukan pada lima kasus ini ternyata berbeda-beda, hal ini dapat di lihat pada tabel 3 Informan Usia Pendidikan Tingkatan anak Akibatnya Kasus 1 16 SD 3 Cacat Fisik Kasus 2 14 SD 2 Cacat Fisk Kasus 3 15 SD 1 Patah Tulang Kasus 4 12 SD 2 Pemerkosaan Kasus 5 17 SMP 1 Gangguan Jiwa Berdasarkan temuan di lapangan , keriteria para anak yang jadi korban kekerasan anak menunjukan usia pada masih dini dan masih terhitung belum mengerti apa-apa antara anak laki-laki dan perempuan, dan berdasarkan pendidikan mereka masih menginjak SD, Dan Juga SMP, dan yang paling banyak mengalami kekerasan adalah anak perempuan sering kali mereka Dipukul, dijambak, ditendang, 46 LBH Jakarta, Nobik Apik Lembaga Bantuan Hukum “ Sindikat Perdagangan Anak Perempuan Selembaran LBH 2004 Jakarta, h. 4 Data dari wawancara 10 Februari 2008 Desa Gandaria rt 01 rw 05 Tangerang Banten 46 diinjak, dicubit, dicekik, dicakar, ditempel besi panas, dipukul dengan karet timba, dijewer dan lain sebagainya. Akibat tindakan yang tidak terpuji itu, akan membawa dampak pada si kecil, seperti kematian. Menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Mempengaruhi kesehatan anak. Mempengaruhi kemampuan untuk belajar dan kemauannya untuk bersekolah. Mengakibatkan anak lari dari rumah. Menghancurkan rasa percaya diri anak. Dapat mengganggu kemampuannya untuk menjadi orang tua yang baik di kemudian hari. Di antara rutinitas itu terlihat pemandangan yang tak enak. Seringkali terjadi kasus seorang ayah mencabuli anak kandungnya yang mempunyai keterbelakangan mental. Jika si ayah sudah puas, untuk menghindani jejaknya, si ayah yang biadab ini mengancam kepada putrinya yang masih belia. Ayah yang tidak mempunyai perikemanusiaan ini akan membunuh bocah perempuannya jika memberitahu kejadian yang baru saja dilakukannya. Hal ini kesetaraan antara pendidikan SD, SMP tidak dapat mengerem tindakan kekerasan yang di lakukan oleh orang tua. 47 Tentunya sebagai orangtua harus memandang anak sebagai amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai potensi dan generasi penerus cita-cita dan eksistensi bangsa dan negeri. Serta sebagai dambaan dan penerus keluarga.Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun. Termasuk kategori anak juga bisa 47 LBH Apik Lembaga Bantuan Hukum “ Perlindungan Anak Sebagai Upaya Menghapus Tindak Kekerasan Atas Anak , Selembaran LBH Jakarta 2004. h. 2 47 dikatakan masih dalam kandungan. 48 Hak anak adalah bagian integral dari Hak Asasi Manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dipenuhi oleh orangtua, keluarga, masyarakat, pemenintah dan negara.Anak mempunyai hak dasar yang harus diperhatikan, yakni, hak untuk hidup. Yakni hak untuk mendapatkan identitas diri dan status kewanganegaraan. Hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan jasmani dan rohani. Hak untuk beribadah menurut agama dan keyakinan yang dianut. Selain anak mempunyai hak untuk hidup, anak juga mempunyai hak untuk tumbuh dan berkembang. 49 Meliputi, hak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang, berkreasi dan bergaul dan hak mendapatkan pendidikan tanpa diskriminasi. Tak hanya itu, anak juga mempunyai hak berpartisipasi, diantaranya, hak untuk dinyatakan dan didengar pendapatnya. Hak mendapat, mencari dengan tingkat kecerdasan seusianya. Dan yang terakhir anak juga harus mendapatkan hak untuk mendapatkan perlindungan. Sebagai contoh, perlindungan dari tindakan eksploitasi, penelantaran, kekerasan, dan penganiayaan serta perlakuan salah lainnya. Tindak kekerasan yang terjadi pada anak setiap hari jutaan anak yang ada di dunia di eksploitasi, disiksa dan merupakan korban tindak kejahatan yang dilakukan orang dewasa. 50 48 Drs. Rahmat. A, Tata Negara, Bandung: Mizan Ganeca Exacet1996. h. 154 49 Praf. Dr.Isrnail Suniy,Sh., Penggeseran Kekuasaan Ekcekut: Jakarta:Aksara Baru 1986,h 20 50 Ka Seto, Kekerasan Anak Dalam Rumah Tangga Di Jakarta Tahun 2001-200 Dan Hak nAnak Dalam Rumah Tangga, WWW. Googel Com. Komnas HAM, Bagian Kekerasan Rumah Tangga, LBH, h. 1. 48 49

BAB IV ANALISA KEKERASAN RUMAH TANGGA TERHADAP ANAK