Identitas Pelaku Tindak Kekerasan Terhadap Anak

43 sisi lain ada yang bertalian dengan struktur dan relasi kekuasaan. 44 Fakta dan data di atas dan untuk menghadapi persoalan pelanggaran hak anak, semua pihak sebagai tanggung jawab berbangsa dan bernegara patut terus mendorong pemerintah sebagai penyelenggara mengambil langkah- langkah dalam upaya menimalisir tindak kekerasan terhadap anak, Pertama, menjauhkan budaya kekerasan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat, dan menyatakan bahwa kekerasan terhadap anak adalah kejahatan terhadap kemanusiaan. Kedua, menjadikan program perlindungan Anak di Indonesia sebuah program prioritas bagi pemerintah dalam menjawab komitmen negara sebagai negara peserta yang meratifikasi Konvensi Hak Anak dan pelaksanaan UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Ketiga, mengeluarkan kebijakan Negara yang bersifat teknis dalam melindungi anak dari segala bentuk tindak kekerasan , diskriminasi, dan perlakuan. 45

B. Identitas Pelaku Tindak Kekerasan Terhadap Anak

Tabel 2 identitas tindak kekerasan dalam rumah tangga terhadap anak-anak. Informan Usia Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Kasus 1 38 SD Pedagang Rp. 200.000 Kasus 2 42 SD Petani Rp. 30.000 44 LBH Apik Lembaga Bantuan Hukum. “ Hak Pemeliharaan Dan Status Kewarganegaraan Dan Anak Setelah Putusnya Perkawinan Campuran Selembaran LBH Jakarta 2004. H. 42. 45 LBH APIK Lembaga Bantuan Hukum “ Perlindungan Anak Sebagai Upaya Menghapus Tindak Kekerasan Atas Anak. Selembaran LBH Jakarta: h. 2, 44 Kasus 3 25 SI PNS Rp. 500.000 Kasus 4 28 SMA Pedagang Rp. 200.000 Kasus 5 53 SMP Pegawai Biasa Rp. 500.000 Sumber:Diolah dari hasil wawancara Berdasarkan kniteria pendidikan satu kasus SD, Sekolah Dasar, SMA Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, Pendidikan Sarjana, pelaku kekerasan rumah tangga yang di lakukan kepada anak dan di lakukan oleh kedua orang tua asuh dengan alasan untuk mendisiplinkan, dengan cara yang berbeda-beda dan di lihat dari penghasilan yang berbeda-beda Termasuk kekerasan kategori agak berat dan berat antara lain diminta bekerja tanpá mengenal waktu untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga. Bahkan yang sangat memilukan adalah kenyataan, Perlindungan Anak Sebagai Upaya Menghapus Tidak sedikit anak-anak yang semestinya menikmati keriangan dunia bermain bersama temannya dijual dan dijadikan pekerja seks komersial. Di sekolah anak-anak yang kurang pandai atau prestasinya tertinggal dari temannya serta mendapat cap “nakal” sering diperlakukan kurang layak oleh gurunya. Ada yang dilecehkan dengan sebutan atan perlakuan yang bersifat merendahkan dan bagi yang dianggap “nakal” memperoleh hukuman. Para orang tua dan guru yang melakukan kekerasan itu mungkin tidak menyadari tindakannya bisa berdampak panjang bagi si anak. Pelecehan dan hukuman akan membekas pada benak si anak dan bisa mempengaruhi perkembangan kejiwaannya. Berdasarkan lima kasus yang di temukan besar Rp. 500.000 dan kecilnya Rp. 30.000 penghasilan kedua orang tua 45 tidak dapat menghentikan sebagai pelaku tindak kekerasan rumah tangga terhadap anak 46

C. Identitas Korban Kekerasan Terhadap Anak