Teknik Pengumpulan Data Metode Penelitian a.

7 pula tulisan ini dapat dijadikan referensi bagi penulisan selanjutnya. Bagi anak yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga agar dapat komperatif dalam meneyelesaikan masalah tersebut. Sedangkan bagi pelaku supaya menjadi “Peringatan” dan “Pengetahuan” supaya tidak terjebak atau terjerumus pada kekerasan dalam rumaha tangga

D. Metode Penelitian a.

Penelitian Ilmiah Penelitian ini dilakukan di desa gandaria RT. 01 RW O2 kecamatan Mekar Baru Tanggerang Banten. Pemilihan dan penetapan lokasi ini dengan beberapa pertimbangan. Pertama, kasus KDRT terhadap anak di tempat tersebut sering terjadi. Berdasarkan informasi yang berkembang pada masyarakat setempat. KDRT dengan mudah dapat ditemukan pada beberapa keluarga rumah tangga. Kedua, dinamika startifikasi sosial masyarakat setempat sering heterogen atas, menengah dan bawah. Ketiga , sebagai orang yang dibesarkan dilokasi penelitian, peneliti ingin menyumbangkan pemikiran untuk membantu menyelesaikan KDRT khususnya pada anak, keempat, lokasi penelitian mudah dijangkau oleh peneliti, sehingga keakraban peneliti dengan subjek penelitian mudah terjalin dengan balik. 7

b. Teknik Pengumpulan Data

Ilmu Pengetahuan mulai dengan obeservasi dan selalu harus kembali kepada 7 Prof. Dr. S. Nasution, M.A, Met ode Research penelitian ilmiah Jakarta: Bumi aksara, 1995,h. 106 8 observasi untuk mengetahui kebenaran ilmu itu. Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelakukan manusia seperti terjadi dalam kenyataan, dengan observasi dapat kita peroleh gambaran yang lebih jelas tentang kehidupan sosial, yang sukar dengan metode lain. Observasi juga dilakukan bila belum banyak keterangan dimiliki tentang masalah yang kita selidiki. Observasi diperlukan untuk menjajakinya dan berfungsi sebagai eksplorasi. Dari hasil ini kita dapat memperoleh gambaran yang. Lebih jelas tentang masalahnya dan mungkin petunjuk-petunjuk tentang cara memecahkanya. Dengan observasi sebagai alat pengukur dan dimaksudkan observasi yang dilakukan sistematis bukan observasi sambil-sambilan atau bukan secara kebetulan saja. Dalam observasi ini diusahakan mengamati keadaan yang wajar dan yang sebenarnya tanpa usaha yang sengaja untuk mempengaruhi, mengatur atau rnemanipulasinya. Mengadakan observasi menurut kenyataan, melukisnya dengan kata-kata secara cermat dan tepat yang diamati, mencatatnya dan kemudian mengolahnya dalam rangka masalah yang diteliti secara ilmiah bukanlah pekerjaan yang mudah selalu di persoalkan hingga manakah basil pengamatan itu valid dan reliable serta hingga manakah objek pengamatan itu representative bagi gejala yang bersamaan. Seseorang peneliti harus melatih dirinya untuk melakukan pengamatan. Banyak yang dapat kita amati di dunia sekitar kita dimanapun kita berada. Ada hal- hal yang kita amati, ada juga yang luput dari pengamatan. Apa yang kita amati berlainan dengan yang diamati orang lain, karena itu kita adakan seleksi tentang apa yang kita amati menurut keinginan, latar belakang minat serta luas dan dalam 9 pengetahuan kita tentang sesuatu. Sering kita amati hal-hal yang aneh, yang menarik perhatian, seperti benda baru yang aneh, akan tetapi bukan gejala sosial yang berkenaan dengan interaksi sosial, pola kekuasaan, perbedaan satatus dan peranan dan sebagainya.

c. Indepth Interview.