2. Pembayaran tagihan handphone yang menggunakan SIM Card Telkomsel, Satelindo dan IM3 SMART Indosat.
3. Pembayaran kartu kredit. 4. Pembayaran telefon.
5. Pembayaran pinjamanpersonal loan. 6. Pemindahbukuan over booking.
7. Pengubahan PIN. Selain itu manfaat yang dapat dirasakan oleh nasabah dari pelayanan ATM
tersebut adalah: 1. Melakukan pelayanan sendiri.
2. Waktu tidak terbatas dapat digunakan selama 24 jam. 3. Tidak perlu menyimpan uang kas terlalu banyak.
Sedangkan manfaat bagi bank sendiri: 1. Kemampuan menarik nasabah baru lebih banyak.
2. Mampu membuka peluang munculnya produk dan jasa baru. 3. Mendorong nasabah agar lebih aktif menggunakan jasa perbankan.
4. Meningkatkan pelayanan. 5. Efisiensi.
6. Meningkatkan pendapatan. 7. Sebagai media promosi.
8. Mengurangi antrian di counter.
9. Mengoptimalkan jaringan komunikasi yang ada.
ATM ini merupakan sebuah alat yang digunakan nasabah untuk melakukan berbagai transaksi yang berhubungan dengan keuangan nasabah
sendiri. Dengan penggunaan ATM ini nasabah dapat mencetak data transaksi yang dilakukan pada saat itu juga. Proses pengolahan data pada ATM terjadi pada saat
nasabah memasukkan kartu ATM dan melakukan transaksi sehingga data tabungan nasabah dapat menunjukkan berkurang maupun bertambah sesuai
dengan transaksi yang dilakukannya. Amsyah 2003 : 118 menyatakan “ Pada umumnya EDP hanya berfungsi
membantu pengolahan data, sedangkan rancangan sistemnya disusun oleh unit kerja masing-masing, karena unit kerja bersangkutan pasti lebih tahu akan jenis
dan bentuk informasi yang diperlukannya”. Sutanta 2003 : 23-24 menyatakan “Pengolahan data adalah serangkaian
operasi atas informasi yang direncanakan guna mencapai tujuan. Proses pengolahan data dapat meliputi sebagian atau seluruh unsur pengolahan
data yakni pengumpulan data, pembacaan, pemeriksaan, perekaman, penggolongan, pengurutan, peringkasan, perhitungan, perbandingan,
pemindahan, penampilan kembali, penggandaan dan penyebarluasan”.
Sekarang ini telah tersedianya networked komputer, bersama-sama dengan akses ke Internet dan World Wide Web, telah menciptakan ledakan informasi di
masyarakat pada umumnya dan bisnis pada khususnya. Dasar-dasar jenis-jenis informasi yang berbeda-beda, keragaman peran penganalisis sistem, dan tahap-
tahap dalam siklus hidup pengembangan sistem; selain itu diperkenalkan pula perangkat-perangkat Computer-Aided Software Engineering CASE.
Gambar 2.2 Piramida secara Hierarki
Sumber : Kenneth Jame Kendall 2006 : 23
Berdasarkan gambar 2.2 piramida secara hierarki yang menunjukkan semua sistem informasi terkomputerisasi memiliki basisdata dasar yang
menyimpan data-data yang diperlukan untuk mendukung fungsi-fungsi bisnis. Transaction processing systems TPS mendukung transaksi-transaksi bisnis besar
dan rutin seperti upah dan inventaris. Office Automation Systems OAS mendukung data-data pekerja yang menggunakan word processing, spreadsheet,
dan lain-lain untuk menganalisis, mentransformasikan, atau memanipulasi data. Knowledge Work Systems KWS mendukung pada profesional. Sistem informasi
manajemen SIM adalah sistem informasi terkomputerisasi yang lebih berfungsi mendukung jangkauan yang lebih luas fungsi-fungsi bisnis dibanding melakukan
ESS GDSS
CSCES Sistem ahli
Decision Support Systems Sistem Informasi Manajemen
Knowledge Work Systems Office Automation Systems
Transaction Processing Systems
transaction processing systems. Output SIM memberi laporan kepada para pembuat keputusan. Decision Support Systems DSS adalah sistem informasi
yang outputnya disesuaikan dengan kebutuhan pengguna mereka dan membantu mendukung para pembuat keputusan dalam membuat keputusan-keputusan semi-
terstruktur. Sistem ahli menangkap keahlian pembuat keputusan untuk digunakan dalam menyelesaikan masalah. Penganalisis bisa dipanggil berdasarkan hal itu
untuk merancang berbagai jenis sistem baru, termasuk sistem-sistem rekomendasi, yang mengkombinasikan intelligent agents, sistem ahli, dan teknologi-teknologi
berbasis Web lainnya yang memungkinkan interactivity dengan filtering dan polling yang canggih. Group Decision Support Systems GDSS dan Computer
Supported Collaborative Work Systems CSCWS bersama-sama membawa anggota kelompok dalam beberapa cara elektronik tertentu untuk membantu
kelompok menyelesaikan problem semi-terstruktur dan problem tak-terstruktur. Executive Support Systems ESS membantu pihak eksekutif mengatur interaksi
mereka dengan lingkungan eksternal dengan jalan menyediakan dukungan grafik dan komunikasi di lokasi-lokasi yang bisa diakses.
ATM yang dipasang oleh pihak perbankan untuk mempermudah nasabah dalam menarik uang dan transaksi lain. Adapun sistem dan prosedur operasional yang
dilakukan adalah sebagai berikut; a. Persiapan RestockingReplenishment
Monitoring ATM, adalah merupakan aktivitas pemantauan secara berkala kondisi ATM-ATM yang dikelola ATM Regional Center ATM RC melalui
terminal B24, untuk mengetahui status dan saldo ATM, sebagai acuan untuk
menindaklanjuti EDMS Electronic Delilens Manitoring System permasalahan yang terkait. Adapun pemantauan dilaksanakan sebagai berikut;
1. Monitoring ATM dilakukan secara berkala pada hari kerja mulai jam
08.00 WIB sampai dengan jam 17.00 WIB. 2.
Khusus di luar jam kerja atau hari libur pelaksanaanya tergantung dari kondisi ATM-ATM yang dikelola masing-masing ATM RC.
3. Monitoring dilakukan oleh Pemimpin ATM RC atau petugas yang
ditunjuk. 4.
Hasil monitoring ATM dicatat dalam sebuah registrasi tabulasi atau white board.
b. Penyediaan uang Permintaan uang ke cabang sentra kas harus dikendalikan dengan baik atas
dasar prediksi kebutuhan kurang lebih dua hari untuk masing-masing ATM Dilakukan penyortiran uang okleh petugas cash vault dan petugas restocking
terhadap uang palsu, uang tidak layak pakai lusuh atau pecahan yang tidak sesuai untuk segera di-register dan dikembalikan ke cabang sentra kas guna
mendapatkan pergantian sesuai dengan pendekatan ATM RC dengan cabang sentral kasnya.
c. Pelaksanaan Restocking Restocking dilaksanakan oleh para petugas yang telah ditunjuk oleh
Pemimpin ATM RC, yang terdiri dari petugas restocking, supir dan petugas keamanan, dimana dalam implementasinya melakukan sesuai dengan fungsinya.
d. Hardware dan komunikasi
Apabila terjadi kerusakan hardware mesin ATM berikut sarana pendukungnya serta gangguan komunikasi maka ATM RC harus segera
melaporkan kepada providervendor pada kesempatan pertama yakni pihak yang ditunjuk untuk melakukan perbaikan.
Bentuk dari sistem jaringan kerja serta peralatan pendukung yang diterapkan suatu perusahaan merupakan faktor yang mempengaruhi bentuk dan
kecepatan pengolahan data. Ada dua metode pengolahan data elektronik yang pada umumnya dapat diterapkan dalam sistem informasi akuntansi adalah:
1. Batch Processing
2. Immediate Processing On-line Processing
Penjelasan atas masing-masing metode ini adalah sebagai berikut:
Ad. 1. Batch Processing
Sistem pengolahan data secara Batch atau tumpuk pada dasarnya dilakukan secara periodik atau nerkelompok, artinya data yang akan diproses
dikumpulkan dan disimpan dulu sampai terkumpul dalam jumlah yang cukup banyak atau sampai pada saat ditentukan secara periodik. Pendekatan ini pada
umumnya digunakan untuk memproses transaksi rutin yang volumenya cukup besar.
Sistem Batch processing juga disebut sebagai delay system atau sistem tunda. Karena tidak langsung diproses, melainkan ditumpuk dulu atau ditunda
dulu sampai jumlah tertentu atau sampai suatu waktu tertentu. Dengan adanya tenggang waktu antara kegiatan proses yang satu dengan kegiatan proses
berikutnya, muncul istilah processing cycle, atau daur proses, yaitu istilah yang digunakan untuk tenggang waktu tersebut.
Pengolahan data dengan sistem batch processing pada umumnya merupakan himpunan dari beberapa jenis kegiatan atau tahapan yang disebut run.
Dengan suatu program khusus, setiap run melaksanakan satu tahap atau lebih pengolahan data. Selain itu, setiap run harus diselesaikan sebelum run berikutnya
dilaksankan, artinya dilaksanakan satu demi satu secara bertahap. Sesuai dengan sistemnya, proses bertahap ini dilaksanakan secara berkelompok. Jadi setelah
suatu run diselesaikan, operator komputer harus mempersiapkan file yang diperlukan untuk run berikutnya. Sistem batch processing ini cocok digunakan
jika transaksi yang diolah berjumlah besar, file-file tidak segera dimuktahirkan update, dan laporan-laporan disajikan secara periodik.
Kelemahan sistem batch processing ini adalah bahwa laporan yang dihasilkan bukan laporan yang benar-benar mutakhir, melainkan hanya
mencerminkan posisi pada tanggal laporan terakhir. Selain itu sistem ini memiliki aplikasi-aplikasi yang terpisah antara satu dengan lainnya. Setiap aplikasi
memiliki file dan master file yang berbeda dan terpisah. Antara aplikasi yang satu dengan yang lainnya tidak ada hubungan dan pembagian data.
Ad. 2. Immediate Processing On-line Processing
Sistem immediate processing atau on-line processing adalah sistem dimana setiap transaksi direkam dan diproses segera setelah terjadi. Artinya,
setiap transaksi segera direkam dan dibukukan pada masing-masing file yang terpengaruh oleh transaksi itu. Dengan demikian, setiap file akan selalu
menunjukkan status yang mutakhir. Pendekatan immediate processing ini sangat cocok untuk diterapkan dalam sistem yang dinamis, yaitu sistem yang
memerlukan informasi yang selalu mutakhir.
Sebagai contoh yang paling mudah dikenali adalah sistem pencatatan tabungan pada bank. Para penabung yang ingin menyetor atau menarik
tabungannya biasanya akan mendatangi petugas bank di bagian depan bank. Setiap data dimasukkan ke dalam komputer melalui terminal yang tersedia.
Komputer akan mengecek kebenaran nama, nomor, jumlah tabungan yang ada, dan keabsahan jumlah penarikan. Petugas juga melakukan pengecekan atas
keabsahan tanda tangan penabung melalui alat khusus. Di beberapa bank, sistem ini dilengkapi pula dengan kata sandi password untuk mengecek keabsahan
penarikan. Apabila kata sandi itu tidak sesuai, komputer akan menolak penarikan. Selanjutnya dengan dimasukkannya data penarikan tabungan, komputer
dengan seketika melakukan perubahan data tabungan pada file tabungan termasuk pada akun nasabah penabung bersangkutan. Dengan demikian, posisi akun
tabungan nasabah dan juga posisi keseluruhan file tabungan akan terbaharui secara seketika. Oleh sebab itu, petugas dapat mencetakkan data akun tabungan
menyajikan ruang-ruang khusus yang harus diisi dengan data input. Ruang-ruang khusus tersebut bersifat baku, sehingga setiap penyimpangan atau kesalahan
pengetikan akan langsung ditolak oleh komputer. Dengan demikian, penggunaan format tersebut akan mengurangi kemungkinan kesalahan.
Selain dari format baku, pemasukan data input juga dapat dilakukan
dengan menggunakan model dialog atau pengajuan pertanyaan pada layar monitor
terminal. Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dijawab oleh petugas operator pemasuk data. Bentuk variasi lain dari pemasukan data input adalah penggunaan
menu. Bentuk ini digunakan pada sistem komputer on-line yang pada umumnya melayani lebih dari satu aplikasi. Selain output dalam bentuk hardcopy tercetak
di kertas, sistem on-line juga dapat menyajikan output dalam bentuk softcopy atau tampilan yang disajikan pada layar komputer cathode-ray-tube CRT.
Pengolahan data transaksi pada ATM yang menggunakan sistem immediate processing menggunakan perangkat data yang disebut Visual Display
Terminal VDT. Perangkat input-output ini memasukkan dan menerima data secara langsung untuk menerima output digunakan monitor. Proses transaksi yang
terjadi di mesin ATM ini akan diolah langsung ke dalam perangkat data tersebut sehingga data transaksi dapat ditampilkan pada layar monitor yang berada di
mesin ATM pada saat itu juga.
3. Sistem Pengawasan Intern Pemrosesan Transaksi ATM