demikian untuk mencegah terjadinya kesalahan diperlukan sistem informasi dengan program yang cukup baik.
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Sistem Pemrosesan Transaksi ATM yang digunakan oleh Bank CIMB Niaga?”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian
Untuk mengetahui Bagaimana Sistem Pengawasan Transaksi ATM yang digunakan oleh Bank CIMB Niaga.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian skripsi adalah : 1.
Bagi penulis sendiri agar dapat mengetahui sistem pemrosesan transaksi ATM yang digunakan oleh Bank CIMB Niaga.
2. Bagi perusahaan dapat memberikan saran yang bermanfaat bagi
perusahaan dalam mengatasi masalah 3.
Bagi peneliti selanjutnya dapat memberikan bahan masukan sehubungan dengan sistem pemrosesan transaksi ATM yang digunakan oleh Bank
CIMB Niaga.
D. Kerangka Konseptual
Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang harus dilakukan untuk memastikan apakah pelaksanaan telah berjalan sesuai dengan
yang telah direncanakan. Tujuan pengawasan adalah agar proses pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan dan perencanaan serta melakukan tindakan
perbaikan jika ada penyimpangan dan menganalisa sebab-sebab terjadinya penyimpangan tersebut.
Dari kutipan di atas diketahui bahwa ATM untuk membantu dan mempermudah nasabah dalam bertransaksi. Kemajuan teknologi ATM
membalikkan postulat yaitu nasabah yang akan membuka rekening pada bank, pertama kali selalu menanyakan masalah fasilitas ATM, bila tidak tersedia jangan
harap nasabah akan membuka rekening karena ATM dapat digunakan secara online secara 24 jam walaupun hari libur.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Sistem Pemrosesan Transaksi ATM
PT. Bank CIMB Niaga Medan Sumber :
PT. Bank CIMB Niaga, Tbk Cabang Medan, 2009
PT. Bank CIMB Niaga Medan
Fasilitas Perbankan
ATM CIMB Niaga
Pengawasan Sistem
Pemrosesan Transaksi ATM
Dalam hal ini berdasarkan bagan kerangka konseptual sistem pemrosesan transaksi ATM ini dilakukan oleh nasabah perbankan di mesin ATM lebih mudah,
cepat dan online selama 24 jam. Pemrosesan transaksi ATM ini berupa penarikan uang tunai di mesin ATM yang slip penarikannya dapat dicetak langsung untuk
mengetahui sisa saldo uang yang dimiliki nasabahnya. Pengawasan mesin ATM dilakukan pihak perbankan untuk menghindari terjadinya kekosongan uang tunai
di mesin ATM pada hari libur.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis 1. Sistem
Sistem memegang suatu peranan yang sangat penting dalam melaksanakan aktivitas usaha suatu perusahaan. Semakin berkembangnya perusahaan tentu
kegiatannya juga semakin banyak sehingga perlu dilakukan pendelegasian tugas kepada masing-masing organisasi yang berbeda dalam perusahaan. Suatu
perusahaan sangat membutuhkan sistem yang baik dan inilah yang menyebabkan kegiatan perusahaan berjalan dengan lancar serta tujuan perusahaan akan tercapai.
Mc Leod dan Schell 2004 : 9 mendefinisikan: “Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk
mencapai suatu tujuan”. Bodnar dan Hopwood 2001 : 1 mendefinisikan: “Sistem adalah
kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar
untuk mengambil keputusan yang tepat”. Suatu sistem dapat dijelaskan dengan sederhana sebagai seperangkat
elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan bersama. Sistem ini berkaitan erat dengan prosedur sehingga melibatkan beberapa orang
dalam suatu organisasi ataupun departemen yang dibuat untuk menjamin penerangan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang-
ulang.
7
Modul sistem digambarkan di bawah ini sebagai berikut:
Umpan BalikKontrol
Gambar 2.1 Modul Sistem
Sumber : Amsyah 2003 : 27
Modul sistem terdiri dari empat elemen subsistem, yaitu: 1.
Masukan 2.
Pengolahan 3.
Keluaran 4.
Umpan BalikKontrol Suatu sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut :
a. Mempunyai Komponen Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem.
Komponen sistem dapat berupa benda nyata atau abstrak. b. Mempunyai Batas
Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, maka sangat sulit untuk menjelaskan suatu
sistem. c. Mempunyai Lingkungan
Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Lingkungan
menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan Masukan
Pengolahan Keluaran
sistem sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin bahkan jika mungkin ditiadakan.
d. Mempunyai PenghubungAntar Muka Penghubungantar muka merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu
yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem. e. Mempunyai Masukan
Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk
menghasilkan keluaran yang berguna. f. Mempunyai Pengolahan
Pengolah merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan keluaran yang berguna bagi para pemakainya.
g. Mempunyai Keluaran Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk
keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan. h. Mempunyai Sasaran dan Tujuan
Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama dengan harapan agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem. Sasaran sistem
adalah apa yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang relatif pendek. Tujuan merupakan kondisihasil akhir yang ingin dicapai oleh sistem
untuk jangka waktu yang panjang. Sasaran merupakan hasil pada setiap tahapan tertentu yang mendukung upaya pencapaian tujuan.
i. Mempunyai Kendali
Setiap komponen dalam sistem perlu selalu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing. Bagian kendali mempunyai peran
utama menjaga agar proses dalam sistem dapat berlangsung secara normal sesuai batasan yang telah ditetapkan sebelumnya.
j. Mempunyai Umpan Balik Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali sehingga sistem untuk mengecek
terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke dalam kondisi normal.
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan-tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan bisnis. Transaction Processing Systems TPS
berfungsi pada level organisasi; Office Automation Systems OAS dan pendukung Knowledge Work Systems KWS yang bekerja pada level knowledge. Sistem-
sistem pada level yang lebih tinggi meliputi Sistem Informasi Manajemen SIM dan Decision Support Systems DSS. System ahli menerapkan keahlian
pembuatan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan khusus dan terstruktur. Pada level manajemen strategis kita menemukan Executive
Support Systems ESS. Group Decision Support Systems GDSS dan lebih umum dijelaskan sebagai Computer Supported Collaborative Work Systems
CSCWS yang membantu para pembuat keputusan untuk beranekaragam organisasi tak terstruktur atau semi terstruktur.
Purwono 2004 : 12 menyatakan “Sistem Operasi OS, operating systems adalah program utama untuk menjalankan fungsi perangkat keras, meliputi
pengaturan kesiapan perangkat keras untuk menerima perintah, tata cara penulisan dan pembacaan data, pemanfaatan media-media operasional
harddisk, printer, modem, monitor, dan lain sebagainya, serta kemampuannya untuk berkomunikasi dengan komputer-komputer lainnya.
Tanpa adanya OS, maka sebuah komputer tidak berarti apa-apa, bahkan untuk sekedar mengawali pekerjaan”.
Keanekaragaman sistem informasi sehingga penganalisis bisa berkembang ditunjukkan dalam gambar di atas perlu diingat bahwa gambar tersebut
menampilkan sistem-sistem tersebut dari bawah ke atas, menunjukkan bahwa operasional, atau level organisasi yang paling rendah, didukung oleh TPS dan
level tertinggi atau level strategis dari keputusan semi terstruktur atau tak terstruktur, didukung oleh ESS, GDSS dan CSCWS dibagian atas. Sistem
informasi manajemen, sistem informasi SI, sistem informasi terkomputerisasi, dan sistem informasi bisnis terkomputerisasi yang saling bertukar tempat untuk
menunjukkan sistem informasi terkomputerisasi yang mendukung jangkauan kegiatan bisnis yang lebih luas melalui informasi yang mereka hasilkan yakni
kedudukan ATM sebuah sistem. Transaction Processing Systems TPS adalah sistem informasi yang
terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti transaksi ATM. Transaction Processing
Systems merupakan sistem tanpa batas yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal.
Pada level knowledge dari organisasi ada dua kelas sistem yakni Office Automation Systems OAS yang mendukung pekerja data, yang biasanya tidak
menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau memanipulasikannya
dengan cara-cara tertentu sebelum membaginya atau menyebarkannya secara keseluruhan, dengan organisasi dan, kadang-kadang, diluar itu. Aspek-aspek OAS
yang sudah dikenal seperti word processing, spreadsheets, desktop publishing,
electronic scheduling, dan komunikasi melalui voice mail, email electronic mail, dan video conferencing.
Sistem informasi manajemen SIM tidak menggantikan Transaction Processing Systems; melainkan semua SIM mencakup pengolahan transaksi. SIM
adalah sistem informasi yang sudah terkomputerisasi yang bekerja karena adanya interaksi antara manusia dan komputer. Dengan bantuan manusia, perangkat lunak
program komputer, dan perangkat keras komputer, printer, dan lain-lain agar berfungsi dengan baik, Sistem informasi manajemen mendukung spektrum tugas-
tugas organisasional yang lebih luas dari Transaction Processing Systems, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan.
Untuk mengakses informasi, pengguna SIM membagi basis data biasa. Basis data menyimpan data-data dan model yang membantu pengguna
menginterprestasikan dan menerapkan data-data tersebut. SIM menghasilkan output informasi yang digunakan untuk membuat keputusan. SIM juga dapat
membantu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi, meski tidak berupa suatu struktur tunggal.
Kelas sistem informasi terkomputerisasi pada level yang tinggi adalah Decision Support Systems DSS. DSS hampir sama dengan SIM tradisional
karena keduanya sama-sama tergantung pada basis data sebagai sumber data. DSS berangkat dari SIM tradisional karena menekankan pada fungsi mendukung
pembuatan keputusan di seluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual masih tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan. DSS lebih sesuai untuk
orang-orang atau kelompok yang menggunakannya dari pada SIM tradisional.
Kecerdasan Buatan AI bisa dianggap bidang yang arsitek tingkat tinggi untuk sistem ahli, daya tolakdorong umum dari AI dimaksudkan untuk
mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya seerta menganalisis
kemampuannya untuk berpikir melalui problem sampai ke kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk
menyelesaikan permasalahan serta memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli adalah suatu kelas yang sangat spesial yang dibuat sedemikian
rupa sehingga bisa dipraktikkan untuk digunakan dalam bisnis sebagai akibat dari semakin banyaknya perangkat keras dan perangkat lunak seperti komputer pribadi
PC dan shell sistem ahli. Suatu sistem ahli disebut sebagai knowledge based systems secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli
untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Sistem ini tidak seperti DSS, yang meninggalkan keputusan terakhir bagi pembuat
keputusan, sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah atau suatu kelas masalah khusus.
Komponen dasar suatu sistem ahli adalah knowledge base, yakni suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui
pengolahan pertanyaan lewat bahasa semacam SQL structured query language, dan antarmuka pengguna.
Bila kelompok perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision Support Systems
membuat suatu solusi. Group Decision Support Systems GDSS, yang digunakan di ruangan khusus yang dilengkapi dengan sejumlah konfigurasi yang berbeda-
beda, memungkinkan anggota kelompok berinteraksi dengan pendukung elektronik-seringnya dalam bentuk perangkat lunak khusus dan suatu fasilitator
kelompok khusus. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat,
kuesioner, kunsultasi, dan scenario. Perangkat lunak GDSS dirancang untuk meminimalkan perilaku kelompok negatif tertentu seperti kurangnya partisipasi
berkaitan dengan kekhawatiran atau tindakan balasan untuk menyatakan bahwa sudut pandang tidak dikenal, dominasi oleh anggota kelompok vocal dan
pembuatan keputusan. Bila eksecutive beralih ke komputer, mereka seringnya mencari cara-cara
yang bisa membantu mereka membuat keputusan pada tingkat strategis. Executive Support Systems ESS membantu para eksekutif mengatur interaksi mereka
dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor. Meskipun ESS
tergantung pada informasi yang dihasilkan oleh TPS dan SIM, ESS membantu pengguna mengatasi problem keputusan yang tidak terstruktur, yang bukan
aplikasi khusus dengan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk memikirkan problem-problem strategis. ESS mmperluas dan mendukung kemampuan
eksekutif, memungkinkan mereka membuat lingkungan tampak masuk akal.
2. Sistem Pemrosesan Transaksi ATM
Pelayanan merupakan salah satu penentu pilihan nasabah untuk berhubungan dengan suatu bank, karena itu pelayanan merupakan aspek yang
perlu diperhatikan. Pelayanan yang baik akan meningkatkan kinerja perusahaan.
Pelayanan yang diberikan bank kepada nasabah seharusnya tidak hanya dilihat dari sisi pelayanan teller dan customer service serta keberadaan toilet, tetapi harus
dilihat secara holistik dengan hal-hal lain, seperti penganekaragaman produk bank dan peningkatan layanan ATM.
“ATM memberikan kelebihan lain seperti informasi saldo serta melakukan berbagai pembayaran dalam waktu yang sangat cepat melalui pendebetan”,
Kasmir 2005 : 3. Salah satu produk perbankan yang memberikan pelayanan dan kemudahan
kepada nasabah perbankan adalah ATM Anjungan Tunai Mandiri. ATM merupakan sebuah mesin yang digunakan untuk menarik uang secara tunai.
Ada lima kepuasan yang dapat dirasakan nasabah bila bertransaksi dengan ATM, yaitu:
1. Kemudahan penggunaan jasa perbankan.
2. Keleluasaan waktu pelayanan selama 24 jam.
3. Kecepatan dan ketepatan pelayanan.
4. Keamanan pelayanan.
5. Keanekaragaman jenis pelayanan.
Penggunaan ATM bagi perbankan di negara kita boleh dikatakan baru dikenal sekitar satu dasawarsa sepuluh tahun yang lalu, latar belakang
pembentukan ATM ini dilakukan oleh pihak perbankan bertujuan untuk menunjukkan ;
1. Keberadaan ATM sebagai pelengkap saluran distribusi transaksi perbankan delivery channel bagi nasabah, sedangkan ATM bagi pihak
perbankan berperan sebagai;
Sumber pendapatan fee generating bagi pihak perbankan dikarenakan
setiap bulan nasabah harus membayar iuran ATM.
Sarana meningkatkan daya saing competitive advantage dalam menghadapi dunia perbankan dan memudahkan nasabah dalam
bertransaksi.
Citra sebuah bank flag carrier 2. Permintaan tambahan layanan ATM oleh nasabah dari berbagai wilayah
cabang cukup banyak, diantaranya untuk;
Pengembangan bisnis cabang dengan mudah dan cepat.
Peningkatan layanan bagi nasabah yang memerlukan layanan ATM perbankan.
Alternatif delivery channel
Untuk strategi peningkatan dana
3. Untuk menghadapi persaingan teknologi informasi perbankan antar bank dalam melayani kebutuhan nasabahnya.
4. Kebutuhan masyarakat keterbatasan waktu nasabah untuk ke bank seperti hari libur nasabah ingin melakukan transaksi dapat dilakukan di ATM.
5. Sebagai sarana promosi perbankan dalam menarik minat masyarakat dalam menggunakan jasa perbankan.
Secara umum fungsi ATM mungkin sudah diketahui oleh kebanyakan orang, yaitu dapat melakukan penarikan uang tunai cash withdrawal, namun
selain itu masih banyak fungsi ATM yang dapat mempermudah kepentingan kita
sebagai nasabah dalam melakukan aktivitas perbankan, seperti:
1. Informasi Saldo.
2. Pembayaran tagihan handphone yang menggunakan SIM Card Telkomsel, Satelindo dan IM3 SMART Indosat.
3. Pembayaran kartu kredit. 4. Pembayaran telefon.
5. Pembayaran pinjamanpersonal loan. 6. Pemindahbukuan over booking.
7. Pengubahan PIN. Selain itu manfaat yang dapat dirasakan oleh nasabah dari pelayanan ATM
tersebut adalah: 1. Melakukan pelayanan sendiri.
2. Waktu tidak terbatas dapat digunakan selama 24 jam. 3. Tidak perlu menyimpan uang kas terlalu banyak.
Sedangkan manfaat bagi bank sendiri: 1. Kemampuan menarik nasabah baru lebih banyak.
2. Mampu membuka peluang munculnya produk dan jasa baru. 3. Mendorong nasabah agar lebih aktif menggunakan jasa perbankan.
4. Meningkatkan pelayanan. 5. Efisiensi.
6. Meningkatkan pendapatan. 7. Sebagai media promosi.
8. Mengurangi antrian di counter.
9. Mengoptimalkan jaringan komunikasi yang ada.
ATM ini merupakan sebuah alat yang digunakan nasabah untuk melakukan berbagai transaksi yang berhubungan dengan keuangan nasabah
sendiri. Dengan penggunaan ATM ini nasabah dapat mencetak data transaksi yang dilakukan pada saat itu juga. Proses pengolahan data pada ATM terjadi pada saat
nasabah memasukkan kartu ATM dan melakukan transaksi sehingga data tabungan nasabah dapat menunjukkan berkurang maupun bertambah sesuai
dengan transaksi yang dilakukannya. Amsyah 2003 : 118 menyatakan “ Pada umumnya EDP hanya berfungsi
membantu pengolahan data, sedangkan rancangan sistemnya disusun oleh unit kerja masing-masing, karena unit kerja bersangkutan pasti lebih tahu akan jenis
dan bentuk informasi yang diperlukannya”. Sutanta 2003 : 23-24 menyatakan “Pengolahan data adalah serangkaian
operasi atas informasi yang direncanakan guna mencapai tujuan. Proses pengolahan data dapat meliputi sebagian atau seluruh unsur pengolahan
data yakni pengumpulan data, pembacaan, pemeriksaan, perekaman, penggolongan, pengurutan, peringkasan, perhitungan, perbandingan,
pemindahan, penampilan kembali, penggandaan dan penyebarluasan”.
Sekarang ini telah tersedianya networked komputer, bersama-sama dengan akses ke Internet dan World Wide Web, telah menciptakan ledakan informasi di
masyarakat pada umumnya dan bisnis pada khususnya. Dasar-dasar jenis-jenis informasi yang berbeda-beda, keragaman peran penganalisis sistem, dan tahap-
tahap dalam siklus hidup pengembangan sistem; selain itu diperkenalkan pula perangkat-perangkat Computer-Aided Software Engineering CASE.
Gambar 2.2 Piramida secara Hierarki
Sumber : Kenneth Jame Kendall 2006 : 23
Berdasarkan gambar 2.2 piramida secara hierarki yang menunjukkan semua sistem informasi terkomputerisasi memiliki basisdata dasar yang
menyimpan data-data yang diperlukan untuk mendukung fungsi-fungsi bisnis. Transaction processing systems TPS mendukung transaksi-transaksi bisnis besar
dan rutin seperti upah dan inventaris. Office Automation Systems OAS mendukung data-data pekerja yang menggunakan word processing, spreadsheet,
dan lain-lain untuk menganalisis, mentransformasikan, atau memanipulasi data. Knowledge Work Systems KWS mendukung pada profesional. Sistem informasi
manajemen SIM adalah sistem informasi terkomputerisasi yang lebih berfungsi mendukung jangkauan yang lebih luas fungsi-fungsi bisnis dibanding melakukan
ESS GDSS
CSCES Sistem ahli
Decision Support Systems Sistem Informasi Manajemen
Knowledge Work Systems Office Automation Systems
Transaction Processing Systems
transaction processing systems. Output SIM memberi laporan kepada para pembuat keputusan. Decision Support Systems DSS adalah sistem informasi
yang outputnya disesuaikan dengan kebutuhan pengguna mereka dan membantu mendukung para pembuat keputusan dalam membuat keputusan-keputusan semi-
terstruktur. Sistem ahli menangkap keahlian pembuat keputusan untuk digunakan dalam menyelesaikan masalah. Penganalisis bisa dipanggil berdasarkan hal itu
untuk merancang berbagai jenis sistem baru, termasuk sistem-sistem rekomendasi, yang mengkombinasikan intelligent agents, sistem ahli, dan teknologi-teknologi
berbasis Web lainnya yang memungkinkan interactivity dengan filtering dan polling yang canggih. Group Decision Support Systems GDSS dan Computer
Supported Collaborative Work Systems CSCWS bersama-sama membawa anggota kelompok dalam beberapa cara elektronik tertentu untuk membantu
kelompok menyelesaikan problem semi-terstruktur dan problem tak-terstruktur. Executive Support Systems ESS membantu pihak eksekutif mengatur interaksi
mereka dengan lingkungan eksternal dengan jalan menyediakan dukungan grafik dan komunikasi di lokasi-lokasi yang bisa diakses.
ATM yang dipasang oleh pihak perbankan untuk mempermudah nasabah dalam menarik uang dan transaksi lain. Adapun sistem dan prosedur operasional yang
dilakukan adalah sebagai berikut; a. Persiapan RestockingReplenishment
Monitoring ATM, adalah merupakan aktivitas pemantauan secara berkala kondisi ATM-ATM yang dikelola ATM Regional Center ATM RC melalui
terminal B24, untuk mengetahui status dan saldo ATM, sebagai acuan untuk
menindaklanjuti EDMS Electronic Delilens Manitoring System permasalahan yang terkait. Adapun pemantauan dilaksanakan sebagai berikut;
1. Monitoring ATM dilakukan secara berkala pada hari kerja mulai jam
08.00 WIB sampai dengan jam 17.00 WIB. 2.
Khusus di luar jam kerja atau hari libur pelaksanaanya tergantung dari kondisi ATM-ATM yang dikelola masing-masing ATM RC.
3. Monitoring dilakukan oleh Pemimpin ATM RC atau petugas yang
ditunjuk. 4.
Hasil monitoring ATM dicatat dalam sebuah registrasi tabulasi atau white board.
b. Penyediaan uang Permintaan uang ke cabang sentra kas harus dikendalikan dengan baik atas
dasar prediksi kebutuhan kurang lebih dua hari untuk masing-masing ATM Dilakukan penyortiran uang okleh petugas cash vault dan petugas restocking
terhadap uang palsu, uang tidak layak pakai lusuh atau pecahan yang tidak sesuai untuk segera di-register dan dikembalikan ke cabang sentra kas guna
mendapatkan pergantian sesuai dengan pendekatan ATM RC dengan cabang sentral kasnya.
c. Pelaksanaan Restocking Restocking dilaksanakan oleh para petugas yang telah ditunjuk oleh
Pemimpin ATM RC, yang terdiri dari petugas restocking, supir dan petugas keamanan, dimana dalam implementasinya melakukan sesuai dengan fungsinya.
d. Hardware dan komunikasi
Apabila terjadi kerusakan hardware mesin ATM berikut sarana pendukungnya serta gangguan komunikasi maka ATM RC harus segera
melaporkan kepada providervendor pada kesempatan pertama yakni pihak yang ditunjuk untuk melakukan perbaikan.
Bentuk dari sistem jaringan kerja serta peralatan pendukung yang diterapkan suatu perusahaan merupakan faktor yang mempengaruhi bentuk dan
kecepatan pengolahan data. Ada dua metode pengolahan data elektronik yang pada umumnya dapat diterapkan dalam sistem informasi akuntansi adalah:
1. Batch Processing
2. Immediate Processing On-line Processing
Penjelasan atas masing-masing metode ini adalah sebagai berikut:
Ad. 1. Batch Processing
Sistem pengolahan data secara Batch atau tumpuk pada dasarnya dilakukan secara periodik atau nerkelompok, artinya data yang akan diproses
dikumpulkan dan disimpan dulu sampai terkumpul dalam jumlah yang cukup banyak atau sampai pada saat ditentukan secara periodik. Pendekatan ini pada
umumnya digunakan untuk memproses transaksi rutin yang volumenya cukup besar.
Sistem Batch processing juga disebut sebagai delay system atau sistem tunda. Karena tidak langsung diproses, melainkan ditumpuk dulu atau ditunda
dulu sampai jumlah tertentu atau sampai suatu waktu tertentu. Dengan adanya tenggang waktu antara kegiatan proses yang satu dengan kegiatan proses
berikutnya, muncul istilah processing cycle, atau daur proses, yaitu istilah yang digunakan untuk tenggang waktu tersebut.
Pengolahan data dengan sistem batch processing pada umumnya merupakan himpunan dari beberapa jenis kegiatan atau tahapan yang disebut run.
Dengan suatu program khusus, setiap run melaksanakan satu tahap atau lebih pengolahan data. Selain itu, setiap run harus diselesaikan sebelum run berikutnya
dilaksankan, artinya dilaksanakan satu demi satu secara bertahap. Sesuai dengan sistemnya, proses bertahap ini dilaksanakan secara berkelompok. Jadi setelah
suatu run diselesaikan, operator komputer harus mempersiapkan file yang diperlukan untuk run berikutnya. Sistem batch processing ini cocok digunakan
jika transaksi yang diolah berjumlah besar, file-file tidak segera dimuktahirkan update, dan laporan-laporan disajikan secara periodik.
Kelemahan sistem batch processing ini adalah bahwa laporan yang dihasilkan bukan laporan yang benar-benar mutakhir, melainkan hanya
mencerminkan posisi pada tanggal laporan terakhir. Selain itu sistem ini memiliki aplikasi-aplikasi yang terpisah antara satu dengan lainnya. Setiap aplikasi
memiliki file dan master file yang berbeda dan terpisah. Antara aplikasi yang satu dengan yang lainnya tidak ada hubungan dan pembagian data.
Ad. 2. Immediate Processing On-line Processing
Sistem immediate processing atau on-line processing adalah sistem dimana setiap transaksi direkam dan diproses segera setelah terjadi. Artinya,
setiap transaksi segera direkam dan dibukukan pada masing-masing file yang terpengaruh oleh transaksi itu. Dengan demikian, setiap file akan selalu
menunjukkan status yang mutakhir. Pendekatan immediate processing ini sangat cocok untuk diterapkan dalam sistem yang dinamis, yaitu sistem yang
memerlukan informasi yang selalu mutakhir.
Sebagai contoh yang paling mudah dikenali adalah sistem pencatatan tabungan pada bank. Para penabung yang ingin menyetor atau menarik
tabungannya biasanya akan mendatangi petugas bank di bagian depan bank. Setiap data dimasukkan ke dalam komputer melalui terminal yang tersedia.
Komputer akan mengecek kebenaran nama, nomor, jumlah tabungan yang ada, dan keabsahan jumlah penarikan. Petugas juga melakukan pengecekan atas
keabsahan tanda tangan penabung melalui alat khusus. Di beberapa bank, sistem ini dilengkapi pula dengan kata sandi password untuk mengecek keabsahan
penarikan. Apabila kata sandi itu tidak sesuai, komputer akan menolak penarikan. Selanjutnya dengan dimasukkannya data penarikan tabungan, komputer
dengan seketika melakukan perubahan data tabungan pada file tabungan termasuk pada akun nasabah penabung bersangkutan. Dengan demikian, posisi akun
tabungan nasabah dan juga posisi keseluruhan file tabungan akan terbaharui secara seketika. Oleh sebab itu, petugas dapat mencetakkan data akun tabungan
menyajikan ruang-ruang khusus yang harus diisi dengan data input. Ruang-ruang khusus tersebut bersifat baku, sehingga setiap penyimpangan atau kesalahan
pengetikan akan langsung ditolak oleh komputer. Dengan demikian, penggunaan format tersebut akan mengurangi kemungkinan kesalahan.
Selain dari format baku, pemasukan data input juga dapat dilakukan
dengan menggunakan model dialog atau pengajuan pertanyaan pada layar monitor
terminal. Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dijawab oleh petugas operator pemasuk data. Bentuk variasi lain dari pemasukan data input adalah penggunaan
menu. Bentuk ini digunakan pada sistem komputer on-line yang pada umumnya melayani lebih dari satu aplikasi. Selain output dalam bentuk hardcopy tercetak
di kertas, sistem on-line juga dapat menyajikan output dalam bentuk softcopy atau tampilan yang disajikan pada layar komputer cathode-ray-tube CRT.
Pengolahan data transaksi pada ATM yang menggunakan sistem immediate processing menggunakan perangkat data yang disebut Visual Display
Terminal VDT. Perangkat input-output ini memasukkan dan menerima data secara langsung untuk menerima output digunakan monitor. Proses transaksi yang
terjadi di mesin ATM ini akan diolah langsung ke dalam perangkat data tersebut sehingga data transaksi dapat ditampilkan pada layar monitor yang berada di
mesin ATM pada saat itu juga.
3. Sistem Pengawasan Intern Pemrosesan Transaksi ATM
Menurut AICPA semakin meningkatnya kesadaran mengenai arti pentingnya pengawasan intern dapat disebabkan oleh unsur-unsur sebagai berikut:
a. Mendorong efisiensi
b. Mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen
Purwono 2004 : 121 mengatakan, “Sebuah sistem pengendalian intern tidak dibatasi pada metode
pengendalian yang dianut oleh bagian akuntansi atau keuangan. Sistem pengendalian tersebut meliputi pengendalian terhadap anggaran, analisis
statistik, program-program latihan untuk membantu pegawai agar mengerti dan melaksanakan pekerjaannya dengan baik, serta adanya sejumlah
pegawai yang bertugasuntuk melakukan pemeriksaan internal dalam rangka memberikan tambahan keyakinan pada pimpinan bahwa prosedur yang
ditetapkannya telah dijalankan dengan benar”.
Pengendalian intern dalam lingkungan pengolahan data elektronik terdiri
atas: 1.
Pengendalian Umum. 2.
Pengendalian Khusus atas aplikasi.
ad.1. Pengendalian Umum
Pengendalian umum membuat kerangka pengendalian menyeluruh atas aktivitas SPT dan untuk memberikan tingkat keyakinan yang memadai bahwa
tujuan pengendalian intern secara keseluruhan dapat tercapai. Pengendalian umum meliputi:
1. Pengendalian organisasi dan manajemen.
Didesain untuk menciptakan kerangka organisasi aktivitas EDP yang mencakup:
a. Kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan fungsi pengendalian.
b. Pemisahan semestinya fungsi yang tidak sejalan seperti penyiapan
transaksi masukan, pemrograman, dan operasi komputer. 2.
Pengendalian terhadap pengembangan dan peneliharaan sistem aplikasi. Didesain untuk memberikan keyakinan memadai bahwa sistem dikembangkan
dan dipelihara dalam suatu cara yang efisien dan melalui proses otorisasi semestinya. Pengendalian ini juga didesain untuk menciptakan pengendalian
atas: a.
Pengujian, perubahan, implementasi, dan dokumentasi sistem baru atau sistem yang direvisi.
b. Perubahan terhadap sistem aplikasi.
c. Akses terhadap dokumentasi sistem.
d. Pemerolehan sistem aplikasi dan listing program dari pihak ketiga.
3. Pengendalian terhadap prigram sistem.
Didesain untuk mengendalikan operasi sistem dan untuk memberikan keyakinan memadai bahwa:
a. Sistem digunakan hanya untuk tujuan yang telah diotorisasi.
b. Akses ke operasi komputer dibatasi hanya bagi karyawan yang telah
mendapat otorisasi. c.
Hanya program yang telah diotorisasi yang digunakan. d.
Kekeliruan pengolahan dapat dideteksi dan dikoreksi. 4.
Pengendalian terhadap perangkat lunak sistem. Didesain untuk memberikan keyakinan memadai bahwa perangkat lunak
sistem diperoleh atau dikembangkan dengan cara yang efisien dan melalui proses otorisasi yang semestinya, mencakup:
a. Otorisasi, pengesahan, pengujian, implementasi, dan dokumentasi
perangkat lunak sistem baru dan modifikasi perangkat lunak sistem. b.
Pembatasan akses terhadap perangkat lunak dan dokumentasi sistem hanya bagi karyawan yang telah mendapatkan otorisasi.
5. Pengendalian terhadap data entry dan program.
Didesain untuk memberikan keyakinan bahwa: a.
Struktur otorisasi telah ditetapkan atau transaksi yang dimasukkan ke dalam sistem.
b. Akses ke data dan program dibatasi hanya bagi karyawan yang telah
mendapatkan otorisasi.
ad.2. Pengendalian Khusus atas Aplikasi
Tujuan pengendalian aplikasi adalah untuk menetapkan prosedur pengendalian khusus atas aplikasi akuntansi untuk memberikan keyakinan
memadai bahwa semua transaksi telah diotorisasi dan dicatat, serta diolah seluruhnya, dengan cermat dan tepat waktu. Pengendalian aplikasi meliputi:
1. Pengendalian atas masukan.
Didesain untuk memberikan keyakinan memadai bahwa: a.
Transaksi diotorisasi sebagaimana mestinya sebelum dioleh dengan komputer.
b. Transaksi diubah dengan cermat ke dalam bentuk yang dapat dibaca mesin
dan dicatat dalam file komputer. c.
Transaksi tidak hilang, ditambah, digandakan, atau diubah tidak semestinya.
d. Transaksi yang keliru ditolak, dikoreksi, dan jika perlu dimasukkan
kembali secara tepat waktu. 2.
Pengendalian atas pengolahan data dan file data komputer. Didesain untuk memberikan keyakinan memadai bahwa:
a. Transaksi, termasuk transaksi yang dipicu melalui sistem, diolah
semestinya oleh komputer. b.
Transaksi tidak hilang, ditambsh, digandakan, atau diubah tidak semestinya.
c. Kekeliruan pengolahan didentifikasikan dan dikoreksi secara tepat waktu.
3. Pengendalian atas keluaran. Didesain untuk memberikan keyakinan memadai bahwa:
a. Hasil pengolahan data adalah cermat.
b. Akses terhadap keluaran dibatasi hanya bagi karyawan yang telah
mendapat otorisasi.
c. Keluaran disediakan secara tepat waktu bagi karyawan yang mendapat
otorisasi semestinya. 4. Pengendalian masukan, pengolahan dan keluaran dalam sistem online.
- Pengendalian masukan pada sistem online, didesain untuk memberikan
keyakinan memadai bahwa: a.
Transaksi di-entry ke terminal yang semestinya. b.
Data di-entry dengan cermat. c.
Data di-entry ke periode akuntansi semestinya. d.
Data yang di-entry telah diklarifikasikan dengan benar dan pada nilai transaksi yang sah.
e. Data yang tidak sah tidak di-entry pada saat transmisi.
f. Data yang di-entry tidak hilang selama masa transmisi berlangsung.
g. Transaksi tidak di entry lebih dari sekali.
h. Transaksi yang tidak diotorisasi tidak di-entry selama transmisi
berlangsung. -
Pengendalian pengolahan pada sistem online, didesain untuk memberikan keyakinan memadai bahwa:
a. Hasil perhitungan telah deprogram dengan benar.
b. Logika yang digunakan dalam proses pengolahan adalah benar.
c. File yang digunakan dalam proses pengolahan adalah benar.
d. Record yang digunakan dalam proses pengolhan adalah benar.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Dari peneliti terdahulu dapat disajikan dalam tabel di bawah ini sebagai berikut :
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul
Teknik analisa data Hasil penelitian
Sri Dewi Yanti Proses Transaksi
ATM dan Sistem Pengamannya Pada
PT. BCA, Tbk Wilayah V ATM
Center Medan Menggunakan metode
deskriptif di mana data yang
dikumpulkan, diolah, dan diinprentasikan
sehingga memberi keterangan yang benar
dan lengkap untuk memecahkan masalah
ATM yang dihadapi. Peranan EDP dengan
pengawasan EDP terhadap proses transaksi ATM memiliki
hubungan yang signifikan antara satu dengan lainnya
pada saat nasabah sedang menggunakan layanan
transaksi melalui ATM.
Vina Aplikasi Sistem ATM
Pada PT. HSBC Cabang Medan
Metode deskriptif yaitu metode analisa
data yang dilakukan dengan
mengumpulkan data, menyusun,
merumuskan dan menafsirkan serta
menganalisa data yang telah sehingga
memberikan gambaran yang nyata
mengenai aplikasi sistem ATM Bank
HSBC. Penggunaan ATM pada Bank
HSBC termasuk dalam kategori services karena
ditujukan kepada pembentukan loyalitas nasabah. Pada saat ini
Bank HSBC sedang berupaya untuk masuk ke dalam kategori
Distribution Channell. Seiring dengan kesigapan Bank HSBC
untuk berada dalam kategori distribution channel,
perusahaan membentuk sentralisasi dalam pengeololaan
ATM. Unit ATM yang bernama ATM Regional
Center Medan mempunyai 20 orang pegawai dan 2 orang
penyelia yang dibantu oleh staf-staf operasional baik yang
bertugas dalam penanganan keluhan nasabah maupun untuk
menjaga kebutuhan uang tunai di ATM.
Elis Pengendalian Sistem
informasi Keuangan Berbasis Komputer
Dengan Studi Kasus Proses Transaksi
ATM Pada PT. HSBC Metode deskriptif
yang memberikan gambaran mengenai
pengendalian sistem informasi keuangan
berbasis komputer dengan proses
transaksi ATM dalam penarikan uang tunai
di mesin ATM PT. HSBC.
Pengawasan aplikasi dilakukan melalui audit trail yang cetak
setiap hari guna mengecek kebenaran dari transaksi dan
perubahan-perubahan yang terjadi pada parameter system,
tetapi perubahan terhadap program komputer tidak dapat
dideteksi segera.
Sumber : Kumpulan Skripsi, 2009
BAB III METODE PENELITIAN
1 Tempat
Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Cimb Niaga Medan yang beralamat di jalan Bukit Barisan No. 5 Medan. Jadwal penelitian diperkirakan
mulai dari bulan Juli 2009 sampai bulan Oktober 2009.
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No. Jenis Kegiatan
Juli 2009 Agustus 2009
September 2009 Oktober 2009 Minggu
Minggu Minggu
Minggu 1
2 3 4
1 2 3
4 1
2 3
4 1
2 3 4
1. Penyusunan proposal
2. Bimbingan proposal
3. Seminar proposal
4. Perbaikan proposal
5. Riset
6. Penyusunan skripsi
7. Pengajuan ujian skripsi
Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah pihak-pihak yang berkompeten yaitu bagian akuntansi dan bagian lain yang berhubungan dalam
penerapan system pemrosesan transaksi ATM Bank Niaga.
31
2 Jenis Penelitian
Sebelum penulis melakukan penelitian ini terlebih dahulu harus menentukan jenis-jenis penelitian dan metode yang dapat dipakai dalam
mengumpulkan data penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan menggunakan metode pengumpulan data. Jenis penelitian yang digunakan penulis
adalah jenis penelitian deskriptif. Kuncoro 2006 : 8 menyatakan “penelitian deskriptif meliputi
pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian”.
Penelitian deskriptif ini memberikan gambaran mengenai sistem pemrosesan data transaksi yang terjadi di ATM dengan menggunakan aplikasi
yang telah disediakan oleh pihak perbankan dalam melayani kebutuhan nasabah umumnya.
3 Jenis Data Penelitian
Jenis data yang digunakan oleh penulis dalam penyelesaian skripsi ini adalah ;
a. Data primer yang diperoleh penulis secara langsung dari perusahaan sehubungan dengan sistem pemrosesan data transaksi ATM dengan
menggunakan aplikasi yang telah disediakan oleh pihak perbankan. Umar 2003 : 69 mendefinisikan, “Data primer merupakan data yang didapat
dari sumber pertama baik dari individu atau perorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti”
b. Indriantoro dan Supomo 2002 : 147 mendefinisikan, “Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui media perantara diperoleh dan dicatat oleh pihak lain”. Data sekunder diperoleh penulis merupakan data sejarah perusahaan, struktur
organisasi, uraian tugas masing-masing bagian yang terdapat dalam struktur organisasi dan gambaran aplikasi sistem ATM yang digunakan pihak
perbankan.
4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah : a.
Indriantoro Supomo 2002 : 152 menyatakan “ Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan
pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian”. Dengan melakukan wawancara secara langsung dengan pihak perusahaan
khususnya bagian akuntansi yang berhubungan dengan sistem pemrosesan transaksi ATM Bank Niaga.
b. Teknik perpustakaan yang dilakukan dengan mengumpulkan data
mengenai teori-teori tentang penerapan sistem pemrosesan transaksi ATM.
5 Metode Analisis Data
Untuk melakukan analisa data yang telah dikumpulkan penulis menggunakan metode deskriptif dan metode komparatif.
a. Umar 2003 : 55 menyatakan “ Metode deskriptif bertujuan untuk
menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pad saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu”.
`Metode deskriptif adalah metode di mana data dikumpulkan, disusun, diinterprestasikan, dianalisis sehingga memberikan keterangan yang
lengkap bagi pemecahan masalah yang dihadapi. b.
Kuncoro 2006 : 254 menyatakan “ Hasil penelitian kausal – komparatif adalah hubungan sebab akibat yang diperoleh bisa jadi berkebalikan
dengan hipotesis penelitian sebab yang diduga justru merupakan akibat, dan sebaliknya, atau mungkin terdapat faktor ketiga, yang bisa jadi
merupakan sebab yang “nyata” bagi sebab yang diduga variabel independen, dan akibat variabel dependen”.
Metode komparatif yang dilakukan dengan membandingkan teori-teori
denagn praktek di dalam perusahaan, kemudian mengambil kesimpulan selanjutnya memberikan saran dan hasil perbandingan tersebut.
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitian