•
Lirik
Mata melihat dengan sudut mata, baik ke kiri, ke kanan maupun jauh ke belakang kiri atau kanan.
4.3. Ragam Gerak dan Busana Penari Serampang Dua Belas
4.3.1. Ragam Gerak Serampang Dua Belas
Nama Tari Serampang Dua Belas di peroleh dari jumlah ragam gerak yang ada pada tari tersebut dimana setiap gerakan tari memiliki arti atau alur cerita mengenai tahapan-tahapan
proses pencaharian jodoh hingga tahap pernikahan. Adapun ragam gerak yang terdapat pada Tari Serampang Dua Belas adalah :
1. Ragam I :
Permulaan tari dengan gerakan berputar sembari melompat lompat kecil yang menggambarkan pertemuan pertama
antara seorang laki-laki dan seorang perempuan. Gerakan ini bertutur tentang pertemuan sepasang anak muda yang
diselingi sikap penuh tanda tanya dan malu-malu. 2.
Ragam II : Gerakan tari yang dilakukan sembari berjalan kecil, lalu
berputar dan berbalik ke posisi semula sebagai symbol mulai tumbuh benih-benih cinta antara kedua insan. Ragam II ini
bercerita tentang mulai tumbuhnya rasa suka di antara dua hati, akan tetapi mereka belum berani untuk
mengutarakannya.
Universitas Sumatera Utara
3. Ragam III :
Pada ragam ini memperlihatkan gerakan berputar sebagai simbol sedang memendam cinta dalam tarian ini tampak
pemuda dan pemudi semakin sering bertemu sehingga membuat cinta mereka semakin bersemi.
Namun, keduanya masih memendam rasa tanpa dapat mengutarakannya. Gerakan dalam tarian ini menggambarkan
kegundahan dua insan yang emmendam rasa. 4.
Ragam IV : Pada ragam ini dilakukan dengan gerakan tarian seperti
orang sedak mabuk sebagai simbol dari dua pasang kekasih yang sedang dimabuk kepayang. Gerak tari yang dimainkan
dengan melenggak-lenggok dan terhuyung-huyung seperti orang mabuk. Pada ragam ini proses pertemuan jiwa sudah
mulai mendalam dan tarian ini menggambarkan kondisi dua insan yang sedang dimabuk kepayang karena menahan rasa
yang tak kunjung padam. 5.
Ragam V : Ragam ini dilakukan dengan cara berjalan melenggak-
lenggok sebagai symbol member isyarat. Pada raga mini perempuan berusaha mengutarakan perasaan suka dan cinta
dengan memberi isyarat gerakan mengikuti pasangan secara teratur. Gerakan tari pada ragam V ini sering juga disebut
dengan ragam gila.
Universitas Sumatera Utara
6. Ragam VI :
Merupakan gerakan tari dengan sikap goncet-goncet sebagai simbol membalas isyarat dari kedua insan yang sedang
dilanda cinta. Pada raga mini digambarkan pihak laki-laki yang mencoba untuk menangkap isyarat yang diberikan oleh
perempuan dengan menggerakkan sebelah tangan. Si pemuda dan pemudi kemudian melakukan gerakan tarian dengan
langkah yang seirama antara pemuda dan pemudi 7.
Ragam VII : Gerakan dimulai dengan menggerakkan sebelah kaki kaki
kirikanan sebagai simbol menduga. Hal ini menggambarkan terjadinya kesepahaman antara dua pasang kekasih dalam
menangkap isyarat yang saling diberikan. Dari isyarat ini mereka telah yakin untuk melanjutkan kisah yang telah
mereka rajut hingga memasuki jenjang pernikahan. Setelah janji diucapkan, maka sepasang kekasih yang sedang
dimabuk asmara tersebut pulang untuk bersiap-siap melanjutkan cerita indah berikutnya.
8. Ragam VIII :
Dilakukan dengan gerakan melonjak maju-mundur sebagai simbol proses meyakinkan diri. Gerakan ini dilakukan
dengan melompat sebanyak tiga kali sembari maju-mundur. Muda-mudi yang telah berjanji, mencoba kembali meresapi
dan mencoba kembali meyakinkan diri untuk memasuki tahap kehidupan selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
Gerakan tari dilakukan dengan gerak suka ria yang menunjukkan sepasang kekasih sedang asyik bersenda gurau
sebelum memasuki tahap pengenalan dengan kedua keluarga besar.
9. Ragam IX :
Gerakan tari dimulai dengan melakukan gerakan melonjak sebagai simbol menunggu jawaban. Gerakan tari
menggambarkan upaya muda-mudi untuk meminta restu kedua orang tua mereka agar menerima pasangan yang telah
mereka pilih. Kedua muda-mudi tersebut berdebar-debar menunggu jawaban dan restu dari orang tua mereka masing-
masing. 10.
Ragam X : Ragam ini meggambarkan gerakan saling mendatangi
sebagai simbol dari proses peminangan dari pihak laki-laki kepada pihak perempuan. Setelah ada kepastian jawaban dan
restu dari orang tua masing-masing, maka pihak laki-laki mengambil inisiatif untuk melakukan peminangan kepada
pihak perempuan. Hal ini dilakukan agar cinta yang sudah lama bersemi dapat bersatu dalam sebuah ikatan suci
pernikahan.
Universitas Sumatera Utara
11. Ragam XI :
Memperlihatkan gerakan jalan beraneka cara sebagai symbol dari proses mengantar pengantin ke pelaminan. Setelah
lamaran yang diajukan pihak laki-laki diterima, maka kedua keluarga melangsungkan pernikahan. Gerakan tari biasanya
dilakukan dengan gerakan tari yang ceria sebagai ucapan rasa syukur atas menyatunya dua kekasih yang sudah lama
dimabuk asmara menuju pernikahan dengan hati yang bahagia.
12. Ragam XII :
Ragam ini merupakan ragam terakhir yang terdapat pada Tari Serampang Dua Belas ini. Ragam ini dimainkan dengan
menggunakan sapu tangan sebagai simbol telah menyatunya dua hati yang saling mencintai dalam ikatan pernikahan.
Pada ragam ini, gerakan dilakukan dengan sapu tangan yang saling terkait yang menggambarkan dua anak muda yang
sudah siap untuk mengarungi biduk rumah tangga tanpa dapat dipisahkan baik dalam keadaan senang maupun susah.
Ragam tarian yang dimainkan dalam Tari Serampang Dua Belas semakin indah dan menarik dengan komposisi pakaian warna warni yang dipakai oleh penarinya. Lenggak-
lenggok para penari yang begitu anggun dengan berbalut kain satin yang menjadi ciri khas pakaian adat Melayu di Pesisir Pantai Timur Sumatera. Sapu tangan melengkapi perpaduan
pakaian tersebut yang kemudian dipergunakan sebagai media tari pada gerakan penutup Tari Serampang Dua Belas.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2 Busana Penari Serampang Dua Belas
Wanita
Kain pelekat atau songket dengan baju kebaya panjang atau pun memakai kain dan kebaya dari bahan yang sama yang dikenal dengan istilah satu set. Selendang dililitkan
dipinggang. Memakai sanggul dan hiasan bunga disamping dan sapu tangan diselipkan dikerah baju kebaya sebelah kiri. Boleh saja memakai perhiasan berupa bros, kalung, cincin, anting,
gelang dan lain-lain selama tidak mengganggu gerakan pada saat menari, termasuk mempertimbangkan kalung agar tidak menyangkut pada saat menarik sapu tangan.
Gambar 4.4. Busana Penari Pria dan Wanita.
Pria
Celana panjang dan baju kurung dengan kerah teluk belanga maupun kerah tegak yang disebut kecak musang. Memakai kain samping dengan bahan kain songket, memakai kopiah
dan sapu tangan dilipat diletakkan disaku kiri baju serta memakai sepatu atau sandal.
4.4. Tari Serampang Dua Belas Sebagai Atraksi Wisata di Sumatera Utara