Pengertian Fenomena Drs. Torang Naiborhu, M.Hum.

38 BAB IV INUL DARATISTA, SEBUAH FENOMENA DALAM PERKEMBANGAN MUSIK DANGDUT INDONESIA

4.1 Pengertian Fenomena

Adapun beberapa pengertian fenomena adalah sebagai berikut: 1. Hal-hal yang dapat disaksikan oleh panca indera atau gejala-gejalanya. 2. Hal-hal yang dapat disaksikan oleh panca indera dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah, sesuatu yang luar biasa, fakta, kenyataan. 3. Sesuatu yang tampak atau dirasakan sebagai penyebab terjadinya sesuatu, gejala- gejala yang timbul, kejadian. 4. Penampakan realita dalam kesadaran manusia, suatu fakta dan gejala-gejala, peristiwa-peristiwa dapat serta bentuk keadaan yang dapat diamati dan dinilai lewat kacamata ilmiah. Jadi fenomena itu sendiri adalah hal-hal yang dapat disaksikan dengan panca indera dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah. Sesuatu yang luar biasa, fakta dan kenyataan. Letak kefenomenalan Inul menurut penulis adalah karena ia telah menciptakan perpecahan di masyarakat. Perpecahan di sini maksudnya bukanlah menjarah kepada hal-hal yang bersifat anarkis. Perpecahan di sini adalah karena sejak namanya mulai dikenal luas di masyarakat, seketika masyarakat terpecah menjadi 2 kubu, yaitu pihak yang pro kepada Inul dan pihak yang kontra kepada Inul. Pihak Universitas Sumatera Utara 39 yang pro kepada Inul tentunya adalah orang-orang yang sangat menyukai Inul dan mendukung semua aktifitasnya yang berkaitan dengan pertunjukan musik dangdut. Ada juga pihak yang kontra terhadap Inul adalah orang-orang yang menganggap bahwa Inul membawa pengaruh buruk bagi generasi bangsa. Sebenarnya apa yang membuat masyarakat menjadi terpecah itu adalah karena aksi panggung yang dibawakan oleh Inul. Aksi panggungnya ini dikenal dengan nama Goyang Ngebor. Goyang Ngebor di sini adalah saat Inul menggerakkan pinggulnya naik dan turun searah jarum jam dan sebaliknya dengan kecepatan yang berubah-ubah. Aksi panggungnya ini adalah hal-hal yang dapat disaksikan oleh panca indera. Selanjutnya hal-hal yang telah disaksikan oleh panca indera tersebut kemudian menciptakan gejala-gejala. Gejala-gejala di sini adalah pro dan kontra yang terjadi di masyarakat. Bukankah kehadiran Inul didalam perkembangan musik dangdut di Indonesia dapat dikategorikan sebagai hal yang luar biasa? Dan bukankah bila kita saksikan pertunjukan Goyang Ngebor nya di televise adalah hal yang luar biasa, yaitu bagaimana Inul dengan stamina yang tinggi dapat bernyanyi dan bergoyang seperti itu. Awal Karir Inul Daratista Inul Daratista adalah seorang penyanyi dangdut yang dikenal dengan gaya Goyang Ngebor. Inul lahir di Pasuruan Jawa Timur, 21 Januari 1979 dengan nama asli Ainur Rokhimah. Orang tua Inul bernama Abdullah Aman dan Rufia. Inul mulai menyukai musik sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Saat itu referensi nyanyian Universitas Sumatera Utara 40 Inul adalah lagu-lagu rock yang dibawakan oleh Achmad Albar dan Nicky Astria yang didengarnya lewat radio. Bakat seni Inul semakin terasa ketika ia duduk di bangku SMP, dengan tekun, ia berlatih menyanyi dan menari dibawah bimbingan Guru Kesenian. Hasilya ia sangat berprestasi di semua kegiatan kesenian. Inul kemudian bergabung dengan kelompok band di dekat rumahnya. Kebanyakan lagu-lagu yang ia bawakan adalah lagu-lagu rock dan lagu-lagu yang sering diistilahkan Top 40. Pada awalnya Inul tidak berminat sama sekali untuk membawakan lagu dangdut, namun ia tidak punya pilihan lain selain menerima tawaran kelompok orkes Melayu di dekat rumahnya dikarenakan kelompok band tempat ia bergabung sebelumnya mulai jarang tampil. Mulailah Inul bermain bersama kelompok dangdut ini, menyanyi di kampong-kampung. Ia juga belajar membuat pertunjukan panggungnya seatraktif mungkin, yaitu dengan belajar goyang. Dengan modal goyang yang terus dipelajarinya itu, ia merebut hati penonton di kampong- kampung. Ia tampil dengan bayaran Rp. 3.500 dan kemudian meningkat menjadi Rp. 7.500 dan terus meningkat. Dan penghasilannya itu, ia turut membantu perekonomian keluarga yang hanya ditopang oleh ayahnya yang bekerja sebagai penjahit. Ia juga menabung agar dapat membeli cincin emas, namun karena Inul ingin tampil modis seperti penyanyi lain, cincin tersebut ia jual untuk membeli pakaian. Awalnya ayah Inul tidak setuju dengan kegiatan manggungnya, karena Inul jadi sering bolos sekolah dan pulang larut malam. Namun Inul dapat membuktikannya kerja keras dan mendapat dukungan dari seluruh anggota keluarganya. Universitas Sumatera Utara 41 Inul mulai dikenal luas masyarakat Indonesia pada awal tahun 2003. tanpa ia ketahui, aksi panggunya diabadikan dalam sebuah rekaman video. Video ini lantas diperbanyak dan diedarkan dalam bentuk VCD ke berbagai pelosok daerah. Gaya menari Inul dijuluki ngebor. Goyangnya inilah yang membuatnya berbeda dengan penyanyi dangdut lainnya dan membuatnya semakin terkenal. Goyangnya, yang selanjutnya dikenal dengan Goyang Ngebor juga menuai pujian dan kritikan dari berbagai elemen masyarakat. Pro dan Kontra yang Terjadi Karena Pertunjukan Panggung Inul Daratista Kehadiran Inul Daratista pada perkembangan musik dangdut Indonesia ibarat angina segar atau setidaknya pemberi inspirasi baru bagi masyarakat yang mungkin telah jemu dengan pertunjukan serta penyanyi dangdut yang itu-itu saja. Sejak awal kemunculannya, Inul telah menjadi perbincangan hangat di berbagai elemen masyarakat. Mulai dari buruh kasar sampai pegawai kantoran. Anak kecil sampai tenaga pendidik profesional. Dari pelosok perkampungan di Jawa Timur sampai Istana Negara di Jakarta. Dari daerah sampai ke luar negeri. Masyarakat terbagi menjadi dua bagian, yang mendukung serta mencekal Inul. Goyang Ngebor, inilah yang menjadiu penyebabnya. Seperti yang telah dijelaskan penulis sebelumnya, ngebor adalah gerakan saat Inul menggoyangkan pinggulnya naik dan turun searah jarum jam dan sebaliknya dengan kecepan yang berubah-ubah. Menurut pihak-pihak yang kontra terhadap Inul, goyangnya ini dianggap terlalu vulgar. Inul dianggap telah melakukan pornoaksi di setiap pertunjukannya. Benarkah demikian? Untuk Universitas Sumatera Utara 42 menyimpulkan apa sebenarnya makna pornografi itu, marilah kita membaca beberapa pengertian pornoaksi di bawah ini yaitu: 1. Menciptakan fantasi pembaca atau penonton ke daerah-daerah seputar kelamin. Fantasi itu kemudian membakar birahi. Makin lama seseorang terekspos pada materi porno, besar kemungkinan makin intens rangsangan seksual yang ditimbulkannya. 2. Segala karya manusia berupa cerita, gambar, film, tarian ataupun lagu yang diciptakan dengan maksud membakar nafsu birahi orang lain, sehingga merangang syahwat serta dapat menimbulkan pikiran-pikiran jorok di benaknya. 3. Kegiatan kreatif yang tidak mengandung nilai sastrawi maupun artistik selain untuk merangsang birahi seksual. 4. Bahan-bahan yang kandungan seksual eksplisit yang menarik bagi minat rendahan, menyinggung perasaan dan tidak mempunyai nilai artistik, politik maupun keilmiahan yang serius. 5. Materi yang menggabungkan seks danatau eksposur alat kelamin dengan cara menyalahgunakan dan merendahkannya dalam sikap seolah mendukung, mengizinkan maupun mendorong perilaku demikian. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kata porno itu sendiri harus memenuhi unsur fungsi dan isi. Fungsinya ialah untuk membangkitkan birahi khalayak, sedangkan isinya berupa penggambaran yang sejelas-jelasnya segala sesuatu mengenai seks. Universitas Sumatera Utara 43 Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, apakah benar bahwa Inul Daratista telah melakukan pornoaksi dalam setiap pertunjukannya? Kontra terhadap Inul ini semakin diperparah dengan semakin banyaknya penyanyi-penyanyi dangdut baru yang membawakan gaya pertunjukan seperti Inul. Seperti Annisa Bahar, Uut Permatasari dan Dewi Persik. Annisa Bahar terkenal dengan Goyang Patah-patah. Kemunculannya sebenarnya hampir bersamaan dengan Inul, hanya saja Inul sudah terkenal lebih dulu. Kemudian ada Uut Permatasari, Uut yang bernama asli Utami Suryaningsih adalah penyanyi dangdut yang terkenal akan goyang ngecor yaitu bergoyang dengan mengangkat satu kaki sambi berputar seperti hendak menancapkan kaki ke tanah. Dewi Persik terkenal akan goyang Gergaji yaitu gerakan pinggul berputar naik dan turun sambil tangganya seperti sedang menggergaji. Ketiganya memiliki persamaan pada konsep tarian, dimana tarian yang mereka bawakan adalah goyang pinggul, sama juga halnya dengan Inul. Persamaan lainnya adalah seperti pada Inul, mereka juga mengalami pencekalan kaerna pertunjukannya dianggap terlalu erotis. Dari berbagai kalangan yang kontra kepada Inul, kritikan yang paling pedas berasal dari kalangan musisi dangdut senior yaitu Rhoma Irama. Rhoma Irama yang dijuluki Raja Dangdut dan juga Ketua Umum Persatuan Atis Musik Melayu Indonesia PAMMI mengeluarkan pernyataan yang melarang Inul dan Inul-Inul lainnya bergoyang eroti di televise, juga mengharamkan Inul, Annisa Bahar dan penyanyi yang menggunakan joget sejenisnya membawakan lagu-lagu ciptaannya. Menurut Rhoma, ia marah terhadap Inul karena goyang Inul yang dianggap erotis Universitas Sumatera Utara 44 tersebut dapat membahayakan moral bangsa. Lebih lanjut Rhoma juga mengatakan bahwa goyang Inul dan penyanyi lain yang sejenis memancing nafsu birahi dan menjadi salah satu penyebab semakin merosotnya moral bangsa. KH. Zainuddin MZ yang dijuluki Kyai Sejuta Umat juga menyatakan penolakannya atas Inul. Menurut wajar bila Rhoma Irama menegur Inul, karena Inul juga termasuk anggota PAMMI agar Inul dapat berkreasi lebih positif dan bukan semata-mata untuk membatasi kreatifitas Inul. Zainuddin MZ juga bejanji bahwa dalam setiap kesemaptan ceramahnya akan terus menyuarakan penolakannya terhadap goyang-goyang erotis di televisi. Camelia Malik, musisi dangdut senior juga mengatakan agar Inul tidak membuat citra dangdut menjadi terpuruk dan menjad musik pinggiran yang memancing selerah rendah penggemarnya. Camelia berharap Inul dan yang lainnya dapat membawakan dangdut dengan goyangan yang manis. Walaupun ada banyak pihak yang tidak menyukai Inul, ada banyak pihak juga yang menyatakan pembelaan terhadap Inul. Reaksi keras diperlihatkan oleh para pengacara yang tergabung dalam Tim Advokat Peduli Beban Rakyat TAPBR. Tim dengan coordinator Hotman Paris Hutapea, SH. ini secara terbuka mengecam cara Rhoma menghentikan langkah Inul. Karena itu, pada Rabu 30 April 2003, tim ini melayangkan somasi pada semua stasiun televise supaya tidak mengambil langkah stop menampilkan Inul di berbagai program unggulan mereka, terutama acara musik dangdut. KH. Abdurrahman Wahid yang lebih dikenal dengan Gus Dur juga ikut memberikan pernyataan. Menurut Gus Dur, Rhoma Irama terlampau berlebihan dan tindakan itu sama saja dengan memasung kreativitas Inul. Selanjutnya masih ada Universitas Sumatera Utara 45 banyak pihak seperti aktivis perempuan dan berbagai elemen masyarakat yang banyak diantaranya membentuk kelompok Fans Inul, yang semuanya memiliki pendapat yang sama bahwa apa yang dilakukan Inul didalam setiap pertunjukannya bukanlah sepenuhnya menampilkan erotisme semata, tetapi juga sebagai bentuk kreativitas pribadi untuk memenuhi minat masyarakat akan tontonan yang menarik. Menurut pengamatan penulis, sebenarnya pihak-pihak yang tidak setuju dengan goyang Inul inilah yang mempunyai peran paling besar dalam mempopulerkan Inul. Komentar mereka membuat sebagian orang penasaran untuk melihat bagaimana sebenarnya goyang yang menghebohkan itu. Kalau hanya dari fans dan penggemar saja, mungkin Inul hanya laris di seputar Jawa Timur. Tetapi karena ia dipopulerkan oleh orang-orang yang bisa dikatakan musuh-musuhnya menjadikan Inul top di tingkat Nasional. Respon dan Peran Media Terhadap Kasus Inul Pemberitaan mengenai Inul, dengan mudah kita lihat di berbagai media massa dan media cetak. Di televise, ada berbagai acara dengan Inul sebagai materi tontonan utama, misalnya TRANS TV menggelar paket acara Rindu Inul, SCTV dengan paket acara Sang Bintang dan Duel Maut, TPI dengan paket acara Pasar Rakyat. Peristiwa lain yang kita saksikan di televisi adalah saat Inul berjoget bersama Taufik Kiemas dalam acara Waroeng Toejoeh di TV 7 ternyata Taufik Kemas Bapak Negara Indonesia, tidak hanya berjoget namun juga memeluk ketat Inul. Peristiwa ini malah semakin mempopulerkan Inul. Para pelaku bisnis Universitas Sumatera Utara 46 pertunjukan serta media massa dan cetak melihat bahwa berbagai kasus seperti Inul ini dapat membawa keuntungan bagi mereka. Dalam bisnis pertunjukan, Inul dipakai sebagai tokoh utama pengisi acara sedangkan media massa dan cetak secara terus- menerus mengabarkan berita tentang Inul. Media massa dan cetak mengangkat permasalahan pro dan kontra Inul. Pihak media massa dan cetak melihat bahwa walaupun ada begitu banyak pihak yang menentang Inul, namun ada banyak pihak juga yang mendukungnya dan melalui berbagai perseteruan ini minat masyarakat untuk menyaksikan Inul di media massa dan mencari tulisan seperti Inul di media cetak tentunya dapat mendatangkan keuntugan yang sangat besar. Universitas Sumatera Utara 47 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan