Pengertian Musik Dampak Musik dalam Berbagai Konteks Kehidupan Masyarakat

30 BAB III DAMPAK MUSIK DALAM BERBAGAI KONTEKS KEHIDUPAN MASYARAKAT

3.1 Pengertian Musik

Musik adalah suatu fenomena universal yang mempunyai bagian daripada kehidupan manusia dan dapat menentukan identitas suatu masyarakat karena ia merupakan ekspresi kebudayaan masyarakat itu sendiri. Musik dalam arti umum adalah keindahan nada yang menimbulkan kepuasan estetis melalui indera pendengaran. Musik adalah tatanan bunyi yang indah. Awalnya karya musik dimulai dari timbulnya bunyi. Bunyi terjadi karena adanya gerak, antara lain seperti angin yang bertiup, daun yang bergesek, orang menghentakkan kaki, orang bertepuk tangan dan lainnya. Orang mengungkapkan perasaannya melalui bunyi nada dan melodi sebagai unsur. Unsur dasarnya, sehingga terciptalah musik-musik yang indah. Namun bila diamati musik tidak selalu menggunakan nada-nada melodius, tetapi juga menggunakan bunyi dan bukan nada. Dengan kata lain musik adalah curahan hati melalui bunyi sebagai perantara atau media.

3.2 Dampak Musik dalam Berbagai Konteks Kehidupan Masyarakat

3.2.1 Media Komunikasi Musik disamping sebgai media ekspresi juga berfungsi sebagai media komunikasi. Komunikasi adalah suatu cara untuk berhubungan dengan orang lain. Universitas Sumatera Utara 31 Berbeda dengan ekspresi yang merupakan ungkapan yang belum tentu dimengerti orang lain, maka komunikasi merupakan aktifitas yang mengandung unsur penyampaian pesan. Pesan tersebut disampaikan dengan simbol-simbol. Melalui musik dapat diungkapkan sesuatu yang kadang-kadang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Musik adalah bahasa universal, karena pada umumnya dapat dipahami manusia walaupun tidak dapat dijelaskan secara verbal. Bunyi kentongan yang memiliki pola ritme di pedasaan, merupakan tanda untuk menyampaikan pesan atau pemberitahuan kepada penduduk desa bahwa ada kebakaran, banjir, gempa bumi, pencurian, perampokan dan bahaya lain. Demikian juga halnya dengan pukulan bedug di masjid yang bermakna panggilan untuk menjalankan ibadah. 3.2.2 Musik dalam Ritual Keagamaan Musik disini diciptakan untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat religius atau keagamaan. Contohnya musik untuk upacara adat, upacara pernikahan, upacara kematian. Dalam masyarakat tradisional, musik mengiringi upacara untuk menyembah kekuatan magic. Masyarakat tradisional yang belum mengenal agama kepercayaan meyakini bahwa ada kekuatan besar yang meliputi dan mengatur kehidupan mereka sehingga diperlukan adanya upacara-upcara penyembahan sebagai wujud rasa hormat mereka. Didalam upacara-upacara penyembahan itulah musik jenis ini dipakai. Dibeberapa kebudayaan masyarakat, musik lebih dari sekedar ungkapan ekspresi pribadi dan spritual, tetapi juga dipakai dalam ritual untuk penyembuhan penyakit. Masyarakat Indian Navajo di Amerika memiliki banyak Universitas Sumatera Utara 32 kegiatan yang berisikan tarian serta nyanyian yang dimaksudkan sebagai media ritual keagamaan untuk menjaga keharmonisan serta kesehatan setiap orang didalam suku tersebut. Fungsi musik dalam ritual keagamaan ini menjadi sangat penting bilamana musik tersebut dipakai sebagai perantara untuk berhubungan dengan kekuatan magic seperti yang terjadi pada kelompok suku Kung atau yang lebih dikenal sebagai orang semak di Namibia Afrika Selatan. Suku Kung biasanya mengobati orang sakit dengan nyanyian dan tarian yang dipimpin oleh seorang yang memiliki kekuatan supranatural. Kekuatannya ini didapat melaui proses trance dimana musik yang berperan untuk mencapai keadaan trance tersebut. Selama dalam masa pengobatan ini musik dan nyanyian dimainkan secara terus-menerus sebagai bagian dari keseluruhan upacara. Musik menjadi bagian penting dalam pengobatan. Bagi suku Kung, ritual ini adalah sebagian dari cara mereka untuk berhubungan dengan alam dan kekuatan supranatural. 3.2.3 Musik sebagai Media Pendidikan Seni sebagai media pendidikan berfungsi sebagai pengembangan dasar fisik, sosial, emosi, cipta dan estetika atau dengan kata lain musik berfungsi sebagai media pembelajaran. Contohnya, pada anak-anak usia sekolah Taman Kanak-kanak, musik dapat dipakai untuk mempermudah pemahaman si anak pada materi pengajaran, misalnya untuk memperkenalkan perkalian sederhana dan penjumlahan sederhana, dapat diperkenalkan dalam nyanyian, juga pembelajaran bahasa Inggris dapat juga Universitas Sumatera Utara 33 dibawakan dengan nyanyian. Melalui musik diharapkan tujuan pembelajaran atau penguasaan materi belajar akan lebih cepat tercapai. 3.2.4 Musik dalam Politik Musik disini berfungsi sebagai media untuk menarik simpati masyarakat. Dalam hal ini, penulis menghubungkannya dengan musik dangdut. Pada setiap kampanye politik, ada banyak partai yang menggunakan musik dangdut sebagai media untuk menggerakkan massa, maka tak heran bila kampanye partai politik kemudian menjadi seperti konser dangdut daripada kampanye itu sendiri. Ini merupakan satu bukti bahwa musik itu dapat juga masuk kedalam kawasan politik itu sendiri. Memang, bila kita coba bayangkan bagaimana jalannya sebuah acara kampanye tersebut menjadi sangat membosankan karena keseluruhan acara pastinya hanya berisi pidato-pidato mengenai visi dan misi yang ingin dicapai partai politik tersebut. Pemerintah juga menaruh perhatian bear terhadap musik yang membangun semangat bangsa oleh karena itu diciptakanlah lagu-lagu yang bersifat kepahlawanan dan lagu-lagu untuk keperluan politik itu sendiri seperti lagu pemilu yang selalu diperdengarkan pada masa pemerintahan Orde Baru. 3.2.5 Musik yang Menciptakan Suatu Komunitas Maksudnya adalah melalui musik itu sendiri telah terjadi pemetaan atau pembagian didalam masyarakat yang kemudian menjadi identitas dari golongan atau komunitas tersebut, misalnya musik untuk anak-anak, musik untuk remaja dan Universitas Sumatera Utara 34 dewasa, musik untuk orang tua, musik untuk bangsa. Musik untuk anak-anak biasanya bersifat hiburan, bermain, mencerdaskan anak, pembelajarann bahasa dan lainnya. Contoh musik anak yaitu Diobok-obok yang dinyanyikan oleh Yoshua, Abang tukang bakso yang dinyanyikan oleh Melissa, lagu Mari berhitung dan sebagainya. Kemudian ada lagu untuk remaja dan dewasa. Pada bagian ini cakupan itu sendiri sangat luas diantaranya rock, hip-hop, dangdut. Yang kemudian kebanyak menciptakan komunitas pecinta salah satu jenis musik itu sendiri. Istilah rock menurut Paul Hanson Hard Rock Prolick, 1989 pertama kali dicetuskan oleh Wild More, pada tahun 1947 dengan menciptakan lagu berjudul “We’re Gonna Rock We’re Gonna Roll.” Kemudian pada tahun 1952, Allan ‘moodog’ Freed, seorang disk-jockey sebuah radio di Cleveland Amerika memandu paket acara yang khusus menampilkan lagu-lagunya Gene Vincent, Chuck Berry, dan Elvis Presley dengan memakai nama “Rock and Roll” untuk paket acara tersebut. Dari sinilah kemudian istilah rock banyak dikenal oleh masyarakat umum. Kekuatan musik rock itu memang terletak pada tema liriknya yang memberontak nilai-nilai kemapaman, disamping bunyi musiknya yang keras. Kesan ini tidak hanya terlihat dari corak musik yang agresif, keras, bising, dan brutal, akan tetapi juga terlihat dari nama-nama grup yang dipakainya. Misalnya, beberapa na group rock dunia: Rolling Stones, Black Sabbath, Wasp, Scorpions, Morbid Angel, Slayer, Napalm Death, Abituary, Megadeth, dan sebagainya. Sementara di Indonesia, misalnya: Rawe Rontek Banten, Rudal Bandung, Rotor Jakarta, Big Panzer Surabaya, Jet Liar Jakarta dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara 35 Fenomena, di atas masih ditambah lagi dengan penampilan musisinya yang berambut gondrong, acak-acakan, berbusana seenaknya, seperti preman jalanan. Tentu saja, hal ini juga mempengaruhi image masyarakat. Keberadaan musik rock memang mendapat tempat khusus pada sebagian besar anak muda. Mereka ternyata tidak hanya gandrung dengan musiknya saja tetapi juga akrab dengan atribut lainnya seperti meniru gaya hidup musisi idolanya baik dari segi busana yang dipakainya atau kebiasaan yang sering dilakukannya. Bahkan kegandrungan ini sampai memasuki tahap fanatisme yang sempit. Misalnya dengan mengubah namanya dengan nama tambahan dari sang idola, contohnya agus Cavalera Maryanto, Rini Kill sister Haryati, atau Bejo Snake sabo. Musik Hip Hop Dari banyak sumber mengenai asal mula musik hip hop, sebagian besar menyatakan bahwa aliran musik ini berkembang pada awal tahun 1970-an, dengan tokoh kunci salah satunya berasal dari geng yang dinamakan African Bambataa. Jenis musik ini dalam perkembangannya melibatrkan bentuk kreativitas seni lainnya seperti rap, breakdance, graffiti, dan DJ Disc Jockey. Serupa dengan perkembangan musik manapun, hip hop banyak mendapat pengaruh dari beragam budaya sehingga hip hop tidak lagi bisa dianggap sebagai black culture semata. Di sisi lain, hip hop dapat dipandang sebagai sebuah sub culture, bentuk keberkebudayaan yang dapat digunakan sebagai tanda perlawanan terhadap silent majority masyarakat yang diam kebudayaan dalam masyarakat. Mengingat batasan geografis masyarakat dunia yang Universitas Sumatera Utara 36 semakin memudar, maka bisa dikatakan bahwa hip hop adalah sub kultur yang mengglobal. Demikian pula halnya di Indonesia, pengaruh hip hop masih terasa mulai dari dikeluarkannya album Iwa K dan Denada hingga saat ini. Beberapa iklan media elektronik menggunakan beberapa bentuk budaya hip hop seperti iklan sepatu Loggo, Coffemix dan Gatsby. Seringkali lirik lagu dalam hip hop dan rap bersifat misoginis membenci perempuan. Hal ini sulit dibantah bila kita mendengarkan dengan seksama lagu-lagu hip hop yang dilantunkan baik oleh penyanyi luar negeri maupun dalam negeri. Komunitas penggemar musik hip hop biasanya menyukai hal-hal yang berhubungan dengan tarian Breakdance, DJ Disk Jockey Grafiti. Remaja putrinya cenderung mengenakan dandanan ala hip-hop seperti sepatu boot, topi pet dan nating berbentuk lingkaran atau yang lebih dikenal dengan Hoop earing, sementara remaja prianya mengenakan celana gombrong, sepatu bermerek nike, kalung besar dan potongan rambut plontos. Pada musik dangdut, komunitas pecinta musik dangdut ini dapat kita amati seperti pada kasus Inul Daratista. Dimana kemunculannya langsung membagi masyarakat menjadi 2 bagian. Pada pihak yang menyukai Inul, mereka membentuk fans club Inul seperti Inulitas, FBI fans berat Inul, open organisasi pendukung Inul. Dimana kegiatan mereka kebanyakan adalah mengikuti perjalanan karir Inul. Sedangkan bagi pihak yang tidak menyukai Inul, mereka juga mengikuti perjalanan karir Inul yang selalu menunggu manakala Inul dinilai melakukan kesalahan. Universitas Sumatera Utara 37 Tidak seperti halnya musik untuk kalangan remaja dan dewasa, orang tua biasanya menyukai musik yang tenang. Bukan seperti musik rock yang hingar bingar, walaupun tidak menutup kemungkinan bahwa ada juga orang tua pada masa kini yang menyukai jenis musik rock. Untuk musik rang tua, penulis mengambil contoh musik keroncong. Musik keroncong berirama lembut, sesuai dengan kondisi ketenangan yang ingin didapat oleh pendengarnya. Membahas sejarah musik keroncong akan membawa kita melihat bagaimana perpaduan dan budaya yang berbeda yaitu musik Portugis dan Indonesia khususnya etnis Jawa. Perpaduan itu telah menghasilkan suatu bentuk permainan musik yang khas. Ini hanya terjadi pada sejarah perjalanan kesenian musik Indonesia sehingga dapat dikategorikan bahwa keroncong adalah musik yang lahir dari kebudayaan Indonesia. Diawali dari kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia sebagai pedagang. Bangsa Portugis disebut juga kaum Mardika dari kata Sanskrit Mahardika ‘bebas’, ejaan Portugis Merdaqus ‘merdeka’. Mereka sebagian besar tinggal dan menetap di pelabuhan-pelabuhan yang disanggahi seperti di Batavia, Selat Malaka, dan di sana mereka mendirikan kampong sendiri seperti di Kampung Tugu dan hidup menurut kebiasaan yang dibawah dari tanah asalnya, misalnya seperti alat musik yang dibawa dari Portugis yang menjadi cikal bakal lahirnya musik keroncong. Musik untuk bangsa adalah musik yang berfungsi sebagai identitas suatu negara. Misalnya lagu kebangsaan Indonesia Raya serta lagu-lagu yang bertema patriotik lainnya tentu membuat suatu perbedaan nyata antara satu negara dengan yang lain. Universitas Sumatera Utara 38 BAB IV INUL DARATISTA, SEBUAH FENOMENA DALAM PERKEMBANGAN MUSIK DANGDUT INDONESIA

4.1 Pengertian Fenomena