Pokok Permasalahan Tujuan dan Manfaat Penelitian Konsep

12

1.2. Pokok Permasalahan

Dari latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan utama, yang menjadi topik bahasan dalam tulisan ini, diantaranya: 1. Mengapa Inul menjadi fenomena di dalam perkembangandinamika musik dangdut Indonesia. 2. Benarkah gerakan Inul membawa citra dangdut kembali ke level rendah. 3. Benarkah Inul melakukan pornoaksi di atas panggung. 4. Bagaimana respon dan peran media terhadap kasus Inul.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui dan mencari kesimpulan mengenai objek yang diteliti yaitu: perkembangan musik dangdut Indonesia mencakup aspek struktur musik, tarian koreografi, pertunjukan di atas panggung serta menjawab pokok permasalahan dalam bentuk pernyataan. 1.3.2 Manfaat Adapun manfaat penelitian ini antara lain: 1. Mengetahui hubungan antara pertunjukan dangdut dengan aspek sosial masyarakat pendukungnya. 2. Sebagai bahan referensi tentang perkembangan musik dangdut. Universitas Sumatera Utara 13 3. Sebagai bahan referensi untuk peneliti berikutnya yang menaruh minat pada musik dangdut.

1.4 Konsep

1.4.1 Konsep Ada beberapa konsep dasar yang perlu dijelaskan dalam rangka penulisandiskusi di dalam skripsi ini. Konsep merupakan defenisi singkat dari apa yang kita amati, konsep menentukan keberadaan variabel-variabel utama jika kita ingin menentukan adanya hubungan empiris. Konsep merupakan unsur pokok dalam penelitian Merton, 1963: 89. Sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya, penulis akan membahas mengenai musik dangdut dan perkembangannya di Indonesia dan bagaimana fenomena Inul itu sendiri. Kata “dangdut” merupakan peniruan bunyi gendang yaitu “dang” dan “dut”. Peniruan bunyi ini dalam istilah musik disebut onomatope yaitu pemberian nama dengan cara meniru bunyi yang dihasilkan. Dangdut adalah suatu ragam seni musik nusantara yang berasal dari musik etnis Melayu, yang di dalamnya mengandung unsur-unsur musik India, Arab Timur Tengah. Dalam perkembanganya musik dangdut kemudian memasukkan unsur-unsur musik Barat seperti Rock’roll, Reggae, Disco, Rap, Cha-cha, Pop. Kemudian berbaur dengan musik etnis nusantara lainnya, seperti: Jawa, Sunda, Batak dan Minangkabau Takari, 2001: 103. Universitas Sumatera Utara 14 Pada tahun 1995, ketika Indonesia merayakan pesta emas ulang tahun kemerdekaan Moerdiono, Menteri Sekretaris Negara waktu itu menyatakan bahwa dangdut adalah musik Indonesia. 7 1. Hal-hal yang dapat disaksikan oleh panca indera atau gejala-gejala. Inul Daratista telah menjadi fenomea dangdut Indonesia. Adapun beberapa pengertian fenomena itu sendiri adalah sebagai berikut: 2. Hal-hal yang dapat disaksikan oleh panca indera dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiyah, sesuatu yang luar biasa, fakta, kenyataan. 3. Sesuatu yang tampak atau dirasakan sebagai penyebab terjadinya sesuatu, gejala- gejala yang timbul, kejadian. 4. Penampakan realitas dalam kesadaran manusia, suatu fakta dan gejala-gejala peristiwa serta bentuk keadaan yang dapat diamati dan dinilai lewat kaca mata ilmiah. Jadi fenomena itu sendiri adalah hal-hal yang dapat disaksikan dengan panca indera dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah. Sesuatu yang luar biasa, fakta dan kenyataan. Inul adalah fenomena karena kehadirannya mampu menyita perhatian seluruh lapisan masyarakat. Namanya terus dibicarakan mulai dari pertama kemunculannya di dunia dangdut Indonesia. Apapun pemberitaan Inul, semuanya menjadi sorotan publik seluruh Indonesia mengenalnya. Kepopulerannya bahkan sampai ke mancanegara. Inul fenomena karena aksi panggung goyang ngebornya. Goyang yag 7 Simatupang Lono, Dangdut Spectacle Gong: No. 53, 2003, p. 12-13. Universitas Sumatera Utara 15 menciptakan ribuan penggemar di setiap daerah dan sekaligus dihina karena dianggap merendahkan moral bangsa. Goyang ngebor ini adalah ciri khas Inul, jadi tidak mungkin ia menghilangkan aksi panggungnya tersebut seperti yang diminta oleh pihak yang tidak setuju dia terus bergoyang. Dangdut tanpa goyang ibarat sayur tanpa garam. Satu perbedaan penting antara musik dangdut dengan musik nasional lainnya adalah bahwa dengdut merupakan musik untuk joget, baik bagi penggemar maupun bagi pemainnya sendiri Yampolsky, 1997. Jadi menurut penulis Inul dan goyang ngebornya tidak dapat dipisahkan dan tentunya Inul sendiri tidak ingin bernasib seperti Evie Tamala, seorang penyanyi dangdut papan atas yang dilempari batu oleh penonton karena ia menolak bergoyang saat manggung. Aksi panggung Inul tersebut adalah bagian dari seri pertunjukan dimana pada masa kini pertunjukan rakyat, hiburan popular dan media elektronik secara budaya da artistik telah menjadi pertunjukan alternatif yang penting dan mempunyai pengaruh kuat di dalam pertunjukan harus ada pemain performer dan penonton audience, dimana pada kasus Inul, dia telah berhasil membangun ikatan baik antara dirinya sebagai pemain dan penggemar sebagai penonton dalam pertunjukannya. Bagaimanapun terkenalnya Inul, dia tetap bersedia untuk manggup di kampong-kampung. Sikap tepo-selironya inilah yang juga mendukung kepopulerannya Inul disamping media massa yang memegang peranan utama, dan kasus Inul itu sendiri menjadi fenomena penting dalam perkembangan musik dangdut. Universitas Sumatera Utara 16 1.4.2 Teori yang Dipergunakan Dalam penelitian ini, penulis mempedomani pendapat-pendapat dari pakar- pakar yang selanjutnya akan menjadi kerangka teori diantaranya seperti yang dikemukakan oleh Todd Titon. Todd Titon didalam tulisan Keberagaman Sistem Musik Dunia menyatakan: “music is fluid, dynamic element of culture, and it changes to suit the expressive and emotional desires of humankind, the most changeable of the animal. Like all of expressive culture, music is peculiarly human adaption to life on planet earth. Each music culture is a particular adaption to particular circumstances. Ideas about music, social organization, repertories, and music’s material culture vary from on music-culture to the next, but it would be foolish to say that one music- culture was “better” than another. Why? Because such a judgement is based on criteria from inside a single music-culture. To call another music-culture’s music “primitive” improses one’s own standars on a group that does not recognize them. Such ethnocentrism has no place in the study of world music. Musik adalah sesuatu yang mengalir, ia merupakan element kebudayaan yang dinamis dan ia berubah serta mengadaptasi terhadap ekspresi dan emosi manusia. Kebudayaan musik dunia adalah sesuatu yang selau beradaptasi terhadap situasi tertentu. Idegagasan tentang musik, organisasi sosial musik, repertoar serta kebudayaan material musik dari suatu kebudayaan musik kebudayaan musik yang lain. Hal yang sama bahwa sistem musik dari suatu kebudayaan musik akan selalu berbeda dengan sistem musik dari kebudayaan musik lainnya. Adalah sesuatu yang kurang tepat jika mengatakan bahwa suatu kebudayaan musik atau suatu sistem Universitas Sumatera Utara 17 musik lebih baik dan lebih unggul dari kebudayaan musik atau sistem musik yang lain. Mengapa? Sebab penilaian seperti itu hanya didasari dari penilaian sepihak saja. Ini disebut penilaian etnosentrik, suatu penilaian yang tidak punya tempat dalam konteks studi kebudayaan musik dunia. Keberagaman sistem musik dunia adalah cirri kebudayaan musik yang harus kita pelihara. Bila kita melihat kembali terhadap permasalahan pro dan kontra dalam kasus Inul, maka melaui tulisan tentang keberagaman musik dunia ini dapatlah ditarik kesimpulan bahwa kita tidak bisa mengkatagorikan sebuah kebudayan musik itu bernilai tinggi atau rendah. Ini berarti berdasarkan tulisan ini, tuduhan atau kritikan dari para musisi senior yang diwakili oleh Rhoma Irama yang mengatakan bahwa citra dangdut berada di level rendah kembali oleh karena pertunjukan panggung Inul adalah tidak sesuai karena Rhoma sendiri bukanlah orang yang mempunyai hak untuk menyatakan mengenai standar tinggi rendahnya musik dangdut, melainkan harus dinilai atau harus memperhatikan berbagai pendapat dari masyarakat pecinta musik dangdut itu sendiri. Kemudian tulisan mengenai teori etnosains. Teori ini mengaplikasikan pandangan dan konsep-konsep masyarakat pendukung kebudayaan yang diteliti. Teori ini mencoba merumuskan aturan-aturan cara berpikir yang melatar belakangi suatu kebudayaan. Pro dan kontra pada kasus Inul menjadi bentuk nyata atau gambaran yang jelas mengenai berbagai macam pandangan dan cara berpikir masyarakat Indonesia khususnya yang menyukai musik dangdut. Perbedaan pandangan antara kelompok pro kepada Inul dan yang kontra kepada Inul Universitas Sumatera Utara 18 dikarenakan masing-masing kelompok menganggap bahwa mereka benar. Masing- masing kelompok memiliki batasan-batasan atau standar mereka sendiri, sehingga menimbulkan pandangan baru di masyarakat. Selanjutnya, penulis mengkaitkan dangdut dengan musik populer, dangdut adalah bagian dari musik populer. Salah satu dari ciri-ciri musik populer adalah adanya strategi pasar; menawarkan unsur baru, penyanyi, gaya, lagu, aransemen, produksi dan menyoroti gaya hidup di penyanyi. Strategi pasar ini diharapkan dapat menjadi media untuk mencari uang komersial baik bagi pihak pelaksana maupun seniman dangdut. Pelaksana disini menurut penulis adalah orang-orang yang mengambil keuntungan dari populeritas Inul. Pembahasan lebih jauh akan dibahas pada bab berikutnya.

1.5 Metode Pengumpulan Data