Trust Sebagai Modal Sosial Dalam Menghimpun Anggota dan Permodalan

4.3. Trust Sebagai Modal Sosial Dalam Menghimpun Anggota dan Permodalan

Robert D. Putnam mendefinisikan trust atau rasa percaya mempercayai adalah suatu bentuk keinginan untuk mengambil resiko dalam hubungan- hubungan sosialnya yang didasari oleh perasaan yakin bahwa yang lain akan melakukan sesuatu seperti yang diharapkan dan akan senantiasa bertindak dalam suatu pola tindakan yang saling mendukung, paling tidak yang lain tidak akan bertindak merugikan diri dan kelompoknya Hasbullah, 2006:11. Semua informan berpendapat bahwa kepercayaan merupakan modal utama keberhasilam dalam menghimpun anggota dan permodalan. Kepercayaan yang dimiliki oleh pengurus dan pengelola KSBM menjadikan alasan mengapa orang mau bergabung dan bertahan jadi anggota KSBM, begitu juga dengan orang yang menabung dan berinvestasi. Sikap dan karakteristik pengurus pengelola KSBM yang dipandang sebagai orang yang jujur, dapat dipercaya amanah, taat pada ajaran agama sholeh merupakan hal yang menumbuhkan rasa percaya anggota pada pengurus pengelola KSBM. Sebagaimana yang diungkapkan oleh beberapa informan sebagai berikut : ” Satu hal kenapa sampai hari ini KSBM masih tetap bisa berdiri, yaitu ternyata teman-teman pengurus yang diamanahi untuk mengelola itu ternyata mereka bisa amanah dan itulah menurut saya satu senjata yang paling efektif mantap, yang akhirnya banyak orang yang bergabung di KBSM. Karena tanpa keteladanan yang baik seperti itu saya rasa jangankan koperasi yang didirikan dikelola mahasiswa, mungkin koperasi yang didirikan dikelola oleh pengusaha besar pun bisa tumbang kalau tidak ada amanah, itulah satu poin yang mungkin sampai hari ini masih dipegang sama kawan-kawan di KSBM mereka bisa amanah, bisa memberi teladan yang baik, tidak main-main yang akhirnya banyak orang yang mau jadi anggota KSBM ”. Wawancara dengan informan Syaiful Arifin, 1 Desember 2009. Universitas Sumatera Utara Informan lain juga mengatakan : ” Saya percaya dengan para pengurus pengelola KSBM karena saya tau kalau mereka itu adalah orang-orang yang jujur dan sholeh. Dan saya sudah sangat lama mengenal mereka karena pengurusnya ada yang satu kampung dengan saya. Kepercayaan itulah yang buat saya mau bergabung dan bertahan di KSBM ”. Wawancara dengan informan Buyamin, 5 Desember 2009. Kepercayaan tersebut kemudian dimanfaatkan oleh pengurus pengelola KSBM untuk meningkatkan anggota dan permodalan. Kepercayaan yang diberikan anggota mereka jaga dengan cara selalu jujur, mengikuti aturan, menjalankan kinerja sebagai tugas dan kewajibannya dengan baik, dan lain-lain. Sebagaimana diungkapkan oleh bendahara KSBM : ” Jabatan adalah amanah dari Allah SWT sehingga saya harus menjalankannya dengan baik. Segala kepercayaan dari orang khususnya anggota terus kami jaga dengan selalu jujur, berjalan sesuai aturan, menjalankan kinerja dengan baik, dan lain-lain. Alhamdulillah hal tersebut dapat kami jadikan senjata ampuh untuk menghimpun anggota dan modal, terbukti sampai hari ini sudah banyak anggota dan investor masuk ”. Wawancara dengan informan Liza Rickiany, 1 Desember 2009. Hal ini terus mereka lakukan, sehingga banyak orang yang simpati dan akhirnya turut bergabung di KSBM. Kepercayaan tidak akan tercapai dengan sendirinya, melainkan memerlukan proses untuk membangun kepercayaan secara terus menerus. Kepercayaan adalah sebuah aset yang menjadi nilai jual seseorang membumbung tinggi. Kepercayaan merupakan hal yang sangat berharga, sebab dengan berawal dari kepercayaan itulah keuntungan material yang besar bisa diraih dengan lebih mudah. Itulah modal yang membantu pengurus pengelola berhasil menghimpun dana dan anggota di KSBM. Universitas Sumatera Utara Kepercayaan anggota merupakan sesuatu yang diupayakan untuk dapat diraih dan dipertahankan. Berbagai cara ditempuh demi mendapatkan dan mempertahankan kepercayaan. Karena kepecayaan dianggap sebagai hal berharga yang akan menentukan keberlangsungan KSBM. Untuk mendapatkan kepercayaan dan untuk dapat mempertahankannya, pengurus pengelola KSBM sering melakukan pengorbanan baik secara materi maupun non materi. Sebagaimana yang diungkapkan oleh pengurus KSBM : ”...Kalau pengorbanan sih itu hal biasa dalam bekerja. Misalnya ada anggota yang mau ngambil uang tabungannya sementara kas lagi kosong, maka uang kami pengurus pribadi untuk nombokin dulu, ini sering kami lakukan. Ya...biar anggota senang dan gak kecewa aja, sehingga mereka gak hilang kepercayaannya. Terus kerjaan-kerjaan karyawan juga sering kami hendel misalnya mengantar ketring, jaga kios perdagangan, dan lain-lain”. Wawancara dengan informan Sahlel, 1 Desember 2009 Pengorbanan penguruspengelola dianggap sebagai kebaikan dan tanggung jawab yang harus dilakukan. Karena menurutnya, kalau hal tersebut tidak dilakukan maka akan dapat merusak citra pribadi maupun lembaga KSBM itu sendiri, yang pada akhirnya akan berdampak kepada kehancuran. Menjaga kepercayaan berarti terus senantiasa merawat tanggung jawab, agar tidak ada celah yang bisa menodai keberhasilan dari sebuah kepercayaan yang telah terbangun dengan rapi. Karakter berpikir orang yang memandang bahwa menjaga kepercayaan itu adalah sangat-sangat penting adalah karakter orang yang mampu berpikir untuk memikirkan masa depan yang akan dihadapi. Sebab mau tidak mau waktu terus berjalan, artinya masa depan adalah masa yang juga mau tidak mau harus dilewati, jika hayat dikandung badan. Seiring berjalannya waktu jugalah kisah Universitas Sumatera Utara kehidupan akan berubah. Berubahnya kisah kehidupan, tergantung dari apakah masa depan itu telah dipikirkan dari sekarang atau tidak. Jika ingin masa depan yang cerah, maka menjaga kepercayaan sedari sekarang adalah mutlak dan perlu. Sebab dengan menjaga kepercayaan, berarti sama dengan merintis masa depan yang gemilang. Itulah prinsip yang bertahan pada pengurus pengelola KSBM yang bersumber dari keyakinan ajaran agama tentang menjaga kepercayaan amanah itu. ”...kalau mau sukses dimasa depan, maka bangunlah kredibilitas diri kita dari menjaga kepercayaan orang. Itulah yang dijadikan prinsip dalam menjalankan amanah di KSBM ini...”. Wawancara dengan informan Achmad Syahputra, 6 Desember 2009. Francis Fukuyama mendefinisikan kepercayaan sebagai sikap saling mempercayai yang mengakibatkan terjadinya partisipasi dan kontribusi diantara mereka. Ketika rasa percaya terbangun, maka partisipasi masyarakat akan tinggi, terutama untuk mencapai tujuan bersama. Kepercayaan yang telah dibangun dengan susah payah ternyata memberikan hasil yang positif. Anggota yang sudah menaruh kepercayaan kepada pengurus pengelola hampir bisa dipastikan akan memiliki loyalitas kepada KSBM. Loyaitas tersebut dapat dilihat dari partisipasi anggota dalam menghimpun modal KSBM. Mereka setiap bulan membayar iuran wajib sebesar Rp. 20.000,- . Selain itu, mereka juga banyak menabungkan uangnya di KSBM. Bahkan menginvestasikan uangnya dengan jumlah besar dengan tenggang waktu yang lama. Alasanya adalah karena mereka percaya dan yakin bahwa uang yang mereka simpan di KSBM akan aman dan akan dikelola dengan baik serta halal. Universitas Sumatera Utara ” Jumlah uang saya sudah banyak di KSBM. Selain saya membayar simpanan anggota, saya juga menabung dan berinvestasi di KSBM. Saya yakin kalau uang saya itu aman karena pengurus KSBM bagus-bagus orangnya, terbukti kalau saya ambil tabungan selalu beres....” Wawancara dengan informan Mukhtata, 2 Desember 2009. Kepercayaan anggota kepada pengurus pengelola KSBM juga mengalahkan orientasi anggota untuk mendapatkan kuntungan materi. Mereka menyimpan uang di KSBM tidak berorientasi untuk mendapatkan keuntungan materi sebagai imbalannya. Namun mereka lebih berorientasi untuk kepuasan batin karena dapat turut serta berkarya dibidang ekonomi bersama orang-orang yang amanah dapat dipercaya . ”...Walaupun ana saya sampai saat ini belum dapat keuntungan bagi hasil, tapi ana tetap mau di KSBM. Ya...karena dari awal bukan keuntungan material yang ana harapkan dari KSBM. Tapi ana ingin turut berpartisipasi dalam merealisasikan visi dan misi KSBM bersama orang-orang yang amanah...”Wawancara dengan informan Naimah, 6 Desember 2009. Kepercayaan juga akan menimbulkan kewajiban sosial, dengan mempercayai seseorang akan menimbulkan kepercayaan kembali dari orang tersebut resiprositas Badaruddin, 2005: 32. Anggota KSBM yang telah memberikan kepercayaan kepada pengurus pengelola untuk mengelola uangnya juga akan mendapatkan kepercayan dari pengurus pengelola berupa pinjaman uang. Pengurus pengelola memberikan pinjaman uang KSBM kepada anggotanya adalah atas dasar kepercayaan. Hal ini dapat dilihat dari pemberiaan pinjaman tanpa agunan, proses analisis kelayakan mendapat pinjaman yang mengedepankan kepercayaan, dan lain-lain. Juga keaktifan anggota dalam menyimpan uang di KSBM turut serta mendukung dalam mendapatkan pinjaman Universitas Sumatera Utara anggota di KSBM. Semakin besar simpanan yang anggota berikan, maka semakin tinggi pula tingkat kepercayaan pengurus pengelola kepadanya. ” Kita dalam memberikan pinjaman tidak asal-asalan. Kita lihat dulu bagaimana orangnya, apakah ia orang yang dapat dipercaya. Terus apakah ia anggota yang loyal atau tidak pada KSBM yang dapat dilihat dari partisipasi ia akan permodalan dan usaha-usaha serta kegiatan KSBM. Karena kan kita gak ada minta jaminan jadi kalau gak benar-benar selektif dalam menilai orang, nanti akan beresiko besar ”. Wawancara dengan informan Adi, 2 Desember 2009. Kepercayan yang diberikan pengurus pengelola juga dimanfaatkan oleh anggota untuk meminjam uang dengan persyaratan yang mudah. Dan anggota pun tetap menjaga kepercayaan dari pengurus dengan membayar angsuran pinjaman tersebut dengan lancar. Karena kalau tidak, kepercayaan yang ia dapatkan akan hilang yang akhirnya ia tidak dapat lagi meminjam uang di KSBM. ” Alhamdulillah angsuran pinjamanku lancar-lancar aja, tapi pernah juga nunggak. Aku paling takut kalau macet angsuranku karena bisa gak percaya lagi nanti pengurus sama ku. Kalau pengurus dah gak percaya lagi sama ku, sudah tentu aku gak dikasih lagi pinjaman nanti. Karena ada salah satu angota KSBM yang pernah mengalami itu. Makanya aku tetap berusaha menjaga kepercayaan pengurus yang diberikan samaku ”. Wawancara dengan informan Hedo findra, 5 Desember 2009. Hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara anggota dengan pengurus pengelola dalam mendapatkan dana uang merupakan hal yang dapat menunjang kemajuan KSBM. Hal tersebut dilatar belakangi adanya peran kepercayaan diantara mereka. Pengurus pengelola berperan penting untuk memainkan atau memanfaatkan kepercayaan yang ada untuk kepentingan KSBM. Karena pengurus Universitas Sumatera Utara pengelola adalah struktur yang memiliki peran dan tugas pengelolaan. Untuk itu, pengurus pengelola selalu berupaya untuk menumbuhkan dan menjaga hubungan kepercayaan dengan anggota melalui sikap kejujuran dan keterbukaan. Hal ini dilakukan misalnya dalam laporan keuangan di KSBM yang dilakukan secara jujur dan benar tanpa adanya rekayasa. Juga terbuka kepada semua anggota untuk dapat mengetahui laporan keuangan tersebut. Hal ini diakui oleh Bapak Murdeni Muis Kepala Bidang Kelembagaan Koperasi dan UKM Sumatera Utara yang juga sebagai informan dalam penelitian ini. Colemen, dalam Kristina, 2003:60 menegaskan bahwa kelangsungan setiap transaksi sosial ditentukan adanya dan terjaganya trust amanah dan kepercayaan dari pihak-pihak yang terlibat. Artinya hubungan transaksi antara manusia sebagai individu maupun kelompok baik yang bersifat ekonomi maupun non ekonomi , hanya mungkin terjadi dan berkelanjutan apabila ada trust atau rasa saling percaya dari pihak-pihak yang melakukan transaksi. Individu-individu yang memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi, memungkinkan terciptanya organisasi- organisasi bisnis dagang yang fleksibel yang mampu bersaing dalam ekonomi global. Perkembangan jumlah anggota dan permodalan yang dimiliki KSBM merupakan hasil dari pemanfaatan kepercayaan yang dilakukan oleh pengurus dan pengelola. Kepercayaan yang dimiliki oleh pengurus dan pengelola KSBM dimanfaatkan untuk menjaga eksistensi dan perkembangan anggota juga permodalan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh salah satu informan : Universitas Sumatera Utara “ Kami selalu berusaha menjaga kepercayaan anggota. Alhamdulillah sampai saat ini mereka percaya dengan kami, sehingga kami dapat dengan mudah mengajak orang lain untuk bergabung dan bertahan di KSBM “. Wawancara dengan informan Sahlel, 17 februari 2010. Hal yang sama juga diungkapkan oleh informan lain : “ …Dari modal kepercayaan inilah kami berhasil meningkatkan permodalan. Buktinya, modal yang telah terhimpun sudah mencapai 80-an juta. Padahal awalnya dulu modal kami Cuma 15 juta. Semua itu karena anggota percaya aja sama kami, sehingga mereka gak ragu menyimpan uangnya di KSBM. Kalau sudah begini, ya..kami manfaatkan aja kepercayaan itu untuk terus meningkatkan permodalan KSBM. Dan modal kepercayaan inilah sebenarnya yang menjadi kekuatan koperasi kami, sehingga KSBM sampai saat ini tetap dapat bertahan bahkan berkmnbang “. Wawancara dengan Liza, 10 Februari 2010. Dengan bermodal kepercayaan, pengurus pengelola dapat mengakumulasi modal dan meningkatkan jumlah anggota dengan mudah. Semua informan mengatakan bahwa penguru pengelola KSBM adalah orang-orang yang dapat dipercaya amanah. Dan hal ini merupakan alasan utama mengapa mereka mau menjadi anggota dan investor di KSBM serta bertahan sampai sekarang. Kepercayaan itu timbul akibat dari hubungan personal yang telah terjalin lama diantara mereka. Dimana mereka telah lama mengetahui karakteristik personal pengurus pengelola melalui hubungan pergaulan sehari-hari, juga hubungan organisasi. Universitas Sumatera Utara

4.4. Jaringan Sosial Sebagai Modal Sosial Dalam Menjaga Hubungan Sosial-Ekonomi