4.4. Jaringan Sosial Sebagai Modal Sosial Dalam Menjaga Hubungan Sosial-Ekonomi
Jaringan Sosial pada KSBM terbangun dari hubungan sosial yang didasarkan trust dan bersifat kebersamaan. Semua informan mengatakan bahwa
keterlibatan mereka di KSBM baik sebagai anggota ataupun mitra merupakan wujud kebersamaan dalam berekonomi yang mereka pahami sebagai berjama’ah
dalam berekonomi. Sebagaimana yang dituturkan oleh salah satu informan :
” KSBM ini dibangun oleh semangat ukhuwah dan kebersamaan. Untuk itu saya yakin KSBM akan dapat tetap eksis... ”.
Wawancara dengan Syaiful arifin, 1 Desember 2009.
Selain itu, jaringan sosial KSBM juga terbangun dari hubungan sosial yang didasarkan ikatan emosional. KSBM mempunyai jaringan sosial
kelembagaan pada organisasi-organisasi keagamaan, antara lain organisasi KAMMI Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia, UKMI Unit Kegiatan
Mahasiswa Islam di USU, LDK Lembaga Dakwah Kampus, dan lain-lain.. Jaringan tersebut terbangun karena adanya hubungan emosional organisasi yang
didasarkan ikatan religi. Mereka sama-sama merupakan wadah pergerakan dalam organisasi yang dianggap sebagai bagian dari dakwah ajaran agama Islam.
” KSBM ini mempunyai jaringan keorganisasi-organisasi kampus khususnya organisai keagamaan mahasiswa. Kami sudah seperti
satu ikatan yang saling mendukung dalam dakwah...”. Wawancara dengan informan Triana lily, 7 Desember 2009.
Secara hirarki mereka tidak memiliki hubungan struktural organisasi, Namun mereka memiliki hubungan emosional organisasi yang didasarkan ikatan
religi. Adanya hubungan ikatan emosional dapat mendukung dalam
Universitas Sumatera Utara
perkembangan KSBM. Karena hal itu merupakan potensi pasar yang bermanfaat untuk kepentingan ekonomi KSBM. Bahkan dapat menjadi pasar utama usaha
KSBM. Dan itu terbukti dari hasil perekrutan anggota dan penghimpunan modal. Dimana anggota dan modal dapat dihimpun sebagian besar adalah dari kalangan
organisasi sebagaimana disebutkan di atas. Selain itu, KSBM juga memiliki jaringan sosial antar individu di kampus
USU khususnya pada kalangan mahasiswa. Hal ini dikarenakan semua pengurus pengelola KSBM adalah mahasiswa dan alumni USU. Hubungan tersebut terjalin
didasarkan atas ikatan persahabatan teman yaitu sesama mahasiswa. Sehingga tidak heran kalau anggota KSBM sebagian besar adalah dari mahasiswa dan
alumni USU. ” Anggota dan investor kita kebanyakan dari mahasiswa dan
alumni USU. Karena telah ada ikatan dan hubungan emosional dengan mereka sebelumnaya, khususnya ikatan emosional
persahabatan...”. Wawancara dengan informan Dina, 5 Desember 2009.
Jaringan telah lama dilihat sangat penting bagi keberhasilan bisnis. Pada tingkat permulaan fungsi jaringan diterima dengan luas sebagai suatu sumber
informasi penting, yang sangat menentukan dalam mengidentifikasi dan mengeksploitasi peluang-peluang bisnis. Jaringan-jaringan itu dapat juga
menyediakan akses financial John Field, 2005:16-17. Ikatan emosional persahabatan yang terbangun diantara mereka sangat
membantu dalam perkembangan usaha KSBM. Dimana banyak mahasiswa USU yang merupakan teman-teman dari pengurus pengelola KSBM menjadi
pelanggan konsumen usaha KSBM seperti pelanggan Cattering, pulsa, dan lain-
Universitas Sumatera Utara
lain. Bahkan mereka menjadi pelanggan yang solid, dan itu dikarenakan keeratan hubungan mereka dengan pengurus pengelola KSBM.
” Sudah hampir 1 tahun aku jadi pelanggan ketering dan pulsa KSBM. Karena selain pelayanannya bagus, mereka itu temanku
yang lumayan akrab. Masa ada punya temen kita, tapi beli tempat lain. Kan gak enek nanti...”. Wawancara dengan informan Diki, 3
Desember 2009
Dengan terpeliharanya hubungan sosial, transaksi-transaksi ekonomi pun dapat berjalan lancar. Anggota dan konsumen yang terlibat dalam jaringan KSBM
dapat berlangsung dan bertahan dengan baik karena ditopang oleh hubungan sosial yang baik pula.
Jaringan sosial yang ada baik secara individu maupun lembaga organisasi sebenarnya telah lama terbangun bahkan sebelum pendirian KSBM. Karena
individu-individu KSBM sebagian besar adalah individu-individu yang dulunya berasal dari latar belakang organisasi keagamaan yang sama. Hal ini semakin
memperkuat jalinan hubungan sosial diantara mereka.
”...Pengurus KSBM sekarang itu adalah teman seperjuanganku di KAMMI. Kalau mau jujur sebenarnya itulah yang buat aku terikat
untuk terus berhubungan dengan mereka di KSBM...”. Wawancara dengan informan Anggi, 1 Desember 2009.
Ide sentral dari modal sosial adalah bahwa jaringan-jaringan sosial merupakan suatu aset yang bernilai. Jaringan-jaringan menyediakan suatu basis
bagi kohesi sosial karena menyanggupkan orang untuk bekerjasama satu sama lain dan bukan hanya dengan orang yang mereka kenal secara langsung agar
saling menguntungkan John Field, 2005:16.
Universitas Sumatera Utara
Jaringan sosial yang terbangun menumbuhkan rasa solidaritas dan loyalitas antara mereka. Pihak KSBM sering melakukan kunjungan silaturrahmi
ke lembaga organisasi agama dan mahasiswa ataupun ke personal-personalnya langsung. Selain itu juga pihak KSBM sering turut hadir dalam acara-acara
keorganisasian agama dan mahasiswa seperti acara seminar, ceramah, diskusi, rapat-rapat, dan lain-lain. Lebih dari itu, KSBM juga sering berpartisipasi dan
berkontribusi dalam acara-acara yang diadakan oleh organisasi-organisasi keagamaan dan organisasi mahasiswa berbasis agama. Seperti turut serta
membantu kerja kepanitiaan acara, memberikan bantuan dana, memberi spanduk, memberi pinjaman uang, menjadi donator tetap, dan lain-lain. Dan hal ini telah
menjadi salah satu program sosial KSBM, yang dipandang sebagai suatu kebaikan. Sebagaiman yang dituturkan oleh general manager KSBM :
” Kita sering buat program sosial, seperti berpartisipasi dalam kegiatan dan permodalannya diacara-acara kemahasiswaan. Ya...hitung-hitung untuk
beramal...”. Wawancara dengan infoman Hadi, 2 Desember 2009.
Hubungan sosial adalah cerminan dari kerjasama dan koordinasi antara warga yang didasari oleh ikatan sosial yang aktif dan bersifat resiprosikal
Ibrahim, 2002:67. Tindakan dari pihak KSBM tersebut memberikan reaksi positif dari lembaga organisasi keagamaan dan kemahasiswaan. Pihak organisasi
keagamaan dan kemahasiswaan tersebut sering memberikan ruang kepada KSBM secara gratis untuk dapat masuk dilingkungan internal mereka dalam rangka
melakukan promosi. Misalnya pada acara-acara yang diadakan organisasi seperti
Universitas Sumatera Utara
KAMMI, UKMI, dan lain-lain KSBM diberikan waktu untuk tampil ke depan guna memberikan sambutan dan mensosialisasikan KSBM.
”.....Kami sering diundang untuk hadir pada acara-acara mereka sekaligus untuk bisa mempromosikan KSBM diacara mereka. Pada
acara itu juga mereka turut bantu mempromosikan KSBM...” Wawancara dengan informan Naimah, 6 Desember 2009.
Selain itu juga mereka membantu KSBM dalam mengarahkan anggota organisasinya untuk dapat bergabung di KSBM. Berbagai upaya telah dilakukan
mereka seperti berusaha memberi pemahaman tentang KSBM kepada anggota organisasinya, menyebarkan brosur KSBM, mensosialisasikan KSBM baik pada
internal organisasinya ataupun pada pihak eksternal. Selain itu mereka juga menjadi pelanggan setia usaha KSBM, seperti pelanggan cattering dan pulsa.
Tindakan-tindakan tersebut semakin menguatkan keterlekatan hubungan diantara mereka, sehingga jaringan yang terbangunpun semakin kuat.
Resiprositas sosial yang terjadi adalah hasil dari jaringan yang telah terbangun secara solid antara kedua belah pihak. Dimensi sosial berjalan seiring
kegiatan ekonomi yang terus berputar tanpa kenal henti. Selain modal ekonomi, energi-energi sosial telah menunjukkan peran pentingnya dalam membangun
suatu fondasi yang kokoh terhadap konsistensi relasi sosial-ekonomi antara KSBM dengan lembaga atau individu lain.
Relasi sosial yang tercipta antara kedua belah pihak adalah hasil dari kemampuan pengurus pengelola KSBM dalam membangun suatu jaringan sosial
yang solid berdasarkan kepercayaan sosial yang mampu mendukung keberadaan KSBM untuk tetap terus eksis.
Universitas Sumatera Utara
Siapa menanam dia akan menikmati hasilnya, kalau sama-sama menanam berarti sama-sama juga menikmati hasilnya. Pihak KSBM mendapatkan
keuntungan sebagai hasil dari hubungan sosial-ekonomi yang ia lakukan, dan pihak lain juga mendapatkan keuntungan sebagai hasil dari hubungan sosial-
ekonominya dengan KSBM. ”...Sama-sama untung lah... Kami dapat, mereka juga dapat. Ini
namanya bisnis....” Wawancara dengan informan Sahlel, 1 Desember 2009.
Sikap saling menguntungkan ini semakin menambah keeratan hubungan diantara mereka. Sehingga muncul juga sikap saling mendukung dan saling
mendorong. Sebuah kondisi yang bisa terjadi bila terdapat ikatan batin diantara sekumpulan kelompok. Jika telah terjadi sebuah kondisi yang saling mendukung
dan saling mendorong, maka perkembangan diantara kelompok itupun akan terwujud.
Hubungan sosial yang kuat akan berkembang menjadi suatu jaringan sosial yang luas. Jaringan sosial menumbuhkan rasa kepercayaan dan
kebersamaan yang kuat diantara mereka. Perilaku-perilaku yang dilakukan merupakan keterlekatan dalam jaringan sosial. Menurut Granovetter, dalam
Damsar, 2002: 27 keterlekatan merupakan tindakan ekonomi yang disituasikan secara sosial personal atau kelompok yang sedang berlangsung diantara para
aktor. Ini tidak hanya sebatas terhadap tindakan aktor individual sendiri, tetapi juga mencakup perilaku ekonomi kelompok.
Universitas Sumatera Utara
4.5. Sistem Syari’ah sebagai Modal Sosial dalam Membangun Solidaritas dan Loyalitas