Eksistensi dan Bahaya Korupsi Bagi Perekonomian Negara

a. Memberikan pelatihan Hakim dan Jaksa Spesialis menangani perkara korupsi, asset tracing, legal audit, forensic accounting audit forensic dan public relation dalam rangka proses peradilan dengan indikator pencapaian meningkatnya penyelesaian kasus-kasus korupsi dengan kompleksitas tinggi; b. Menyempurnakan sistem manajerial lembaga penegak hukum dengan indikator yang akan dicapai adalah meningkatnya transparansi dan akuntabilitas proses penegakan hukum; c. Menyempurnakan dan mengimplementasikan pedoman pelayanan pengaduan masyarakat termasuk atas perilakusikap personel dengan indikator yang akan dicapai adalah masyarakat secara proaktif mendukung upaya pemberantasan korupsi, terutama korupsi di lembaga penegak hukum; d. Mengimplementasikan Standar ProfesiKode Etik dengan indikator yang akan dicapai adalah standar kinerja aparatur penegak hukum yang lebih terukur dan akuntabel. Namun semua upaya itu belum membuahkan hasil maksimal. Wajar apabila saya selaku salah seorang pelaku kebijakan, melakukan evaluasi dan perenungan terhadap langkah kebijakan hukum yang selama ini ditempuh. Hasilnya sampai pada kesimpulan bahwa korupsi, seyogyanya ditangani dengan pendekatan yang integral karena mengandung kompleksitas sebab dan masalah.

C. Eksistensi dan Bahaya Korupsi Bagi Perekonomian Negara

Sebagaimana dimaklumi, korupsi merupakan salah satu masalah besar dan sekaligus merupakan ancaman bagi program pembangunan bangsa Indonesia dan bahkan juga pembangunan masyarakat bangsa-bangsa di dunia karena korupsi menyangkut kepentingan publik. Sering dinyatakan, bahwa kejahatan termasuk Korupsi sebagai salah satu bentuknya merupakan ”problem sosial tertua” ‘”the oldest social problem” dan merupakan fenomena universal ”a universal Universitas Sumatera Utara henomenon” 77 yang selalu ada dan melekat pada tiap bentuk masyarakat. Keberadaannya mengikuti sejarah manusia itu sendiri. Khususnya masalah korupsi, Adolfo Beria pernah menyatakan, bahwa korupsi terjadi di mana-mana yang merugikan keuangan negara. Di dalam masyarakat apapun dan dalam sistem pemerintahan manapun, bahkan dalam kekaisaran dunia manapun, tidak ada yang terbebas dan tidak dirusak oleh fenomena dan bahaya korupsi ini. Tidak ada agama apapun yang tidak mengutuk korupsi 78 bahayaakibat korupsi yang sangat luas dan multidimensi, sering dinyatakan dalam berbagai statement global, antara lain: a. Dalam Resolusi Corruption in government Kongres PBB ke 81990 mengenai the Prevention of Crime and the Treatment of Offenders di Havana Cuba dinyatakan, bahwa korupsi di kalangan pejabat publik corrupt activities of public official: 1. Dapat menghancurkan efektivitas potensial dari semua jenis program pemerintah can destroy the potential effectiveness of all types of governmental programmes; 77 Bahkan dalam “preamble” UNCAC 2003, korupsi disebut sebagai “a transnational phenomenon”. 78 “There is no primordial indigenous culture without its phenomena of corruption, there is no system from that of USA to that of Japan which is free from vast areas of corruption; there is no centre of government from the prairies of America to the communist collectivizations; which has not been vitiated or distorted by corruption, there is no religion Eastern, Judaic-Christian or Islamic which has not had to confront evils connected to corruption; there is no Empire be it Persian, Roman, British or Soviet which has not experienced and has not been damaged by corruption”, Adolfo Beria, “Global Strategic Against Corruption” dalam Responding to Corruption : Social Defence, Corruption, and the Protection of Public Administrationand the Independence of Justice, up dated document on the XIII International Congress on Social Defence, Lecce, Italy, 1996. p. 23; www.antikorupsi.org; http:pdf-searchengine. comREKONSTRUKSI 20BIROKRASI20 KEJAKSAAN20 DENGAN 20PENDEKATAN20 HUKUM20 PROGRESIF20...-html-. Universitas Sumatera Utara 2. Dapat mengganggumenghambat pembangunan hinder development; dan 3. Menimbulkan korban individual maupun kelompok masyarakat “victimize individuals and groups”. b. Di dalam Kongres PBB ke-91995 di Kairo antara lain juga ditegaskan, bahwa korupsi merupakan masalah serius karena: 1. Membahayakan stabilitas dan keamanan masyarakat endangers the stability and security of societies; 2. Merusak nilai-nilai demokrasi dan moralitas undermined the values of democracy and morality; dan 3. Membahayakan pembangunan sosial, ekonomi, dan politik jeopardizes social, economic and political development. c. Dalam UN Convention Against Corruption yang telah diterima oleh Majelis Umum PBB pada 31 Oktober 2003, antara lain dinyatakan bahwa korupsi merupakan: 1. Ancaman bagi keamanan dan kestabilan masyarakat threat to the stability and security of societies; 2. Merusak nilai-nilai dan lembaga-lembaga demokrasi undermining the institutions and values of democracy, - merusak nilai-nilai moral dan keadilan undermining ethical values and justice; 3. Membahayakan “pembangunan yang berkelanjutan” dan “rule of law” jeopardizing sustainable development and the rule of law; dan 4. Mengancam stabilitas politik threaten the political stability. Universitas Sumatera Utara Di samping itu, bahaya korupsi dapat mengakibatkan terjadinya krisis keuangan negara, apabila korupsi tersebut sudah tidak dapat diselesaikan lagi. Bahkan bisa mengakibatkan terganggunya distribusi sembako bagi masyarakat hingga pada akhirnya menimbulkan kelaparan rakyat akibat tingginya biaya hidup. Di sisi lain bahaya korupsi tersebut berdampak kepada para investor dalam maupun luar negeri merasa enggan dan takut untuk menanamkan sahamnya atau berinvestasi di Indonesia karena tidak jelas masalah kepastian hukum dalam melindungi hak-hak pengusaha.

D. Budaya Moral Sebagai Antisipasi Terjadinya Korupsi Terhadap Aset-Aset