Gugatan Perdata Atas Dasar Tidak Cukup Unsur Bukti

“Nafas dan suatu instrumen hukum yang sangat berguna dari upaya pengembalian dari aset-aset yang dicuri oleh para koruptor karena Mutual Legal Assistance merupakan permintaan bantuan di masalah hukum pidana berkenaan dengan pentidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan negara yang diminta”. 160 Akan tetapi dalam hal menggugat pelaku, agar aset hasil korupsi tersebut dapat kembali ke kas negara, maka instrumen hukum yang dipergunakan adalah gugatan dalam hukum perdata. Penerapan aturan gugatan perdata terhadap pengembalian aset kerugian keuangan negara akibat tindak pidana korupsi tersebut dapat dilakukan atas dasar dan alasan-alasan sebagai berikut:

1. Gugatan Perdata Atas Dasar Tidak Cukup Unsur Bukti

Gugatan perdata atas dasar tidak cukup unsur bukti diatur dalam ketentuan Pasal 32 Ayat 1 UUPTPK yang menyatakan, ”Dalam hal penyidik menemukan dan perpendapat bahwa satu atau lebih unsur tindak pidana korupsi tidak terdapat cukup bukti, sedangkan secara nyata telah ada kerugian keuangan negara, maka penyidik segera menyerahkan berkas perkara hasil penyidikan tersebut kepada Jaksa Pengacara Negara JPN untuk dilakukan gugatan perdata atau diserahkan kepada instansi yang dirugikan untuk mengajukan gugatan”. Ketentuan gugatan perdata berdasarkan Pasal 32 Ayat 1 UUPTPK dengan demikian dapat diajukan setelah dipenuhinya syarat materiel dan syarat formil. Syarat materiel, yaitu apabila penyidik menemukan dan berpendapat bahwa satu atau lebih 160 Bismar Nasution, Loc. cit, hal. 38. Universitas Sumatera Utara unsur tindak pidana korupsi tidak terdapat cukup bukti. Adapun syarat formil, adalah negara sebagai pihak yang dapat mengajukan gugatan perdata. Ketentuan dalam Pasal 32 Ayat 1 UUPTPK tersebut merupakan dasar penggunaan jalur perdata setelah dilakukan penyidikan meskipun belum memasuki proses pemeriksaan peradilan. Gugatan perdata berdasarkan Pasal 32 Ayat 1 UUPTPK tersebut dengan kata lain diajukan berdasarkan asumsi bahwa telah terjadi tindak pidana korupsi yang telah menimbulkan kerugian negara, meski tindak pidana korupsi dimaksud tidak cukup bukti. Peluang untuk mengajukan gugatan perdata terbuka setelah ditemukan tidak cukup unsur bukti secara pidana, tetapi telah terjadi kerugian keuangan negara. Pihak yang berhak mengajukan gugatan perdata dapat dilakukan oleh Jaksa yang diperintahkan oleh Ketua Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara JAMDATUN terhadap jajarannya untuk bertindak sebagai Jaksa Pengacara Negara JPN. Posisi atau kedudukan Jaksa Pengacara Negara atau instansi yang dirugikan adalah sama seperti posisi atau kedudukan Penggugat dalam perkara pada umumnya. Hal tersebut berarti prinsip-prinsip hukum acara perdata antara lain dalam hal pengajuan gugatan perdata berlaku asas actor sequitur forum rei, dalam pembuktian berlaku asas penggugat yang harus membuktikan sesuai dengan asas actori in cumbit probation. 161 161 Elisabeth N. Butarbutar, Hukum Acara Perdata Pengembalian Aset Negara, Medan: Fakultas Hukum Universitas Katolik ST. Thomas, 2005, hal. 17, Actor Secuitor Forum Rei adalah asas dalam hukum acara perdata menyangkut kewenangan relatif antar badan-badan yang sama dalalm hal menentukan pengadilan negeri mana yang berwenang mengadili terhadap suatu perkara. Universitas Sumatera Utara Negara atau instansi yang merasa dirugikan dalam gugatannya haruslah didasarkan pada dalil gugatan yang kuat dan pembuktian yang akurat. Kalau kerugian keuangan negara tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD, maka bukti yang kuat sebaiknya harus berdasarkan hasil audit lembaga yang berwenang. 162 Hal ini karena dalam gugatan perdata sepenuhnya tunduk pada hukum acara perdata yang dalam proses pembuktian menganut asas pembuktian formil. Penerapan kasus gugatan perdata untuk pengembalian aset hasil korupsi dengan alasan “tidak cukup bukti” sebagaimana dimaksud Pasal 32 Ayat 1 UUPTPK tidak banyak dilakukan oleh Jaksa Pengacara Negara JPN, kecuali terhadap kasus yang melibatkan mantan Presiden Soeharto. Perkara gugatan terhadap Soeharto saat ini sedang dalam proses banding, 163 karena di tingkat Pengadilan Negari gugatan Jaksa Pengacara Negara ditolak dengan alasan tehnis hukum, khususnya berkaitan dengan kegagalan Jaksa Pengacara Negara mengajukan bukti- bukti yang dapat mendukung kebenaran dalil-dalil gugatannya. Wewenang seperti ini disebut wewenang relatif, diatur dalam Pasal 118 Ayat 1 HIR dan Pasal 142 Ayat 1 Rbg, Actor Secuitor Forum Rei mengatakan bahwa terhadap perkara yang demikian, maka pengadilan yang berwenang memeriksa gugatan atau tuntutan hak adalah pengadilan negari tempat tinggal si tergugat. 162 Ibid, Berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan, instansi yang berwenang untuk melakukan audit, yaitu audit internal dilakukan oleh BPKP, dan audit eksternal oleh BPK. 163 Artikel ini diterbitkan tanggal 6 Oktober 2008, Artikel Advokat, Konsultan Hukum AKH Ditutup Tags: prinsip pengembalian aset hasil korupsi bagian VII S Eka Iskandar http:gagasanhukum.wordpress.com20081006prinsip-pengembalian-aset-hasil-korupsi-bagian-vii, diakses tanggal 12 Oktober 2009. Universitas Sumatera Utara

2. Gugatan Perdata Atas Dasar Putusan Bebas