latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang Masalah

Di dalam kehidupan manusia agama sangat penting, karena di dalamnya terdapat nilai nilai yang dapat mengatur kehidupan manusia. Agama di dalam masyarakat memberi nilai nilai bagi manusia untuk bertingkah laku secara sosiologis. Agama menjadi penting dalam kehidupan manusia karena ilmu pengetahuan dan keahlian tidak berhasil memberikan sarana adaptasi atau mekanisme penyesuaian yang dibutuhkan. Dari sudut pandang teori fungsional, agama menjadi penting karena agama mempunyai fungsi untuk menutupi unsur unsur pengalaman manusia yang terbatas 1 Pendidikan agama di mulai ketika agama itu sendiri muncul ke hadapan manusia. Setiap agama di dunia mempunyai sistem pendidikannya sendiri, dan agama perlu diajarkan kepada manusia tentang bentuk kepercayaan, adat istiadat, dan ajarannya. Demikian pula tuntutan agama terhadap orang orang yang hendak masuk dari luar, siapa yang ingin memeluk agama baru tentu saja diwajibkan mempelajari pokok pokok kepercayaan dan adat kebiasaan agama itu lebih dahulu . 2 1 Thomas F. O,Dea, Sosiologi Agama, Jakarta: PT. Rajawali, 1985., hal. 26. 2 E.G. Hombrighousen, Pendidikan Agama Kristen, Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 1996., Hal .1. . Dalam kehidupan, manusia selalu mengalami perubahan. Perubahan tersebut dapat diketahui dari sejarahnya. Itu sebabnya kita perlu mengetahui peristiwa yang Antonius P. Manalu : Perkembangan Agama Katolik Dan Pengaruhnya Terhadap Masyarakat Di Lintongnihuta 1937 – 1985, 2010. telah terjadi pada masa lampau, sebab sesuatu yang terjadi pada masa lampau tentu mempengaruhi kehidupan masa kini. Begitu juga dengan apa yang dilakukan oleh manusia pada masa kini akan mempengaruhi kehidupan yang akan datang, sesuai dengan dimensi sejarah yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang. Menurut defenisi yang paling umum, kata sejarah kini berarti masa lampau umat manusia 3 Perkembangan Ilmu sejarah telah banyak memperluas kajian penulis sejarah . Sulit untuk menemukan pengertian sejarah yang sebenarnya sesuai dengan yang diinginkan oleh pembaca. Seringkali ditemukan ada istilah-istilah yang artinya sama dengan sejarah. Sejarah menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia yang berorientasi pada kebudayaan, ekonomi, sosial, dan politik. 4 Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Lintongnihuta merupakan bagian dari Afdeling Silindung, Keresidenan Tapanuli. Setelah kemerdekaan Republik . Meluasnya objek kajian penulisan sejarah tersebut memberikan kesempatan bagi penulis sejarah dalam merekonstuksi perkembangan agama. Dalam kehidupan masyarakat seperti kehidupan beragama, kajian ilmu sejarah merupakan hal yang penting untuk memahami tentang agama tersebut. Kajian sejarah mengenai agama sangatlah penting untuk mengetahui dari mana asal usul agama tersebut, bagaimana perkembangan agama, apa saja yang dipengaruhi oleh agama tersebut, dan apakah agama tersebut menguntungkan atau merugikan masyarakat yang dipengaruhi. 3 Louis Gottschalk, understanding History, Mengerti sejarah, terj Nugroho Noto Susanto, UI Press, Jakarta: 1986., Hal .27. 4 Sartono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu dalam Metodologi Sejarah, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta: 1992., Hal .186. Antonius P. Manalu : Perkembangan Agama Katolik Dan Pengaruhnya Terhadap Masyarakat Di Lintongnihuta 1937 – 1985, 2010. Indonesia, Lintongnihuta merupakan kecamatan yakni kecamatan Lintongnihuta dengan ibukota Pasar Baru, kabupaten Humbang Hasundutan, pemekaran dari kabupaten Tapanuli Utara. Perkembangan agama Katolik di Lintongnihuta tidak terlepas dari masuknya agama Kristen Protestan di daerah Lintongnihuta. Daya tarik utama agama Katolik di Lintongnihuta adalah sekolah Katolik yaitu mulai dari masa penjajahan Belanda yakni Volk School sekolah rakyat setingkat dengan kelas satu sampai kelas tiga SD dan Vervolk School sekolah rakyat setingkat dengan kelas empat sampai dengan kelas enam SDdan kemudian dikembangkan menjadi sekolah formal R.K Roma Katolik mulai dari Tingkat SD hingga SMP di Lintongnihuta. Agama Katolik sebagai ajaran yang baru dikenal di masyarakat pada masa itu menawarkan suatu kebenaran yang membebaskan masyarakat dari rasa kekhawatiran dan ketakutan terhadap hal hal gaib. Kemudian para missionaris Katolik berhasil menyadarkan masyarakat melalui usaha usaha penyebaran agama Katolik dilakukan oleh missionaris Katolik. Missionaris menginginkan kehidupan dituntun oleh agama agar dapat lebih sabar hidup di dunia, dan mengharapkan kekekalan di akhirat. Agama Katolik juga berhasil menghilangkan kepercayaan kepercayaan lama yang dianut oleh masyarakat Batak Toba dalam hidup mereka seperti animisme dan dinamisme. Mereka menerima agama Katolik sebagai pandangan yang baru dalam hidup mereka. Bahkan sampai sekarang agama Katolik telah banyak dianut oleh masyarakat Lintongnihuta dan telah menyebar ke daerah daerah pedalaman. Agama katolik sampai ke Indonesia melalui Selat Malaka pada abad ke- 16 yakni tahun 1546 yang disebarkan oleh Missionaris Fransiskus Xaverius, missionaris Antonius P. Manalu : Perkembangan Agama Katolik Dan Pengaruhnya Terhadap Masyarakat Di Lintongnihuta 1937 – 1985, 2010. berkebangsaan Portugis 5 . Dalam perjalanannya ke Malaka beliau mengikuti para pedagang pedagang Portugis sambil menyebarkan dan menyiarkan injil. Agama Katolik sampai di Tapanuli pada tahun 1929 dengan daerah misinya yang pertama adalah Sibolga. Pada tanggal 5 Desember 1934 agama Katolik masuk ke Balige yang disebarkan oleh Pastor Sybrandus Van Rossum. Balige pada saat itu merupakan daerah pusat untuk penyebaran agama Katolik di Tapanuli. Missionaris agama Katolik peduli dengan kemajuan orang Batak Toba. Sebelum agama Kristen masuk ke daerah Toba, orang Batak Toba masih dalam kegelapan. Di antara sesama mereka sering terjadi perang antara satu kampung dengan kampung yang lain. Orang Batak sangat takut dengan kekuatan jimat. Pada masa itu siapa yang paling kuat menjadi penguasa dan siapa yang lemah akan menjadi tertindas. Untuk mengubah cara berfikir dan menghilangkan keterbelakangan orang Batak Toba tersebut, missionaris berusaha mengenalkan pendidikan dengan mendirikan sekolah sekolah. Mengacu pada uraian di atas, penulis ingin mengungkapkan salah satu kegiatan para missionaris Katolik di Kecamatan Lintongnihuta, baik dalam usaha pengenalan dan perluasan agama Katolik maupun pengenalan pendidikan formal bagi masyarakat Lintongnihuta. Adapun judul yang diajukan adalah Perkembangan Agama Katolik dan Pengaruhnya Terhadap Masyarakat Di Lintongnihuta 1937-1985 5 Arnoldus, Sejarah Gereja Katolik Indonesia, Jakarta: Taman Cut Mutiah IO, 1974., Hal 43 Antonius P. Manalu : Perkembangan Agama Katolik Dan Pengaruhnya Terhadap Masyarakat Di Lintongnihuta 1937 – 1985, 2010.

1.2 Rumusan Masalah