Kelebihan Konsumsi Lemak Kekurangan Konsumsi Lemak Analisa Lemak Secara Kualitatif

Lapenris Edison Hutagalung : Penentuan Kadar Lemak Dalam Margarin Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Dibalai Besar Pengawas Obat Dan Makanan Medan, 2009. mengandung banyak lemak, kadar lemak dalam darah akan kembali normal. Dalam darah lemak diangkut dalam tiga bentuk yakni bentuk kilomikron, partikel lipoprotein 12 yang sangat kecil dalam bentuk asam lemak yang terikat dalam albumin. Kilomikron menyebabkan darah tampak keruh, terdiri dari lemak 81-82, protein 2, fosfolipid 7 dan kolesterol 9. Kekeruhan akan hilang dan darah menjadi jernih kembali apabila darah kembali mengalir melalui beberapa organ tubuh atau jaringan-jaringan, karena terjadinya proses hidrolisa lemak oleh enzim lipoprotein lipase. Lipoprotein lipase terdapat dalam sebagian besar jaringan dan terdapat dalam jumlah banyak pada jaringan odiposa dan otot jantung. Sebagian besar lemak yang diabsorbsi diangkat ke hati. Disini lemak akan diubah menjadi fosfolipid yang kemudian diangkat ke organ maupun ke jaringan tubuh Poedjadi, 1994. Perlu diperhatikan lemak jenis apa yang terdapat dalam makanan terutama kadar asam lemak jenuh, asam lemak tak jenuh, serta kolesterol. Bagi orang yang menderita sakit jantung atau yang mempunyai kecenderungan untuk menderita penyakit tersebut. Kandungan lemak tidak jenuh dan lemak jenuh pada setiap bahan pangan berbeda. Ada yang tinggi, sedang ada pula yang rendah dan kandungannya seperti minyak nabati jangung, kelapa mengandung 50-72 g 100g, susu kedelai 52 g 100 g, margarin 38g 100g Winarno, 1995.

2.3. Kelebihan Konsumsi Lemak

Perbaikan tingkat ekonomi dan tingkat hidup masyarakat telah mendorong terjadinya perubahan makan kearah penggunaan sumber lemak 2-3 yang semakin tinggi. Peningkatan konsumsi lemak ini dibarengi dengan peningkatan konsumsi hidrat arang seperti gula, berbagai zat tepung dan beras. Lemak dan gula merupakan zat gizi yang Lapenris Edison Hutagalung : Penentuan Kadar Lemak Dalam Margarin Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Dibalai Besar Pengawas Obat Dan Makanan Medan, 2009. sekali digunakan sebagai sumber energi dapat menyebabkan tingginya kandungan zat lemak dalam darah, yang merupakan awal timbulnya masalah kesehatan dengan 13 terjadinya penyakit pengerasan pembuluh darah atau ateroskleosis yang kemudian berkembang menjadi koroner dan selain itu juga akan menyebabkan obesitas yang sekarang ini banyak dikenal dengan kolesterol.

2.4. Kekurangan Konsumsi Lemak

Telah dilakukan penelitian bahwa defenisi asam lemak selain menyebabkan gangguan pertumbuhan antara lain juga dapat menyebabkan penyakit dermatis penyakit kulit, menurunkan efisiensi energi, dan menyebabkan gangguan transportasi lipida dalam tubuh. Kemudian minuman bagi tubuh adalah kira-kira 2 dari kebutuhan kalori, jika kelebihan akan berbahaya Poedjaji, 1994.

2.5. Analisa Lemak Secara Kualitatif

Penentuan kadar lemak atau minyak yang terdapat pada bahan makanan dengan alat ekstraksi soletasi. Labu ekstraksi yang berisi beberapa butir batu didih harus dikeringkan sebelumnya didalam oven pada suhu 105 C sampai 100 C selama 1 jam. Kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Contoh yang akan diekstraksi ditimbang kira-kira 5 gram, lalu dimasukkan kedalam kertas saring yang dibuat dari kantong dan ditutup dengan kapas yang tidak berlemak. Kertas saring yang berisi contoh dimasukkan kedalam soklety dan dieskstraksi dengan petroleum eter atau dengan pelarut lemak lainnya seperti etil eter, klorofom dan tetra klorida, diatas penganas air dalam 24-48 jam. Pelarut dapat dipisahkan dari minyak dengan cara menguapkan pelarut dengan cara destilasi. Selanjutnya labu dikeringkan dengan pompa kompresor untuk menghilangkan petroleum eter yang masih ada. Kemudian Lapenris Edison Hutagalung : Penentuan Kadar Lemak Dalam Margarin Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Dibalai Besar Pengawas Obat Dan Makanan Medan, 2009. desikator dan ditimbang. Pengeringan dan penimbangan diulang sampai diperoleh berat yang tetap Ketaren, 1986. 14

2.6. Sebab-Sebab Kerusakan Lemak dan Minyak