Penurunan Kalor dari Tingkat Pengaturan sampai Tingkat Ekstraksi

p kr = 606 , 2 5 , 1 50 22 85 , 5 , 1 85 , 1 = + × = + × z P I bar dengan z adalah jumlah ruang perapat labirin, diambil 50 buah. Karena tekanan sesudah perapat labirin P 2 lebih besar dari tekanan kritis p kr , maka besarnya kebocoran ditentukan dengan rumus: 1 1 2 2 1 100 υ ⋅ ⋅ − ⋅ × × = I eks I s kebocoran P z P P g f G 0940 , 2030 , 22 50 4 22 81 , 9 10 20734 , 100 2 2 3 = × × − × × × × = − kgdet dengan f s = x d x s = x 0,22 x 0,3 x 10 -3 = 0, 20734 x 10 -3 m 2 d = diameter poros direncanakan sebesar 220 mm s = celah antara poros dengan packing labirin 0,3 mm = volume spesifik uap sesudah nozel 0,2030 m 3 kg z = jumlah labirin, 50 buah. Kalor total uap sebelum nozel tingkat kedua: i = i - h - ∑h kerugian = i - h i = 3396,96 – [293,083 –25,70+36,13+12,90+4,90+7,07+3,37] = 3193,95 kJkg Dengan mengukurkan harga tersebut pada diagram i-s diperoleh kondisi uap sebelum nozel tingkat kedua yaitu sebesar 15 bar dan temperatur 370,56 C.

3.6. Penurunan Kalor dari Tingkat Pengaturan sampai Tingkat Ekstraksi

Penurunan kalor total teoritis dari tekanan 15 bar; 370,56 C ke tekanan ekstraksi 4 bar: h 01 = 3194,51-2860,18 = 334,33 kJkg sedangkan penurunan kalor pada suatu tingkat adalah : 23 , 111 42 , 95 , 2001 324 , 188 2001 2 2 2 2 2 2 = × × = × × = x u h n o ϕ kJkg dengan membandingkan penurunan kalor h 01 terhadap h II diperoleh bahwa tiga tingkat dapat dipasang diantara tingkat pengaturan dengan titik ekstraksi. Dengan membuat penurunan kalor yang sama pada setiap tingkat sebesar: h rata -rata = 44 , 111 3 33 , 334 = kJkg Penurunan kalor pada setiap tingkat didistribusikan sebagai berikut : pada tingkat 2 sebesar 111,58 kJkg = 26,65 kkalkg pada tingkat 3 sebesar 112 kJkg = 26,75 kkalkg pada tingkat 4 sebesar 112,21 kJkg = 26,80 kkalkg Tekanan uap sesudah tiap-tiap tingkat dari diagram I-s adalah : P 3 = 10 bar P 4 = 6,47 bar P 5 = 4 bar = P eks Pada tingkat kedua turbin untuk memperkecil kerugian pemasukan, akan dibuat terjadi 5 reaksi padi setiap baris sudu , untuk tingkat kedua dipilih uc 1 = 0,462 lit.1, hal 103, kecepatan teoritis uap keluar nozel tingkat kedua: 356 , 472 65 , 26 5 , 91 5 , 91 1 = × = × = h C mdet Kecepatan keliling sudu: u =uc 1 x C 1 =0,462 x 472,356 mdet = 218,229 mdet Diameter rata-rata sudu: 731 , 5700 229 , 218 60 60 = × × = ⋅ × = π π n u d m Penurunan kalor pada nozel tingkat kedua: h 01 = 1- x h = 0,95 x 111,58 = 106,0 kJkg = 25,32 kkalkg dan pada sudu gerak : h 02 = 111,58-106,0 = 5,58 kJkg Kecepatan aktual uap: 376 , 437 32 , 25 95 , 5 , 91 5 , 91 1 = × × = × × = h C ϕ mdet C 1 u = C 1 x cos 1 = 437,376 x cos 12 = 427,818 mdet Sudut masuk uap diambil 1 = 12 lit.1, hal 141 sehingga bila = 1 tinggi nozel yang akan diperoleh berada dalam jangka yang diizinkan, dan kecepatan teoritisnya: 396 , 460 95 , 376 , 437 1 1 = = = ϕ C t C mdet, dimana = 0,95 Gambar 2.11 Dari segitiga kecepatan diperoleh kecepatan relatif uap terhadap sudu gerak tingkat 2: w 1 = 1 1 2 2 1 cos C u 2 u C α ⋅ ⋅ ⋅ − + = 467 , 228 12 cos 376 , 437 229 , 218 2 229 , 218 376 , 437 2 2 = ° × × × − + mdet, besar sudut kecepatan relatif ini: sin 1 = 1 2 1 2 1 12 sin 467 , 228 376 , 437 sin = × α w C 1 =23,46 Sudut keluar uap relatif 2 dipilih sebesar 21 2 = 1 – 3 sampai 5 sehingga diperoleh = 0,86. Kecepatan relatif uap terhadap meninggalkan sudu gerak tingkat kedua: w 2 = 33 , 1 8378 467 , 228 86 , 8378 2 02 2 1 × + = × + h w ϕ = 216,476 mdet Kecepatan teoritis relatif uap : 716 , 251 86 , 476 , 216 2 2 = = = ψ w t w mdet Selanjutnya dari segitiga kecepatan kita peroleh: C 2 = 2 2 2 2 2 cos 2 β ⋅ ⋅ ⋅ − + w u u w = 237 , 79 21 cos 476 , 216 229 , 218 2 229 , 218 476 , 216 2 2 = ° × × × − + mdet Sudut keluar uap sudu gerak kedua: sin 2 = 2 2 2 2 2 21 sin 237 , 79 476 , 216 sin = × β C w 2 = 102 C 2 u = C 2 x cos 2 = 79,237 x cos 102 = -16,474 mdet. Efisiensi turbin akan sebesar : u = 8047 , 356 , 472 474 , 16 818 , 427 229 , 218 2 2 2 2 2 1 = − × × = − × × ad C u C u C u Dengan menentukan kerugian pada laluan-laluan sudu setiap tingkat kita peroleh: kerugian pada nozel : kg kJ C h n 33 , 10 2001 376 , 437 1 95 , 1 2001 1 1 2 2 2 1 2 = × − = × − = ϕ kerugian pada sudu gerak: kg kJ w h b 18 , 9 2001 467 , 228 1 86 , 1 2001 1 1 2 2 2 1 2 = × − = × − = ψ kerugian akibat kecepatan keluar : kg kJ C h e 14 , 3 2001 237 , 79 2001 2 2 2 = = = . Untuk memeriksa ketepatan perhitungan yang diperoleh diatas kita akan membandingkan dengan efisiensi yang diperoleh dengan rumus berikut: 7970 , 58 , 111 14 , 3 18 , 9 33 , 10 58 , 111 = + + − = + + − = n e b n u h h h h h η , Kesalahan perhitungan : 950 , 100 8047 , 7970 , 8047 , = × − , persen error dibawah 2 , maka perhitungan di atas sudah memuaskan lit.1, hal 84. Kerugian-kerugian akibat gesekan dan pengadukan: kW u d N a ge 435 , 21 6049 , 3 10 229 , 218 731 , 07 , 1 1 10 07 , 1 6 3 2 6 3 2 . = × × × × = ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ = ρ λ Dimana : = koeffisien uap panas lanjut antara 1,1 dan 1,2, dan untuk uap jenuh sama dengan 1,3 lit.1, hal 63 =1 0,2774 = 3,6049 kgm 3 adalah volume spesifik uap sesudah nozel. kg kJ G N h gea gea 52 , 1 145 , 14 435 , 21 = = = kalor total uap sesudah sud-sudu dengan memperhitungkan kerugian adalah : [ ] kg kJ i 10 , 3107 52 , 1 14 , 3 18 , 9 33 , 10 58 , 111 51 , 3194 = + + + − − = Kebocoran uap melalui perapat labirin: 1 1 2 2 2 1 100 υ ⋅ ⋅ − ⋅ × × = p z p p g f G s kebocoran , det 1453 , 2774 , 15 6 10 15 81 , 9 10 20734 , 100 2 2 3 kg = × × − × × ⋅ × = − dimana : g = 9,81 mdet 2 , kecepatan gravitasi z = jumlah labirin, 6 buah v 1 = 0,2774 m 3 kg, volume uap sesudah nozel. Kerugian akibat kebocoran : kg kJ i i G G h kebocoran kebocoran 90 , 41 , 87 145 , 14 1453 , 2 = × = − × = Penjumlahan seluruh kerugian pada tingkat : kg kJ h ugian 06 , 25 90 , 52 , 1 14 , 3 18 , 9 33 , 10 ker = + + + + = Σ Penurunan kalor yang bermanfaat pada tingkat tersebut: kg kJ h h h ugian i 52 , 86 06 , 25 58 , 111 ker = − = Σ − = Efisiensi tingkat: 7754 , 58 , 111 52 , 86 = = = h h i tk oi η Daya yang dibangkitkan oleh tingkat ini: 79 , 1223 102 1869 , 4 52 , 86 145 , 14 427 102 427 =       × × = × × = i i h G N kW Seluruh tingkat yang berikutnya dihitung persis dengan cara di atas dan hasilnya ditabelkan Lampiran 7.

3.7. Kelompok turbin tingkat ekstraksi sampai tingkat terakhir