Perhitungan Daya Turbin Uap

 Keadaan 4 : P 4 = 42 bar = 4,2 Mpa s 4 = s 3 , h 4 = W p2 + h 3 = [v 3 x P 4 – P 3 + h 3 ] = [0,001084 m 3 kg x 4200-400 kPa + 604,74 kJkg] = 608,859 kJkg  Keadaan 5 : P 5 = 42 bar T 5 = 480°C, diperoleh : h 5 = 3396,337 kJkg s 5 = 7,0038 kJkg.K • Keadaan 6 : P 6 = 4 bar = 0,4 Mpa s 6 = s 5 , dengan interpolasi diperoleh : h 6 = 2785,817 kJkg  Keadaan 7 : P 7 = 0,1 bar = 10 kPa s 7 = s 5 , h 7 = h f + x 7 .h fg , dimana x 7 = 847165 , 5009 , 7 6493 , 0038 , 7 7 = − = − fg f s s s kJkg.K maka, h 7 = 191,83 kJkg + 0,8471652392,8 kJkg

3.4. Perhitungan Daya Turbin Uap

Dalam suatu proses pembebanan listrik bolak-balik ada 2 unsur yang terpakai dalam proses konversi daya, yaitu : 1. Daya keluaran atau daya nyata V.I cos ϕ yang diukur dengan MW. Dikatakan daya nyata, karena besaran inilah yang dipakai dalam proses konversi daya. 2. Daya reaktif V.I sin ϕ yang diukur dengan MVAR. Besaran ini adalah suatu daya yang sebenarnya tidak mempengaruhi suatu proses konversi daya, tetapi adalah suatu kebutuhan yang harus dilayani. Dari penjelasan di atas, maka daya yang harus disuplai oleh turbin uap ke generator harus dapat memenuhi kebutuhan daya nyata dan daya reaktif. Diagram pada gambar di bawah ini menggambarkan daya yang bekerja pada generator listrik. Daya Reaktif MVAR Daya Semu MVA Daya Nyata MW ϕ Gambar 3.5 Diagram daya yang harus disuplai turbin uap ke generator Dari gambar 3.5 di atas, dapat disimpulkan bahwa daya yang dibutuhkan oleh generator adalah daya semu MVA dan daya nominal generator adalah daya nyata MW, maka : P = P G . cos ϕ Dimana : P = daya nominal generator listrik = 10 MW P G = daya yang dibutuhkan generator listrik MVA cos ϕ = faktor daya yang besarnya 0,6 – 0,9. Namun berdasarkan harga yang umum dipakai di lapangan [Menurut lit. 8], maka diambil cos ϕ = 0,85. Dengan demikian dari persamaan di atas : 85 , 10 cos = = ϕ P P G 765 , 11 = G P MVA Sehingga daya netto yang harus disuplai turbin uap ke generator listrik P N adalah : G m G N P P η η ⋅ = Dimana : m η = efisiensi mekanis yang ditentukan dari gambar 3.6 = 0,9878 G η = efisiensi generator yang ditentukan dari gambar 3.7 = 0,955, maka : 955 , 9878 , 765 , 11 × = N P 471 , 12 = N P MW Gambar 3.6 Effisiensi Mekanis turbin Sumber: lit.1, hal 70 Gambar 3.7 Effisiensi Generator Sumber : lit.1, hal 74  Penentuan Fraksi Massa Uap Ekstraksi dan Laju Aliran Massa Uap Dari gambar 3.2 dan 3.4 dapat diturunkan rumus untuk menentukan fraksi massa uap ekstraksi. Dimana dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa uap yang diekstraksikan terjadi pada titik 6. Sehingga menurut buku lit.5, diperoleh persamaan kesetimbangan energi : out out in in out in h m h m E E • • • • Σ = Σ = = 3 3 2 2 6 6 h m h m h m • • • = + Dimana : α = • • 5 6 m m , 5 6 • • × = m m α , dan 1 5 = • m , 1 2 α − = • m , dan 3 • m =1, = α fraksi massa uap ekstraksi sehingga persamaan di atas akan menjadi : 3 2 6 1 h h h = − + α α , maka diperoleh persamaan fraksi massa uap ekstraksi,yaitu : 3 6 2 3 h h h h − − = α Sehingga diperoleh persamaan fraksi massa uap ekstraksi, yaitu : 1590520 , 224 , 192 348 , 2785 224 , 192 74 , 604 2 6 2 3 = − − = − − = h h h h α Selanjutnya dari diagram I-s diperoleh : h i eks = 460,49 kJkg h i z = 501,05 kJkg Sehingga dari persamaan : [ ] z i eks i N h h xP G α − + = 1 860 Dimana : P N = 12,471 MW = 12.471 kW h i eks = 460,49 kJkg h i z = 501,05 kJkg Sehingga massa alir uap total yang melalui turbin adalah : [ ] jam kg x G 90 , 920 . 50 04 , 501 1590520 , 1 30 , 456 1869 , 4 471 . 12 860 = − + × = = 13,407 kgdet. Maka massa alir uap yang diekstraksi adalah : G eks = G x = 14,145 kgdet x 0,1590520 = 2,250 kgdet Dan massa alir uap yang melalui turbin setelah ekstraksi adalah : G = G – G eks = 14,145 kgdet – 2,250 kgdet = 11,895 kgdet.

3.5. Perancangan Turbin Tingkat PengaturanTingkat 1