kg kJ
h h
h
ugian i
52 ,
86 06
, 25
58 ,
111
ker
= −
= Σ
− =
Efisiensi tingkat: 7754
, 58
, 111
52 ,
86 =
= =
h h
i tk
oi
η
Daya yang dibangkitkan oleh tingkat ini:
79 ,
1223 102
1869 ,
4 52
, 86
145 ,
14 427
102 427
=
×
× =
× ×
=
i i
h G
N
kW Seluruh tingkat yang berikutnya dihitung persis dengan cara di atas dan
hasilnya ditabelkan Lampiran 7.
3.7. Kelompok turbin tingkat ekstraksi sampai tingkat terakhir
Untuk tingkat ekstraksi sampai tingkat terakhir ditentukan berdasarkan harga penurunan kalornya. Dimana harga penurunan kalor dari tingkat ekstraksi
sampai tingkat terakhir sebesar : kg
kJ t
i i
h
V II
48 ,
605 15
, 2326
63 ,
2931
2
= −
= −
= Dengan membagi harga penurunan kalor tersebut sama rata pada enam
tingkat berikutnya, maka diperoleh :
kg kJ
h
rata rata
91 ,
100 6
48 ,
605 =
=
−
Penurunan kalor pada setiap tingkat didistribusikan sebagai berikut : h
V
= 101,32 kJkg h
VIII
= 101,28 kJkg h
VI
= 100,53 kJkg h
IX
= 101,20 kJkg
h
VII
= 101,11 kJkg h
X
= 100,69 kJkg
Tekanan uap sesudah tiap-tiap tingkat dari diagram Mollier adalah : P
6
= 2,48 bar P
8
= 0,86 bar P
10
= 0,25 bar P
7
= 1,48 bar P
9
= 0,47 bar Seluruh tingkat-tingkat tersebut dihitung dengan cara yang sama seperti
sebelumnya. Dari diagram Mollier diperoleh bahwa uap sewaktu mengembang dari
tingkat kesembilan akan menjadi basah, jadi kerugian akibat kebasahan harus diperhitungkan:
kg kJ
h x
x h
i kebasahan
889 ,
1 51
, 84
2 9658
, 9895
, 1
2 1
2 1
= ×
+ −
= ×
+ −
=
Dimana :
1
x = fraksi kekeringan uap sebelum nozel sudu pengarah, = 0,9895 Lampiran 10.
2
x = fraksi kekeringan uap sesudah sudu gerak tingkat sembilan, = 0,9658 Lampiran 10.
i
h = penurunan kalor yang dimanfaatkan pada tingkat turbin dengan memperhitungkan semua kerugian, = 84,51 kJkg Lampiran 7.
H i =
9 65,88
kJ kg
H 0=
1170, 78 kJ
kg
H 0 =
1177 ,90 kJ
kg 39,9 Bar
480°C i0 = 3396,96 kJkg
i1t = 2226,17 kJkg i1t = 2219,06 kJkg
A1t A1t
A1 1t
P2 P3
P4 P5 = Peks
P6 P7
P8 P9
P10 0,1 Bar
A0 A0
Gambar 3.10 Proses ekspansi uap pada setiap tingkat turbin
3.8. Pengecekan Hasil Perhitungan Kalor Keseluruhan
Dari table diperoleh jumlah penurunan kalor yang dimanfaatkan untuk melakukan kerja mekanis,
∑h
i
= 975,32 kJkg atau 232,94 kkalkg dan daya yang dibangkitkan oleh turbin
∑N
i
=12648.39 kW atau 12,648 MW. Dengan membandingkan hasil ini dengan daya yang akan disuplai P
N
turbin uap sebesar 12,471 MW, maka didapat adanya persentasi kesalahan perhitungan sebesar 1,4
dimana persentasi kesalahan ini kecil 2 , sehingga laju aliran massa yang diperoleh tersebut sudah tepat.
Efisiensi-dalam relatif turbin : 828
, 90
, 1177
62 ,
975 =
= Σ
=
th o
i th
i
H h
η ,
yang 0,994 lebih besar dari nilai yang dipilih sebelumnya.
Jadi ditetapkan spesifikasi turbin yaitu:
Tekanan uap masuk turbin : 42 bar
Temperatur uap masuk turbin : 480 C
Tekanan uap keluar turbin : 0,1 bar
Jenis turbin : Turbin impuls nekatingkat dengan derajat reaksi
Jumlah tingkat : 10 tingkat
Jumlah ekstraksi : 1 tingkat
Laju aliran massa uap total : 14,145 kgdet 50.920,90 kgjam
Laju aliran massa uap ekstraksi : 2,250 kgdet 8099,07 kgjam
Daya turbin : 12,471 MW
Daya keluaran generator : 10 MW
Tekanan ekstraksi : 4 bar
Putaran poros turbin : 5700 rpm
BAB IV
PERHITUNGAN UKURAN UTAMA TURBIN
4.1 Perhitungan Ukuran Poros