= 7574560
– 7561344
7450800 – 7376656 7797440 – 7750656 = 13216 = 0,22
58896,1 Setelah uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel X terhadap variabel Y dinyatakan dalam bentuk persen. Maka digunakan rumus Koefisien of Determation atau Koefisien Penentu
yang dalam hal ini digunakan untuk memudahkan pemberian interpretasi angka indeks korelai ”r” Product Moment di atas, sebagai berikut:
KD = r
2
x 100 = 0,22
2
x 100 = 4,84
Menghitung Koefisien of Determation dimakudkan untuk mengetahui besarnya pengaruh yang diberikan pembelajaran partisipatif terhadap hasil
belajar siswa. Dari perhitungan di atas diperoleh hasil Koefisien of Determation sebesar 4,84 . Hal ini menunjukkan bahwasanya variabel X
telah memberikan pengaruh sebesar 4,84 terhadap variabel Y, sebesar 95,16 menunjukkan bahwasanya 95,16 dari pembelajaran partisipatif
terhadap hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor lain. Diantaranya Kondisi siswa yang masih merasa kaku selama proses pembelajaran karena
belum terbiasa dengan tahap-tahap pembelajaran yang dianggap baru lain dari yang biasa dilaksanakan guru-gurunya. Suasana didalam maupun diluar
kelas yang bising, kurang kondusif dan kurang mendukung. Alokasi waktu yang kurang untuk mengkondisikan siswa benar-benar melaksanakan tahap-
tahap pembelajaran secara maksimal. Terbatasnya fokus penelitian hanya pada kemampuan kognitif siswa, sedangkan untuk kemampuan lainnya tidak
diteliti.
2. Pembahasan Hasil Pengujian
Pengujian hipotesis di atas menyatakan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran
partisipatif dengan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Tidak terdapatnya perbedaan hasil belajar siswa antara kedua
kelompok tersebut menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh pembelajaran partisipatif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam. Berdasarkan analisa penulis dan didukung pula oleh hasil pengamatan
selama berlangsungnya pembelajaran. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa penyebab yang menjadi kendala selama proses pembelajaran dengan
partisipatif, antara lain sebagian sisa belum dapat menggunakan tahap perencanaan pembelajaran secara maksimal untuk benar-benar mengetahui
dan memahami apa dan bagaimana kebutuhan belajar materi pokok pelajaran, tujuan dan program selama proses pembelajaran yang akan
ditempuh. siswa masih terbiasa dengan proses pembelajaran yang sudah diprogram guru dan langsung mengikutinya saja, tanpa ada keinginan untuk
mengetahui apa tujuan dari pembelajaran yang akan ditempuh. Padahal hal tersebut sangat penting dalam memotivasi siswa mempersiapkan diri untuk
belajar. Demikian pula pada tahap evaluasi pembelajaran, masih sedikit siswa
yang memanfaatkannya secara maksimal untuk menyatakan kesulitan hambatan dalam belajar. Padahal tahap tersebut seharusnya dijadikan sebagai
sarana siswa untuk dapat mengukur kemampuan tingkat keberhasilannya dalam memahami materi yang telah diterimanya dan mengkonsultasikannya
dengan guru. Kendala lain yang diduga sebagai penyebab kurang efektifnya
pelaksanaan proses pembelajaran dengan partisipatif adalah suasana didalam maupun diluar kelas yang bising. Hal tersebut cukup mengganggu
konsentrasi siswa yang benar-benar ingin mengikuti proses pembelajaran. Walaupun demikian, penulis telah berusaha semakimal mungkin untuk
mengendalikan kelas sehingga dapat berjalan dengan tertib selama proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara dengan tiga orang siswa didapat informasi bahwa siswa senang belajar dengan pembelajaran partisipatif karena
merupakan pengalaman belajar yang baru dan ”suasana belajarnya yang nyaman”
1
mendorongnya untuk terus berusaha memahami sendiri materi yang disampaikan. Beberapa siswa mengakui nilainya meningkat dan dapat
memahami pelajaran dengan baik. Begitu pula menurut diagnosa penulis terhadap tingkat pemahaman siswa, terdapat beberapa siswa yang mengalami
peningkatan dalam pemahamannya terhadap pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Selain itu juga, proses pembelajaran dengan pembelajaran partisipatif berhasil dalam menciptakan suasana belajar yang nyaman dan akrab, baik
antar siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru. Sehingga, siswa termotivasi untuk terlibat dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar.
Siswa baik secara individu maupun kelompok tertantang untuk berusaha memahami materi yang disampaikan. Dan siswa secara bertahap dapat
memanfaatkan fungsi kelompok dalam kegiatan belajar untuk saling belajar,
berani mengajukan pendapat, pertanyaan dan jawaban.
Dengan demikian, walaupun belum diperoleh hasil yang secara signifikan menyatakan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran partisipatif terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Pembelajaran partisipatif dapat dijadikan salah satu alternatif dalam memilih
variasi pembelajaran dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah.
D. Keterbatasan Penelitian