Hasil Belajar Kajian Teori

b. Guru dan siswa turut menyusun program dan rencana pembelajaran yang akan ditempuhnya, sehingga dapat disusun program pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan keinginan siswa. Selain itu, siswa juga akan dilatih untuk bertanggungjawab untuk mengikuti pembelajaran yang telah disusunnya dengan sungguh-sungguh. c. Siswa mengetahui kelebihan dan kekurangan serta segala sesuatu yang dibutuhkannya dalam belajar, sehingga siswa dilatih untuk belajar secara terarah. d. Terjalinnya komunikasi dan interaksi yang akrab antara siswa dan guru maupun siswa dengan siswa, sehingga siswa merasa nyaman untuk saling belajar. e. Siswa termotivasi untuk memahami konsep-konsep dengan tingkat kemampuan dan pengalamannya sendiri. f. Guru berperan sebagai fasilitator dan motivator dalam proses pembelajaran, sehingga melatih kemandirian siswa. g. Siswa dilatih untuk mengevaluasi tingkat pemahaman yang dicapainya terhadap konsepmateri yang telah dipelajarinya.

2. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar Dalam dunia pendidikan dikenal istilah kemampuan yang dicapai siswa dalam menyerap pelajaran. Ada yang mengatakan hasil, potensi, skor dan adapula yang menggunakan istilah prestasi. “Hasil belajar dapat diartikan bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.” 17 Hasil belajar yang baik merupakan tujuan pendidikan yang ingin dicapai dari proses pengajaran. Ada tiga aspek yang termasuk sebagai hasil belajar siswa yakni bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. 17 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Bumi Aksara, 2006, h.30 Dari penjelasan diatas, hasil belajar dapat dibagi kedalam tiga: 1 aspek kognitif; 2 aspek afektif; dan 3 aspek psikomotorik. Dr. Ahmad Tafsir dalam buku “Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam” mengutip Teori Taksonomi Bloom, bahwa untuk domain Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang dibagi menjadi pengetahuan, pemahaman, penerapan dan penilaian. Lalu domain Afektif berkenaan dengan sikap dan nilai, ranah afektif meliputi kemampuan menerima, menjawab atau reaksi dan menilai. Dan hasil belajar Psikomotorik merupakan hasil belajar yang berhubungan dengan ketrampilan gerak seseorang. Dasar kemampuan yang diukur adalah kemampuan fisik. Terdiri atas hasil belajar gerakan refleks, kemampuan fisik, gerakan yang terampil. “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.” 18 Menurut Dr. Mulyono hasil belajar adalah “kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.” 19 Dalam proses belajar mengajar di sekolah perubahan tingkah laku siswa ditandai dengan kemampuan peserta didik menerapkan dan mendemonstrasikan pengetahuannya serta ketrampilannya. Perubahan inilah yang disebut hasil belajar. Hal ini selaras dengan pendapat DR. Suharsimi Arikunto dalam bukunya Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan mengatakan, “ Hasil Belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar, dimana tingkah laku itu tampak dalam bentuk perbuatan yang dapat diamati dan dapat diukur.” 20 Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau criteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah nilai yang diperoleh peserta didik setelah melalui proses belajar. 18 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdikarya, 2005, h.22 19 Mulyono Abdur Rahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesusilaan Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta 20 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1993, h.133 b. Faktor –faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar itu dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1 Faktor Internal a Faktor Biologis Jasmaniah Keadaan jasmani yang perlu diperhatikan adalah: 1 Kondisi fisik yang normal atau tidak memiliki cacat sejak dalam kandungan sampai sesudah lahir. Kondisi fisik normal ini terutama harus meliputi keadaan otak, panca indra, anggota tubuh. 2 Kondisi kesehatan fisik. Kondisi fisik yang sehat dan segar sangat mempengaruhi keberhasilan belajar. Dalam menjaga kesehatan fisik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain makan dan minum yang teratur , olahraga serta cukup tidur. b Faktor Psikologis Faktor Psikologis yang mempengaruhi keberhasilan belajar ini meliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang. Kondisi mental yang dapat menunjang keberhasilan belajar adalah kondisi mental yang mantap dan stabil. Faktor psikologis ini meliputi hal-hal berikut: 1 Intelegensi atau tingkat kecerdasan dasar berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar seseorang. 2 Kemauan dapat dikatakan faktor utama penentu keberhasilan belajar seseorang. 3 Bakat ini bukan menentukan mampu atau tidaknya seseorang dalam suatu bidang, melainkan lebih banyak menentukan tinggi rendahnya kemampuan seseorang dalam suatu bidang. 4 Daya ingat seseorang mempengaruhi keberhasilan belajar, yaitu daya jiwa untuk memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan kembali suatu kesan dalam menerima pelajaran. 5 Daya konsentrasi seseorang untuk memfokuskan pikiran, perasaan, kemauan dan panca indera pada satu objek juga mempengaruhi keberhasilan belajar. 2 Faktor Eksternal a Faktor lingkungan keluarga Faktor lingkungan rumah atau keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama pula dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang. Suasana lingkungan rumah yang cukup tenang, adanya perhatian orang tua terhadap perkembangan proses belajar dan pendidikan anak-anaknya maka akan mempengaruhi keberhasilan belajarnya. b Faktor lingkungan sekolah Lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk menentukan keberhasilan belajar siswa. Hal yang paling mempengaruhi keberhasilan belajar para siswa disekolah mencangkup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, pelajaran, waktu sekolah, tata tertib atau disiplin yang diterapkan. c Faktor lingkungan masyarakat Seorang siswa hendaknya dapat memilih lingkungan masyarakat yang dapat menunjang keberhasilan belajar. Masyarakat merupakan factor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa karena keberadaanya dalam masyarakat. Lingkungan yang dapat menunjang keberhasilan belajar diantaranya, adalah lembaga-lembaga pendidikan nonformal, seperti kursus bahasa asing, bimbingan tes, pengajian remaja dan lain-lain. Dengan memperhatikan factor-faktor tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar seseorang dan dapat mencegah siswa dari penyebab-penyebab terhambatnya pembelajaran.

3. Pendidikan Agama Islam