Dan nilai F
hitung
dikonsultasikan dengan nilai F
tabel
= 1,764 pada taraf signifikan
= 0,05. Karena F
hitung
F
tabel
, yaitu1,58483 1,764 maka Ho diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data dari kedua kelompok
tersebut memiliki varians Homogen.
Tabel 4 Rekapitulasi Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Varians Taraf
Signifikansi F
hitung
F
tabel
Kesimpulan Kelompok
Eksperimen Kelompok
Kontrol
62,306 39,314
0,05 1,58483
1,764
kedua kelompok tersebut memiliki
varians Homogen
C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
1. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis menggunakan Uji “t”. Sampel yang diteliti berasal dari kelompok yang berbeda dan tidak berhubungan dengan jumlah 35.
Dikarenakan sampel berjumlah lebih dari 30 maka digunakan rumus Uji “t” untuk sampel besar yang kedua sampelnya tidak saling berhubungan, dengan
rumus: t
hitung
= M
1
- M
2
SE
M1-M2
Keterangan : t
hitung
: nilai t
hitung
M
1
: Mean dari Mean Variable I kelompok eksperimen M
2
: Mean dari Mean Variable II kelompok kontrol SE
M1-M2
: Standard Error perbedaan Mean Variabel I dan Mean Variabel II
Dan kriteria pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah: Jika t
hitung
t
tabel ,
maka Ho diterima dan Ha ditolak Jika t
hitung
t
tabel ,
maka Ho ditolak dan Ha diterima Pada penghitungan t
hitung
diperoleh nilai t
hitung
= 1,237. Dengan derajat bebas df atau db = N1+N2-2 = 35+35-2 =68 konsultasi table nilai t
hitung
. Ternyata dalam tabel tidak ditemui df sebesar 68, karena itu dipergunakan df
yang terdekat, yaitu df = 70. Dengan df sebesar 70 diperoleh t
tabel
sebagai berikut:
- pada taraf signifikansi 5 , t
tabel
= 2,00 -
pada taraf signifikansi 1 , t
tabel
= 2,65 Karena ”t” yang diperoleh dalam perhitungan yaitu t
hitung
= 1,237 adalah lebih kecil daripada t
tabel
baik pada taraf signifikansi 5 maupun 1 pada taraf signifikansi 5 = t
hitung
t
tabel
= 1,237 2,00 dan pada taraf signifikansi 1 = t
hitung
t
tabel
= 1,237 2,65 maka Hipotesis Nihil Ho diterima. Berarti antara Variabel I dan Variabel II tidak terdapat perbedaan yang
signifikan. Diterimanya Ho, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran partisipatif
dengan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Pembelajaran partisipatif yang dieksperimentasikan tidak lebih baik jika
dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Dapat disimpulkan, bahwa tidak adanya pengaruh pembelajaran partisipatif terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Pengujian hipotesis juga didukung dengan penghitungan persentase, nilai
dalam bentuk persen menunjukkan besarnya persentase pengaruh pembelajaran partisipatif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam. Penghitungan persentase diaali dengan penghitungan korelasi, dengan menggunakan rumus Product Moment :
r
xy
= n ∑
XY – ∑X ∑Y
n ∑X
2
– ∑X
2
n ∑Y
2
- ∑Y
2
= 35 x 216416 – 27162784 35 x 212880 – 2716
2
35 x222784 – 2784
2
= 7574560
– 7561344
7450800 – 7376656 7797440 – 7750656 = 13216 = 0,22
58896,1 Setelah uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel X terhadap variabel Y dinyatakan dalam bentuk persen. Maka digunakan rumus Koefisien of Determation atau Koefisien Penentu
yang dalam hal ini digunakan untuk memudahkan pemberian interpretasi angka indeks korelai ”r” Product Moment di atas, sebagai berikut:
KD = r
2
x 100 = 0,22
2
x 100 = 4,84
Menghitung Koefisien of Determation dimakudkan untuk mengetahui besarnya pengaruh yang diberikan pembelajaran partisipatif terhadap hasil
belajar siswa. Dari perhitungan di atas diperoleh hasil Koefisien of Determation sebesar 4,84 . Hal ini menunjukkan bahwasanya variabel X
telah memberikan pengaruh sebesar 4,84 terhadap variabel Y, sebesar 95,16 menunjukkan bahwasanya 95,16 dari pembelajaran partisipatif
terhadap hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor lain. Diantaranya Kondisi siswa yang masih merasa kaku selama proses pembelajaran karena
belum terbiasa dengan tahap-tahap pembelajaran yang dianggap baru lain dari yang biasa dilaksanakan guru-gurunya. Suasana didalam maupun diluar
kelas yang bising, kurang kondusif dan kurang mendukung. Alokasi waktu yang kurang untuk mengkondisikan siswa benar-benar melaksanakan tahap-
tahap pembelajaran secara maksimal. Terbatasnya fokus penelitian hanya pada kemampuan kognitif siswa, sedangkan untuk kemampuan lainnya tidak
diteliti.
2. Pembahasan Hasil Pengujian