Jenis Penelitian Metode Pengumpulan Data Variabel dan Definisi Operasional

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yaitu penelitian non eksperimental dalam rangka mempelajari korelasi antara variabel tergantung dan tidak tergantung melalui pengujian hipotesa. Pada penelitian ini informasi mengenai merokok diperoleh secara bersamaan dengan status penyakit periodontal.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada remaja SMA di Kota Medan. Alsan pemilihan lokasi, karena Kota Medan merupakan ibukota propinsi Sumatera Utara sehingga menjadikannya sebagai pusat pemerintahan dan informasi.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian dimulai dengan melakukan penelusuran pustaka, survei awal, mempersiapkan proposal penelitian, kolikium dan dilanjutkan dengan pelaksanaan penelitian sampai penyusunan laporan akhir. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret 2007 dan selesai bulan April 2008. Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah siswa SMA di Kota Medan yang merupakan anak usia remaja yang dapat dijumpai secara berkelompok, berjumlah 117.038 orang dari 21 SMA Negeri dan 138 SMA Swasta yang ada di kota Medan data pada Dinas Pendidikan Sumatera Utara tahun 2006.

3.3.2. Sampel Penelitian

3.3.2.1.Besar Sampel Sampel penelitian adalah remaja yang berstatus pelajar SMA di Kota Medan yang merokok dan tidak merokok. Jumlah sampel ditentukan dengan memakai rumus estimasi proporsi pada populasi dari Paul Leedy sebagai berikut: Keterangan ; Prakiraan proporsi populasi P = 40 Confidence level = 95 Relative precision d = 5 dari 40 Z 1- = 1,96 Berdasarkan perhitungan dengan tingkat kemaknaan 5 dengan confidence level 95 diperoleh besar sampel minimal 369 Lampiran 1. Jumlah ini ditambah 10 untuk menghindari apabila ada data dari responden yang terpilih tidak lengkap sehingga n = Z 2 1- P 1-P d 2 Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009. harus dikeluarkan saat akan dilakukan perhitungan secara statistik. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 408 sampel. 3.3.2.2.Cara Sampling Remaja yang dimaksud pada penelitian ini adalah siswa SMA, karena dapat dijumpai secara berkelompok hingga memudahkan untuk pengambilan sampel. Sampel sekolah diambil secara stratifikasi – klaster 2 tingkat. Tingkat pertama adalah strata klasifikasi daerah yaitu berdasarkan pembagian kecamatan Kota Medan. Secara administratif kota Medan terdiri atas 21 kecamatan yang digolongkan lagi menjadi 2 golongan yaitu lingkar luar dan lingkar dalam. Lingkar luar terdiri atas 11 kecamatan yaitu: Kecamatan Medan tuntungan, Selayang, Sunggal, Johor, Denai, Perjuangan, Amplas, Tembung, Marelan, Labuhan dan Belawan. Lingkar dalam terdiri atas 10 kecamatan yaitu: Kecamatan Medan Baru, Petisah, Barat, Helvetia, Polonia, Medan Area, Medan Kota, Maimun, Medan Timur dan Medan Deli. Tingkat kedua adalah klasifikasi SMA, sekolah yang berada di lingkar dalam terdiri atas 104 SMA Negeri dan SMA Swasta sedangkan Sekolah yang berada di lingkar luar terdiri atas 55 SMA Negeri dan Swasta. Perbandingan jumlah sekolah di lingkar dalam dan luar adalah 2 : 1, oleh karena keterbatasan waktu dan tenaga serta biaya dari peneliti, maka dipilih secara random 4 SMA dari golongan lingkar dalam dan 2 SMA dari golongan lingkar luar. Empat SMA lingkar dalam terdiri atas 2 sekolah Negeri dan 2 sekolah Swasta sedangkan dua SMA lingkar luar terdiri atas 1 sekolah Negeri dan 1 sekolah Swasta. Jumlah SMA yang akan diteliti ada 6 SMA Negeri dan Swasta. SMA yang dipilih secara Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009. random pada kecamatan lingkar dalam adalah SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMA Swasta Harapan dan SMA Swasta Angkasa 2 Lanud, sedangkan SMA pada kecamatan lingkar luar adalah SMA Negeri 12 dan SMA Swasta Panca Budi. Setiap sekolah jumlah sampel 68 orang siswa. Setiap SMA dibagi menurut strata kelas, pada setiap tingkatan kelas diambil 1 kelas secara random. Setiap tingkatan kelas diambil 23 orang siswa secara random untuk menjadi sampel.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data karteristik responden, kebiasaan merokok dan faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok dilakukan dengan cara wawancara dengan alat bantu kuesioner yang telah di uji coba sebelumnya. Pemeriksaan status penyakit periodontal dilakukan dengan pemeriksaan didalam mulut menggunakan bantuan kaca mulut dan probe WHO dengan penerangan sinar matahari melalui jendela. Pengumpulan data dilapangan dilakukan oleh peneliti dibantu 5 orang dokter gigi. Untuk menghindari terjadinya kesalahan pengukuran maka kepada pengumpul data dilakukan pelatihan dan kalibrasi sehingga diperoleh persepsi dan interpretasi yang sama dan konsisten. Uji validitas dan reabilitas instrumen penelitian. Pelaksanaan penelitian dilakukan oleh peneliti dengan dibantu oleh tenaga dokter gigi. Pengujian validitas dan reabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan instrumen sebagai alat ukur yang dapat mengukur dengan valid dan realibel dalam arti kesamaan data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya pada objek yang diteliti. Lampiran 5 Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

3.5. Variabel dan Definisi Operasional

1. Remaja adalah anak yang berstatus pelajar SMA.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok :

a. Pengetahuan remaja adalah pengetahuan remaja tentang bahaya rokok bagi kesehatan secara umum dan kesehatan gigi, terdiri atas : 1. Bahaya merokok terhadap kesehatan adalah jenis-jenis penyakit yang dapat disebabkan oleh rokok terhadap kesehatan. 2. Bahaya merokok terhadap kesehatan gigi dan mulut adalah jenis-jenis penyakit yang dapat disebabkan oleh rokok terhadap kesehatan gigi dan mulut. 3. Zat berbahaya yang terkandung didalam rokok adalah zat-zat didalam rokok yang dapat mengakibatkan penyakit bagi kesehatan maupun kesehatan gigi dan mulut. b. Pengaruh lingkungan sosial adalah situasi lingkungan sosial responden yang memungkinkan dapat mempengaruhi responden terhadap kebiasaan merokok, terdiri atas : 1. Orang tua yang merokok adalah orang tua yang memiliki kebiasaan merokok. 2. Saudara serumah yang merokok adalah saudara yang tinggal dalam satu rumah yang memiliki kebiasaan merokok. 3. Teman yang merokok adalah teman-teman sepermainan yang memiliki kebiasaan merokok. 4. Iklan rokok adalah iklan yang menarik perhatian dan mendorong untuk akhirnya menyebabkan seseorang memiliki kebiasaan merokok.