1. Artemeter + Lumefantrin 2. Artesunate + Amodiakuin
3. Artesunate + Sulfadoksin-Pirimetamin pada daerah yang efikasi Sulfadoksin-Pirimetamin masih tinggi
4. Artesunate + Meflokuin pada daerah dengan transmisi rendah 5. Amodiakuin + Sulfadoksin-Pirimetamin pada daerah yang efikasi
kedua obat masih tinggi
19
2.6.1. Kinin
Kinin adalah suatu derivat alkaloid dari kulit pohon Cinchona
. Ada 4 alkaloid antimalaria yang dapat diturunkan dari kulit pohon ini, yaitu : kinin, kuinidin,
kinkonin dan kinkinidin. Kinin merupakan bentuk L-stereoisomer dari kuinidin.
19
Rumus bangun kinin dapat dilihat pada gambar 2.2.
20
Gambar 2.2. Rumus bangun kinin
Farmakokinetik
Kinin siap diabsorbsi baik jika diberikan secara oral maupun intramuskular. Absorbsi secara oral terutama terjadi di usus halus dan mencapai sekitar
80, walaupun pada pasien diare. Setelah pemberian secara oral, kadar
Yunnie Trisnawati : Kombinasi kinin-azitromisin dibandingkan dengan Kombinasi kinin-klindamisin pada pengobatan Malaria falsiparum tanpa komplikasiPada anak ,2008.
USU Repository©2008
plasma mencapai maksimum dalam waktu 3-8 jam dan, setelah didistribusikan, menurunkan pada waktu paruh 11 jam terapi dihentikan.
Farmakokinetik kinin dapat berubah sesuai dengan keparahan infeksi malaria.
21
Waktu paruh obat pada orang sehat mencapai 11 jam, penderita malaria tanpa komplikasi mencapai 16 jam dan mencapai 18 jam pada
penderita malaria berat.
22
Alkaloid kinkona dieksresikan terutama melalui urin dalam bentuk metabolit hidroksi, dan sebagian kecil melalui tinja, getah lambung, empedu
dan air liur. Ekskresi lengkap terjadi dalam 24 jam. Ekskresi dalam urin yang asam 2 kali lebih cepat dibandingkan dalam urin alkali.
23
Farmakodinamik
Kinin beraksi terutama melawan parasit malaria bentuk eritrositik aseksual dan memiliki efek minimal terhadap parasit di hepar.
21
Seperti antimalaria lainnya, kinin juga membunuh bentuk seksual
P.vivax, P.malariae dan P. ovale,
namun tidak membunuh bentuk gametosit dewasa P.falciparum.
Kinin juga tidak membunuh parasit malaria bentuk pre eritrositik. Mekanisme aksi
kinin sebagai antimalaria yaitu melalui inhibisi detoksifikasi haem parasit dalam vakuola makanan, namun mekanismenya tidak jelas diketahui.
20
Pemberian kinin secara oral untuk mempertahankan konsentrasi terapeutik diberikan selama 5-7 hari. Terutama untuk pengobatan malaria
falsiparum resisten banyak obat, skizontosidal kerja lambat, seperti
Yunnie Trisnawati : Kombinasi kinin-azitromisin dibandingkan dengan Kombinasi kinin-klindamisin pada pengobatan Malaria falsiparum tanpa komplikasiPada anak ,2008.
USU Repository©2008
sulfonamid atau tetrasiklin, dapat diberikan bersamaan untuk meningkatkan efikasi kinin.
21
2.6.2. Azitromisin