3. Perilaku terhadap makanan adalah respon seseorang terhadap makanan sebagai kebutuhan vital kehidupan yang meliputi pengetahuan, persepsi, sikap, dan
praktek terhadap makanan serta unsur-unsur yang terkandung di dalamnya zat gizi, pengolahan makanan yang berhubungan dengan kebutuhan tubuh kita.
4. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan adalah respon seseorang terhadap
lingkungan sebagai determinan kesehatan manusia. Lingkup perilaku ini seluas lingkup kesehatan lingkungan itu sendiri yang mencakup perilaku yang
sehubungan dengan rumah yang sehat, perilaku sehubungan dengan kebersihan sarang-sarang nyamuk vector dan sebagainya
2.4. Karakteristik Masyarakat
2.4.1 Umur
Vaughant 1983 mengemukakan bahwa umur adalah usia manusia sejak lahir sampai meninggal dan membedakan proses pertumbuhan dan perkembangan dalam
beberapa tahap menurut periode tertentu
2.4.2. Pendapatan
Purwani Mufidah, 2001, mengatakan pendapatan atau penghasilan merupakan suatu gambaran tentang posisi ekonomi seseorang atau keluarga dalam
perkapita di masyarakat yang dihitung berdasarkan bulanan, yang kemudian ditambah dengan penghasilan tambahan lainnya. Hal ini diukur dan disesuaikan dengan
pengeluaran seseorang atau keluarga tersebut.
Azhari: Partisipasi Masyarakat Petani Dalam Pencegahan Penyakit Filariasis Di Kabupaten Asahan Tahun 2007, 2007. USU e-Repository © 2008
2.4.3 Pendidikan
Cumming, dkk dalam Azhari 2002, mengemukakan bahwa pendidikan sebagai suatu proses atau kegiatan untuk mengembangkan kepribadian dan
kemampuan individu atau masyarakat. Ini berarti bahwa pendidikan adalah suatu pembentukan watak yaitu nilai dan sikap disertai dengan kemampuan dalam bentuk
kecerdasan, pengetahuan, dan keterampilan. Seperti diketahui bahwa pendidikan formal yang ada di Indonesia adalah
tingkat sekolah dasar, sekolah lanjutan tingkat pertama, sekolah lanjutan tingkat atas dan tingkat akademiperguruan tinggi. Tingkat pendidikan sangat menentukan daya
nalar seseorang, yang lebih baik sehingga memungkinkan untuk menyerap informasi- informasi juga dapat berpikir secara rasional dalam menanggapi informasi atau setiap
masalah yang dihadapi Syahrial, 1997.
2.4.4 Pengetahuan
Purwodarminto dalam Syahrial 1997, menyatakan bahwa pengetahuan adalah segala apa yang diketahui berkenaan dengan sesuatu hal objek. Pengetahuan
merupakan hasil “tahu” dan hal ini terjadi setelah orang melakukan pengideraan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Margono dalam Zulkifli 1978, menyatakan bahwa pengetahuan adalah kemampuan untuk mengerti dan menggunakan informasi.
Azhari: Partisipasi Masyarakat Petani Dalam Pencegahan Penyakit Filariasis Di Kabupaten Asahan Tahun 2007, 2007. USU e-Repository © 2008
Hwakins dan Carry 1975, menyatakan bahwa pengetahuan menunjukkan kemampuan seseorang untuk memikirkan orang lain atau objek yang dihadapi.
Notoatmodjo 1985, menyatakan bahwa pengetahuan merupakan salah satu unsur yang diperlukan seseorang agar dapat melakukan sesuatu, unsur – unsur
tersebut adalah : 1. Pengetahuanpengertian dan pemahaman tentang apa yang akan dilakukannya.
2 .Keyakinan dan kepercayaan tentang manfaat dan kebenaran dari apa yang dilakukannya.
3. Sarana yang diperlukan untuk melakukannya. 4. Dorongan atau motivasi untuk berbuat yang dilandasi oleh kebutuhan yang
dirasakan. Staton dalam Azhari2002, menyebutkan pengetahuan atau knowlwdge
adalah individu tahu apa yang akan dilakukan dan bagaimana melakukannya.
2.4.5 Sikap