Variabel Umur Variabel pendapatan Variabel pengetahuan Variabel sikap

3. Pengobatan massal adalah keikutsertaankesediaan masyarakat dalam pengobatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan di daerah endemis filariasis setelah diketahui terinfeksi penyakit filariasis. 4. Survei Darah Jari adalah keikutsertaankesediaan masyarakat dalam pengambilan darah jari yang dilakukan di malam hari untuk mengetahui dan survey tingkat infeksitas masyarakat yang dicurigai di daerah endemis filariasis. 5. Kelambunisasi adalah keikutsertaankesediaan masyarakat dalam salah satu upaya mengatasi atau tindakan preventif terhadap atau menghindari dari gigitan nyamuk sebagai vektor penularan di daerah endemis penyakit filariasis. 3.6. Aspek Pengukuran 3.6.1. Aspek Pengukuran Variabel Bebas Independen Aspek pengukuran variabel bebas adalah karakteristik masyarakat petani yang meliputi : umur, pendapatan, tingkat pendidikan, pengetahuan dan sikap.

1. Variabel Umur

Untuk mengetahui umur responden diajukan satu butir pertanyaan berbentuk kuesioner yang didasarkan pada skala rasio

2. Variabel pendapatan

Untuk mengetahui pendapatan responden diberikan satu butir pertanyaan berbentuk kuesioner yang didasarkan pada skala interval Azhari: Partisipasi Masyarakat Petani Dalam Pencegahan Penyakit Filariasis Di Kabupaten Asahan Tahun 2007, 2007. USU e-Repository © 2008 3 Variabel tingkat pendidikan Untuk mengetahui tingkat pendidikan responden diajukan satu butir pertanyaan berbentuk kuesioner yang didasarkan pada skala ordinal.

4. Variabel pengetahuan

Untuk mengetahui pengetahuan responden tentang penyakit filariasis diajukan sepuluh butir pertanyaan berbentuk kuesioner, dengan perincian kategori baik diberi skor 3, kategori kurang baik diberi skor 2 dan kategori tidak baik diberi skor 1, maka interval skor untuk variabel pengetahuan adalah 30 paling tinggi dan 10 paling rendah dengan demikian pengelompokan rentang skor variabel pengetahuan dibagi menjadi 3 kelompok sama besar yaitu : 1. Baik : apabila total skor berada di antara 24 - 30 2. Kurang baik : apabila total skor berada di antara 17 – 23. 3. Tidak baik : apabila total skor berada di antara 10 – 16.

5. Variabel sikap

Untuk mengetahui sikap responden tentang penyakit filariasis diajukan sepuluh butir pertanyaan berbentuk kuesioner, dengan perincian kategori baik diberi skor 3, kategori kurang baik diberi skor 2 dan kategori tidak baik diberi skor 1, maka interval skor untuk variabel sikap adalah 30, paling tinggi dan 10 paling rendah rentang skor variabel sikap dibagi menjadi 3 kelompok sama besar yaitu : 1. Baik : apabila total skor berada di antara 24 – 30. 2. Kurang baik : apabila total skor berada di antara 17 – 23. Azhari: Partisipasi Masyarakat Petani Dalam Pencegahan Penyakit Filariasis Di Kabupaten Asahan Tahun 2007, 2007. USU e-Repository © 2008 3. Tidak baik : apabila total skor berada di antara 10 - 16. Secara lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 3.2 Tabel 3.2. Aspek Pengukuran Variabel Bebas Independen No. Variabel Indi Kategori Bobot Total Range Skala kator nilai nilai ukur 1. Umur 1 a. 20 tahun Rasio b 21 – 50 tahun c. 50 tahun 2. Pendapatan 1 a. Rp. 740.000 Ordinal b. Rp. 750,000,- Rp 1.000,000,- c. Rp. 1.000.000 33. Pendidikan 1 a. SD Ordinal b. SLTPSLTA c. D.IIIS1S2 4. Pengetahuan 10 a. Baik 3 30 24 - 30 Interval b. Kurang baik 2 20 17 - 23 c. Tidak baik 1 10 10 - 16 5. Sikap 10 a. Baik 3 30 24 - 30 Interval b. Kurang baik 2 20 17 - 23 c. Tidak baik 1 10 10 - 16

3.6.2. Aspek Pengukuran Variabel Terikat Dependen Partisipasi Masyarakat

Dokumen yang terkait

Gambaran Perilaku Masyarakat Tentang Penyakit Malaria di Desa Bagan Asahan Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan Tahun 2004

1 37 82

Pengaruh Karakteristik Masyarakat Petani Terhadap Tindakan Pencegahan Penyakit Malaria di Desa Alue Drien Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur Tahun 2005

1 35 79

Pengaruh Karakteristik Kepala Keluarga Terhadap Tindakan Pencegahan Penyakit Filariasis Di Desa Kemingking Dalam Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2007

1 32 76

Perilaku Masyarakat Dalam Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Puskesmas Medan Johor Kota Medan Tahun 2009

0 28 88

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pencegahan Penyakit Malaria Di Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal

1 36 123

Hubungan Karakteristik Masyarakat Petani Dengan Upaya Pencegahan Penyakit Filariasis Di Desa Peunayan Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara

0 30 98

Partisipasi Petani Dalam Pelaksanaan Pencegahan Kebakaran Lahan Gambut (Kasus Di Kabupaten Mempawah Provinsi Kalimantan Barat).

0 10 86

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG FILARIASIS TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Filariasis Terhadap Sikap Masyarakat Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Filariasis Di Daerah Pantura Kabupaten Su

0 4 16

SKRIPSI PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG FILARIASIS TERHADAP Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Filariasis Terhadap Sikap Masyarakat Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Filariasis Di Daerah Pantura Kabupaten Subang.

0 3 17

PENDAHULUAN Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Filariasis Terhadap Sikap Masyarakat Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Filariasis Di Daerah Pantura Kabupaten Subang.

0 3 11