Partisipasi Responden dalam Pencegahan Penyakit Filariasis

4.3. Partisipasi Responden dalam Pencegahan Penyakit Filariasis

Untuk memperoleh gambaran tentang partispasi responden dalam pemberantasan penyakit filariasis, diajukan 9 butir pertanyaan berbentuk pilihan berganda. Penilaian jawaban responden atas 9 butir pertanyaan tersebut dikategorikan dengan partisipasi baik, kurang baik, tidak baik. Diaplikasi pada survey darah jari, penyuluhan, pengobatan massal, penyemprotan dan kelambunisasi, secara lebih rinci distribusi uraiian partisipasidapat terlihat pada Tabel 4.9 Tabel 4.9. Distribusi Uraian Partisipasi Responden No Pertanyaan Jumlah Persentase 1. Kehadiran dalam penyuluhan. a. Sering. 53 70,7 b. Kadang - kadang. 6 8,6 c Tidak pernah. 16 21,3 Total 75 100,0 2 Penggunaan kelambu. a. Sering. 5 6,7 b. Kadang - kadang. 70 93,3 c Tidak pernah.. 0 0,0 Total 75 100,0

3. Penggunaan obat anti nyamuk.

a. Sering. 66 88,0 b. Kadang - kadang. 6 8,0 c Tidak pernah. 3 4,0 Total 75 100,0 4. Penyemprotan rumah dan lingkungannya. a. Sering. 8 10,7 b. Kadang - kadang. 54 72,0 c Tidak pernah. 13 17,3 Total 75 100,0 Azhari: Partisipasi Masyarakat Petani Dalam Pencegahan Penyakit Filariasis Di Kabupaten Asahan Tahun 2007, 2007. USU e-Repository © 2008 Tabel 4.9 Lanjutan No Pertanyaan Jumlah Persentase 5. Kebersihan lingkungan. a. Sering. 64 85,3 b. Kadang - kadang. 9 12,0 c Tidak pernah. 2 2,7 Total 75 100,0 6 Menghadiri Survei Darah Jari a. Sering. 1 1,3 b. Kadang - kadang. 64 85,3 c Tidak pernah. 10 13,3 Total 75 100,0 7. Aktivitas waktu keluar malam. a. Sering. 42 56,0 b. Kadang - kadang. 32 42,7 c Tidak pernah. 1 1,3 Total 75 100,0 8. Menghadiri pengobatan massal. a. Sering. 5 6,7 b. Kadang - kadang. 61 81,3 c Tidak pernah. 9 12,0 Total 75 100,0 9. Pertolongan secara medis. a. Sering. 3 4,0 b. Kadang - kadang. 2 2,7 c Tidak pernah 70 93,3 Total 75 100,0 Dari hasil penelitian menunjukkan partisipasi responden tentang penyakit filariasis masih merupakan suatu masalah dimana dari aspek pengukuran yang dilakukan terhadap partisipasi responden sebanyak 66 orang 88,0 kurang baik sedangkan kategori baik sebesar 9 orang 12,0 , hal ini memperlihatkan bahwa partisipasi respondenmasyarakat terhadap pencegahan penyakit filariasis dengan kategori kurang baik masih relatif tinggi. Azhari: Partisipasi Masyarakat Petani Dalam Pencegahan Penyakit Filariasis Di Kabupaten Asahan Tahun 2007, 2007. USU e-Repository © 2008 Partisipasi yang kurang baik tersebut meliputi partisipasi responden tentang waktu penggunaan kelambu, tentang penyemprotan rumah dan lingkungan sekitarnya, partisipasi tentang menghadiri survey darh jari, partisipasi tentang menghadiri pengobatan massal Berkenaan dengan partisipasi masyarakat yang kurang baik terhadap program pencegahan penyakit filariasis, Hal ini ada hubungannya dengan pengetahuan yang kurang baik, pendidikan yang rata-rata tingkat Sekolah Dasar serta pendapatan masyarakat yang relatip dibawah upah minimum kabupaten dan sikap yang kurang baik membuat masyarakat menjadi kurang aktif berpartisipasi dalam pencegahan penyakit filariasis di desa tempat masyarakat tersebut. Jika kita cermati di desa Sei Paham yang merupakan salah satu dari kabupaten yang endemik filariasis jika tidak ditanggulangi secara serius akan dapat berdampak penularan yang semakin meluas ketempat lainnya. Dalam hal ini perlu lagi peningkatan partisipasi masyarakat dalam pencegahan penyakit filariasis, Sebab sebaik dan sebagus apapun program yang dilakukan oleh pemerintah tanpa adanya partisipasi dari masyarakat program tersebut tidak akan berjalan sebagai mana yang kita harapkan. Uraian partisipasi selanjutnya dikategorikan atas 3 yaitu : baik, kurang baik dan tidak baik untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.10 Azhari: Partisipasi Masyarakat Petani Dalam Pencegahan Penyakit Filariasis Di Kabupaten Asahan Tahun 2007, 2007. USU e-Repository © 2008 Tabel 4.10. Distribusi kategori Partisipasi Responden No Kategori Jumlah Persentase 1. Baik 9 12,0 2. Kurang baik 66 88,0 Jumlah 75 100,0

4.4. Uji Statistik

Dokumen yang terkait

Gambaran Perilaku Masyarakat Tentang Penyakit Malaria di Desa Bagan Asahan Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan Tahun 2004

1 37 82

Pengaruh Karakteristik Masyarakat Petani Terhadap Tindakan Pencegahan Penyakit Malaria di Desa Alue Drien Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur Tahun 2005

1 35 79

Pengaruh Karakteristik Kepala Keluarga Terhadap Tindakan Pencegahan Penyakit Filariasis Di Desa Kemingking Dalam Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2007

1 32 76

Perilaku Masyarakat Dalam Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Puskesmas Medan Johor Kota Medan Tahun 2009

0 28 88

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pencegahan Penyakit Malaria Di Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal

1 36 123

Hubungan Karakteristik Masyarakat Petani Dengan Upaya Pencegahan Penyakit Filariasis Di Desa Peunayan Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara

0 30 98

Partisipasi Petani Dalam Pelaksanaan Pencegahan Kebakaran Lahan Gambut (Kasus Di Kabupaten Mempawah Provinsi Kalimantan Barat).

0 10 86

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG FILARIASIS TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Filariasis Terhadap Sikap Masyarakat Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Filariasis Di Daerah Pantura Kabupaten Su

0 4 16

SKRIPSI PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG FILARIASIS TERHADAP Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Filariasis Terhadap Sikap Masyarakat Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Filariasis Di Daerah Pantura Kabupaten Subang.

0 3 17

PENDAHULUAN Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Filariasis Terhadap Sikap Masyarakat Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Filariasis Di Daerah Pantura Kabupaten Subang.

0 3 11