BAB III PENYELESAIAN MASALAH PERTANAHAN
YANG DITEMPUH OLEH PTPN-IV DALAM KASUS TUNTUTAN MASYARAKAT ATAS AREAL HGU
A. Jenis-jenis Penyelesaian Masalah Pertanahan Yang Ditempuh Oleh PTPN-
IV Dalam Kasus Tuntutan Masyarakat Atas Areal HGU
Secara umum, penyelesaian masalahsengketa dapat dilakukan melalui beberapa cara. Pada dasarnya keberadaan cara penyelesaian sengketa setua dengan
keberadaan manusia itu sendiri. Penyelesaian sengketa dapat dilakukan melalui dua proses, yaitu proses litigasi di dalam pengadilan dan proses kerjasama di luar
pengadilan.
.70.
Sedang dilihat dari upaya penyelesaian masalah yang ditempuh oleh para pihak, pola penyelesaian masalah dapat dilihat dari mekanisme yang dilakukan oleh
para pihak dan yang ditempuh oleh pemerintah. Dari mekanisme yang dilakukan oleh para pihak pola penyelesaian masalah pertanahan dilaksanakan secara musyawarah
mufakat, atau diselesaikan melalui lembaga sosial atau oleh pemuka masyarakat atau juga melalui badan-badan peradilan. Sedang mekanisme yang dilakukan oleh
pemerintah adalah dengan mengambil kebijakan sehubungan adanya permintaan dari para pihak dan dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang melingkupinya.
Khusus terhadap masalah pertanahan, misalnya terhadap masalah pertanahan yang bersifat teknis dan rutinitas dapat ditempuh oleh instansi pertanahan secara
70
Erna Herlinda, Penyelesaian Sengketa Alternatif Oleh Kepala Desa Di Kecamatan Tualang Kabupaten Siak, Medan : Tesis, PPS USU, 2005; h. 36.
intern berdasarkan petunjuk teknisinstruksi dinas, sedang masalah pertanahan yang menyangkut usultuntutan seseorang yang merasa dirugikan oleh suatu penetapan
seorang pejabat, penyelesaiannya dapat dilakukan oleh instansi pertanahan melalui pendekatan musyawarah mufakat sebagai bagian dari tugas pelayanan masyarakat
yang merupakan fungsi penyelesaian sengketa hukum atau sengketa mengenai hak- hak atas tanah.
71
Apabila upaya musyawarah dalam penanganan masalah pertanahan yang menyangkut penetapan seorang pejabat, atau terhadap sengketa yang mengenai status
kepemilikan atas tanah dan kebenaran data fisikyuridis mengalami jalan buntu, diselesaikan melalui lembaga peradilan. Sedang masalah pertanahan yang bersumber
dari perbedaan kepentingan untuk memanfaatkan tanah, diusulkan melalui penyelesaian sengketa alternatif seperti perwasitan, mediasi atau arbitrase. Sementara
terhadap masalah pertanahan yang cenderung sebagai akibat dari konflik struktural yang terjadi karena kebijakan pemerintah, khususnya dalam rangka keadilan pada
masa transisi, diselesaikan oleh suatu komisi atau badan peradilan khusus yang dibentuk dengan undang-undang.
72
Terhadap masalah pertanahan yang timbul di areal perkebunan, masalah yang berkenaan dengan pelanggaran ketentuan landreform, eksis-eksis dalam penyediaan
tanah untuk keperluan pembangunan, penyelesaiannya dititikberatkan pada
71
Rusmadi Murad, Op cit., h. 23-28.
72
Lutfi I Nasution, Pembaruan Agraria Dalam Konteks Pembangunan Ekonomi, Makalah pada Seminar Reformasi Hukum dan Ekonomi dalam rangka Dies Natalis ke-52 Universitas Sumatera
Utara, Medan, 14 Agustus 2004, h. 24.
pelaksanaan peraturan secara konsekuen dan konsisten, sedang sengketa perdata berkenaan dengan masalah tanah pada umumnya diselesaikan melalui pengadilan,
baik melalui Peradilan Umum maupun Peradilan Tata Usaha Negara.
73
B. Mekanisme Penyelesaian Masalah Pertanahan Yang Ditempuh Oleh PTPN-