3.3.3 Pembuatan Simplisia
Daun sirsak yang telah dikumpulkan disortasi basah yaitu memisahkan daun sirsak dari bagian lain tumbuhan daun sirsak yang terikut, kotoran-
kotoran atau bahan asing lainnya, kemudian daun sirsak yang telah terkumpul ditimbang, lalu dicuci untuk menghilangkan debu yang melekat. Pencucian
dilakukan dengan air keran yang mengalir, ditiriskan, dikeringkan dengan cara diangin-anginkan diudara terbuka terlindung dari sinar matahari langsung.
Proses pengeringan dilakukan sampai daun sirsak mudah diremukkan. Simplisia yang telah kering disortasi kering yaitu memisahkan benda asing
seperti pengotoran-pengotoran lain yang terjadi selama pengeringan, kemudian ditimbang kembali. Simplisia selanjutnya diserbuk dengan menggunakan
blender. Serbuk simplisia dimasukkan ke dalam kantung plastik dan disimpan ditempat yang terlindung dari sinar matahari. Gambar simplisia daun sirsak dan
serbuk daun sirsak dapat dilihat pada Lampiran 3, halaman 45.
3.4 Pembuatan Larutan Pereaksi
Pembuatan larutan pereaksi menurut Depkes 1995, asam klorida 2 N, asam nitrat 0,5 N, asam sulfat 2 N, besi III klorida 1, Bouchardat,
Dragendorff, Mayer, Molish, natrium hidroksida 2 N, timbal II asetat 0,4 M. Liebermann-Burchard menurut Farnsworth 1966.
3.4.1 Pereaksi asam klorida 2 N
Sebanyak 16,67 ml asam klorida pekat dilarutkan dalam air suling hingga volume 100 ml.
Universitas Sumatera Utara
3.4.2 Pereaksi asam nitrat 0,5 N
Sebanyak 3,4 ml asam nitrat pekat diencerkan dengan air suling hingga volume 100 ml.
3.4.3 Pereaksi asam sulfat 2 N
Sebanyak 5,4 ml asam sulfat pekat dilarutkan dalam air suling hingga volume 100 ml.
3.4.4 Pereaksi besi III klorida 1
Sebanyak 1 g besi III klorida dilarutkan dalam air suling hingga 100 ml.
3.4.5 Pereaksi Bouchardat
Sebanyak 4 g kalium iodida, dilarutkan dalam sedikit air suling kemudian ditambahkan 2 g iodium, setelah semuanya larut ditambahkan air
suling hingga 100 ml.
3.4.6 Pereaksi Dragendorff
Sebanyak 8 g bismut III nitrat ditimbang, kemudian dilarutkan dalam 20 ml asam nitrat pekat. Pada wadah lain dilarutkan 27,2 g kalium iodida lalu
dilarutkan dalam 50 ml air suling. Kemudian kedua larutan dicampurkan dan didiamkan sampai memisah sempurna. Larutan yang jernih diambil dan
diencerkan dengan air suling hingga 100 ml.
3.4.7 Pereaksi Mayer
Sebanyak 1,35 g raksa II klorida dilarutkan dalam 60 ml air suling. Kemudian pada wadah lain sebanyak 5 g kalium iodida dilarutkan dalam 10 ml
air lalu campurkan keduanya dan ditambahkan air suling hingga 100 ml.
Universitas Sumatera Utara
3.4.8 Pereaksi Molish
Sebanyak 3 g alfa-naftol ditimbang, kemudian dilarutkan dalam asam nitrat 0,5 N hingga volume 100 ml
3.4.9 Pereaksi natrium hidroksida 2 N
Sebanyak 8,002 g kristal natrium hidroksida dilarutkan dalam air suling hingga 100 ml.
3.4.10 Pereaksi timbal II asetat 0,4 M
Sebanyak 15,77 g timbal II asetat dilarutkan dalam air bebas karbondioksida hingga 100 ml.
3.4.11 Pereaksi Liebermann-Burchard