Kokus Basil Spiral Bakteri Staphylococcus aureus Metode dilusi

2.3 Bakteri

Bakteri adalah sel prokariotik yang khas, uniselular dan tidak mengandung struktur yang terbatasi membran di dalam sitoplasmanya Pelczar dan Chan, 2006.

2.3.1 Klasifikasi Bakteri

Menurut Volk dan Wheeler, 1984, berdasarkan bentuknya bakteri dibagi menjadi tiga kelompok utama:

a. Kokus

Kokus berarti buah beri bentuknya seperti buah beri kecil di bawah mikroskop. Beberapa kokus secara khas hidup sendiri-sendiri, yang lain dijumpai dalam pasangan, kubus, atau rantai panjang, bergantung caranya membelah diri dan kemudian melekat satu sama lain setelah pembelahan.

b. Basil

Basil artinya batang kecil adalah bakteri yang bentuknya menyerupaibatang atau silinder. Tidak seperi kokus, basil membelahdalam satu bidang. Oleh sebab itu, mungkin teramati sebagai sel tunggal, berpasangan, atau dalam rantai pendek atau panjang berbeda dengan kokus, panjang rantainya bukan merupakan tanda pengenal.

c. Spiral

Kelompok ini terdiri atas keanekaragaman tinggi bakteri berbentuk silinder, yang bukannya lurus seperti basil, melainkan melingkar dengan berbagai derajat. Universitas Sumatera Utara

a. Bakteri Staphylococcus aureus

Sistematika bakteri Staphylococcus aureus menurut Bergey edisi ke-7 Dwidjoseputro, 1987 adalah sebagai berikut: Divisi : Schizophyta Kelas : Schyzomycetes Ordo : Eubacteriales Familia : Micrococcaceae Genus : Staphylococcus Species : Staphylococcus aureus Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif, aerob atau anaerob fakultatif berbentuk bola atau kokus berkelompok tidak teratur menyerupai buah anggur, diameter 0,8-1,0 µm, tidak membentuk spora dan tidak bergerak, koloni berwarna kuning Jawetz, 2001. Bakteri ini biasanya terdapat pada beberapa bagian tubuh manusia, termasuk hidung, tenggorokan dan kulit. Bakteri ini dapat menjadi penyebab infeksi terutama kulit. Infeksi yang ditimbulkannya ditandai dengan adanya peradangan dan pembentukan abses Nurwanto, 1997.

b. Bakteri Eschericia coli

Sistematika bakteri Eschericia coli menurut Bergey edisi ke-7 Dwidjoseputro, 1987 adalah sebagai berikut: Divisi : Schizophyta Kelas : Schyzomycetes Ordo : Eubacteriales Universitas Sumatera Utara Familia : Micrococcaceae Genus :Eschericia Species : Eschericia coli Eschericia colidisebut juga Bacterium coli, merupakan bakteri gram negatif, aerob atau anaerob fakultatif, panjang 1-4 µm, lebar 0,4-1,7 µm, berbentuk batang, tidak bergerak. Eschericia colibiasanya terdapat dalam saluran cerna sebagai flora normal. Bakteri ini dapat menjadi patogen bila berada diluar usus atau dilokasi lain dimana flora normal jarang terdapat Jawetz, 2001. Escherichia coli berkembang biak pada suhu 40°C dan bakteri ini akan mati pada suhu 60°C selama 30 menit, bila dilihat dibawah mikroskop maka kumpulan Escherichia coli berwarna merah Nurwanto, 1997. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme dapat meliputi temperatur, pH, tekanan osmotik, oksigen dan nutrisi dalam media pertumbuhan Pratiwi, 2008. 1. Temperatur Pertumbuhan bakteri sangat dipengaruhi oleh temperatur. Setiap mikroorganisme mempunyai temperatur optimum yaitu temperatur di mana terjadi kecepatan pertumbuhan optimal dan dihasilkan jumlah sel yang maksimal. Temperatur yang terlalu tinggi dapat menyebabkan denaturasi protein sedangkan temperatur yang sangat rendah aktivitas enzim akan terhenti. Berdasarkan batas temperatur dibagi atas tiga golongan: Universitas Sumatera Utara a. psikrofil, tumbuh pada temperatur -5 sampai 30°C dengan optimum 10 sampai 20°C. b. mesofil, tumbuh pada temperatur 10 sampai 45°C dengan optimum 20 sampai 40°C. c. termofil, tumbuh pada temperatur 25 sampai 80°C dengan optimum 50 sampai 60°C Pratiwi, 2008. 2. Derajat keasaman pH pH optimum bagi kebanyakan bakteri terletak antara 6,5 dan 7,5. Namun ada beberapa mikroorganisme yang dapat tumbuh pada keadaan yang sangat asam atau alkali Pelczar dan Chan, 2006. 3. Oksigen Berdasarkan kebutuhan oksigen mikroorganisme dibagi menjadi 5 golongan yaitu: a. anaerob obligat, hidup tanpa oksigen, oksigen toksik terhadap golongan ini. b. anaerob aerotoleran, tidak mati dengan adanya oksigen. c. anaerob fakultatif, mampu tumbuh baik dalam suasana dengan atau tanpa oksigen. d. aerob obligat, tumbuh subur bila ada oksigen jumlah besar. e. mikroaerofilik, hanya tumbuh baik dalam tekanan oksigen yang rendah Pratiwi, 2008. Universitas Sumatera Utara 4. Tekanan osmosis Air merupakan bahan yang sangat penting bagi pertumbuhan bakteri karena 80-90 bakteri tersusun dari air. Tekanan osmosis sangat diperlukan untuk mempertahankan bakteri agar tetap hidup. Apabila bakteri berada dalam larutan yang konsentrasinya lebih tinggi daripada konsentrasi yang ada dalam sel bakteri, maka cairan dari sel akan keluar melalui membrane sitoplasma yang disebut plasmolisis Nurwanto, 1997. 5. Nutrisi Nutrisi merupakan substansi yang diperlukan untuk biosintesis dan pembentukan energi. Berdasarkan kebutuhannya, nutrisi dibedakan menjadi dua yaitu makroelemen elemen yang diperlukan dalam jumlah banyak dan mikroelemen trace element yaitu elemen nutrisi yang diperlukan dalam jumlah sedikit Lay, 1994. Bahan nutrisi untuk pertumbuhan mikroorganisme terdapat pada media. Media juga dapat digunakan untuk membedakan mikroorganisme dengan mengetahui habitatnya Pratiwi, 2008. Menurut kegunaannya media terdiri dari: a. Media selektif merupakan media yang digunakan untuk memacu pertumbuhan suatu mikroba yang spesifik dengan menekan pertumbuhan mikroba lainnya. Dengan menggunakan media ini kita dapat menyeleksi mikroorganisme tertentu. b. Media differensial digunakan untuk menyeleksi suatu mikroorganisme dari berbagai jenis dalam suatu lempengan plate agar. Universitas Sumatera Utara c. Media diperkaya fortified media digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme yang diperoleh dari lingkungan alami karena jumlah mikroorganisme yang diinginkan terdapat dalam jumlah sedikit. Mikroorganisme ditanam pada media yang sesuai dalam waktu tertentu akan tumbuh memperbanyak diri, maka dapat dilihat suatu grafik pertumbuhan yang dapat dibagi dalam 4 fase menurut Dwidjoseputro, 1987 yaitu: 1. Fase penyesuaian diri lag phase Fase pertama ini mikroorganisme mengalami penyesuaian pada lingkungan baru setelah pemindahan. Pada fase ini tidak terjadi perkembangbiakan sel, yang ada hanya peningkatan ukuran sel dan aktivitas metabolisme. 2. Fase pembelahan log phase Fase kedua ini mikroorganisme berkembang dengan cepat yang jumlahnya meningkat secara eksponansial. Fase ini berlangsung selama 18-24 jam. 3. Fase stasioner stationary phase Fase ketiga terjadi keseimbangan antara jumlah sel yang membelah dengan jumlah sel yang mati. Hal ini terjadi karena akumulasi hasil metabolisme yang toksis. 4. Fase kematian death phase Fase dimana jumlah sel yang mati meningkat dikarenakan keadaan lingkungan seperti ketidaksediaan nutrisi dan akumulasi hasil metabolisme yang toksik. Universitas Sumatera Utara

2.3.2 Uji aktivitas antimikroba

Uji kepekaan terhadap obat antimikroba pada dasarnya dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu:

a. Metode dilusi

Cara ini digunakan untuk menentukan KHM kadar hambat minimum dan KBM kadar bunuh minimum dari obat antimikroba. Prinsip dari metode dilusi adalah sebagai berikut: Menggunakan satu seri tabung reaksi yang diisi media cair dan sejumlah tertentu sel mikroba yang diuji. Kemudian masing-masing tabung diuji dengan obat yang telah diencerkan secara serial. Seri tabung diinkubasi pada suhu 37°C selama 18-24 jam dan diamati terjadinya kekeruhan pada tabung. Konsentrasi terendah obat pada tabung yang ditunjukkan dengan hasil biakan yang mulai tampak jernih tidak ada pertumbuhan mikroba adalah KHM dari obat. Kosentrasi terendah obat pada biakan padat yang ditunjukkan dengan tidak adanya pertumbuhan koloni mikroba adalah KBM dari obat terhadap bakteri uji Pratiwi, 2008.

b. Metode difusi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ekstrak-Metanol Daun Sirsak (Annona Muricata Linn) Terhadap Daya Tetas Telus, Mortalitas Dan Perkembangan Larva Aedes Aegypti Linn

3 104 47

AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN BIOAUTOGRAFI FRAKSI POLAR EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Dan Bioautografi Fraksi Polar Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Terhadap Klebsiella Pneumoniae Dan Staphyloco

0 0 12

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Metanol dan Fraksi Kloroform Daun Sirsak (Annona muricata L.)

0 0 12

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Metanol dan Fraksi Kloroform Daun Sirsak (Annona muricata L.)

0 0 2

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Metanol dan Fraksi Kloroform Daun Sirsak (Annona muricata L.)

0 1 4

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Metanol dan Fraksi Kloroform Daun Sirsak (Annona muricata L.)

0 0 14

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Metanol dan Fraksi Kloroform Daun Sirsak (Annona muricata L.)

1 1 3

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Metanol dan Fraksi Kloroform Daun Sirsak (Annona muricata L.)

0 0 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tumbuhan - Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Metanol Dan Fraksi Kloroform Daun Sirsak (Annona muricata L.)

0 0 14

SKRINING FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITASANTIBAKTERI DARI EKSTRAK METANOL DAN FRAKSI KLOROFORMDAUN SIRSAK (Annona muricata L.) SKRIPSI

0 0 12