Synthase 2 dihasilkan oleh fagositosis mononuklear monosit dan makrofag dan menghasilkan sejumlah besar NO. Ekspresi ini muncul
pada sitokin proinflamasi dan lipopolisakarida. NO synthase 2 diaktifasi oleh sitokin seperti interleukin-1 dan TNF-
α dan lipopolisakarida. NO synthase 3 diekspresikan di sel granulosa, permukaan oosit selama
perkembangan folikel. Pada kondisi patologis mungkin berperan sebagai penghasil utama NO. Pada sebagian organ, NO synthase 2
hanya diekspresikan oleh rangsangan imunologi. Sumber radikal bebas berasal dari dua tempat yaitu :
13
1. Sumber endogen
a. Organella subseluler Organella subseluler seperti mitokondria, kloroplas,
mikrosome, peroksisome dan nuklei dapat menghasilkan superokside O
2 -
. Mitokondria merupakan penghasil utama energi dalam sel sehingga disebut the powerhouse of the cell.
Energi yang dihasilkan berbentuk adenosine trifosfat ATP melalui suatu rantai transport elektron dan oksigen merupakan
rantai terakhir penerima elektron
46
Proses metabolisme ini tidak 100 efisien, terdapat sejumlah besar energi yang hilang berupa panas. Lebih kurang
2-4 oksigen yang dikonsumsi oleh mitokondria tidak direduksi menjadi air tetapi direduksi menjadi superoksida atau hidrogen
peroksida.
46
Universitas Sumatera Utara
Adanya kerusakan pada sistem transport elektron pada mitokondria memungkinkan O
2
untuk menerima satu elektron sehingga terbentuk superoksida O
2 -
. Pembentukan superoksida oleh mitokondria dapat terjadi pada 2 keadaan, 1
jika konsentrasi oksigen meningkat atau 2 jika terjadi iskemia.
b. Inflamasi
46
Selama inflamasi terjadi proses fagositosis oleh makrofag dan neutrofil. Makrofag dan neutrofil harus
membentuk radikal bebas agar dapat memfagositosis bakteri. Pada tahap pertama bakteri akan masuk ke dalam fagosome
dan berdifusi ke dalam lisosome. Pada membran lisosome terdapat enzim Nikotinamide Adenine Dinukleotide Phosphate
NADPH oksidase yang berfungsi mengkatalisa pembentukan superoksida. Reaksi ini membutuhkan oksigen dalam jumlah
besar sehingga disebut respiratory burst. Selanjutnya enzim SOD akan mengubah superoksida
menjadi hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida selanjutnya akan menghancurkan bakteri. Neutrofil menghancurkan bakteri
menggunakan enzim myeloperoksidase. Enzim ini mengkatalisa reaksi antara hidrogen peroksida dengan ion klorida untuk
menghasilkan antiseptik ion hipoklorida.
47
47
Universitas Sumatera Utara
c. Reperfusi pada iskemia
Dalam keadaan normal, xantine oksidase mengkatalisis reaksi hipoxantine menjadi xantine dan selanjutnya xantine
diubah menjadi asam urat. Reaksi ini membutuhkan penerima elektron sebagai kofaktor. Selama periode iskemia terdapat 2
keadaan, 1 meningkatnya produksi xantine dan xantine oksidase 2 tidak adanya antioksidan superoksid dismutase
dan glutation peroksidase. Molekul oksigen yang disuplai selama proses reperfusi bertindak sebagai penerima elektron
dan kofaktor bagi xantine oksidase. Hal ini menimbulkan pembentukan O
2 -
dan H
2
O
2
. Latihan yang berat juga dapat mencetuskan reaksi xantine oksidase dan membentuk radikal
bebas pada otot rangka dan jantung.
2. Sumber eksogen