Berstruktur Nama
3.1 Berstruktur Nama
Struktur wacana pada slot nama dipapar- kan dalam bentuk plesetan dan singkatan
seperti data (3)—(6) berikut ini.
3.1.1 Bentuk Plesetan dan Singkatan
(5) untuk menjajakan makanan, sedangkan kata nangkring berarti duduk berjongkok dengan kedua lutut terlipat. Kemudian kegiatan nong- krong atau berkunjung ke angkringan disebut ngangkring . Deskripsi angkringan secara leng- kap dikemukakan Santoso (2006: 192) “ Di dalam gerobak pada bagian kanan terdapat kompor arang untuk memanaskan air dan di atasnya terdapat tiga teko besar” . Lazimnya, angkringan digunakan pada slot nama (nasi kucing ). Nasi kucing porsi nasinya kecil, tetapi telah dikenal luas oleh para penggemarnya.
(6) Karena porsi nasi kucing sedikit, muncul pe- dagang angkringan yang membuat nasi kucing yang porsinya dua kali sego kucing, muncul nama sego macan ‘nasi harimau’.
Pada data (5) muncul slot nama (kring krong ). Slot nama (kring krong), yaitu plesetan binatang fantasi king kong yang tentunya ukurannya lebih besar dari semua sego (nasi bungkus). Kata kring krong merupakan sebuah
Data (3) berupa iklan jasa boga bentuk plesetan yang memiliki arti ambigu, yaitu king angkringan. Slot nama (sego macan) berkonsep kong dan kring krong. Kata kring krong diartikan plesetan. Definisi p lesetan d alam bahasa sebagai angkringan nggo nongkrong ‘angkringan Indonesia menurut Sibarani (2003) adalah ben- sebagai tempat untuk berkumpul atau tempat tuk tuturan verbal yang secara sengaja dibuat untuk nongkrong’. Kata kring krong merupa- menyimpang atau d igelincirkan sehingga kan plesetan dari bunyi telepon karena ang- tidak sesuai dengan sasaran yang sebenarnya. kringan ini menerima pesan dan antar makan- Dibandingkan arti kata plesetan dalam bahasa an melalui pesanan telepon. Kata king kong me- Indonesia yang selalu berarti negatif, plesetan rupakan plesetan dari mahkluk berupa kera dalam bahasa Jawa justru mengandung makna raksasa king kong. Gambar (5) berupa iklan jasa yang positif. Yang dinamakan plesetan se- boga yang memiliki slot nama (BCA). Slot nama benarnya adalah “ plesetan terhadap plesetan” (BCA ) merupakan singkatan bebek campur yang disebut plesetan itu masih dapat di- ayam. Slot nama BCA (bebek campur ayam) juga plesetkan lagi (Heryanto, 1996: 110).
sebagai spesifikasi penjelasan mengenai jenis Kata angkringan berasal dari kata angkring+ jasa yang ditawarkan. Gambar data (6) me-
-an . Kata angkring artinya pikulan. Jadi, kata rupakan iklan jasa boga yang memiliki slot angkringan artinya (1) alat untuk memikul; nama (maskus). Slot nama (maskus) merupakan pikulan, (2) barang yang dipikul (KBBI V singkatan Mas Kusnoe sebagai penjelasan me- daring ). Di dalam Kamus Baoesastra Jawa, kata ngenai pemilik cafe bernama Mas Kusnoe. angkring berarti gerobak memakai pikulan
54 PROSIDING
3.2 Berstruktur Spesifikasi
Data (8) berupa iklan jasa boga memiliki slot atribusi (hot). Slot atribusi (hot) menyatakan
3.2.1 Bentuk Iklan Wisata
layanan kekhasan. Pada slot atribusi (hot) (7)
informasi layanan kekhasan segi gambar kurang jelas karena tidak dicantumkan spesi- fikasi dan nomor kontak atau telepon yang dapat dihubungi.
3.3.2 Bentuk Persewaan
Data (7) berupa iklan wisata. Data (7) me- miliki slot spesifikasi (harga mulai dari Rp. 600 ribu; Jakarta-Yogyakarta ). Slot spesifikasi (harga mulai dari Rp. 600 ribu; Jakarta-Yogyakarta ) berupa: pelayanan paket wisata, pelayanan tour/ travel, dan jasa trip liburan. Iklan wisata pada data (7) informasi kurang jelas karena tidak dicantumkan nomor kontak atau telepon yang dapat dihubungi.
Data (9) berupa slot atribusi (papaprint wants you t. ) menggunakan bahasa Inggris.
3.3 Berstruktur Atribusi
Iklan data (9) berupa iklan penyedia jasa print Pada slot atribusi pada iklan ditemukan file, billboard , percetakan/ periklanan, atau jasa
dalam iklan jasa boga dan iklan rokok dalam percetakan. Bentuk iklan data (9) kemenarikan bentuk slogan. Slogan adalah perkataan atau iklan adalah gokil ‘gila’ (biasanya dipakai untuk kalimat pendek yang menarik atau mencolok menggambarkan sesuatu yang sangat lucu dan dan mudah diingat untuk memberitahukan unik). Gambar tidak mendukung konten (infor- atau mengiklankan sesuatu (KBBI, 2008: 1325). masi yang tersedia melalui media atau produk
elektronik) dan tidak mencantumkan nomor
telepon yang bisa dihubungi Kemenarikan slot pada iklan jasa boga
3.3.1 Bentuk Jasa Boga
ditemukan pada data berikut ini.
3.3.3 Bentuk Iklan Rokok
(8) Pada slot atribusi yang berupa iklan rokok dibedakan menjadi dua, yaitu slot atribusi slogan dan slot atribusi iklan layanan masya- rakat. Berikut ini contoh data tersebut.
3.3.3.1 Bentuk Slogan
PROSIDING
(11) maksudnya pria punya selera dalam kegiatan dan juga dalam memilih rokok. Data (11) me- rupakan iklan rokok. Data (11) memiliki slot atribusi menggunakan bahasa Inggris (light up the night ‘nyalakan malam’) dan slot atribusi menggunakan bahasa Indonesia (pelengkap kehidupan malam? ). Bunyi slogan (light up the night ) atau (pelengkap kehidupan malam? ) maksudnya rokok sebagai alat untuk mene- nangkan jiwa pada kehidupan malam.
Data (12) berupa iklan rokok. Data (12) me- miliki slot atribusi (my life my adventure ‘pe- tualanganku adalah kehidupanku). Bunyi slo-
(12) gan (my life my adventure)) kreatif, seru, dan menarik. Slogan yang dipakai tepat dan mudah diingat sehingga menjadi trend. Gambar dan kata-kata yang digunakan dalam iklan tersebut sesuai, serasi, dan menarik. Pada gambar data (12) tulisan adventure mengimplikasikan ten- tang empat orang laki-laki yang sedang ber- petualang. Data (13) berupa iklan rokok. Data (13) memiliki slot atribusi (pria punya masalah). Bunyi slogan (pria punya masalah) cukup kreatif
(13) dan menarik. Slogan tersebut mengisyaratkan saat pria punya masalah akan lari ke rokok atau merokok. Jadi, sugesti iklan tersebut sangat tepat, biasanya pria punya masalah. Untuk itu, ia menyelesaikan masalahnya dengan merokok karena dapat menenangkan. Contoh setipe seperti data (14)—(19) berikut ini.
(14)
Data (10) berupa iklan rokok. Data (10) memiliki slot atribusi (pria punya selera). Pada slot atribusi (pria punya selera) kemenarikan iklan yakni visual bagus, kreatif, menarik, dan memotivasi. Bunyi slogan (pria punya selera)
56 PROSIDING
Data (14) berupa iklan rokok surya 12. Data (14) memiliki slot atribusi (berani malu! dan selera pemberani ). Bunyi slogan (berani malu! dan selera pemberani ) menarik dan kata-katanya menan- tang, tetapi terasa aneh dan memaksakan. Slo- gan data (14) konteksnya tidak relevan antara
3.3.3.2 Bentuk Layanan M asyarakat
rokok dan berani malu. Data (15) berupa iklan (17)
rokok. Data (15) memiliki slot atribusi (fine ingredients for fine taste, peringatan merokok mem- bunuhmu ). Slogan fine ingredients for fine taste ‘untuk rasa yang nikmat dari bahan-bahan yang bagus’. Slot atribusi data (15) merupakan iklan yang membujuk para pembaca untuk mencoba merokok. Iklan ini tidak baik apalagi untuk anak-anak. Seharusnya tulisan “ rokok membunuhmu” dan gambar-gambar dibuat lebih besar dibandingkan tulisan fine ingredients for fine taste . Terdapat kontradiksi dari slogan
(18) berbahasa Inggris dengan peringatan dan gam- bar tengkorak.
Data (16) berupa iklan rokok Bentoel. Pada data (16) memiliki slot atribusi (lelaki sejati, jasi inspirasi! ). Slot atribusi (lelaki sejati, jasi inspi- rasi! ) menjelaskan jika laki-laki merokok berarti dia the real man dan rokok tersebut menjadi inspirasi laki-laki. Data (17) berupa iklan rokok. Data (17) memiliki slot atribusi (perokok itu, bukan manusia peduli sehat ). Iklan pada data (17) me- rupakan sindiran bagi orang yang merokok, tantangan terhadap perokok, dan tentang rokok
PROSIDING PROSIDING
Data (18) berupa iklan rokok. Data (18) me- miliki slot atribusi (rokok itu konyol). Slogan (rokok itu konyol) merupakan anggapan orang awam terhadap perokok, merokok hanya mem- buat tidak berguna, gagasan mengenai rokok konyol, dan anjuran untuk tidak merokok.
Data (20) berupa iklan jasa persew aan. Merokok sangat berbahaya dan seseorang Data (20) memiliki slo t alamat (http://
dapat kehilangan akal. Iklan slot atribusi (rokok billboardjambi.blogspot.co.id dan 0812-7292- itu konyol) dengan gambar rokok dimatikan dan 7170 ). Slo t alamat (http://billboardjambi. kata “ konyol” kemungkinan dilakukan oleh blogspot.co.id dan 0812-7292-7170) sederhana perokok yang sadar jika merokok itu konyol, dan kurang informatif. Data (21) memiliki slot dan merokok bukanlah hal yang bijaksana alamat (smsadv). Bentuk iklan pada data (21) karena katanya ‘konyol’. Data (19) berupa iklan berupa jasa periklanan. Iklan tersebut tidak jelas rokok. Data (19) memiliki slot atribusi (merokok menawarkan apa dan tidak mencantumkan membantu anda rileks ). Bentuk iklan pada data narahubung. Iklan itu sangat sederhana, ku- (19) menggambarkan bahwa merokok dapat rang informatif, dan tidak jelas maksud serta menyebabkan kematian. Iklan ini membujuk tujuannya. pembaca untuk merokok dan memberikan sugesti yang baik bahwa merokok itu bisa me-
4. Simpulan
nenangkan, padahal tidak. Gambar dan tulisan Berdasarkan kajian perihal struktur wa- jelas dan mudah dipahami. Gambar mengajak cana dan persepsi pembaca terhadap iklan orang untuk tidak merokok kalau ingin hidup. media luar ruang diperoleh simpulan sebagai
3.4 Berstruktur A lamat
berikut. Pada slot nama dipaparkan dalam bentuk plesetan dan akronim. Bentuk plesetan
Pemaparan kemenarikan slot alamat tam- pak dalam bentuk jasa persewaaan seperti data (angkringan sega macan dan angkringan kring krong) dan bentuk singkatan (BCA ‘bebek cam-
(20) dan (21) berikut ini. pur ayam’ dan Maskus ‘Mas Kusnoe’). Slot spesi- (20)
fikasi dipaparkan dalam bentuk iklan wisata (harga mulai dari Rp.600 ribu; Jakarta-Yogya-
karta ). Struktur slot atribusi berupa slogan dalam jasa boga (hot), jasa persewaan (papaprint wants
you t. ), iklan rokok: pria punya selera, light up the night ‘nyalakan malam’, my life my adventure ‘petualanganku adalah kehidupanku’, dan pria punya masalah .
Struktur slot atribusi bentuk iklan layanan, yaitu berani malu! dan selera pemberani, fine ingredients for fine taste, peringatan merokok
58 PROSIDING 58 PROSIDING
Provinsi DIY, 29 September—1 Oktober dan merokok membantu anda rileks. Slot alamat
berupa jasa persewaan, yaitu http://billboar- Jaiz, Muhammad. 2014. “ Dasar-Dasar Per- djambi.blogspot.co.id, 0812-7292-7170 dan
iklanan. Yogyakarta: Graha Ilmu. smsadv.
Riani, dkk. 2016. Penggunaan Bahasa Indonesia pada Media Luar Ruang di Daerah Istimewa
Daftar Pustaka
Yogyakarta . Yogyakarta: Balai Bahasa Damayanti, Wahyu. 2006. Pemakaian Bahasa
DIY.
Indonesia dalam Iklan Surat Kabar Kaliman- Setiyanto, Edi. 2016. “ Bahasa Jaw a d alam tan Barat . Departemen Pendidikan Nasio-
Nama Usaha Jasa Boga di Kota Yog- nal, Pusat Bahasa, Balai Bahasa Provinsi
yakarta” dalam Prosiding Kongres Bahasa Kalimantan Barat.
Jawa VI, 8—12 November 2016, hlm 44— Durianto, Darmadi, dkk. 2003. Invasi Pasar
dengan Iklan yang Efektif . Jakarta: Gramedia Sibarani, Robert. 2003. Fenomena Bahasa Pele- Pustaka Utama.
setan dalam Bahasa Indonesia dalam Jurnal Herawati, Ida. 2009. Bahasa Iklan pada Radio
Ilmiah Masyarakat Linguistik Indonesia, Sonora di Kabupaten Pontianak . Departemen
Vo l.21, No .2, hlm 253—267. Jakarta: Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa, Balai
Universitas Atma Jaya Bahasa Provinsi Kalimantan Barat.
Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Ana- Heryanto, Ariel.1996. Pelecehan dan Kesewe-
lisa Bahasa: Pengantar Penelitian W ahana nang-W enangan Berbahasa Plesetan dalam
Kebudayaan secara Linguistik . Yogyakarta: Kajian Bahasa dan Politik di Indonesia. Per-
Sanata Dharma University Press. temuan Linguistik Lembaga Bahasa Atma Sudiartha, I Wayan. 2010. Wacana Iklan Komer-
Jaya: Kesembilan (PELLBA 9). Yogya- sial dalam Media Cetak . Denpasar: Cakra karta: Penerbit Kanisius.
Press.
Indiyastini, Titik. 2014. “ Kajian Wacana Iklan Tim Redaksi. 2008. Kamus Besar Bahasa Indo- Baris tentang Properti di Media Massa
nesia . Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Cetak” . Yogyakarta: Prosiding Diskusi Il-
Pustaka Utama.
miah (Lokakarya Hasil Penelitian) Keba-
PROSIDING
NOTULA PRESENTA SI
Nama Pemakalah : Wening Handri Purnami (Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta) Judul Makalah
: Kemenarikan Iklan Berdasarkan Slot Nama Penanya dan Instansi:
(a) Joko S. (Balai Bahasa DIY) Semua slot menarik. Namun, slot mana yang berisi informasi paling penting. (b) Sumadi (Balai Bahasa DIY) Dalam paparan dan simpulan dideskripsikan bahwa pada slot-slot tertentu dideskripsikan
bentuk-bentuk tertentu pula. Apakah masih ada iklan lain yang dapat diwujudkan pada slot spesifikasi. Apa tidak ada slot atribusi atau slogan? Misalnya: iklan parfum, pewangi
(c) Joko S. (Balai Bahasa DIY) Untuk iklan rokok “ Pria punya selera” Ini yang ditekankan yang mana, Bu?
Jaw aban: (a) Slot-slot punya kekhasan masing-masing. Yang paling menarik berkaitan dengan slogan (b) Yang berkaitan dengan simpulan, slot nama tampak pada jasa boga, slot alamat dipaparkan
melalui slot persewaan. Tidak menutup kemungkinan pada iklan-iklan lain ada juga slot- slot yang lain yang lebih menarik.
(c) Kenyataan menunjukkan bahwa yang merokok juga ada yang wanita, hal itu, dapat saya pertimbangkan.
Catatan Narasumber: Judul “ Sruktur wacana Iklan” atau, “ Struktur dan Teknik Persuasi Wacana Iklan” . Dianalisis bagian-bagiannya. Aneka teknik yang digunakan agar menarik. Bagaimana penyimpangan- penyimpangan terjadi. Analisis dibatasi pada 1) strukturnya, 2) tekniknya, 3) persepsinya dan
1) nama, 2) atribusi, 3) cara-cara yang digunakan untuk menarik pembaca? Menarik atau tidak menarik itu urusan pembeli, bukan penganalisis/ peneliti. Oleh sebab itu digunakan wawancara. Supaya menarik dicari cara-cara yang tidak formal. Data perlu dikelompok-kelompokkan: layanan sosial, komersial.
60 PROSIDING
PENGARUH BUDAYA TERHADAP DIALEK SEKS PADA M ASYARAKAT JAWA: KAJIAN DALAM TATARAN LEKSIKON DAN KALIM AT THE INFLUENCE OF CULTURE ON SEX DIALECT IN JAVANESE SOCIETY: STUDY ON LEXICON AND SENTENCE LEVEL
Dwi A tmawati
Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta [email protected]
Inti Sari
Permasalahan dalam penelitian ini ialah bagaimana pengaruh budaya terhadap dialek seks pada masyarakat Jawa. Penelitian ini bertujuan menemukan dan menjelaskan ada tidaknya pengaruh budaya terhadap dialek seks pada masyarakat Jawa. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik simak bebas libat cakap untuk memperoleh data. Sumber data penelitian ini, yakni tulisan fiksi dan nonfiksi yang terdapat pada media massa. Setelah terkumpul, data diklasifikasi berdasarkan kesamaan tertentu dan dianalisis dengan metode padan dan metode agih. Hasilnya menunjukkan bahwa budaya berpengaruh terhadap dialek seks pada masyarakat di Jawa. Berdasarkan klasifikasi dan analisis data diketahui bahwa dialek seks pada laki-laki dan perempuan mencakup kata sapaan; cara mengungkapkan perasaan; pilihan leksikon; dan intonasi. Berdasarkan kata sapaan yang digunakan diketahui bahwa laki-laki dan perempuan Jawa mengenal kata sapaan yang berunda-usuk. Berdasarkan cara mengunkapkannya, laki-laki cenderung lebih berterus terang daripada perempuan. Berdasarkan pilihan leksikon, laki-laki kadang-kadang memilih kata-kata yang lebih vulgar daripada perempuan. Berdasarkan intonasi, perempuan biasanya menggunakan intonasi panjang pada akhir kalimat. Hal tersebut tidak biasa terdapat pada laki-laki.
Kata kunci : bahasa, budaya, dialek seks, Jawa
Abstract
Assumption about cultural differences and sex influence the choice of language and the limited research has stimulated the interest of researcher to conduct this research. The problem formulation is how the influence of culture to sex dialect in Javanese society. This research aims to find and explain the sex dialect in Javanese society. This research used qualitative descriptive approach using simak bebas libat cakap to obtain the data. The data source comes from fictional and nonfictional writings in the mass media. After had been collected, the data was classified based on particular sameness and be analyzed using equality and distribution methods. The result shows that culture influence to sex dialect to male and female including greeting words; how to express feeling; lexicon choices; and intonation. Based on greeting words it is understood that Javanese male and female use multilevel greeting words. Based on the way of expressing, male tends to express openly than female. Based on lexicon choice, male sometimes chooses more vulgar words that female’s choice. Based on intonation, female usually uses long intonation in the end of the sentence. It is not accustomed to male.
Keywords : language, culture, sex dialect, Java
PROSIDING
1. Pendahuluan
kata wanita berarti ‘sasaran keinginan pria’. Pilihan-pilihan berbahasa pada seseorang Kata wanita berasal dari bahasa Sanskerta
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor vanita , bukan pemarkah jenis kelamin. Kata itu, antara lain mitra tutur, usia, status sosial, tersebut diserap oleh bahasa Jawa Kuno (Kawi) budaya, jenis kelamin. Bahasa dan jenis kelamin menjadi wanita, ada perubahan labialisasi dari memiliki hubungan yang erat. Perbedaan jenis labiodental ke labial [v]à[w]. Dalam bahasa kelamin memunculkan perbedaan-perbedaan Indonesia kata wanita mengalami penambahan dalam pilihan berbahasa pada laki-laki dan nilai positif (Slametmuljana, 1964: 59—62). perempuan. Perbedaan-perbedaan tersebut Adapun kata perempuan mengalami degradasi menarik untuk diteliti apalagi penelitian me- semantis atau peyorasi (Kridalaksana, 2008). ngenai bahasa dan jenis kelamin masih sangat
Pilihan-pilihan berbahasa pada perempuan terbatas. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk dan laki-laki cenderung memiliki perbedaan-
melakukan kajian tentang pilihan berbahasa perbedaan. Perbedaan tersebut dipengaruhi, yang dikaitkan dengan jenis kelamin dari sudut antara lain oleh faktor jenis kelamin dan bu- pandang sosiolinguistik.
daya. Perbedaan jenis kelamin dapat memun- Secara spesifik peneliti memfokuskan kaji- culkan perbedaan penggunaan bahasa. Per-
an tentang pengaruh jenis kelamin dan budaya bedaan tersebut akan lebih kompleks variannya terhadap pilihan berbahasa pada laki-laki dan dalam masyarakat tutur yang multietnis dan perempuan. Penelitian ini termasuk dalam kaji- beragam budayanya. Menurut Trudgill, variasi an dialek seks. Dalam variasi bahasa, variasi bahasa yang disebabkan oleh perbedaan jenis bahasa berdasarkan seks merupakan variasi kelamin merupakan akibat perlakuan sosial bahasa yang terkait dengan jenis kelamin (laki- yang berbeda (Trudgill, 1983: 163). Berkaitan laki dan perempuan).
dengan hal tersebut penelitian ini mengkaji pe- Kata perempuan bukan kata wanita sengaja ngaruh faktor jenis kelamin dan budaya masya-
dipilih dalam penelitian ini karena kedua kata rakat Jawa terhadap pilihan-pilihan berbahasa tersebut memiliki perbedaan makna. Kata pada laki-laki dan perempuan. perempuan dan wanita memang merupakan dua
Penelitian terdahulu yang terkait dengan kata yang bersinonim. Seperti halnya kata-kata topik ini, antara lain dilakukan oleh Labov
lain yang bersinonim, kedua kata tersebut tentu (1972), Trudgill (1972). Dalam penelitiannya memiliki nuansa makna. Sebelum membahas Labov dan Trudgill membuktikan secara empiris lebih jauh topik penelitian ini, perlu peneliti bahwa perempuan lebih banyak menggunakan paparkan perbedaan arti kata perempuan dan bahasa sopan. Selanjutnya, penelitian menge- wanita. Dengan memahami perbedaan arti kata nai sikap kebahasaan kaum wanita di sebagian perempuan dan wanita penutur dapat meng- Kota Jakarta yang dilakukan oleh Lauder dan gunakannya sesuai dengan muatan semantis Suhardi (1989). Hasil penelitiannya menunjuk- dan maksud yang hendak dicapai dalam tutur- kan bahwa sikap kebahasaan perempuan cen- an tersebut.
derung mendua: di satu pihak perempuan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata mengganggap tidak begitu penting penguasa-
perempuan berarti ‘orang (manusia) yang mem- an bahasa ibu, di pihak lain lebih banyak punyai vagina, dapat menstruasi, hamil, me- perempuan menginginkan anak-anaknya lebih lahirkan anak, dan menyusui’. Adapun kata banyak berbahasa ibu daripada berbahasa wanita berarti perempuan dewasa. Kata ke- Indonesia dibandingkan laki-laki. Nuzul (2008) wanitaan berarti ‘yang berhubungan dengan
d alam hasil p enelitiannya yang berjud ul wanita; sifat-sifat wanita; keputrian’ (https:/ /
“ Strategi Kesantunan Danseigo ‘Bahasa Laki- kbbi.kemdikbud.go.id). Menurut Slametmuljana Laki’ dan Joseigo ‘Bahasa Perempuan’ dalam
62 PROSIDING
PROSIDING 63
Bahasa Jepang” menyimpulkan bahwa bahasa perempuan lebih santun daripada bahasa laki- laki. Selanjutnya, Prayogi (2011) membuat tulis- an yang berjudul “ Sekilas Perbedaan Pemakai- an “ Bahasa Pria” d an “ Bahasa W anita” . Harimansyah (2013) dalam karyanya yang berjudul “ Perempuan dan Bahasanya: Cermin Pengaruh Jenis Kelamin dalam Faktor Pilihan Berbahasa dan Mitos di Sekitarnya”. Dalam karya tersebut dikemukakan bahwa laki-laki dan perempuan berbeda secara fundamental dalam cara mereka menggunakan bahasa untuk berkomunikasi merupakan mitos dalam kehidupan sehari-hari yang tersebar luas, tetapi palsu. Selanjutnya, penelitian yang berjudul “ Ekspresi Bahasa dan Gender: Sebuah Kajian Sosiolinguistik” karya Munjin (2008). Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa ekspresi bahasa mencerminkan kecenderungan pe- nuturnya. Dalam masyarakat Inggris terlihat adanya corak bahasa yang deskriminatif ter- hadap perempuan. Hal tersebut disebabkan oleh faktor kekuasaan dan dominasi laki-laki atas p erempuan. Berikutnya, So bara dan Ardiyani (2013) menulis “ Sikap Bahasa Maha- siswa Laki-Laki dan Perempuan di Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang” . Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa kelompok responden laki-laki dan perempuan memiliki sikap bahasa yang baik.
Permasalahan penelitian ini, yakni bagai- mana pengaruh jenis kelamin dan budaya ter- hadap terhadap pilihan berbahasa pada laki- laki dan perempuan. Hasil penelitian ini di- harapkan dapat bermanfaat, baik secara praktis maupun teoretis. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk me- mahami mengapa ada perbedaan-perbedaan dalam pilihan berbahasa pada laki-laki dan perempuan. Dengan demikian, laki-laki dan perempuan akan saling mengerti mengapa muncul perbedaan-perbedaan tersebut. Secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu sosiolinguistik.
Untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori language and sex dari Wardhaugh (1986) dan teori social identity and linguistic sex differentiation dari Trudgill (1983). Menurut Wardhaugh istilah jenis kelamin berbeda makna dengan gender . Jenis kelamin mengacu pada pembagian dua jenis kelamin manusia yang ditentukan secara biologis, yakni laki-laki dan perempuan. Adapun gender merupakan sifat yang melekat pada laki-laki ataupun perempuan yang dikons- truksi secara sosial atau kultural (Wardhaugh, 1986: 306). Paisak mengemukakan bahwa per- kembangan bahasa pada anak perempuan lebih cepat daripada anak laki-laki. Perempuan lebih cepat berbicara dan lebih cepat membaca. Perempuan biasanya lebih cerewet daripada laki-laki. Hal itu disebabkan oleh penghubung belahan otak (korpus kolossum) memang lebih tebal pada perempuan sehingga aliran infor- masi menjadi lebih cepat dan lebih banyak (Paisak, 2002: 100). Paparan tersebut lebih men- jelaskan perbedaan kemampuan/ kecepatan berbicara secara biologis antara laki-laki dan perempuan (berkaitan dengan susunan syaraf pada belahan otak). Hal itu terkait dengan bahasa dan jenis kelamin (sex).
Perbedaan lain terkait dengan bahasa dan jenis kelamin yakni dalam sistem gerakan tu- buh (gesture) yang berbeda. Perempuan kadang- kadang memilih diam pada keadaan tertentu, sedangkan laki-laki dalam keadaan tersebut akan berbicara. Perempuan biasanya meng- gunakan bahasa yang bermakna tidak lang- sung/ tidak terus terang, sedangkan laki-laki biasanya memilih menggunakan bahasa yang bermakna terus terang (Tannen, 1984:193). Baganu (2014) mengemukakan bahwa perem- puan cenderung bertutur dengan bahasa meng- ekspresikan, sedangkan laki-laki cenderung bertutur dengan bahasa menyelesaikan. Menurut Allan dan Pease (2001) perempuan dalam ber- komunikasi cenderung berbelit-belit atau diam untuk menunjukkan rasa tidak suka. Perem- puan lebih suka menggunakan bahasa standar Perbedaan lain terkait dengan bahasa dan jenis kelamin yakni dalam sistem gerakan tu- buh (gesture) yang berbeda. Perempuan kadang- kadang memilih diam pada keadaan tertentu, sedangkan laki-laki dalam keadaan tersebut akan berbicara. Perempuan biasanya meng- gunakan bahasa yang bermakna tidak lang- sung/ tidak terus terang, sedangkan laki-laki biasanya memilih menggunakan bahasa yang bermakna terus terang (Tannen, 1984:193). Baganu (2014) mengemukakan bahwa perem- puan cenderung bertutur dengan bahasa meng- ekspresikan, sedangkan laki-laki cenderung bertutur dengan bahasa menyelesaikan. Menurut Allan dan Pease (2001) perempuan dalam ber- komunikasi cenderung berbelit-belit atau diam untuk menunjukkan rasa tidak suka. Perem- puan lebih suka menggunakan bahasa standar
gunakan oleh perempuan. Pada bagian akhir proses penelitian ini dilakukan penarikan sim-
2. M etode
pulan.
Penelitian mengenai pilihan berbahasa pada perempuan ini merupakan penelitian des-
3. Hasil dan Pembahasan
kriptif kualitatif. Metodologi kualitatif merupa- Pada bagian ini disajikan hasil penelitian kan prosedur untuk menghasilkan data des- yang merupakan deskripsi temuan penelitian kriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dan pembahasan yang memuat argumen dan dalam masyarakat bahasa. Pendekatan yang penjelasan temuan yang disertai teori untuk mengikutsertakan masyarakat bahasa tersebut mempertajam pembahasan. diarahkan pada latar dan individu yang ber-
sangkutan secara menyeluruh (Bogdan dan 3.1 Hasil Penelitian Taylor, 1975: 79; Djajasudarma, 2006: 11). Data
Pada paparan hasil penelitian ini disajikan kualitatif diperlukan sebagai dasar untuk data dan deskripsinya. Berikut ini merupakan
mengklasifikasikannya. Penelitian ini meng- sampel data yang terkumpul dalam penelitian gunakan data primer. Sebelum melakukan ini dan deskripsinya. pengambilan data, peneliti mengamati hal-hal yang terkait dengan topik penelitian dan men- Data (1) catatnya. Penelitian ini difokuskan pada ba- Meski Nd o ro Putri, Ibu Farid a, sud ah hasa yang digunakan oleh perempuan. Data membekalinya dengan berbagai pengetahuan dalam penelitian ini bersumber dari tulisan, kehidupan di kota, tak urung dia tetap merasa baik fiksi maupun nonfiksi yang terdapat pada aneh. (Sumber: http s:/ / cerp enko mp as. media massa cetak ataupun elektronik. Peng- wordpress.com/ 2010/ 06/ 06/ pilihan-ibu/ ). umpulan data dilakukan dengan metode simak Data tersebut muncul dalam konteks masya- (menyimak penggunaan bahasa) terkait dengan rakat Jaw a yang dikutip dari cerpen yang teknik baca dan teknik catat. Dalam penelitian dipublikasikan secara daring. ini digunakan teknik simak bebas libat cakap (SBLC) untuk memperoleh data (Sudaryanto, Data (2) 1993: 133). Setelah terkumpul, data diklasifikasi Perempuan itu punya nama, tapi Kangmas berdasarkan kesamaan-kesamaan tertentu.
lebih suka memanggilnya Diajeng karena Selanjutnya, dilakukan analisis data. Data p eremp uan itu p un suka memanggilnya
dianalisis dengan menggunakan metode padan Kangmas. dan metode agih. Metode padan adalah metode ( Su m b e r: h ttp : / / u s m an n u rd i a n s y ah . analisis bahasa yang menggunakan alat pe- blo g sp o t.co .id / 2012/ 01/ kang m as-d an- nentu di luar bahasa. Adapun metode agih diajeng.html).
64 PROSIDING
PROSIDING 65
Data tersebut diambil dari cerpen yang berkisah tentang percintaan dalam masyarakat Jawa.
Data (3) “ Mayaaa! Lagi lagi lo dipanggil Pak Sopyan ke
ruang guru! Gih buruan, d arip ad a nilai matematika lo jadi taruhan!” Teriak Rania dari depan pintu kelas. (Sumber: http:/ / cerpenmu. com/ cerpen-cinta/ rangga-part-2.html) Data tersebut diambil dari cerpen yang berjudul “ Rangga” karya Hana Nur A. Cerpen tersebut berkisah tentang cinta remaja.
Data (4) “ Jadi, apa maumu? Sekarang terserah kamu, keputusan ada di tanganmu” (Sumber: http:/ / cerpenmu.com/ cerpen-cinta-
sedih/ terserah.html). Data tersebut dikutip dari cerpen. Cerpen
tersebut berkisah tentang percintaan remaja. Data (5)
Kamu adalah lelaki dalam topeng buatanmu sendiri, sebab kamu adalah bocah yang malu pada realitas yang menghantui.... Bagimu ayahmu serupa monster penghisap darah dengan w ajah mengerikan dan bau men- jijikkan. (Sumber: http:/ / www.alisakit.com/ 2014/ 08/ lelaki-pahlawanku-sebuah-cerpen- tentang.html). Data tersebut dikutip dari cerpen yang berkisah tentang gay atau homo.
Data (6) Sebagai istri aku…. Menikahlah denganku! Kamu kamu kan?” pinta Arian. (Sumber: http :/ / ahmadkhairun.blogsp ot. co.id/ 2011/ 11/ cerpen-by-mas-raden-risalah- hati-cinta.html)
Data (7) Aku terus mencari tanpa lelah dan tanpa putus
harapan. Tapi apa yang aku dapat. Apa???” Suara Arian meninggi.
(Sumber: http :/ / ahmadkhairun.blogsp ot. co.id/ 2011/ 11/ cerpen-by-mas-raden-risalah- hati-cinta.html) Data (6) dan (7) tersebut diambil dari cerpen percintaan yang berjudul “ Risalah Hati” . Arian merupakan to koh laki-laki dalam cerpen tersebut.
Data (8) Dia ad alah sisw a tamp an d an cerd as d i sekolahku. Dia kaya dan pintar dalam bidang olahraga. Sifatnya yang cuek justru menjadi daya tarik bagi para kaum hawa, termasuk aku. Tapi, bisa dibilang, aku tidak terlalu menunjuk- kan diri bahwa aku menyukainya. Terbukti. Aku tidak pernah menyapa ataupun menegur- nya. Aku menyukainya lewat diam. (Sumber: http:/ / www.lokerseni.web.id/ 2013/ 01/ true- love-cerpen-cinta-romantis.html). Data (8) dikutip dari cerpen remaja yang berjudul “ True Love” karya Dina Pertiwi.
Data (9) “ Hey mau ke mana kalian, mau minggat ya?” hardik si preman dengan kasar. “ Kami mau ke rumah teman.” (Sumber: http:/ / c e rp e n m u . c o m / c e rp e n - k e h i d u p a n / perisai.html).
Data tersebut dikutip dari cerpen yang ber- judul “ Perisai” karya Iqbal Hidayat. Cerpen ter- sebut menceritakan kehidupan preman.