Prosiding Hasil Penelitian Bahasa dan Sa (1)

PROSIDING HASIL PENELITIAN KEBA HA SA A N DA N KESASTRAA N

Penanggung Jawab:

Drs. Pardi, M.Hum.

Narasumber:

Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana, M.A. Universitas Gadjah Mada

Dr. Tirto Suwondo, M.Hum. Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah

Editor:

Drs. Umar Sidik, S.I.P., M.Pd. Dr. Dwi Atmawati, M.Hum. Drs. Herry Mardianto Drs. Dhanu Priyo Prabowo, M.Hum.

Penyelenggara:

Kerja sama Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta

Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BPPKI) Yogyakarta

Kepanitiaan:

Drs. Umar Sidik, S.I.P., M.Pd.; Dr. Dwi Atmawati, M.Hum.; Drs. Herry Mardianto; Drs. Dhanu Priyo Prabowo, M.Hum.; Linda Candra Ariyani, S.E., M.M.;

Edy Wastana; Karyanta, A.Md.; Sumarjo

Penerbit:

Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta Jalan I Dewa Nyoman Oka 34, Yogyakarta 55224

Telepon: (0274) 562070 ISBN: 978-602-5057-55-7

ii

PROSIDING

KATA PENGANTAR KEPALA BALAI BAHASA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Salah satu tugas Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta ialah melakukan pengkajian/ pengembangan kebahasaan dan kesastraan. Satu di antara wujud kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2017, yaitu menerbitkan buku prosiding hasil penelitian kebahasaan dan kesastraan. Kegiatan itu diawali dengan seminar nasional yang diikuti oleh lintas lembaga/ kementerian. Persebaran peserta seminar itu relatif luas merambah ke pelosok nusantara, mereka ada yang berprofesi sebagai peneliti, pengkaji, dosen, dan pemerhati bidang kebahasaan dan kesastraan. Hasil seminar itu—yang telah direviu oleh pakar dan diperbaiki oleh penulisnya—kemudian diterbitkan seperti yang sekarang ada di hadapan sidang pembaca.

Buku-buku yang diterbitkan dan dipublikasikan oleh Balai Bahasa Yogyakarta sesungguh- nya tidak hanya berupa karya ilmiah hasil penelitian dan atau pengembangan, tetapi juga karya hasil pelatihan proses kreatif sebagai realisasi program pembinaan dan atau pe- masyarakatan kebahasaan dan kesastraan kepada masyarakat, misalnya kumpulan esai, cerpen, puisi, naskah drama, dan cerita anak. Hal ini dilakukan bukan semata untuk mewujudkan visi dan misi Balai Bahasa sebagai pusat kajian, dokumentasi, dan informasi yang unggul di bidang kebahasaan dan kesastraan, bahkan yang terpenting ialah untuk mendukung program besar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang pada tahapan RPJM 2015—2019 sedang menggalakkan program literasi, sebagaimana tertuang dalam Permendikbud Nomor 23Tahun 2015.

Dukungan program literasi yang berupa penyediaan buku-buku kebahasaan dan ke- sastraan sangat bernilai strategis. Melalui terbitan buku-buku itu masyarakat (pembaca) di- harapkan mampu dan terlatih untuk membangun sikap, tindakan, pola berpikir yang dinamis, kritis, dan kreatif. Hal ini dilandasi suatu keyakinan bahwa sejak awal mula masalah bahasa dan sastra bukan sekadar terkait dengan masalah komunikasi dan seni melainkan berkorelasi dengan masalah mengapa dan bagaimana menyikapi hidup ini dengan cara dan logika berpikir yang jernih.

Penerbitan buku Prosiding Hasil Penelitian Kebahassaan dan Kesastraan ini diharapkan dapat menjadi salah satu dari sekian banyak buku untuk mendukung program literasi. Sangat be- ragam topik yang dibahas dalam 33 tulisan yang dimuat dalam prosiding itu. Karenanya, buku ini diharapkan bermanfaat bagi pembaca, khususnya para dosen, peneliti, dan pemerhati bahasa dan sastra.

Atas nama Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada para narasumber, penulis/ pemakalah, penyunting, panitia,

PROSIDING

iii iii

Yogyakarta, November 2017 Drs. Pardi, M.Hum .

iv

PROSIDING

PENGANTAR PANITIA

Puji syukur kami sampaikan ke hadirat Allah SWT atas selesainya penerbitan Prosiding Hasil Penelitian Kebahasaan dan Kesastraan ini. Tulisan-tulisan yang dimuat di dalam prosiding

ini ialah karya para peneliti dan dosen yang telah melalui proses seminar, perevisian, dan penyuntingan. Tahapan-tahapan itu dilakukan agar tulisan-tulisan yang disajikan kepada

pengguna (khalayak) memenuhi standar bobot keilmiahan. Sehubungan dengan itu, hadirnya buku prosiding ini—sejak persiapan hingga terbitnya buku ini—memerlukan waktu yang cukup

lama (Mei—Desember 2017). Dalam kegiatan seminar itu kami juga menghadirkan pakar pada bidangnya yang bertugas mereviu (memberikan catatan dan/ atau komentar kritis) sebagai modal dalam perbaikan tulisan. Selain itu, perbaikan tulisan harus juga memperhatikan masukan dari peserta diskusi. Pakar yang diundang ialah Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana, M.A. (pakar kebahasaan) dan Dr. Tirto Suwondo, M.Hum. (pakar kesastraan). Kehadiran kedua pakar itu sangat memberikan arti dalam mengontrol kualitas tulisan para peserta diskusi.

Proses panjang itu ternyata tidak menjamin semua tulisan peserta dapat termuat dalam buku prosiding ini. Ada beberapa tulisan yang terpaksa tidak diterbitkan dalam prosiding karena beberapa alasan, yaitu (1) sebagian direkomendasikan untuk dipublikasikan melalui jurnal terakreditasi (Widyaparwa); (2) ada beberapa tulisan yang tidak dikirimkan kembali kepada panitia; dan (3) tulisan tidak dipresentasikan saat seminar berlangsung (penulis tidak datang). Oleh karena itu, terdapat perbedaan jumlah makalah yang tertera dalam jadwal seminar dan jumlah makalah yang terdapat di dalam prosiding ini. Pada jadwal seminar terdapat 47 judul tulisan, tetapi yang dapat diterbitkan dalam prosiding ini hanya 33 judul, terdiri atas 20 judul tulisan kebahasaan dan 13 judul kesastraan.

Terkait dengan kegiatan penerbitan prosiding ini, Balai Bahasa DIY mengajak kerja sama dengan dua instansi dengan kementerian yang berbeda, yaitu Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, UIN Sunan Kalijaga (Kemenag) dan Balai Pengkajian Pengembangan Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Kerja sama itu bertujuan untuk memperluas jaringan dan sebaran keilmuan yang lebih masif.

Terbitnya prosiding ini diharapkan dapat menjadi khazanah kajian kebahasaan dan kesastraan yang bermanfaat bagi khalayak. Akhirnya, terima kasih kepada semua pihak yang membantu dan terlibat dalam kegiatan penerbitan prosiding ini.

Yogyakarta, Desember 2017

Panitia

PROSIDING PROSIDING

PROSIDING

CATATAN NARASUMBER

Sejumlah ahli mengemukakan bahwa wilayah nusantara dengan bahasa nasional dan beratus-ratus bahasa daerahnya menyimpan nilai-nilai budaya yang tiada taranya di muka bumi ini. Hanya, nilai-nilai luhur yang tersimpan dalam bahasa itu belum mampu digali karena kurangnya bekal teoretis oleh kebanyakan para pakar bahasanya. Kelimpahan data yang ada belum mampu didekati secara maksimal sehingga kemuliaan dan keluhuran Indonesia pun belum mampu diungkapkan. Padahal, nilai-nilai itu amat bermanfaat sebagai penuntun bangsa ini untuk menghadapi pengaruh Barat yang semakin mengglobal. Kita tahu secara persis, nilai- nilai barat itu sering kali tidak sesuai dengan adat ketimuran sehingga bangsa ini sering kali kehilangan pegangan ke mana harus melangkah.

Hasil-hasil penelitian yang terangkum dalam prosiding ini paling tidak merupakan usaha awal yang dirintis oleh Balai Bahasa Yogyakarta dalam upaya menggali nilai-nilai budaya bangsa

itu. Tulisan-tulisan yang ada di dalamnya dengan ruang lingkup yang cukup luas diharapkan akan mampu memberi inspirasi para ahli atau para peminat untuk lebih dalam lagi menggeluti

persoalan-persoalan itu dan berbagai masalah yang terkait dalam rangka mengukuhkan jati diri bangsa Indonesia.

Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana, M.A.

PROSIDING

vii vii

CATATAN NARASUMBER

Hasil-hasil penelitian kesastraan yang telah diseminarkan dan kemudian dimuat dalam buku (prosiding) ini telah memperlihatkan adanya variasi pemikiran; dalam arti data kesastraan

yang menjadi objek penelitian telah dilihat dengan berbagai cara pandang, di antaranya feminisme, sosiologi, hegemoni, studi budaya, representasi, dekonstruksi, ideologi, dan sebagai-

nya. Hal demikian berarti pula bahwa para peneliti tidak lagi terkungkung oleh dan/ atau telah berhasil keluar dari mainstream lama dalam memandang dan menyikapi berbagai produk sastra

yang jumlahnya melimpah di Indonesia. Hanya saja, salah satu hal yang masih perlu di- perjuangkan oleh para peneliti dalam melakukan penelitian ialah pematangan cara bagaimana

merekonstruksikan konsep dasar teori beserta implikasi metodologisnya. Hal ini penting karena tujuan dari proses itu tidak lain adalah pencapaian kebenaran ilmiah; dan karenanya prosedur

ilmiah mesti dilakukan dengan tepat. Terlepas dari kelebihan dan kekurangan masing-masing, hasil-hasil penelitian kesastraan yang dimuat di dalam buku ini setidaknya dapat (telah) menjadi khazanah penelitian (kajian) sastra (dan budaya) di Indonesia. Kajian-kajian sastra itu juga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ilmu kemanusiaan (humaniora) pada umumnya. Oleh karena ituarena itu, upaya Balai Bahasa DIY mewujudkan buku yang memuat hasil-hasil penelitian semacam ini harus dilakukan dengan lebih intens lagi.

Dr. Tirto Suwondo, M.Hum.

PROSIDING

ix

PROSIDING

xvi JADWAL DISKUSI ILMIAH PENERBITAN PROSIDING KEBAHASAAN DAN KESASTRAAN

BALAI BAHASA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PROSIDING

BIDANG BAHASA

Hari : Selasa Tanggal

: 10 Oktober 2017 Ruang

: Aula Lantai 3, Balai Bahasa DIY Narasumber : Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana

NO. WAKTU

Registrasi dan penyerahan lembar kesediaan

Panitia

2 08.00--08.30 Pembukaan

Kepala Balai Bahasa DIY

NO. WAKTU

MODERATOR NOTULIS

Makna Ungkapan Penghubung ‘sehubungan

1 dengan’ pada Surat Dinas

Balai Bahasa

Sri Nardiati

DIY

SESI I 08.30--10.00

Kesalahan Diksi Bahasa Indonesia dalam Surat

2 (Termasuk

Balai Bahasa

Wahyu Wiwin Erni Siti

Damayanti masukan

Dinas, Laporan, dan Papan Nama Ruang pada

Badan Publik di DIY

narasumber)

Istilah Penamaan Jajanan Tradisional sebagai

Balai Bahasa

3 Upaya Pemertahanan Budaya Melayu di Ida Herawati

Kalimatan

Pontianak: Kajian Etnolinguistik

Barat Balai Bahasa

Tindak Tutur Kiyai Abdul Sattar dalam Ceramah

4 SESI II

Martina

Kalimatan

Agama Berbahasa Madura: Kajian Pragmatik

10.00--11.30

Amanah Hijriah Sri Nardiati (Termasuk

Barat

Daftar Kosakata Dialek Melayu Jakarta dalam

Bahasa Indonesia: Kajian Leksikologi

Yogyakarta

narasumber)

Struktur Wacana dalam Iklan Media Luar Ruang

Wening Handri

Balai Bahasa

Purnami

DIY

Istirahat

Realisasi Tindak Tutur ‘Marah’ Masyarakat Wiwiek Dwi

7 Suku Betawi di Kecamatan Beji, Depok:

Badan Bahasa

Astuti Penelitian Sosiopragmatik

SESI III

Pengaruh Budaya terhadap Dialek Seks pada

Balai Bahasa

Masyarakat Jawa: Kajian dalam Tataran Dwi Atmawati

DIY

(Termasuk

Joko Sugiarto Mulyanto masukan

Leksikon dan Kalimat

Balai Bahasa

Disfemia dalam Metafora pada Judul Berita

Pontianak Post

Damayanti

Barat

Perbandingan Unsur Hewan dalam Kartika

Balai Bahasa

Peribahasa Prancis dan Peribahasa Indonesia

Jawa Barat

Istirahat

Wacana Mantra Bobiku dalam Tradisi

Balai Bahasa

11 Perkawinan Dayak Pompak’ngh Kabupaten Amanah Hijriah Kalimantan Sanggau

Barat

Strategi dan Fungsitindak Tutur Direktif Balai Bahasa

12 SESI IV

dalam Poster Pendidikan

Nanik Sumarsih

DIY

15.00—16.30 (Termasuk

Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur

Univ. Mercu

Ida Herawati Sumadi

Linda Wahyu

13 masukan

Portugis dan Tetun: Studi Kasus di Pusat

Budaya Indonesia di Dilli, Timor Leste

Yogyakarta Balai Bahasa

Pemertahanan Bahasa Melayu Pontianak di

PROSIDING

Evi Novianti

Kalimantan

Warung Kopi

Barat

xvii xvii

: Aula Balai Bahasa DIY, Lantai 3

Narasumber : Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana

NO. WAKTU

MODERATOR NOTULIS

Bahasa Papan Nama di

1 Yogyakarta sebagai Ragam Joko Sugiarto, S.S.

Balai Bahasa DIY

SESI I

Bahasa

Implikatur Wacana Baliho

2 (Termasuk

Evi Novianti Aji Prasetyo masukan

Politik Calon Anggota

Balai Bahasa

Syarifah Lubna

Legislatif Terpilih pada

Kalimantan Barat

narasumber) Pemilihan Umum Daerah

Variasi Bentuk Kata atas

Mulyanto

Balai Bahasa DIY

Pengaruh Metrum Macapat Pemakaian Ejaan Bahasa

Balai Bahasa Jawa

4 Indonesia pada Kain Tri Saptarini Barat Rentang di Kota Bandung

Gaya Bahasa Bernuansa

5 SESI II

“Marah” Kajian Tuturan Restu Sukesti

Balai Bahasa DIY

Edi Setiyanto masukan

Variasi Pemakaian Bahasa

Jawa pada Berbagai Rubrik

Titik Indiyastini

Balai Bahasa DIY

narasumber) Majalah Tahun 50-an

Metafora dalam Kisah

Irmayani

Balai Bahasa

7 Perjalanan Pay Jarot Sujarwo

Eka Winarti

Kalimantan Barat

ke Belanda

Istirahat

Akronim Berhomonim

Balai Bahasa Jawa

Sariah

dalam Bahasa Indonesia

Barat

Struktur Frasa Papan Nama

9 Hotel-Hotel di DIY

Aji Prasetyo

Balai Bahasa DIY

SESI III 12.30—14.30

Tindak Tutur pada Iklan

Kartika

Wening Handri

10 (Termasuk

Purnami masukan

Media Luar Ruang di DIY

Edi Setiyanto

Balai Bahasa DIY

narasumber) Pemerolehan Bahasa Anak:

Kasus Pangudi Sahya Balai Bahasa Jawa

11 Indriya (Umur 6--42 Bulan) Nani Daheni Barat Kajian Fonomorfemis

Istirahat

Tulisan pada Kain Rentang Ketika Bulan Ramadan dan

Wiwin Erni Siti

12 Lebaran: Kajian Tindak

Balai Bahasa DIY

Nurlina Tutur

SESI IV

Punan-Merap: sebuah

Universitas

Kajian Holistik tentang

Johanes Radjaban

Teknologi

(Termasuk

Nanik Sumarsih masukan

Pemetaan Bahasa Merap

Yogyakarta

Nani Daheni

Literasi Digital untuk

PROSIDING narasumber) Meminimalkan Kekerasan

Darmanto

BPPKI Yogyakarta

Berbahasa Berbahasa Para Netizen

Permainan Bahasa pada Tarti Khusnul

xix

Balai Bahasa DIY

Whats App

Khotimah, S.S.

xx JADWAL DISKUSI ILMIAH PENERBITAN PROSIDING KEBAHASAAN DAN KESASTRAAN

PROSIDING

BALAI BAHASA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BIDANG SASTRA

Hari : Selasa Tanggal

: 10 Oktober 2017

Ruang : Aula Lantai 2, Balai Bahasa DIY Narasumber : Dr. Tirto Suwondo, M.Hum.

NO WAKTU

ACARA

PELAKSANA

Registrasi dan penyerahan lembar

07.30--08.00

Panitia

1 kesediaan Kepala Balai Bahasa DIY

2 08.00--08.30 Pembukaan

NO WAKTU

MODERATOR NOTULIS

Semangat Toleransi dalam Puisi-Puisi

Dhanu Priyo

Balai Bahasa

1 Zainal Arifin Thoha dan Suwarno

Prabowa

DIY Pragolapati

Doni Dwi

SESI I

Hartanto, Venny

Universitas

2 08.30--10.00

Representasi Simbol-Simbol Hindu dalam

Prapti (Termasuk

Indria Ekowati,

Negeri

Ratun Untoro Rahayu masukan

Iluminasi Manuskrip-Manuskrip Jawa

Sri Hertanti, Aran Yogyakarta

Handoko

narasumber)

Ekokritik dalam Cerpen “Bukit Cahaya”

Badan

Ninawati Syahrul

Karya M. Mahfud Fauzi S.

Bahasa

Aning Ayu

UIN SUKA,

4 Sastra Sufistik Muhammad Zuhri

SESI II

Balai Bahasa

Oktavia

5 (Termasuk

Belantik dalam Pandangan Femenisme

Asep Supriyadi

Umar Sidik

Jawa Barat

Vidiyanti

masukan narasumber)

Kisah Dewa Wisnu di Candi Siwa: Sebuah

Balai Bahasa

Ratun Untoro

Tafsir Kebudayaan

DIY

Istirahat Formasi Ideologi dalam Novel Ciuman di

Balai Bahasa

7 Bawah Hujan Karya Lan Fang: Kajian

Oktavia Vidiyanti

Jawa Timur Hegemoni Gramsci

SESI III

Fakta Indonesia dalam Kesastraan Arab:

Moh. Wahid

UIN SUKA,

8 12.30--14.30

Telaah atas Novel Azra Jakarta Karya Najib

Sarip Hidayat Umar Sidik masukan

Al-Kailaniy

Sosok Anak Hebat dalam Buku Cerita

Balai Bahasa

9 narasumber)

Nia Kurnia

Anak Hebat

Jawa Barat

Istirahat

Arketipe Cerita Anak dalam Antologi Balai Bahasa

10 Guruku Idolaku dan Implikasinya dalam

Umar Sidik

DIY Pendidikan Karakter Anak

SESI IV

Representasi Maskulinitas dalam Museum

Balai Bahasa

11 15.00--16.30

Resti Nurfaidah

Ahmad (Termasuk

Ibu Jawa Barat

Resti Nurfaidah PROSIDING

Zamzuri

12 masukan

Representasi Perempuan dalam Cinta Laki-

Balai Bahasa

Binar Kurniasari

narasumber)

Laki Biasa Karya Asma Nadia, dkk.

Prov. Kalbar

Tema Kuliner dalam Antologi Puisi Rahasia

Balai Bahasa

Sarip Hidayat

Dapur Bahagia Karya Hasta Indriyana

Jawa Barat

xxi xxi

: Aula Balai Bahasa DIY, Lantai 3

Narasumber : Dr. Tirto Suwondo, M.Hum. NO

MODERATOR NOTULIS

Kontestasi Ideologi dalam Kumpulan Balai Bahasa

1 Cerpen Anjing Bagus Karya Ahmad

Ahmad Zamzuri

DIY

SESI I

Effendi Thahar

08.30--10.00

Demitologisasi Kekuasaan dalam Novel

Balai Bahasa

Ratun

2 (Termasuk

Y. Adhi Satiyoko

Asep Supriyadi

Untoro masukan

Mantra Penjinak Ular Karya Kontowijoyo

DIY

narasumber)

Pantun “Pantat Gosong” di Facebook:

Balai Bahasa

3 Kajian Resepsi Sastra

Dewi Julianti

Kalimantan Barat

SESI II

Serat Wulang Reh Karya Kanjeng Sunan

Balai Bahasa

Prapti Rahayu

10.00--11.30

Pakubuwana IV: Kajian Estetika

DIY

Yohanes Adhi Ahmad (Termasuk

Ajaran-Ajaran Syeh Abdul Qodir Jaelani

Balai Bahasa

dalam Sujarah Para Wali lan Para Nata:

Sri Haryatmo

narasumber)

DIY

Sarana Legitimasi Ajaran Jawa

BA HA SA

PROSIDING

2 PROSIDING

M A KNA UNGKA PAN PENGHUBUNG SEHUBUNGAN DENGAN PADA SURAT DINAS THE M EANING OF THE IDIOMATIC CONJUNCTION W ITH RESPECT ON THE OFFICIAL LETTER

Sri Nardiati

Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta sri_nardiati@yahoo.co.id

Inti Sari

Pada penelitian ini dikaji makna ungkapan penghubung sehubungan dengan pada surat dinas. Kajian ini penting karena penggunaan ungkapan penghubung sehubungan dengan mempunyai frekuensi yang cukup tinggi. Keberadaannya sering berada pada kalimat yang kompleks sehingga sulit dimengerti maksudnya. Tujuan yang ingin dicapai ialah untuk mengetahui hubungan makna beserta perilaku sehubungan dengan pada surat dinas. Adapun manfaat penelitian ini ialah bahwa halnya dapat melengkapi teori pembelajaran surat dinas. Selain itu, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembinaan mengenai bahasa surat dinas. Teori yang digunakan ialah struktural deskriptif sinkronis. Unsur-unsur internal sangatlah penting dalam membangun konstruksi. Metode yang digunakan ialah padan dan agih. Pelaksanaannya digunakan teknik ekspansi, substitusi, interupsi, permutasi, dan parafrasa. Ungkapan penghubung sehubungan dengan hadir sebagai penanda hubungan makna kausalitas, yang bersifat endoforik dan eksoforik. Pada penanda hubungan eksoforik, fasa nominal yang mengikuti sehubungan dengan dapat disulih dengan pronomina (hal) itu atau hal tersebut. Sebagai penanda endoforik, frasa nominal yang mengikuti sehubungan dengan tidak dapat diganti dengan (hal) itu atau hal tersebut. Apabila berposisi di bagian tengah, ungkapan penghubung (hal) itu atau hal tersebut sebagai penanda tunjuk anaforik. Surat berfungsi memberi tahu dari O1 kepada O2, kadang terkait pula dengan O3. Verba tipe ‘siar’ beri tahu atau tipe verba tipe ‘minta’ misalnya mohon sering digunakan. Ungkapan penghubung sehubungan dengan menyatakan hubungan makna ‘kausalitas’ antara satuan lingual sebelum dan yang mengikutinya. Namun, sering berwujud kalimat kompleks. Untuk itu, kalimat perlu disederhanakan sehingga terbentuk paragraf yang satu, padu, logis, dan sistematis.

Kata kunci: ungkapan penghubung, eksoforik, endoforik, kausalitas

Abstract

This research aims to reveal connector expression meaning sehubungan dengan in official letter. This study is important for the use of connector expression sehubungan dengan in high frequent use. Its existence often occurs in complex sentence so that it is difficult to understand the meaning. The purpose is to find out relation between meaning and behaviour sehubungan dengan in official letters. Benefit of the study is to complete learning theory on official letter. This study is also useful for improving official letter language. Theory used in this study is synchronic descriptive. Internal elements are important to build construction. The method used is equality and distributional. The implementation used expansion, substitution, interruption, permutation, and paraphrase techniques. Connector expression sehubungan dengan occurs as causative meaning relation marker in indospheric and exospheric. In exospheric connector marker, nominal phrase which occurs after sehubungan dengan can be substitute with pronoun (hal) itu or hal tersebut. As endospheric marker, nominal phrase which occurs after sehubungan dengan cannot be substituted with (hal) itu or hal tersebut. If it occurs in the middle, the connector expression (hal) itu or hal tersebut functions as anaphoric point marker. Letter

PROSIDING PROSIDING

Keywords: connector expression, exospheric, endospheric, causative

predikat sebuah kalimat. Namun, ada sebagian Pada makalah ini dibahas masalah keutuh- penutur beranggapan bahwa kedua satuan an makna paragraf yang menggunakan ung- lingual tersebut dapat saling menggantikan.

1. Pendahuluan

kapan sehubungan dengan pada surat dinas. Bahkan, ada yang berpendapat bahwa satuan Objek ini menarik untuk dikaji mengingat surat lingual berhubungan dengan dipandang lebih mempunyai fungsi sangat penting, yaitu se- formal daripada sehubungan dengan. bagai wakil untuk memberikan informasi ke-

Data menunjukkan bahwa satuan lingual pada pihak lain. Surat berfungsi sebagai peng- sehubungan dengan cenderung diikuti frasa no- ganti bagi orang pertama (O1) untuk menyam- minal. Frasa nominal tersebut dapat diganti paikan maksud dan tujuan. Budaya menulis dengan kata ganti tunjuk itu sehingga mem- surat dimulai sejak zaman Sultan Pontianak, bentuk satuan lingual sehubungan dengan itu. Sultan Syarif Hamid Bin Sultan Syarif U’sman Sering pula, frasa nominal tersebut diganti de- Alqodri pada abad 18-an (Jaruki, 2017: 141). ngan unsur yang lebih eksplisit hal itu sehingga Sehubugan dengan hal itu, bahasa yang di- menjadi sehubungan dengan hal itu. Namun, gunakan untuk mengemas komponen infor- perlu diakui bahwa ada satuan lingual se- masi yang disampaikan hendaklah jelas dan hubungan dengan yang hanya dapat diikuti benar sehingga membangun keutuhan makna frasa nominal yang tidak dapat diganti dengan satuan lingual yang bersangkutan.

(hal) itu. Frasa nominal tipe ini biasanya dapat Pernyataan surat dinas cenderung dikemas dijabarkan ke dalam isi pokok surat yang di-

dalam kalimat yang kompleks. Seandainya nyatakan pada tubuh surat. kemasan itu sederhana, unsur-unsur yang di-

Dalam buku Seri Penyuluhan 2 Surat-Me- bangun cenderung bersifat kompleks. Kekom- ny urat dalam Bahasa Indonesia

d isebutkan pleksan itu terjadi karena adanya pengembang- bahwa dalam surat sekurang-kurangnya ter-

an dengan konstrusi yang. Karena kompleks- dapat tiga paragraf, yaitu paragraf pembuka, nya, informasi yang dinyatakan menjadi ber- paragraf isi, dan paragraf penutup (Pusat Pem- tumpuk, sulit dikenali satuan lingual yang binaan dan Pengembangan Bahasa, 1991: 34). menjadi intinya.

Apabila berpijak pada konsep umum yakni Penggunaan ungkapan penghubung se- paragraf merupakan kumpulan kalimat yang hubungan dengan mempunyai frekuensi peng- mempunyai gagasan pokok, pernyataan ter-

gunaan yang tinggi pada surat dinas. Satuan sebut tidak seratus persen benar. Kenyataan lingual tersebut kadang bervariasi dengan menunjukkan bahwa banyak surat dinas yang berhubungan dengan. Kedua penghubung ter- hanya dibangun atas dua kalimat, yaitu pem- sebut mempunyai kesamaan bentuk dasar, buka yang menyatu dengan isi dan penutup. yaitu hubung. Bedanya ialah imbuhan se-/-an Bahkan, paragraf penutup surat sering berupa melekat pada sehubungan dan ber-/-an melekat satu kalimat saja (Ramlan, 1993: 1; Sabariyanto, pada berhubungan. Berdasarkan kategorinya, 1998: 55). kata sehubungan berstatus sebagai kata tugas,

Selanjutnya, pada buku Bahasa Surat Dinas sedangkan berhubungan berstatus sebagai kata (Sabariyanto, 1998: 51) disebutkan bahwa isi kerja. Kehadirannya berpotensi sebagai pengisi surat yang lengkap terdiri atas alinea pembuka,

4 PROSIDING 4 PROSIDING

Ungkapan penghubung sehubungan dengan sama dengan buku seri penyuluhan yang di- cenderung berada pada kalimat yang kom- keluarkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengem- pleks. Terkait dengan teori bahwa surat dinas bangan Bahasa.

hendaknya dibangun atas alinea, kalimat kom- Data menunjukkan bahwa teori tersebut pleks tersebut hendaknya diurai ke dalam satu- belum sepenuhnya diterapkan pada surat-surat an lingual yang lebih sederhana sehingga ter- dinas. Untuk itu, pada penelitian ini penulis susun sebuah paragraf. Paragraf adalah satuan mengambil topik makna satuan lingual ung- kebahasaan yang dibangun atas sekurang- kapan penghubung sehubungan dengan pada kurangnya dua kalimat. Hubungannya bersifat surat dinas. Tujuannya ialah untuk menge- satu, padu, logis, sistematis. Kalimat yang di- tahui makna beserta perilaku sehubungan de- susun hendaknya saling berkaitan (Krida- ngan pada surat dinas tersebut. Mungkinkan laksana, 2001: 154). Melalui paragraf seseorang pernyataan yang dihubungkannya itu diwujud- mudah memahami jalan pikiran (Tarigan, 1991: kan ke dalam sebuah paragraf? Berkenaan 11). Kalimat-kalimat pembangun paragraf itu dengan hal itu, pada penelitian ini penulis ingin hendaknya dikendalikan oleh gagasan pokok mengetahui jenis satuan lingual yang d i- (Ramlan, 1993: 1). Ide pokok beserta penjelasan- hubungkan oleh ungkapan penghubung ter- nya membentuk satu satuan makna (Ramlan, sebut.

Hasil penelitian ini mempunyai dua man- Paragraf surat dinas pada umumnya ber- faat, baik secara teoretis maupun secara praktis. sifat deduktif, bergerak dari masalah yang lebih Secara teoretis hasil penelitian ini dapat di- umum ke masalah yang lebih khusus (Pusat gunakan untuk melengkapi teori pembelajaran Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1991: surat dinas. Secara praktis, hasil penelitian ini 35). Di bidang makna paragraf itu merupakan dapat digunakan sebagai bahan pembinaan satuan informasi yang memiliki ide pokok penyusunan surat dinas bagi aparatur pada sebagai pengendalinya (Ramlan, 1993: 1). tata pemerintahan. Selain itu, secara praktis Berkenaan dengan teori tersebut, penulis ber- hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pendapat bahwa kalimat yang kompleks se- bahan penyusunan buku pembinaan surat benarnya dapat dikembangkan menjadi se- dinas bahasa Indonesia.

buah paragraf. Hubungan antara satu dan yang lain bersifat satu, padu, logis, sistematis.

2. Teori dan Metode

Satu bermaksud bahw a setiap paragraf Teori yang digunakan pada penelitian ini hanya menyatakan satu gagasan pokok, per-

ialah struktural deskriptif sinkronis. Struktural nyataan yang lain sebagai penjelasnya. Padu maksudnya berkaitan dengan struktur, hu- memp unyai maksud yang sama d engan bungan antarunsur pada sebuah objek menjadi koheren, biasanya dieksplisitkan dengan pe- penting. Deskriptif sinkronis bersangkutan nanda hubung tertentu. Logis bermaksud run- dengan peristiwa yang terjadi pada suatu masa tut, terjadi perpautan antara kaimat satu dan (Kridalaksana, 2001). Berdasarkan teori struk- yang lainnya. Sistematis bermaksud bahw a tural, objek penelitian terbangun dari unsur- satuan-satuan lingual pembangun paragraf unsur internal tertentu yang pada gilirannya menggunakan sistem, yang dapat diwujudkan

PROSIDING PROSIDING

(Sudaryanto, 2015: 26). Teknik-teknik tersebut Berbicara masalah keutuhan makna, erat

d igunakan sebagai alat untuk melalukan kaitannya dengan masalah koherensi atau pembuktian dalam analisis penelitian. kepaduan di bidang makna. Masalah kepaduan bentuk atau kohesi sangatlah penting (Ramlan,

3. Pembahasan

1993: 10). Unsur-unsur kebahasaan yang ber- Data menunjukkan bahwa informasi utama fungsi menghubungkan kalimat-kalimat dalam sebuah surat terdapat pada bagian tubuh surat.

suatu paragraf itu di sini disebut penanda hu- Pernyataan yang terdapat di dalam surat dinas bungan antarkalimat atau disingkat penanda tidak selalu dikemas ke dalam alinea-alinea hubungan (Ramlan, 1993: 11).

atau paragraf-paragraf, tetapi cenderung di- Halliday dan Ruqaiya Hasan (1976) me- kemas ke dalam kalimat-kalimat. Satuan lingual

nyebutkan ada lima penanda hubungan makna sehubungan dengan mempunyai fungsi meng- pada sebuah paragraf, yaitu referensi atau pe- hubungkan pernyataan pada urutan sebelum nunjukan, substitusi atau penggantian, elipsasi dan sesudahnya. Namun, ada ungkapan peng- atau pelesapan, konjungsi atau perangkaian, hubung sehubungan dengan yang mengawali dan hubungan leksikal. Selanjutnya, Ramlan pembuka surat langsung menyatu dengan per- (1993: 12) menyebutkan ada dua macam hu- nyataan isi pada tubuh surat. bungan dalam paragraf, yaitu endoforik dan

Data menunjukkan bahw a pad a surat eksoforik. Hubungan endoforik adalah hu- dinas dilibatkan dua atau tiga pihak yang mem-

bungan kalimat yang satu dengan yang lain di bangun komunikasi, yaitu orang pertama (O1), dalam teks, sedangkan hubungan eksoforik orang kedua (O2), dan/ atau orang ketiga (O3). adalah hubungan dengan yang berada di luar Kaitan dengan penggunaan ungkapan peng- teks. Sebagai contohnya, kata demikian sebagai hubung sehubungan dengan cenderung diikuti penanda hubungan penggantian dalam hu- nomina atau frasa nominal yang diandaikan bungan endoforik. (Hal) itu pada sehubungan sebagai O3. Pernyataan berikutnya dapat di- dengan hal itu menyatakan hubungan eksoforik. kelompokkan menjadi dua, yaitu dengan meng-

Data penelitian ini dikumpulkan berdasar- eksplisitkan orang pertama (O1) dan meng- kan metode simak dengan teknik catat terhadap eksplisitkan verba pasif pengisi predikat. Pesan penggunaan satuan lingual yang berungkapan yang d inyatakan d itujukan kepada pihak penghubung sehubungan dengan pada surat kedua (O2). dinas. Data yang sudah terkumpul, diseleksi,

Sebagaimana telah diutarakan pada para- diidentifikasi, dan diklasifikasi. Data pilihan di- graf sebelumnya bahw a ungkap an p eng-

ambil sebagai percontoh yang dianalisis. Dalam hubung sehubungan dengan menyatakan hu- analisis data digunakan metode agih dengan bungan kausalitas yang bersifat eksoforik dan teknik bagi unsur langsung (Sudaryanto, 2015: endoforik, ada yang diikuti pronomina O1 ada 18). Metode agih ini dilaksanakan dengan tek- yang langsung diikuti verba pasif sebagai titik nik substansi atau teknik ganti, repetisi atau tek- mula penyampaian isi pokok surat. Dalam nik ulang, delisi atau teknik lesap, permutasi hubungan makna kausalitas, bagian yang satu atau teknik balik, ekspansi atau teknik rentang, memerlukan bagian yang lain. Hubungan dan parafrasa atau ubah bentuk. Selain diguna- bagian-bagian tersebut erat dan rapat (Sumadi, kan metode agih, pada penelitian ini digunakan 2017: 21). Berkenaan dengan hal itu, pem- metode padan. Alat penentu dari metode ini bahasan pada penelitian ini dibagi atas dua ialah kenyataan yang diacu bahasa itu sendiri. kelompok, yaitu ungkapan penghubung se-

6 PROSIDING 6 PROSIDING

A dapun O1 serta ungkapan penghubung sehubungan satuan lingual di sebelah kanan berupa kami dengan bersifat eksoforik diikuti verba pasif mohon Bapak/Ibu Kepala untuk menunjuk atau pengisi predikat dan ungkapan penghubung menugaskan 1 (satu) orang staf peneliti .... Di sehubungan dengan bersifat endoforik. Kedua dalam satuan lingual tersebut terdapat prono- permasalahan itu dibicarakan pada bagian mina O1 kami yang dieksplisitkan. berikut.

Pro no mina itu p ad a co nto h (1) d apat direntangkan ke sebeiah kiri dengan nomina

2.1 Sehubungan dengan Penanda Kausalitas

hal sehingga membentuk satuan lingual frasa

Eksoforik Diikuti O1

nominal hal itu, seperti berikut ini. Ungkapan penghubung sehubungan dengan (1a) Dengan hormat, kami beritahukan bahwa

pada surat dinas sebagai penanda hubungan Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta makna kausalitas. Pada bagian ini ungkapan

akan melaksanakan Kegiatan Seminar .... penghubung sehubungan dengan yang hadir

selalu bersama dengan satuan lingual prono- Sehubungan dengan (hal) itu, kami mohon mina (hal) itu. Satuan lingual tersebut cen-

Bapak/ Ibu Kepala untuk menunjuk atau derung berada pada tataran frasa, yaitu frasa

menugaskan 1 (satu) orang staf peneliti preposisional. Namun, kehadirannya mem-

untuk menjadi peserta aktif dalam ke- punyai fungsi sebagai ungkapan penghubung

giatan tersebut.

kausalitas, yaitu antara pernyataan yang ber- posisi di sebelah kiri dan kanan yang meng-

Selain itu, p rono mina (hal) itu, dapat ikutinya.

diparafrasa, diwujudkan ke dalam bentuknya Satuan lingual yang berkategori pronomina semula menjadi berikut ini. berupa itu atau hal itu cenderung bersifat ekso- (1b) Sehubungan Balai Pelestarian Nilai Budaya forik, merujuk pada satuan lingual yang berada

Yogyakarta akan melaksanakan Kegiatan di luar. Sebagai penjelasnya, diutarakan contoh

Seminar .... , kami mohon Bapak/ Ibu sebagai berikut.

Kepala untuk menunjuk atau menugas- (1) Dengan hormat, kami beritahukan bahwa

kan 1 (satu) orang staf peneliti untuk men- Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta

jadi peserta aktif dalam kegiatan tersebut. akan melaksanakan Kegiatan Seminar ....

Dari uraian tersebut jelas bahwa satuan Sehubungan dengan itu, kami mo ho n

lingual sehubungan dengan berfungsi se- Bapak/ Ibu Kepala untuk menunjuk atau

bagai penghubung antara satuan lingual menugaskan 1 (satu) orang staf peneliti

yang berposisi di sebelah kiri dan kanan- untuk menjadi peserta aktif dalam kegiat-

nya. Pronomina (hal) itu bersifat eksoforik an tersebut.

sebab kehadirannya merujuk pada stuan lingual di luar teks yang sudah disebut.

Satuan lingual sehubungan dengan itu pada

2.2 Sehubungan dengan Penanda Kausalitas

(1) diikuti frasa pronominal (hal) itu sebagai

Eksoforik Diikuti Verba Pasif Pengisi

petandanya. Ungkapan penghubung sehubung-

Predikat

an dengan pada (1) menghubungkan satuan lingual yang berposisi di sebelah kiri dan

Satuan lingual sehubungan dengan pada kanannya. Pronomia itu merujuk pada satuan bagian ini diikuti frasa nominal hal itu bersifat

lingual yang berada di luar di sebelah kiri, yaitu eksosentrik yang diikuti verba pasif sebagai Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta akan pengisi predikat. Untuk itu, diberikan contoh

sebagai berikut.

PROSIDING

(2) Dalam rangka Peringatan Hari Ulang Massal tersebut dan mohon perkenannya Tahun ke-69 Proklamasi Kemerdekaan

untuk setiap SKPD/ Instansi Vertikal/ Republik Indonesia Tahun 2014 di Kabu-

BUMN/ BUMD 7) memberikan

2 (dua)

paten Gunungkidul, akan dilaksanakan buah Doorprize sesuai kemampuan ins- Senam Massal dilanjutkan Jalan Santai.

tansi Bapak/ Ibu/ Saudara. Sehubungan dengan hal itu dimohon ke-

Satuan lingual O1 pada (2) tidak dieks- pada Bapak/ Ibu/ Saudara Kepala SKPD/

plisitkan dan langsung diikuti verba pasif ben- Instansi Vertikal/ BUMN/ BUMD d i tuk di- sebagai pengisi predikat. Contoh tersebut Kabupaten Gunungkidul dimohon parti-

berupa kalimat kompleks yang terdiri atas tujuh

sipasinya dengan mengirimkan karyawan/

satuan informasi, yaitu 1) sehubungan dengan di lingkungan kerja Bapak/

kary awati

hal itu, 2) dimohon kepada Bapak/Ibu/Saudara Ibu/ Saudara untuk mengikuti Senam Massal tersebut dan mohon perkenannya Kepala SKPD/Instansi Vertikal/BUMN/BUMD di

Kabupaten Gunungkidul, 3) dimohon partisipasi- untuk setiap SKPD/ Instansi Vertikal/

nya, 4) dengan BUMN/ BUMD 7) memberikan mengirimkan karyawan/karya- 2 (dua)

wati di lingkungan kerja Bapak/Ibu/Saudara, 5) buah Dooprize sesuai kemampuan ins-

tansi Bapak/ Ibu/ Saudara. untuk mengikuti Senam Massal tersebut, 6) dan mohon perkenannya untuk setiap SKPD/Instansi

Vertikal/BUMN/BUMD, dan7) memberikan 2 (dua) Pada contoh (2) tersebut digunakan ung- buah doorprize sesuai kemampuan instansi Bapak/

kapan penghubung sehubungan dengan yang

Ibu/Saudara.

diikuti pronomina eksoforik hal itu. Satuan Kalimat kompleks tersebut dapat diurai lingual tersebut merujuk pada satuan lingual menjadi kalimat-kalimat yang lebih sederhana berupa kalimat Peringatan Hari Ulang Tahun Ke- sehingga tersusun sebuah paragraf yang

69 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia maknanya padu. Teknik yang digunakan ialah Tahun 2014 di Kabupaten Gunungkidul akan di- parafrasa, sisip, lesap. Pada informasi 2) perlu laksanakan senam massal dilanjutkan jalan santai . diubah bentuknya dari dimohon kepada menjadi Kehadiran ungkapan penghubung sehubungan kami mohon , yaitu memunculkan kata ganti dengan menghubungkan satuan lingual hal itu orang pertama jamak kami sebagai O1. Pada dan dimohon kepada Bapak/Ibu/Saudara Kepala informasi (3) terjadi pelesapan satuan lingual SKPD/Instansi Vertikal/BUMN/BUMD .... Frasa dan permutasian satuan lingual partisipasinya. nominal hal itu dapat diganti dengan satuan Kata tunjuk anaforis -nya dihilangkan karena lingual yang dirujuk sehingga menjadi kalimat maknanya menyatu dengan satuan lingual berikut. Bapak/Ibu/Saudara Kepala SKPD/Instansi Vertikal/

(2a) Sehubungan dengan Peringatan Hari Ulang BUMN/BUMD. Pada informasi (4) terjadi pe- Tahun ke-69 Proklamasi Kemerdekaan Re- lesapan satuan lingual di lingkungan kerja publik Indonesia Tahun 2014 di Kabupaten

Bapak/Ibu/Saudara. Pada informasi (7) terjadi Gunungkidul akan dilaksanakan Senam penyisipan satuan lingual pronomina kami

Massal dilanjutkan Jalan Santai. dimohon yang merujuk pada O1. Dengan demikian, kepada Bap ak/ Ibu/ Saudara Kepala kalimat yang kompleks tersebut dapat diurai SKPD/ Instansi Vertikal/ BUMN/ BUMD menjadi paragraf yang lebih padu, logis, dan di Kabupaten Gunungkidul dimohon parti- sistematis seperti berikut.

sipasinya dengan mengirimkan kary a-

(2b) (1) Sehubungan dengan (hal) itu, (2) kami wan/karyawati di lingkungan kerja Bapak/ mohon partisipasi Saudara Kepala SKPD/ Ibu/ Saudara untuk mengikuti Senam Instansi Vertikal/BUMN/BUMD di Kabu-

8 PROSIDING 8 PROSIDING

Frasa nominal yang ditandai sehubungan Saudara (7) berkenan memberikan dua buah dengan pada contoh (3) bersifat endoforik. Unsur doorprize yang sesuai dengan kemampuan.

yang dinyatakan berupa frasa nominal kom- pleks pelaksanaan pendidikan dan pelatihan sistem

Frasa nominal (hal) itu dapat diganti dengan akuntansi pemerintahan berbasis accrual oleh hal tersebut sehingga membentuk paragraf Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yang akan

berikut. dilaksanakan mulai akhir Februari bertempat di aula (2c) (1) Sehubungan dengan hal tersebut, (2) kami UPT Balai Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Badan

mohon partisipasi Saudara Kepala SKPD/ Kepegawaian D aerah Kabupaten Gunungkidul. Instansi Vertikal/BUMN/BUMD di Kabu- Unsur tersebut tidak dapat diganti dengan frasa paten Gunungkidul (4) dengan mengirim- nominal (hal) itu/tersebut. Pernyataan tersebut kan karyawan/karyawati (5) untuk meng- diikuti satuan informasi maka dengan ini kami ikuti senam massal . (6) Selain itu, kami mo- mohon bantuan sebanyak 2 (dua) orang Nara- hon Saudara (7) berkenan memberikan dua sumber untuk kegiatan dimaksud (dua) hari. buah dooprize yang sesuai dengan kemampu-

Contoh (3) tidak komunikatif karena tidak an.

padu, tidak logis, dan tidak sistematis. Peng- gunaan konjungsi maka tidak dibenarkan karena

2.3 Sehubungan dengan Penanda Makna

dapat mengaburkan status induk kalimat yang

wajib hadir. Begitu pula kehadiran frasa dengan Pada bagian ini dibicarakan ungkapan ini tidak diperlukan sebab pada pernyataan penghubung sehubungan dengan yang diikuti tersebut tidak diperlukan ‘keterangan cara’. frasa nominal. Satuan lingual O1 pada contoh

Kausalitas yang Bersifat Endoforik

Contoh (3) berupa kalimat yang sangat tersebut dieksplisitkan. Sebagai penjelasnya kompleks. Supaya menjadi komunikatif, ka-

diberikan contoh berikut. limat tersebut perlu dijabarkan ke dalam kali- (3) Sehubungan dengan pelaksanaan Pendidik- mat yang sederhana sehingga tercipta sebuah

an dan Pelatihan Sistem akuntansi Peme- paragraf. Untuk itu, perlu deskripsi situasi yang rintahan Berbasis accrual oleh Pemerintah biasanya berisi gagasan pokok. Kehadirannya

Kabupaten Gunungkidul yang akan di- sebagai pengendali bagi gagasan-gagasan laksanakan mulai akhir Februari 2015 ber- penjelas berikutnya. Dengan demikian, tersusun-

tempat di aula UPT Balai Pendidikan dan lah paragraf berikut ini. Pelatihan Pegawai Badan Kepegawaian (3a) (1) Kami beri tahukan kepada Saudara

Daerah Kabupaten Gunungkidul, maka bahwa Pemerintah Kabupaten Gunung- dengan ini kami mohon bantuan sebanyak

kidul akan menyelenggarakan pendidik-

2 (dua) orang Narasumber untuk kegiatan an dan pelatihan sistem akuntansi peme- dimaksud (dua) hari.

rintahan berbasis accrual. 2) Kegiatan ter- sebut akan d ilaksanakan p ada akhir

Pada contoh (3) satuan lingual sehubungan Februari 2015, selama dua hari, yaitu dengan menandai hubungan makna kausalitas.

tanggal 10 –11 Maret 2015, bertempat di Keberadaannya menghubungkan satuan li-

aula UPT Balai Pendidikan dan Pelatihan ngual pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan

Pegaw ai Badan Kepegaw aian Daerah Sistem akuntansi Pemerintahan Berbasis accrual

Kabupaten Gunungkidul. Untuk kepen- .... dan kami mohon bantuan sebanyak 2 (dua)

tingan tersebut, kami mohon bantuan dua orang Narasumber untuk kegiatan dimaksud (dua)

PROSIDING PROSIDING

berikut. (4a) (1) Kami beri tahukan kepada Saudara

Contoh lain yang setipe sebagai berikut. bahwa realisasi penggunaan dana dengan

(4) Sehubungan dengan penyusunan laporan administrasi harus sesuai. 2) Sehubungan keuangan Perwakilan BPKP DIY Tahun

dengan Perw akilan BPKP DIY Tahun Anggaran 2015 yang di dalamnya disaji-

A nggaran 2015 memanfaatkan d ana kan informasi dana bantuan kedinasan

bantuan kedinasan mitra kerjasama, 3) oleh mitra kerjayang digunakan untuk

kami memohon agar laporan yang di- membiayai kegiatan yang dilaksanakan

susun menyajikan informasi dana bantu- oleh Perwakilan BPKP DIY pada periode

an kedinasan tersebut. 4) Sejalan dengan

1 Januari s.d. 31 Desember 2015, maka itu, kami meminta konfirmasi kesesuaian dengan ini kami meminta konfirmasi ke-

data dengan administrasi penggunaan sesuaian data dengan administrasi yang

biaya kegiatan pada periode 1 Januari s.d. ada pada kantor Saudara sebagaimana

31 Desember 2015, sebagaimana data data terlampir.

terlampir.

Co nto h (4) d imulai dengan ungkap an

4. Simpulan

penghubung sehubungan dengan yang me- Data yang dianalisis pada penelitian ini nandai hubungan makna kausalitas endoforik. ialah satuan lingual yang berungkapan peng- Satuan lingual tersebut diikuti frasa nominal hubung sehubungan dengan pada surat dinas. kompleks penyusunan laporan keuangan Per- Satuan lingual tersebut berada pada kalimat wakilan BPKP DIY Tahun Anggaran 2015 yang yang kompleks, mengandung beberapa satuan di dalamnya menyajikan informasi dana bantuan informasi. Akibatnya, maksud yang disampai- kedinasan oleh mitra kerja yang digunakan untuk kan kurang komunikatif karena tidak koheren, membiay ai kegiatan y ang dilaksanakan oleh kurang runtut, dan tidak sistematis. Perwakilan BPKP DIY pada periode 1 Januari s.d.

Ungkapan penghubung sehubungan dengan

31 Desember 2015. Selanjutnya, diikuti satuan had ir sebagai p enand a hubungan makna informasi 4) maka dengan ini kami meminta kausalitas, yang bersifat endoforik dan ekso- konfirmasi kesesuaiandata dengan administrasi, forik. Unsur yang berada pada urutan sebelah dan 5) yang ada pada kantor Saudara sebagaimana kanan berkategori frasa nominal atau prono- data terlampir. Contoh tersebut tidak komuni- mina (hal) itu atau hal tersebut. Ungkapan peng- katif karena terlalu kompleks.

hubung sehubungan dengan ... menandai hu- Supaya menjadi komunikatif, contoh ter- bungan eksoforik jika satuan lingual yang sebut perlu diubah ke dalam kalimat yang mengikutinya berupa pronomina (hal) itu atau sederhana menjadi sebuah paragraf yang utuh hal tersebut . Apabila berposisi di bagian tengah, informasinya, Untuk itu, diperlukan deskripsi kehadirannya sebagai penanda hubungan situasi yang dapat mendasari ditulisnya isi anaforik. pokok surat. Pengubahan tersebut diperlukan

Surat berfungsi memberi tahu dari O1 ke- berbagai teknik. Untuk pernyataan yang per- pada O2, kadang terkait pula dengan O3. Oleh

tama diperlukan teknik parafrasa atau ubah karena itu, sering digunakan satuan lingual bentuk sehingga tercipta deskripsi situasi yang kami sebagai pihak I yang mewakili sebuah ins- mendasari pernyataan penjelas pada urutan tansi atau organisasi. Ia bertanggung jawab berikutnya. Dengan demikian, tercipta para- atas isi surat yang disampaikan. Verba yang

10 PROSIDING 10 PROSIDING

Linguistik Edisi Ketiga Jakarta: Penerbit PT mohon. Pernyataan pembuka surat dinas biasa-

Gramedia Pustaka Utama. nya menyatu dengan pernyataan isi surat dinas Sudaryanto. 2015. M etode dan A neka Teknik dalam wujud kalimat kompleks.

Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kalimat yang kompleks tersebut hendak-

Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: nya diurai ke dalam kalimat sederhana sehingga

Sanata Dharma Universitas Press. tercipta sebuah paragraf. Apabila kalimat yang Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. bersangkutan tidak dapat diurai menjadi para-

1991. Seri Penyuluhan 2 Surat-M enyurat graf, perlu deskripsi situasi yang biasanya berisi

Indonesia. Jakarta: gagasan pokok. Dari gagasan pokok ini dapat

dalam

Bahasa

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. dikembangkan ke dalam gagasan-gagasan Ramlan, M. 1993. Paragraf: Alur Pikiran dan

penjelas sehingga tersusun menjadi paragraf. Kepaduanny a dalam Bahasa Indonesia. Tersusunnya paragraf dari kalimat yang kom-

Yogyakarta: Andi Offset. pleks digunakan berbagai teknik antara lain Sabariyanto, Dirgo. 1998. Bahasa Surat Dinas.

ekspansi, substitusi, interupsi, permutasi, dan Yogyakarta: Percetakan Mitra Gama Widya. parafrasa. Kemasan deskripsi situasi biasanya

Sukard i d kk. 2006. “ Penyusunan Bahan mengawali pernyataan pembuka surat, biasa-

Penyuluhan Tata Naskah Tahap I: Bahasa nya disusun dengan teknik parafrasa atau alih

Indonesia dalam Surat Dinas. Yogyakarta: bentuk. Melalui berbagai teknik tersebut, kali-

Balai Bahasa Yogyakarta. mat yang kompleks dapat diurai menjadi para-

Sumadi. 2017. “ Koherensi Antarkalimat pada graf yang padu, logis, dan sistematis. Paragraf dalam Wacana Ilmiah Bahasa Berdasarkan analisis data yang sudah di-

Jawa” dalam Kandai Volume 13, Nomor 1, lakukan dapat diketahui bahwa ungkapan

Mei 2017. Kendari: Kantor Bahasa Sulawesi penghubung sehubungan dengan kadang meng-

Tenggara.

awali pernyataan pembuka surat. Namun, per- Tarigan, Djago.1991. M embina Keterampilan nyataan tersebut sering menyatu menjadi satu M enulis Paragraf dan Pengembangannya. dalam bentuk kalimat kompleks yang sulit Bandung: Penerbit Angkasa. diketahui maksudnya. Oleh sebab itu, hasil

penelitian ini memberikan rekomendasi dipro- gramkannya kegiatan pembinaan penulisan surat dinas bagi aparatur pemerintah.

Daftar Pustaka

Baryad i, I. Prap to mo . 2015. Teori-Teori Linguistik Pascastruktural. Yo gyakarta: Penerbit PT Kanisius.

Halliday, M.A.K. dan Ruqaiya Hasan. 1976. Cohesion in English. London: Longman. Jaruki, Muhammad. 2017. “ Naskah Doku- men/ Surat Raja Kesultanan Kalimantan Barat: Kajian Struktur, Paleografi, dan Kebahasaan. d alam Kandai V olume 13, Nomor 1, Mei 2017. Kendari: Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara.

PROSIDING

NOTULA PRESENTA SI

Nama Pemakalah : Sri Nardiati Judul Makalah

: Makna Ungkapan Penghubung Sehubungan dengan pada Surat Dinas Nama Penanya dan Instansi

: Joko Sugiyarto, S.S. (Balai Bahasa DIY) Ada kalimat yang menggunakan kata tersebut. Hendaknya dimunculkan satuan lingual yang dirujuk. Selain itu, ejaan perlu ditertibkan.

Jawaban: Pertanyaan yang baik. Kata tersebut merujuk pada satuan lingual sebelumnya. Boleh rujukan

itu diwujudkan, hanya saja dapat mempertebal halaman. Adapun yang terkait dengan EYD harus ditertibkan. Misalnya, penggunaan di- sebagai awalan diserangkaikan dengan

bentuk dasarnya, sedangkan di- sebagai preposisi dipisah penulisannya. Catatan Narasumber:

1. Sebaiknya judul makalah ialah “ Preposisi sehubungan dengan dalam Bahasa Indonesia” . Yang dibahas adalah berbagai kemungkinan konstituen yang mengikutinya, misalnya sehubungan dengan itu; sehubungan dengan diadakannya; sehubungan dengan kebutuhan air, dan sebagainya. Preposisi ini penting dan banyak digunakan dalam surat-menyurat resmi.

2. Hal lain yang bisa dibahas adalah variasinya, misalnya sejalan dengan itu, berkenaan dengan itu, dan sebagainya.

3. Judul bisa juga diperluas menjadi ungkapan penghubung sebab-akibat dalam surat dinas Bahasa Indonesia.

12 PROSIDING

ISTILAH PENAM AAN JAJANAN TRADISIONAL SEBAGAI UPAYA PEM ERTAHANAN BUDAYA M ELAYU DI PONTIANAK: KAJIAN ETNOLINGUISTIK NAMING OF TRADITIONAL SNACKS AS EFFORT IN DEFENDING M ALAY CULTURE IN PONTIANAK: ETNOLINGUISTICS STUDY

Ida Herawati