PROSIDING 199

PROSIDING 199

Anak dara inilah yang bisa membuat jan- tung kita berguncang.’

Pada contoh (4), PJS menceritakan kisah pertemuannya dengan seorang gadis yang sangat cantik. Kecantikan gadis tersebut tidak hanya menggetarkan hatinya, tetapi juga dunia. Kecantikannya bukan hanya terlihat dari parasnya, melainkan juga bahasa tubuh- nya. Dikisahkan, pada saat hendak memotret kincir angin ataupun berswafoto di depan kin- cir angin, PJS bertemu dengan gadis tersebut. Untuk memperjelas gambaran kecantikan itu, PJS memaparkan upaya para lelaki untuk me- miliki ataupun mengambil hati si gadis. Di- sebutkan bahwa para lelaki akan rela menjual sapi hanya untuk membelikan gadis itu sebuah mobil. Bahkan, dirinya sendiri merasa bulu kuduknya merinding tatkala melihat kibasan rambut, lenggak lenggoknya berjalan, dan sebagainya.

NO RANAH SUMBER RANAH SASARAN 4 jantong kite beguyuk hati berguncang atau jatuh hati

Secara harfiah, kata beguyuk dapat di- maknakan ‘berguncang’ atau ‘bergoyang’. Se- suatu yang dapat dikatakan beguyuk adalah poho n, rumah, dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya akan dicontohkan di sini dalam bentuk kalimat yang memaknakan beguyuk secara harfiah. Beguyuk pokok jambu tu dibuatkan budak-budak tu karne nak meruntohkan buahnya ‘berguncang/ bergoyang pohon jambu itu di- sebabkan oleh anak-anak yang ingin menjatuh- kan buahnya’. Pada kalimat ini, dijelaskan bahwa kata beguyuk diikutkan pada sesuatu yang memiliki akar (untuk pohon) dan “ akar” (untuk rumah). Artinya, sesuatu tersebut me- nempel dengan kuat pada sesuatu yang lain karena telah tertanam dengan kuat. Sementara itu, jantung tidak tertanam di dalam tubuh kita. Ia terletak di dalam rongga dada bagian atas dan bersambung dengan organ lainnya.

Pada konteks ini, jantung diibaratkan se- bagai nyawa atau organ yang mengakar de-

ngan nyawa (jiwa). Ini dikarenakan seseorang akan dikatakan mati jika jantungnya tidak “ tertanam” lagi di jiwa orang tersebut. Sese- orang akan dikatakan mati jika jantungnya tidak berdenyut lagi. Jadi, jika jantung hanya dikatakan berguncang, berarti jantung (jiwa/ nyawa) orang tersebut bergetar alias jatuh hati dan tidak tercabut alias mati.

5. Budoh bale siape kau angkot ? (PJS, 2013: 17)

‘Kebodohan siapa yang kamu ambil?’ Pada contoh ini, PJS mengungkapkan ke-

kesalan terhadap temannya. Diceritakan bahwa PJS dan temannya yang berada di Belanda se- dang bercakap-cakap (chatting) melalui media sosial. Dalam percakapan tersebut, mereka sedang membahas tentang keterlambatan surat yang dikirim oleh temannya tadi. Setelah di- selidiki, ternyata penyebab keterlambatan itu disebabkan oleh via pengiriman yang menurut PJS memang kurang berkualitas. Ia mengira temannya sedah mengetahui kinerja jasa pe- ngiriman tersebut, karenanya ia marah dan me- munculkan ungkapan metaforis seperti contoh (5) tersebut.

NO RANAH SUMBER

RANAH SASARAN 5 Budoh bale siape kau angkot melakukan kebodohan yang lebih bodoh dari kebodoha itu sendiri

Bagi masyarakat Melayu Pontianak, ke- bodohan merupakan suatu keadaan yang tidak baik. Secara umum, tidak ada seorang pun yang ingin dikatakan bodoh. Seandainya pun diang- gap bodoh, ia akan mencoba memperbaikinya. Ungkapan metaforis ini menjelaskan suatu pekerjaan yang sangat bodoh yang melebihi kebodohan itu sendiri. Artinya, seseorang yang dikatakan mengambil kebodohan orang lain itu bermakna ‘melakukan suatu kebodohan yang lebih bodoh dari kebodohan itu sendiri’.

6. Jaman itu tu maseh jaman cencalok rase

kuah rendang , aku diam tang perumahan guru (PJS, 2013:7).

200 PROSIDING

‘Zaman itu tu masih zaman cencalok rasa kuah rendang, aku berdiam di perumahan guru.’

Pada contoh (6) PJS menceritakan tentang masa kecilnya. Ketika itu, ia tinggal di sebuah rumah yang diperuntukan oleh para guru— karena ibunya adalah seorang guru. Keadaan rumah tersebut sangat sederhana dan fasilitas yang jauh dari memadai. Namun demikian, ia merasakan kebahagiaan yang luar biasa di lingkungannya tersebut. Dalam kesederhanaan itu ia memiliki pengalaman dan kenangan yang sangat indah dan berkesan selama berdomisili di wilayah tersebut.

NO RANAH SUMBER

RANAH SASARAN

6 Jaman itu tu maseh jaman cencalok rase kuah rendang

kehidupan yang sederhana tapi penuh dengan kebahagiaan

Cencalok merupakan makanan yang terbuat dari udang geragau (rebon). Udang tersebut di- pekasam dan dapat bertahan hingga berbulan- bulan lamanya. Bagi masyarakat Melayu Pontianak, cencalok merupakan makanan khas mereka yang memunculkan kesan keseder- hanaan karena dianggap sebagai makanan orang kampung. Sementara itu, rendang bagi masyarakat Melayu Pontianak meruapkan makanan mewah. Ini dikarenakan bahan dasar daging dari masakan tersebut. Bagi orang kam- pung, tidak semua dapat menikmati maknanan mewah tesebut. Dahulu, makanan mewah se- perit daging atau pun ayam hanya dapat di- makan saat hari-hari istimewa seperti lebaran saja. Artinya mereka dapat merasakan masak- an tersebut hanya setahun sekali atau dua kali—idul fitri dan idul adha. Kebahagiaan dan kebanggaan yang terpancar dari wajah masya- rakat yang menikmati hidangan tersebut sangat terlihat. Ini dikarenakan kemewahannya. Oleh karenanya ungkapan metaforis cencalok rase kuah rendang bermakna ‘sebuah kesederhana- an yang mengandung kemewahan’.

7. Baleee, ape bende ni? Pasti yang punye nak

naek aji balek ari pegi sehari tige kali (PJS, 2013:75).

‘Balee, apa ini? Pasti yang punya hendak berhaji pulang hari, pergi sehari tiga kali.’

Pada contoh (7), PJS mengisahkan tentang keterkejutannya karena mahalnya masakan khas Indonesia di Belanda. Apabila seseorang berada di daerah lain yang sangat berlainan budaya, swangatlah wajar jika ia merindukan “ aroma” tempatnya berasal. Hal ini juga di- rasakan oleh PJS selama berada di Belanda. Tradisi dan budaya Belanda sangat berbeda de- ngan tradisi dan budaya Indonesia, salah satu- nya adalah makanan. Walaupun terkesan se- perti menikmati suasana di sana, ternyata PJS merindukan masakan khas Indonesia. pada suatu ketika ia menemukan rumah makan khas Indonesia. ia pun memasuki rumah makan tersebut. Begitu sampai di dalam dan melihat daftar menu, ia sangat terkejut. Harga makan- an yang terdaftar di dalam menu sangat ber- beda jauh (lebih mahal) dengan yang ada di daerah asalnya. Bagi seorang PJS, harga ter- sebut sangat tidak masuk akal karena selisihnya sampai puluhan kali lipat dari harga umumnya di Indonesia. Dipaparkan oleh PJS daftar harga menu di restoran tersebut. Seporsi tahu telur seharga RP126.000 rupiah, nasi rame seharga RP132.00 rupiah, dan sebagainya. Hal inilah yang membaut PJS kesal dan memunculkna ungkapan metaforis seperti contoh (7) tersebut.

NO RANAH SUMBER RANAH SASARAN 7 Pasti yang punye nak naek aji balek ari pegi sehari tige kali

sangat kaya tetapi memperoleh kekayaan tersebut dengan cara yang tidak baik, misalnya menaikkan harga barang yang dijual dengan sangat tinggi, dan sebagainya.

Menunaikan ibadah haji bagi masyarakat Melayu Pontianak merupakan sebuah prestise. Rukun Islam kelima ini harus dilaksanakan oleh seorang muslim jika ia telah mampu dan siap, salah satu tandanya adalah keuangan yang cukup. Hal ini dikarenakan untuk berhaji di- perlukan dana yang besar yang tidak hanya untuk berangkat ke Mekkah tetapi juga untuk keluarga yang ditinggalkan.

Ungkapan metaforis pegi aji balek ari me- rupakan sindiran bagi seseorang yang ber-