Metodologi Penelitian
I. Metodologi Penelitian
1) Metode penelitian.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara variabael-variabel ini (Arikunto, 2010: 313)
2) Jenis penelitian.
Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian penjelasan atau explanatory research.Yaitu jenis penelitian yang bertujuan mendapatkan penjelasan sejauh mana hubungan iklim komunikasi organisasi dengan kinerja karyawan, dan antara reward dengan Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian penjelasan atau explanatory research.Yaitu jenis penelitian yang bertujuan mendapatkan penjelasan sejauh mana hubungan iklim komunikasi organisasi dengan kinerja karyawan, dan antara reward dengan
3) Lokasi penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi PT. PLN (Persero) Area Surakarta Jl. Brigjen Slamet Riyadi 468. Surakarta. PT. PLN (Persero) Area Surakarta adalah satu contoh perusahaan BUMN yang berhasil mambangun kemitraan kerja secara profesional dengan berbagai perusahaan lain dibidang keamanan, cleaning service, pembayaran rekening listrik yang canggih.
PT. PLN (Persero) Area Surakarta pernah mendapatkan Penghargaan Piala dan Piagam Citra Pelayanan Prima dari Presiden. Dari keberhasilan tersebut yang pada akhirnya menarik penulis untuk melakukan penelitian di PT. PLN (Persero) Area Surakarta.
4) Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya(Sugiyono, 2005: 61).
Populasi penelitian ini adalah semua pegawai PT. PLN (Persero) Area Surakarta 100 orang.Sedangkan sampel adalah Populasi penelitian ini adalah semua pegawai PT. PLN (Persero) Area Surakarta 100 orang.Sedangkan sampel adalah
Tabel 1
Komposisi Karyawan Berdasarkan Bidang Kerja
Di PT. PLN (Persero) Area Surakarta
NO
BAGIAN KERJA
JUMLAH
1 Manajer
2 Fungsional Ahli
3 Perencanaan dan Evaluasi
6 Transaksi Energi Listrik
7 Pelayanan dan Administrasi
Sumber : Data Kepegawaian PT. PLN (Persero) Area Surakarta 2011
Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi obyek penelitian. Untuk menghitung ukuran sampel, besarnya sempel didasarkan pada pendugaan proporsi populasi yang secara sederhana
dikenal dengan rumus Yamane (Jalaluddin
Rakhmat,1984:99). Rumus Yamane sebagai berikut:
2 Nd +1
Dimana: n
= Ukuran sempel keseluruan
= Ukuran Populasi
d =Derajat presisi (Perkiraan kesalahan dalam pengambilan sampel)
1 = Bilangan Konstan (Jalaluddin Rakhmat,2001:82)
N Nd 2 +1
n = 100 100 (0,05) 2 +1
n = 80 Karena jumlah sub populasinya tidak sama antara setiap
satuan kerja, maka penentuan jumlah sampel tiap-tiap sub populasinya menggunakan prosedur proportional random sampling , dengan cara mengambil sampel secara acak dengan jumlah proporsional untuk masing-masing satuan kerja. Dengan demikian akan tampak sebagai berikut:
a. Manajer
= (1/100) x 80 = 1
b. Fungsional Ahli
= (11/100) x 80 = 9
c. Perencanaan dan Distribusi
= (8/100) x 80 = 6
d. Jaringan
= (27/100) x 80 = 22
e. Konstruksi
= (10/100) x 80 = 8
f. Transaksi Energi Listrik
= (13/100) x 80 = 10
g. Pelayanan &Administrasi
= (30/100) x 80 = 24
5) Teknik Pengumpulan Data
a. Kuesioner Yakni tehnik pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang sifatnya tertutup, dimana jawaban atas pertanyaan yang telah ada dan tersedia sehingga a. Kuesioner Yakni tehnik pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang sifatnya tertutup, dimana jawaban atas pertanyaan yang telah ada dan tersedia sehingga
b. Studi Pustaka Yakni pengumpulan data dengan membawa bukti dari materi penelitian untuk memperkuat hasil penelitian peneliti dengan mengambil catatan-catatan dari materi penelitian.
c. Interview Wawancara langsung dengan berbagai pihak, baik responden maupun pihak lain. Teknik ini dipergunakan pada awal penelitian maupun pada waktu proses penelitian untuk memperjelas dan menambah kelengkapan data yang diperlukan.
d. Dokumentasi Adalah cara untuk memperoleh data dengan mencatat dokumen-dokumen yang ada pada lokasi penelitian.
6) Teknik Analisa Data
Menurut teori, jika ada dua variabel yang diukur pada skala ordinal, digunakan korelasi Spearman untuk menganalisis dan pengukur keeratan hubungan antara variabel. Data- data yang terkumpul, dari variabel-variabel dalam penelitian ini akan dianalisis dengan metode kuantitatif, sehingga untuk menganalisis hubungan antara variabel penelitian ini digunakan dalam uji Menurut teori, jika ada dua variabel yang diukur pada skala ordinal, digunakan korelasi Spearman untuk menganalisis dan pengukur keeratan hubungan antara variabel. Data- data yang terkumpul, dari variabel-variabel dalam penelitian ini akan dianalisis dengan metode kuantitatif, sehingga untuk menganalisis hubungan antara variabel penelitian ini digunakan dalam uji
Data yang terkumpul dari penelitian ini dapat dimasukkan dalam data ordinal, yaitu data yang dibagi menjadi tingkatan paling rendah ke tingkatan paling tinggi tanpa adanya petunjuk yang jelas berupa interval antara jenjang yang satu dengan yang lain.
Untuk mengetahui sejauhmana hubungan dan adanya hubunganyang signifikan antara iklim komunikasi organisasi dengan kinerja serta untuk mengetahui adanya hubungan yang signifikan antara reward dengan kinerja, maka peneliti menggunakan korelasi tata jenjang Spearman. Perhitungan korelasi tata jenjang Spearman adalah:
ρ atau rs = 1 – 6 ∑bi 2 n (n 2 – 1) Keterangan :
ρ atau rs
= Koefisien korelasi spearman rank.
bi
= Beda antara jenjang setiap subjek.
= Jumlah data/sampel(Sugiyono, 2011: 245). Dalam penelitian ini hasil penghitungan Rs dikorelasikan
dengan harga kritik t, oleh karena itu harus dipakai rumus kritik “t student” dalam menentukan signifikannya dengan rumus sebagai berikut:
n–2
Keterangan: T : Harga signifikan korelasi n : Jumlah sempel Rs
: Koefisien korelasi tata jenjang spearman(Sugiyono, 2011:251).
Untuk keperluan tingkat signifikannya atau taraf kepercayaannya, yaitu sebesar 95% atau p = 0,05 dengan derajat kebebasan n-2. Bila harga t hitung yang diperoleh lebih besar atau sama dengan t tabel taraf kepercayaan 95% atau p = 0,05 maka ada hubungan yang signifikan.