Keadaan Alam

A. Keadaan Alam

1. Letak Geografis

Letak geografis Kota Depok berada pada 6,19 0 – 6,28 0 LS dan 106,43 0 BT, yang merupakan daerah bentangan dengan dataran rendah perbukitan bergelombang lemah, dengan elevasi antara 50 – 140 m diatas permukaan laut dan kemiringan lerengnya kurang dari 15 persen. Letak wilayah Kota Depok memiliki batas-batas :

a. Sebelah Utara : Kecamatan Ciputat, Kabupaten Tangerang dan wilayah Kecamatan pasar Minggu, Pasar Rebo, Cilandak, Propinsi DKI Jakarta.

b. Sebelah Timur : Kecamatan Pondok Gede Kabupaten Bekasi dan Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor.

c. Sebelah Selatan : Kecamatan Cibinong dan Kecamatan Bojonggede

Kabupaten Bogor.

d. Sebelah Barat : Kecamatan Parung dan Kecamatan Gunung Sindur

Kabupaten Bogor.

2. Luas Wilayah dan Pembagian Wilayah Administrasi

Kota Depok beribukota di Kecamatan Pancoran Mas, dengan luas wilayah 200,29 Km 2 . Kota Depok terdiri dari 6 kecamatan yaitu: Beji,

Limo, Cimanggis, Sawangan, Sukmajaya dan Pancoran Mas. Kecamatan yang paling luas adalah Kecamatan Cimanggis yaitu 53,54 Km 2 (26,73%) sedangkan yang paling kecil adalah Kecamatan Bejo yaitu seluas 14,30

Km 2 (7,14%) dari luas Kota Depok.

commit to user

No.

Kecamatan

Luas (Km 2 )

2 Pancoran Mas

Sumber : BPS Kota Depok 2011

3. Keadaan Tanah dan Keadaan Topografi

Secara umum jenis tanah yang terdapat di Kota depok meurut RTRW Kota Depok terdiri dari:

a. Tanah alluvial, tanah endapan yang masih muda, terbentuk dari endapan lempung, debu, dan pasir, umumnya tersingkap di jalur-jalur sunga, tingkat kesuburan sedang-tinggi.

b. Tanah latosol coklat kemerahan, tanah yang belum begitu lanjut perkembangannya, terbentuk dari tufa vulkan andesitis – basaltis, tingkat kesuburannya rendah – cukup, mudah meresapkan air, tanah terhadap erosi, tekstur halus.

c. Asosiasi latosol merah dan laterit air tanah, tanah latosol yang perkembangannya dipengaruhi air tanah, tingkat kesuburan sedang, kandungan air tanah cukup banyak, sifat fisik tanah sedang – kurang baik.

Topografi wilayah Kota Depok di bagian utara merupakan dataran rendah dengan elevasi antara 40 – 80 m, meliputi kelurahan-kelurahan yang ada di bagian tengah dan utara, sedangkan di bagian selatan perbukitan bergelombang lemah dengan elevasi 80 – 140 m meliputi kelurahan-kelurahan yang berada dalam wilayah Kecamatan Sawangan, Pancoran Mas, Sukmajaya dan Cimanggis.

Dari analisis kemiringan lereng wilayah Depok dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu :

commit to user

tersebar di bagian utara melintang dari barat ke timur, meliputi:

1. Kecamatan Limo : Kelurahan Pangkalan Jati, Gandul, Cinere, Meruyung, Grogol.

2. Kecamatan Beji : Kelurahan Tanah Baru, Beji, Beji Timur, Kukusan, Pondok Cina, Kemiri Muka.

3. Kecamatan Cimanggis : Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Tugu, Mekarsari.

Wilayah ini potensial untuk pengembangan perkotaan dan pertanian.

b. Wilayah dengan kemiringan lereng antara 8 – 15 persen (lereng landai) tersebar hampir di seluruh kota terutama di bagian tengah membentang dari barat ke timur, sesuai untuk pengembangan perkotaan dan pertanian.

c. Wilayah dengan kemiringan lereng lebih besar dari 15 persen (lereng curam) terdapat di sepanjang Sungai Ciliwung, Cikeas dan bagian selatan Sungai Angke. Pada wilayah ini lereng cukup terjal sehingga cenderung perlu dikonservasi.

Pada umumnya hampir semua jenis tanah yang digunakan untuk pertanian cocok pula untuk tanaman belimbing, yaitu yang tanahnya subur, gembur, banyak mengandung bahan organik aerasi dan drainasenya baik. Kesesuaian tanaman belimbing untuk ditanam dalam berbagai jenis tanah menjadikan buah belimbing prospek untuk dibudidayakan secara luas di berbagai wilayah di Kota Depok.

4. Keadaan Iklim

Kondisi suatu wilayah merupakan salah satu potensi alam yang menentukan jenis tanaman yang dapat dibudidayakan di wilayah tersebut. Wilayah Kota Depok termasuk beriklim tropis dengan perbedaan curah hujan cukup kecil yang dipengaruhi oleh angin muson. Musim kemarau jatuh pada periode April – September dan musim penghujan jatuh pada

periode Oktober – Maret. Temperatur rata-rata 24,3 – 33 0 C, kelembaban

commit to user

angin rata-rata 3,3 knot dan penyinaran matahari rata-rata 49,8 persen. Curah hujan merupakan salah satu komponen iklim yang memepengaruhi pola tanam dan jenis tanaman di suatu wilayah. Data pemeriksaan curah hujan tahun 2003 di Stasiun Depok Pancoran Mas banyaknya curah hujan 872 mm/th dan banyaknya hari hujan 94 hari. Curah hujan rata-rata sekitar 2.4 mm. Berdasarkan klasifikasi iklim menurut Schmidt-Ferguson, wilayah Kota Depok termasuk tipe A dengan tidak ada bulan kering (<60 mm) dan rata-rata bulan basah (>100 mm) 11 bulan.

5. Tata Guna Lahan

Luas Kota Depok seluruhnya adalah 20.029 Ha dengan penggunaan atau pemanfaatannya antara lain untuk lahan sawah seluas 972,5 Ha, lahan bukan sawah seluas 19.056,80 Ha yang terdiri dari lahan kering seluas 18.620,35 Ha dan lahan lainnya (kolam/tebat/empang) seluas 436,45 Ha. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 8.

commit to user

No

Penggunaan

Lahan (hektar)

Dalam Satu Tahun

Sementara Tidak Diusahakan

Jumlah

Ditanam Padi

Tidak

>Dua Ditanami

1 Lahan Sawah

1.1 Irigasi Teknis

231.5

- 231.5 1.2 Irigasi ½ Teknis

95.0 190.5

- 285.5 1.3 Irigasi Sederhana

4.6 -

263.4 268.0 1.4

Irigasi Desa/Non PU

11.5 -

135 146.5 1.5 Tadah Hujan

41 41 1.7 Pasang Surut

1.8 Lebak

1.9

Polder & Swh Lainnya

Lahan Bukan Sawah

2.1 Lahan Kering 2.1.1. Pekarangan

10.305.00 2.1.2. Tegal/kebun

4.113.15 2.1.3. Ladang/Gulma

1.227.80 2.1.4.

Penggembalaan/ Padang Rumput

10 2.1.5.

Smtr Tdk Diusahakan

28 2.1.6. Hutan Rakyat

7 2.1.7. Hutan Negara

2.2. Lahan Lainnya

2.2.1.

Rawa2 tdk ditanami

194.15 2.2.2. Tambak

- 2.2.3.

Kolam/Tebat/ Empang

Sumber : Dinas Pertanian Kota Depok, 2011