Faktor Internal

1. Faktor Internal

Faktor-faktor internal terdiri dari faktor kekuatan dan kelemahan dari strategi pengembangan agribisnis belimbing dewa di Kota Depok. Berdasarkan hasil wawancara maka dapat diperoleh faktor-faktor strategis

commit to user

agribisnis belimbing dewa di Kota Depok yaitu sebagai berikut:

a. Kekuatan Faktor kekuatan merupakan bagian dari faktor strategis internal, faktor tersebut dianggap sebagai kekuatan yang akan mempengaruhi pengembangan agribisnis belimbing dewa di Kota Depok. Faktor-faktor yang menjadi kekuatan harus digunakan semaksimal mungkin dalam upaya untuk mencapai tujuan pengembangan agribisnis belimbing dewa, faktor-faktor itu terdiri dari:

1. Lokasi Kota Depok yang strategis karena dekat dengan daerah

pemasaran

Lokasi Kota Depok sangat strategis karena berbatasan langsung dengan DKI Jakarta yang merupakan pusat perekonomian dan juga dekat dengan Kota Bandung sebagai ibukota Jawa Barat. Hal ini merupakan suatu keuntungan karena sebagian besar buah belimbing dewa di pasarkan ke DKI Jakarta dan Bandung, sehingga dengan dekatnya daerah pemasaran dapat lebih efisien dalam hal waktu dan biaya tranportasi.

2. Akses transportasi yang mendukung

Secara umum, dengan pesatnya pembangunan di Kota Depok jalan transportasi di Kota Depok sudah sangat baik. Hal ini dapat mempermudah kegiatan mobilitas penduduk dan hasil produksi belimbing dewa. Demikian juga jalur transportasi antar daerah baik itu provinsi maupun kabupaten lain dengan Kota Depok telah memadai dan sangat baik untuk digunakan masyarakat dalam kegiatan perekonomiannya.

3. Ketersediaan sarana produksi yang mudah diakses

Sarana Produksi merupakan input dalam proses budidaya belimbing dewa. Kemudahan akses dalam memperoleh sarana produksi sangat diperlukan oleh petani. Kemudahan akses dalam memperoleh sarana produksi akan mempermudah dalam

commit to user

produksi sulit untuk didapatkan maka petanipun akan mendapatkan kesulitan dalam menjalankan budidaya.

Bagi petani belimbing dewa di Kota Depok ketersediaan sarana produksi sudah mudah diakses. Sarana produksi tersedia di toko pertanian maupun gapoktan yang ada di Kota Depok. gapoktan juga menyediakan sarana produksi agar memudahkan para petani dalam memperoleh sarana produksi. Kemudahan akses terhadap sarana produksi dapat menjadi salah satu kekuatan pada agribisnis belimbing dewa di Kota depok.

4. Kualitas buah yang baik

Buah belimbing yang dibudidayakan di Kota Depok adalah varietas dewa. Varietas ini memiliki kualitas yang baik karena memiliki buah yang besar, berwarna kuning cerah, rasanya manis- manis segar, mempunyai serat dan kandungan air yang banyak. Kandungan air yang tinggi membuat kesegerannya dapat bertahan lebih lama yaitu sekitar satu minggu .

b. Kelemahan Faktor kelemahan adalah bagian dari faktor internal. Faktor- faktor yang dianggap sebagai kelemahan akan menjadi kendala dalam upaya pengembangan agribisnis belimbing dewa di Kota Depok. Faktor-faktor tersebut antara lain :

1. Kuantitas buah yang masih rendah

Produksi belimbing dewa di Kota Depok saat ini belum mampu memenuhi semua permintaan yang ada karena masih rendahnya kuantitas buah belimbing dewa. Rendahnya jumlah produksi belimbing dewa tidak lain dipengaruhi oleh semakin maraknya alih fungsi lahan sehingga lahan pertanian di Kota Depok juga semakin berkurang.

commit to user

Rendahnya kualitas SDM merupakan kendala yang serius dalam pembangunan pertanian. Kualitas SDM pertanian sebagian besar mempunyai tingkat pendidikan dan ketrampilan yang rendah. Selain itu mentalitas petani yang berkecimpung dalam usahatani juga rendah. Kondisi tersebut juga terjadi pada petani di Kota Depok. Belum banyak kaum muda dan berpendidikan di Kota Depok tidak mau berkecimpung pada kegiatan pertanian, ini dapat dilihat pada jumlah pekerja di pertanian yang paling rendah yaitu pada tahun 2011 berjumlah 892 orang.

Rendahnya SDM juga dirasakan pada kegiatan sosialnya antar petani belimbing dewa, adapula yang tidak ingin berkelompok dan lebih memilih menjalankan usahanya seorang diri. Hal ini juga dapat menjadi suatu kendala bagi pemerintah dalam pengembangannya dan juga suatu kerugian bagi petani tersebut karena dengan tidak berkelompok dia tidak bisa mendapatkan pembinaan dan pelatihan yang dilakukan pemerintah serta mendapatkan bantuan dana modal.

3. Manajemen usaha petani yang kurang baik

Dalam menjalankan usahanya petani di Kota Depok banyak yang masih menganggap usahatani merupakan bagian dari kegiatan rumah tangganya. Hal ini akan berpengaruh pada pengelolaan keuangannya yang akan bercampur sehingga bisa saja uang yang seharusnya dijadikan modal terpakai untuk kegiatan rumah tangganya.

Berdasarkan penelitian di lapang rata-rata petani belum melakukan kegiatan usahataninya dengan baik. Semua pengeluaran dan pendapatan belum dicatat sehingga rata-rata petani tidak mengetahui pasti jumlah uang yang dikeluarkan dalam menjalankan usahataninya dan jumlah pendapatan yang di dapat dari usahataninya.

commit to user

Berdasarkan hasil wawancara di lapang masih ada petani yang belum mau berkelompok dalam menjalankan usahataninya. Padahal keberadaan organisasi sesungguhnya sangat diperlukan terutama sebagai media komunikasi antar petani maupun antara petani dan pihak luar. Selain itu dengan berkelompok apabila kita mengalami kendala dalam menjalankan usahatani kita dapat meminta bantuan antar sesama anggota.

PKPBDD (Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok) yang seharusnya menjadi tempat utama pemasaran belimbing dewa juga saat ini sedang tidak beroperasi padahal dengan adanya PKPBDD pemerintah berharap pemasaran belimbing dewa dapat dijalankan dari satu pintu sehingga akan lebih menguntungkan petani, karena semakin banyak rantai pemasaran maka biaya yang dikeluarkan untuk pemasaranpun semakin besar.

5. Modal petani yang terbatas

Dalam menjalankan usahataninya petani di Kota Depok juga mengalami masalah dalam kurangnya modal, karena kebanyakan petani hanya mengandalkan hasil pertanian untuk mencukupi

kebutuhan

sehari-hari.

Keinginan untuk mengembangkan usaha kerap terbentur keterbatasan modal. Dana bantuan pemerintah yaitu yang berasal dari program PUAP tidak diterima oleh seluruh gapoktan yang berada di Kota Depok. gapoktan yang mendapatkan bantuan dana PUAP harus melakukan seleksi yang dilakukan oleh dinas pertanian. PKPBDD (Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok) yang didirikan oleh pemerintah selain untuk membantu petani dalam hal pemasaran juga diarahkan untuk membantu petani dalam hal permodalan, namun saat ini PKPBDD tidak beroperasi sehingga semakin sedikit akses petani terhadap sumber-sumber modal.

commit to user

Tenaga kerja merupakan salah satu aspek penting dalam menjalankan usahatani. Bila tidak tersedia tenaga kerja akan menjadi suatu hambatan dalam menjalankan usahatani. Dalam usahatani belimbing dewa hampir seluruh kegiatan budidaya memerlukan tenaga kerja mulai dari pemupukan, pemangkasan, sanitasi kebun, penyemprotan pestisida, pembungkusan dan pemanenan. Kegiatan budidaya yang paling banyak membutuhkan tenaga kerja adalah kegiatan pembungkusan dan pemanenan buah belimbing dewa.

Berdasarkan hasil wawancara saat ini semakin sulit memperoleh tenaga kerja di Kota Depok karena kebanyakan kaum muda lebih memilih bekerja di bidang non pertanian. Sulitnya memperoleh tenaga kerja merupakan suatu kelemahan tersendiri karena akan jadi suatu hambatan tersendiri. Apabila pembungkusan dengan menggunakan tenaga kerja lebih banyak akan lebih cepat selesai namun bila tenaga kerjanya hanya sedikit pekerjaan tersebut akan membutuhkan waktu yang lebih lama.

7. Adanya pembinaan dan pelatihan dari pemerintah

Perhatian pemerintah yang diwujudkan dalam peran serta Dinas Pertanian Kota Depok dalam penyusunan SOP (Standart Operational Procedure). Selain itu pemerintah Kota Depok juga melakukan pelatihan serta pembinaan kepada petani melalui penyuluh-penyuluh yang ditugaskan di masing-masing kecamatan yang ada di Kota Depok. Pelatihan dan pembinaan yang dilakukan pemerintah yaitu pelatihan pengolahan hasil, SOP (Standart Operational Procedure) , packaging, kunjungan lahan ke kebun, dsb. Metode pembinaan yang dilakukan juga bercaman-macam seperti diskusi, tanya jawab, demonstrasi, praktek lapang serta kunjungan ke daerah lain.

commit to user