Keadaan Penduduk
B. Keadaan Penduduk
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2010, Kabupaten Sukoharjo mempunyai jumlah penduduk 846.978 jiwa. Jika dibandingkan dengan luas wilayah 466,66 km 2 , kepadatan penduduk Kabupaten Sukoharjo
adalah sebesar 1.815 jiwa/km 2 .
1. Pertumbuhan Penduduk Laju pertumbuhan penduduk di suatu daerah dipengaruhi oleh jumlah kelahiran, jumlah kematian, dan imigrasi yang terjadi di daerah tersebut. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Sukoharjo tahun 2006-2010 ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 9. Perkembangan Penduduk Kabupaten Sukoharjo Tahun 2006-2010
Tahun
Jumlah Penduduk (jiwa)
Presentase Pertumbuhan (%)
0,61 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo
Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah penduduk Kabupaten Sukoharjo tahun 2006 – 2010 adalah 837.057 jiwa. Presentase pertumbuhan penduduk pada tahun 2010 mengalami penurunan disebabkan adanya kepindahan penduduk serta menurunnya jumlah kelahiran dibandingkan tahun sebelumnya. Penduduk Kabupaten Sukoharjo dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dengan rata-rata
2010 sebanyak 1.815 jiwa per km 2 . Peningkatan jumlah penduduk ini juga mempengaruhi peningkatan permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo.
2. Keadaan Penduduk Menurut Umur Berdasar umur penduduk dapat digolongkan menjadi 3 kelompok usia belum produktif (0-14 tahun), usia produktif (15-59 tahun) dan usia non produktif (60 tahun ke atas). Keadaan penduduk menurut umur bagi suatu daerah dapat digunakan untuk mengetahui besarnya penduduk yang produktif dan angka beban tanggungan (buden dependency ratio). Keadaan penduduk Kabupaten Sukoharjo menurut kelompok umur ditampilkan pada Tabel 10 berikut :
Tabel 10. Keadaan Penduduk Kabupaten Sukoharjo Menurut Kelompok
Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2010
No.
Kelompok Umur (Tahun)
Jumlah (Jiwa)
846.978 100,00 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo
Berdasarkan Tabel 10 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk perempuan lebih besar daripada jumlah penduduk laki-laki. Jumlah penduduk perempuan di Kabupaten Sukoharjo adalah sebesar 427.540 Berdasarkan Tabel 10 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk perempuan lebih besar daripada jumlah penduduk laki-laki. Jumlah penduduk perempuan di Kabupaten Sukoharjo adalah sebesar 427.540
韸abe, 焈u9.a.a5 e,5 㣨e,5 韸abe, 焈u9.a.a5 焈ukub焈a,9
x 100
x 100
= 98,11 Angka sex ratio untuk jumlah penduduk Kabupaten Sukoharjo adalah sebesar 98,11. Hal ini berarti setiap 100 orang penduduk perempuan terdapat 98 orang penduduk laki-laki.
Tabel 10 juga menunjukkan bahwa persentase terbesar penduduk Kabupaten Sukoharjo adalah penduduk usia produktif yaitu antara 15–59 tahun sebesar 67,71 dari total jumlah penduduk, sedangkan penduduk usia belum produktif dan non produktif sebesar 32,19 dari total jumlah penduduk. Angka Beban Tanggungan (ABT) di Kabupaten Sukoharjo dapat dihitung sebagai berikut :
ABT =
u9.a.a5a
,㣨 즰 u9.a.a5 a
,繠 h
u9.a.a5a
x 00
x 100
= 55,39 Angka beban tanggungan penduduk di Kabupaten Sukoharjo
adalah sebesar 55,39 artinya setiap 100 penduduk usia produktif di Kabupaten Sukoharjo harus menanggung 55 penduduk usia belum produktif dan non produktif.
Penduduk berusia produktif akan lebih membutuhkan asupan makanan bergizi yang relatif lebih banyak dibandingkan usia belum dan non produktif. Kebutuhan tubuh akan zat gizi dapat dipenuhi melalui bahan pangan seperti sumber protein hewani, yang salah satunya berasal dari ikan lele. Ikan lele mengandung protein dan asam amino essensial yang diperlukan bagi kesehatan manusia, sehingga semakin besar Penduduk berusia produktif akan lebih membutuhkan asupan makanan bergizi yang relatif lebih banyak dibandingkan usia belum dan non produktif. Kebutuhan tubuh akan zat gizi dapat dipenuhi melalui bahan pangan seperti sumber protein hewani, yang salah satunya berasal dari ikan lele. Ikan lele mengandung protein dan asam amino essensial yang diperlukan bagi kesehatan manusia, sehingga semakin besar
3. Keadaan Penduduk Menurut Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu indikator kemajuan masyarakat.
Jika penduduk di suatu daerah telah mendapatkan pendidikan hingga jenjang yang tinggi, maka potensi untuk pengembangan daerah tersebut lebih besar. Tingkat pendidikan di suatu daerah dipengaruhi antara lain oleh kesadaran akan pentingnya pendidikan dan keadaan sosial ekonomi serta ketersediaan sarana pendidikan yang ada. Keadaan penduduk Kabupaten Sukoharjo menurut tingkat pendidikan pada tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Keadaan Penduduk Kabupaten Sukoharjo Menurut Tingkat
Pendidikan Tahun 2010 No. Tingkat Pendidikan
Jumlah (Jiwa)
Presentase (%)
1. Tidak / Belum sekolah
2. Tidak / Belum tamat SD
3. Tamat SD / MI
4. Tamat SLTP / MTS
5. Tamat SLTA / MA
6. Akademi / Diploma
7. S1/S2/S3
100,00 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo
Berdasarkan Tabel 11, dapat diketahui bahwa mayoritas tingkat pendidikan penduduk Kabupaten Sukoharjo adalah tamat SLTA / MA yang mencapai 27,94% dan di urutan kedua adalah tamat SLTP / MTS yaitu sebesar 22,81%. Kondisi ini menunjukkan akses masyarakat terhadap wajib belajar 9 tahun di Kabupaten Sukoharjo tergolong mudah. Hal ini menjadi suatu indikator kesuksesan Kabupaten Sukoharjo menerapkan pendidikan gratis hingga tamat SLTA. Tingkat pendidikan yang semakin
tinggi akan mempengaruhi pola pikir masyarakat setempat untuk cenderung selektif dalam memilih makanan yang bermanfaat bagi perbaikan gizi dan peningkatan kesehatan. Dampaknya, permintaan tinggi akan mempengaruhi pola pikir masyarakat setempat untuk cenderung selektif dalam memilih makanan yang bermanfaat bagi perbaikan gizi dan peningkatan kesehatan. Dampaknya, permintaan
4. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian Keadaan mata pencaharian penduduk suatu daerah dipengaruhi
oleh sumber daya yang tersedia dan kondisi sosial ekonomi seperti keterampilan yang dimiliki, tingkat pendidikan, usia, jenis kelamin, lapangan pekerjaan dan modal yang tersedia. Keadaan penduduk Kabupaten Sukoharjo menurut lapangan usaha tahun 2010 ditampilkan pada Tabel 12.
Tabel 12. Keadaan Penduduk Kabupaten Sukoharjo Menurut Lapangan
Usaha Tahun 2010
No.
Jenis Lapangan Usaha
Jumlah (Jiwa)
2. Pertambangan dan Galian
4. Listrik, Air dan Gas
100,00 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo
Berdasarkan Tabel 12 diketahui bahwa sebagian penduduk Kabupaten Sukoharjo bermata pencaharian di bidang industri (27,04%). Hal ini disebabkan oleh banyaknya kawasan industri seperti tekstile, farmasi dan meubel di Kabupaten Sukoharjo. Jumlah penduduk di sektor pertanian memiliki persentase yang masih cukup besar yaitu sebesar 18,95%. Sektor pertanian tersebut mencakup sub sektor perikanan, perkebunan dan kehutanan. Banyak penduduk yang bekerja di sub sektor perkebunan seperti perkebunan karet dan sub sektor perikanan seperti mengusahakan karamba di dekat bendungan serta perikanan kolam. Semakin banyaknya penduduk yang bekerja dan berkurangnya Berdasarkan Tabel 12 diketahui bahwa sebagian penduduk Kabupaten Sukoharjo bermata pencaharian di bidang industri (27,04%). Hal ini disebabkan oleh banyaknya kawasan industri seperti tekstile, farmasi dan meubel di Kabupaten Sukoharjo. Jumlah penduduk di sektor pertanian memiliki persentase yang masih cukup besar yaitu sebesar 18,95%. Sektor pertanian tersebut mencakup sub sektor perikanan, perkebunan dan kehutanan. Banyak penduduk yang bekerja di sub sektor perkebunan seperti perkebunan karet dan sub sektor perikanan seperti mengusahakan karamba di dekat bendungan serta perikanan kolam. Semakin banyaknya penduduk yang bekerja dan berkurangnya
5. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah nilai tambah bruto yang dihasilkan seluruh unit usaha dalam wilayah tertentu atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDRB atas dasar harga konstan menunjukan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar penghitungannya. PDRB atas dasar harga konstan dapat digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. PDRB Kabupaten Sukoharjo ditampilkan dalam Tabel 13.
Tabel 13. PDRB Kabupaten Sukoharjo menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2008 – 2010 (Jutaan Rupiah)
Lapangan Usaha
965.400,22 984.814,91 Pertambangan dan Penggalian
35.906,84 36.474,70 Industri Pengolahan
1.359.291,24 1.408.382,28 1.480.402,70 Listrik, Gas dan Air Bersih
201.611,00 214.766,54 Perdagangan, Hotel dan Restoran
1.263.767,82 1.326.585,19 1.392.283,89 Pengangkutan dan
Komunikasi
209.254,79 221.825,63 Keuangan, Sewa dan Jasa
4.536.349,37 4.756.902,50 4.978.263,31 Jumlah Penduduk
843.127 846.978 PDRB per Kapita
5.417.966,26 5.641.976,24 5.877.677,24 Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo
Tabel 13 menunjukkan PDRB Kabupaten Sukoharjo dari tahun 2008-2010 semakin meningkat. Kondisi tersebut merupakan salah satu
PDRB per kapita dapat dihitung dari hasil pembagian antara PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. PDRB per kapita Kabupaten
Sukoharjo dalam rentang waktu 2008-2010 mengalami kenaikan meski tidak terlalu signifikan. Penghitungan PDRB per kapita ini menggunakan tahun dasar 2007=100. PDRB per kapita dapat digunakan sebagai gambaran rata-rata pendapatan yang dihasilkan oleh setiap penduduk selama satu tahun di suatu wilayah. Fungsi PDRB per kapita dapat digunakan sebagai indikator untuk mengatur sampai sejauh mana keberhasilan pemerintah dalam memanfaatkan sumber daya yang ada dan sebagai perencanaan dan pengambilan keputusan.