Keunggulan dan Kelemahan Kurikulum 2013

20 Penilaian dalam Kurikulum 2013 tidak hanya dilaksanakan dalam aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif sikap dan psikomotor keterampilan.

2.1.1.5 Keunggulan dan Kelemahan Kurikulum 2013

Pelaksanaan Kurikulum 2013 yang mulai diterapkan pada tahun ajaran 20132014. Dalam pelaksanaannya, Kurikulum 2013 mempunyai keunggulan serta kelemahan. Beberapa keunggulan Kurikulum 2013 yaitu sebagai berikut: 1 Peserta didik lebih aktif, kreatif, dan inovatif dalam pemecahan masalah di sekolah; 2 Penilaian dilakukan dalam semua aspek; 3 Pendidikan karakter dan budi pekerti diintegrasikan dalam program studi; 4 Kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional; 5 Kompetensi menggambarkan secara menyeluruh aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan; 6 Kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan peserta didik; 7 Tanggap terhadap fenomena dan perubahan sosial; 8 Standar penilaian mengarah pada penilaian berbasis kompetensi; 9 Remidiasi dilakukan secara berkala; 10 Tidak memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci; 11 Pembelajaran bersifat kontekstual; 12 Meningkatkan motivasi dan kompetensi guru; serta 13 Buku dan kelengkapan dokumen dipersiapkan lengkap oleh pemerintah Kurniasih dan Sani 2015: 40-1. Beberapa keunggulan yang telah disampaikan dapat mendukung kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Guru dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, karena didukung oleh kurikulum yang lengkap. Segala sesuatu yang diperlukan guru, terdapat dalam Kurikulum 2013 dari mulai 21 petunjuk pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, media, sumber belajar, hingga penilaian yang dapat memberikan informasi perkembangan peserta didik secara lengkap. Selain memiliki keunggulan, Kurikulum 2013 juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu: 1 Guru merasa tidak perlu menjelaskan materi pelajaran; 2 Guru belum siap dengan Kurikulum 2013; 3 Guru kurang memahami konsep pendekatan ilmiah; 4 Guru kurang terampil dalam merancang RPP; 5 Guru tidak banyak yang menguasai penilaian autentik; 6 Tugas menganalisis SKL, KI, KD, Buku Siswa, dan Buku Guru belum sepenuhnya dikerjakan oleh guru; 7 Guru tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan Kurikulum 2013; 8 Tidak adanya keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam Kurikulum 2013; 9 Terlalu banyak materi yang harus dikuasai peserta didik; serta 10 Beban belajar peserta didik dan termasuk mengajar guru terlalu berat. Setelah mengetahui beberapa kelemahan Kurikulum 2013, guru hendaknya mampu memotivasi diri untuk mau belajar dan melaksanakan pembelajaran pada Kurikulum 2013. Guru lebih aktif untuk mencari informasi tentang Kurikulum 2013 dalam buku, internet, teman satu profesi, ataupun media lain yang mampu menambah pengetahuan guru. Selain itu, dalam mengembangkan Kurikulum 2013, bisa mengikutsertakan guru secara langsung. Hal tersebut dilakukan supaya dapat mengetahui secara langsung kendala yang dihadapi guru, sehingga segera diperoleh solusi untuk mengatasi permasalahan.

2.1.2 Pembelajaran dalam Kurikulum 2013