30
2.1.3.1 Ciri-ciri Penilaian Autentik
Penilaian autentik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1 Harus mengukur semua aspek pembelajaran berupa kinerja dan hasil atau produk; 2
Dilaksanakan selama dan sesudah pembelajaran berlangsung; 3 Menggunakan berbagai cara dan sumber; 4 Tes hanya salah satu alat pengumpul data penilaian;
5 Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik harus mencerminkan bagian- bagian kehidupan peserta didik yang nyata setiap hari; serta 6 Penilaian
menekankan ke dalam pengetahuan dan keahlian peserta didik Kunandar 2015:38.
Pelaksanaan penilaian autentik dalam Kurikulum 2013 dilakukan dari awal sampai akhir kegiatan pembelajaran. Selain melaksanakan kegiatan pembelajaran,
guru juga melakukan penilaian autentik. Penilaian autentik memudahkan guru untuk mengetahui pencapaian kompetensi yang telah dikuasai peserta didik. Guru
tidak hanya menilai peserta didik dari ranah kognitif saja, tetapi juga menilai sikap serta keterampilan peserta didik selama di sekolah.
2.1.3.2 Karakteristik Penilaian Autentik
Kurikulum 2013 memiliki beberapa karakteristik. Berikut akan disampaikan beberapa karakteristik Kurikulum 2013 dari beberapa ahli.
Karakteristik dalam penilaian autentik sebagai berikut: 1 Bisa digunakan baik formatif maupun sumatif; 2 Mengukur keterampilan performansi, bukan
mengingat fakta; 3 Berkesinambungan dan terintegrasi; serta 4 Dapat digunakan sebagai umpan balik Kunandar 2015:39.
Selain itu, Nurhadi 2004 dalam Sunarti dan Rahmawati 2014:28 mengemukakan bahwa penilaian autentik memiliki karakteristik sebagai berikut:
31 1 Melibatkan pengalaman nyata; 2 Dilaksanakan selama dan sesudah proses
pembelajaran berlangsung; 3 Mencakup penilaian pribadi dan refleksi; 4 Lebih menekankan pada keterampilan dan performansi, bukan mengingat fakta atau
teori; 5 Berkesinambungan dan terintegrasi; 6 Dapat digunakan sebagai umpan balik; serta 7 Kriteria keberhasilan dan kegagalan diketahui peserta didik
dengan jelas. Penilaiaan autentik dapat dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik dalam satu semester. Dalam penilaian autentik, tidak hanya melakukan penilaian dari kompetensi yang bersifat hafalan atau ingatan
saja, tetapi juga menilai pencapaian kompetensi peserta didik dalam aspek sikap dan keterampilan. Selain itu, pelaksanaan penilaian autentik dilakukan secara
terus menerus dari awal sampai akhir kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan penilaian autentik merupakan satu kesatuan yang digunakan untuk mengumpulkan
informasi tentang pencapaian kompetensi peserta didik, sehingga guru mampu memahami perkembangan yang dialami peserta didik serta mengetahui tindakan
selanjutnya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik.
2.1.3.3 Tujuan Penilaian Autentik