Untuk menguji hipotesis yang diajukan, dilakukan pengujian kuantitatif, untuk mengukur pengaruh secara parsial antara variabel independen terhadap variabel
dependen dilakukan dengan metode statistik yaitu analisis dan korelasi berganda. Namun sebelumnya, penulis melakukan terlebih dahulu uji normalitas data dan
asumsi klasik. Untuk perhitungan statistiknya, penulis sebagian menggunakan progran komputer SPSS for Windows ver.12..
3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan dengan mendapatkan laporan keuangan publikasi yang dipublikasikan melalui media cetak dan elektronik dari laporan keuangan Bank Muamalat
Indonesia dan Bank Syariah Mandiri. Penelitian berlangsung periode Januari – Mei 2013.
3.6 Operasionalisasi Variabel
Sesuai dengan judul yang diketengahkan yaitu: “Pengaruh Tingkat Debt Financing
dan Equity Financing terhadap Profit Expense Ratio Perbankan Syariah” maka :
Variabel Independen atau variabel variabel yang tidak tergantung pada variabel lain adalah :
Variabel X1 adalah tingkat debt financing
Universitas Sumatera Utara
Variabel X2 adalah tingkat equity financing Variabel dependen adalah variabel yang tergantung atas variabel lain adalah :
Variabel Y adalah Profit Expense Ratio bank syariah
3.6.1 Debt Financing
Pembiayaan yang dilakukan bank syariah dimana tingkat keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi bagian dari harga atas barang atau jasa yang dijual.
Produk yang termasuk dalam kelompok ini adalah produk yang menggunakan prinsip jual beli debt financing seperti Murabahah, Salam, dan Istishna,Hiwalah, Qardh
serta produk yang menggunakan prinsip sewa yaitu Ijarah. Bila rasio ini tinggi, menunjukan bahwa bank syariah belum sepenuhnya menjalankan peran sosialnya
sebagai komponen pemberdayaan umat. Dihitung dengan rumus :
3.6.2 Equity Financing
Pembiayaan yang dilakukan bank syariah di mana tingkat keuntungan bank ditentukan dari besarnya keuntungan usaha sesuai dengan prinsip bagi hasil equity
financing . Pada produk bagi hasil keuntungan ditentukan oleh nisbah bagi hasil
yang disepakati di muka. Produk perbankan yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah Musyarakah dan Mudharabah, Muzara’ah, dan Musaqah. Bila rasio ini tinggi,
Jumlah debt financing
t
Debt financing =
----------------------------------------- Jumlah total pembiayaan
t
Universitas Sumatera Utara
menunjukan bahwa bank syariah sudah baik dalam menjalankan peran sosialnya sebagai komponen pemberdayaan umat. Dihitung dengan rumus :
3.6.3 Profit Expense
Ratio
Abdus Samad dan M. Khabir Hassan dalam jurnalnya “The Performance of Malaysian Islamic Bank During 1984-1997: An Exploratory Study
”, dalam menilai profitabilitas menggunakan PER atau Profit Expense Ratio yang bertujuan untuk menilai
efisiensi biaya yang dilakukan oleh perusahaan dan pencapaian profit tinggi dengan beban – beban yang ada.
Profit Expense Ratio dapat dihitung dengan rumus :
Efisiensi menitikberatkan pada metode atau prosedur dari operasional perusahaan. Dalam menilai efisiensi dilihat apakah perusahaan memenuhi tanggung
jawabnya dengan penggunanaan usaha yang minimal. Untuk lebih memperjelas mengenai operasionalisasi variabel yang
dibutuhkan, dapat dilihat pada tabel berikut :
Profit
PER = ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐
Total Expenses
Jumlah equity financing
t
Equity financing =
----------------------------------------- Jumlah total pembiayaan
t
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Operasionalisasi variabel
Variabel Indikator Rumus
Skala Tingkat debt financing Jumlah
debt financing
t
= ----------------------------------- Total pembiayaan
t
Rasio
Tingkat equity financing
Jumlah equity financing
t
= ----------------------------------- Total pembiayaan
t
Rasio
Profit Expense Ratio
Profit
t
= ----------------------------------- Total expenses
t
Rasio
Sumber : Jurnal “The Performance of Malaysian Islamic Bank During 1984-1997: An Exploratory Study”oleh Abdus Samad dan M. Khabir Hassan
3.6.4 Hubungan Antar Variabel
Menurut peneliti tingkat produk pembiayaan dalam hal ini tingkat debt financing
dan equity financing yang dipilih oleh bank syariah dalam menyalurkan dana pembiayaannya memiliki pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan khususnya
pada tingkat profit yang dihasilkan dan efisiensi biaya karena baik debt financing
Universitas Sumatera Utara
maupun equity financing masing – masing memiliki prosedur yang berbeda dan menghasilkan beban – beban yang akan ditanggung bank berbeda pula. Dan baik
tingkat debt financing maupun tingkat equity financing memiliki pengaruh yang relatif sama terhadap tingkat profitabilitas dan efisiensi biaya bank syariah karena
pada debt financing tingkat keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi bagian dari harga atas barang atau jasa yang dijual, pada equity financing tingkat keuntungan
bank ditentukan dari besarnya keuntungan usaha sesuai dengan prinsip bagi hasil dimana keuntungan ditentukan oleh nisbah bagi hasil yang disepakati di muka,
sedangkan baik debt financing maupun equity financing memiliki risiko kredit macet Non Performing Finance yang relatif sama , hal ini berdasarkan hasil penelitian Nur
Anisa Qadriyah dalam skripsinya berjudul :”Pengaruh Jenis Produk Pembiayaan, Jenis Pembiayaan, dan Jenis Sektor Ekonomi Pembiayaan Terhadap Non Performing
Financing Pada Perbankan Syariah”
3.6.5 Penetapan Rancangan Hipotesis
Dalam melakukan analisis, tahap-tahap yang dilalui oleh penulis adalah :
1. Mendapatkan data yang berkaitan dengan variabel-variabel yang terkait
antara lain tingkat debt financing, tingkat equity financing dan Profit Expense Ratio
bank syariah. Menentukan nilai-nilai variabel yang terkait
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan indikator atau formula yang telah ditetapkan dari data awal yang telah dikumpulkan.
2. Melakukan pengujian statistik untuk menguji hipotesis sekaligus
menginterpretasikan dan membuat analisis terhadap hasil pengujian hipotesis.
3. Berdasarkan hasil pengujian statistik akan ditarik suatu kesimpulan.
Penetapan Hipotesis Null dan Hipotesis Alternatif
Hipotesis yang akan diuji dan dibuktikan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh dari variabel-variabel bebas terhadap variabel tidak
bebas. Pengujian hipotesis yang dilakukan adalah pengujian hipotesis null Ho yang
menyatakan bahwa koefisien korelasi tidak berarti atau tidak signifikan sedangkan hipotesis alternatif Ha menyatakan bahwa koefisien korelasinya berarti atau
signifikan. Adapun perumusan Ho dan Ha adalah sebagai berikut :
Secara keseluruhan :
Ho
3
: β = 0
tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama – sama tingkat debt financing
dan equity financing terhadap profit expense ratio perbankan syariah
Universitas Sumatera Utara
Ha
3
: β 0
terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama – sama tingkat debt financing
dan equity financing terhadap profit expense ratio perbankan syariah
Secara parsial : 1.
Tingkat Debt Financing
Ho
1
: β = 0
tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial tingkat debt financing terhadap profit expense ratio perbankan syariah
Ha
1
: β 0
terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial tingkat debt financing terhadap profit expense ratio perbankan syariah
2. Tingkat
Equity Financing
Ho
2
: β = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial tingkat equity
financing terhadap profit expense ratio perbankan syariah
Ha
2
: β 0 terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial tingkat equity financing
terhadap profit expense ratio perbankan syariah
Test Statistik untuk Pengujian Hipotesis
Tes statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini merupakan bagian statistik parametrik berupa analisis regresi dan korelasi berganda.
Tahap-tahap pengujian hipotesis dalam analisis regresi dan korelasi berganda ini meliputi :
Universitas Sumatera Utara
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan
Kolmogorov-Smirnov Test . Hasil analisis ini kemudian dibandingkan dengan nilai kritisnya.
Menurut Singgih Santoso 2003:400 dasar pengambilan keputusan dapat dilakukan berdasarkan probabilitas asymptotic significance, yaitu :
Jika probabilitas 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal
Jika probabilitas 0,05 maka distribusi dari populasi adalah tidak normal
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi digunakan untuk menaksir nilai variabel Y berdasarkan nilai variabel X serta taksiran perubahan variabel Y untuk setiap satuan perubahan variabel
X. Bentuk persamaan dari regresi linier berganda ini yaitu :
Y =
+
1
X
1
+
2
X
2
+
Dimana : Y = Profit expense ratio
X
1
= Tingkat debt financing
Universitas Sumatera Utara
X
2
= Tingkat equity financing = Konstanta, merupakan nilai terikat yang dalam hal ini adalah Y pada saat varaiabel
bebasnya adalah 0 X
1
, X
2
, = 0
1
= Koefisien regresi berganda antara variabel bebas X
1
terhadap variabel terikat Y, bila variabel bebas X
2
, dan dianggap konstan
2
= Koefisien regresi berganda antara variabel bebas X
2
terhadap variabel terikat Y, bila variabel bebas X
1
, dan dianggap konstan
= Faktor-faktor lain yang mempengaruhi variabel Y Arti koefisien
adalah jika nilai positif +, hal tersebut menunjukkan hubungan yang searah antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain
peningkatan atau penurunan besarnya variabel bebas akan diikuti oleh peningkatan atau penurunan besarnya variabel terikat. Sedangkan jika nilai
negatif -, menunjukkan hubungan yang berlawanan antara variabel bebas dengan variabel
terikat. Dengan kata lain setiap peningkatan besarnya nilai variabel bebas akan diikuti oleh penurunan besarnya nilai variabel terikat, dan sebaliknya.
Setelah mendapatkan persamaan regresi dari tahap Analisis Regresi Linier Berganda, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik regresi. Hal ini
dilakukan karena secara teoritis model regresi penelitian akan menghasilkan nilai parameter model penduga yang sahih bila dipenuhi asumsi klasik regresi yaitu tidak
terjadi multikolinearitas, tidak terjadi autokorelasi, dan homokedastisitas tidak terjadi
Universitas Sumatera Utara
heterokedastisitas. Sehingga pengujian asumsi klasik ini meliputi uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji heterokedastisitas.
3. Pengujian Asumsi Klasik Regresi
a. Uji Multikolinieritas
Salah satu asumsi model regresi linear adalah tidak adanya korelasi yang sempurna, atau korelasi tidak sempurna tetapi relatif sangat tinggi pada variabel-variabel bebasnya. Jika
terdapat multikolinieritas sempurna akan berakibat koefisien regresi tidak dapat ditentukan serta standar deviasi menjadi tak terhingga. Jika terdapat multikolinieritas tidak sempurna
maka koefisien regresi meskipun berhingga tetapi mempunyai standar deviasi yang besar, sehingga koefisen-koefisien tidak dapat ditaksir dengan mudah.
Uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat tolerance value dan variance inflation factor
VIF. Multikolinieritas terjadi jika nilai VIF diatas nilai 5 atau tolerance value
dibawah 0,10 Hair et.al, 1992:204.
Nilai VIF dapat dihitung dengan rumus :
Tolerance VIF
1
b. Uji Autokorelasi
Universitas Sumatera Utara
Salah satu asumsi model regresi linier adalah tidak terdapatnya autokorelasi. Autokorelasi adalah korelasi antara nilai observasi yang berurutan dari variabel bebas.
Autokorelasi dapat terjadi karena disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :
Inertia, yaitu adanya momentum yang masuk ke dalam variabel-variabel bebas yang terus-menerus sehingga akan terjadi dan mempengaruhi nilai-nilai
variabel-variabel bebasnya.
Terjadinya penyimpangan spesifikasi karena adanya variabel-variabel bebas lain yang tidak dimasukkan dalam model.
Bentuk fungsi yang salah.
Adanya lags tenggang waktu.
Manipulasi data yang mengakibatkan data tidak akurat.
Untuk memeriksa adanya autokorelasi, biasanya dilakukan uji statistik Durbin- Watson
DW dengan langkah-langkah hipotesis sebagai berikut :
Ho : = 0 tidak terjadi autokorelasi
Ha : 0 terjadi autokorelasi
Nilai DW menggunakan rumus :
2 2
1 i
i i
u u
u DW
Nilai statistik hitung diatas dibandingkan dengan nilai teoritisnya seperti di
bawah ini :
Jika autokorelasi positif 0
Jika DW du, dengan dk = n-k-1, maka Ho diterima
Universitas Sumatera Utara
Jika DW du, dengan dk = n-k-1, maka Ho ditolak
Jika d
L
DW du, maka tidak dapat diambil kesimpulan, disarankan untuk memperluas sampel.
Jika autokorelasi negatif 0
Jika 4-DW = du, maka Ho diterima
Jika 4-DW = d
L
, maka Ho ditolak
Jika d
L
4-DW du, maka tidak ada keputusan apakah terdapat autokorelasi atau tidak di dalam model.
c. Uji Heteroskedastisitas