BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Asuransi Konvensional
Kata “asuransi” berasal dari bahasa Belanda, assurantie, yang dalam hukum Belanda disebut verzekering yang artinya pertanggungan. Dari per istilahan
assurantie kemudian timbul istilah assuradeur bagi tertanggung. Banyak definisi tentang asuransi konvensional. Menurut Robert I. Mehr, asuransi adalah Suatu alat
untuk mengurangi resiko dengan menggabungkan sejumlah unit-unit yang beresiko agar kerugian individu secara kolektif dapat diprediksi. Kerugian yang dapat
diprediksi tersebut kemudian dibagi dan didistribusikan secara proporsional diantara semua unit dalam gabungan tersebut.
Mark R. Greene mendefinisikan asuransi sebagai institusi ekonomi yang mengurangi resiko dengan menggabungkan dibawah satu manajemen dan kelompok
objek dalam suatu kondisi sehingga kerugian besar yang terjadi dapat di prediksi dalam lingkup yang lebih kecil. Sedangkan yang kedua, asuransi adalah alat yang
mana resiko dua orang atau lebih atau perusahaan-perusahaan digabungkan melalui kontribusi premi yang pasti atau ditentukan sebagai dana yang dipakai untuk
membayar klaim. Definisi asuransi menurut paham Ekonomi, asuransi merupakan suatu
lembaga keuangan karena melalui asuransi dapat dihimpun dana besar, yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan, disamping bermanfaat bagi masyarakat
yang berpartisipasi dalam bisnis asuransi, serta asuransi bertujuan memberikan perlindungan atau proteksi atas kerugian keuangan financial loss, yang ditimbulkan
oleh peristiwa yang tidak diduga sebelumnya fortuitious event. Secara umum definisi asuransi dirumuskan menurut UU Republik Indonesia
No. 2 Tahun 1992, asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan
2
menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, dan kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung
jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti atau untuk memberikan suatu pembayaran yang
didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Ruang lingkup usaha asuransi, yaitu usaha jasa keuangan yang dengan menghimpun dana
dari masyarakat melalui pengumpulan premi asuransi, memberikan perlindungan kepada anggota masyarakat pemakai jasa asuransi terhadap timbulnya kerugian
karena suatu kemungkinan peristiwa yang tidak pasti atau terhadap hidup atau meninggalnya seseorang.
2.2 Pengertian Asuransi Syariah