peristiwa-peristiwa yang menimpa dan jalan yang ditempuh adalah dengan memberikan sedikit pemberian dari masing-masing individu.
Menururt Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Tahun 2001 dalam fatwa DSN No. 21DSN-MUIX2001 bagian Pertama mengenai Ketentuan
Umum angka 1, disebutkan bahwa Asuransi Syariah Ta’min, Takaful, Tadhamun adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah pihakorang
melalui investasi dalam bentuk asset atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk mengahadapi resiko tertentu melalui akad yang sesuai dengan
syariah. Dari definisi tersebut tampak bahwa asuransi syariah bersifat saling melindungi dan tolong-menolong atas dasar ukhuwah islamiah antara sesama anggota
peserta asuransi syariah dalam menghadapi resiko. Oleh sebab itu, premi pada asuransi syariah adalah sejumlah dana yang
dibayarkan oleh peserta yang terdiri atas dana tabungan dan tabarru’. Dana tabungan adalah dana titipan dari peserta asuransi syariah dan akan mendapat alokasi bagi hasil
al-mudharabah dari pendapatan investasi bersih yang diperoleh setiap tahun. Dana tabungan beserta alokasi bagi hasil akan dikembalikan kepada peserta apabila yang
bersangkutan mengajukan klaim, baik berupa klaim manfaat asuransi. Sedangkan, tabarru’ adalah sumbangan dalam definisi Islam adalah Hibah. Sumbangan hibah
atau dana kebajikan ini diberikan dan di ikhlaskan oleh peserta asuransi syariah jika sewaktu-waktu akan dipergunakan untuk membayar klaim atau manfaat asuransi
lainnya. Dengan adanya dana tabarru’ dari para peserta asuransi syariah ini maka semua dana untuk menanggung risiko dihimpun oleh para peserta sendiri.
2.3 Sejarah Asuransi Syariah
Munculnya asuransi syariah takaful di dunia islam didasarkan adanya anggapan yang menyatakan bahwa asuransi yang ada selama ini, yaitu asuransi
konvensional, banyak mengandung unsur gharar, riba, dan maisir dalam operasionalnya. Unsur gharar dalam asuransi konvensional terletak pada
ketidakpastian tentang hak pemegang polis dan sumber dana yang dipakai untuk
5
menutup klaim. Unsur maisir terletak pada kemungkinan adanya pihak yang diuntungkan di atas kerugian orang lain. Sedangkan unsur riba terletak pada
perolehan pendapat dari membungakan uang. Islam memandang bahwa transaksi dalam asuransi konvensional termasuk transaksi yang diharamkan berdasarkan syara’.
Atas landasan itulah kemudian dirumuskan bentuk asuransi yang bisa terhindar dari ketiga unsur yang diharamkan islam itu.
Pada tahun 70-an, di beberapa Negara Islam atau di Negara-negara yang mayoritas berpenduduk Muslim, mulai bermunculan asuransi yang prinsip
operasionalnya mengacu pada nilai-nilai Islam dan terhidar dari unsur-unsur yang diharamkan. Sejarah terbentuknya asuransi syariah dimulai sejak 1979 ketika
perusahaan asuransi jiwa di Sudan yaitu Sudanese Islamic Insurance pertama kali memperkenalkan asuransi syariah. Kemudian pada tahun yang sama sebuah
perusahaan asuransi jiwa di Emirat Arab juga memeperkenalkan asuransi syariah. Pada tahun 1981 sebuah perusahaan asuransi jiwa Swiss, bernama Dar Al-Maal Al-
islami memperkenalkan asuransi syariah di Jenewa. Diiringi oleh penerbitan asuransi syariah kedua di Eropa yang diperkenalkan oleh Iclamic Takaful Company di
Luksemburg pada tahun 1983. Di Asia, asuransi syariah pertama kali diperkenalkan di Malasyia pada tahun
1985 melalui sebuah perusahaan asuransi jiwa bernama takaful Malasyia. Hingga saat ini asuransi syariah semakin dikenal secara luas dan diminati oleh masyarakat dan
negara-negara baik muslim maupun non muslim. Tanggal 24 Februrari 1994 merupakan awal sejarah industri asuransi berbasis
syariah di lndonesia. Pada tanggal itulah didirikan PT Syarikat Takaful lndonesia Takaful lndonesia sebagai bukti perwujudan nyata dari sebuah komitmen dan
kepedulian yang tulus terhadap perkembangan perekonomian berbasis syariah di lndonesia yang ditujukan untuk kemakmuran yang adil bagi masyarakat lndonesia
secara keseluruhan.
6
Kelahiran Takaful Indonesia sebagai holding company PT Asuransi Takaful keluarga dan PT Asuransi Takaful Umum Asuransi Jiwa dan Umum Syariah pertama
di Indonesia merupakan hasil dari komitmen dan kepedulian berbagai elemen bangsa yang tergabung dalam TIM Pembentukan Asuransi Takaful lndonesia TEPATI untuk
mewujudkan tercapainya kemajuan pembangunan ekonomi syariah di bumi Nusantara. Kelahiran Takaful lndonesia merupakan buah dari prakarsa berbagai
elemen yaitu lkatan Cendikiawan Muslim lndonesia lCMl melalui Yayasan Abdi Bangsa, Bank Muamalat lndonesia Tbk, PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, Departemen
Keuangan Republik Indonesial, para pengusaha Muslim lndonesia, dengan bantuan teknis dari Syarikat Takaful Malaysia Bhd. STMB.
Perkembangan Takaful lndonesia dalam perekonomian bangsa melalui asuransi berbasis syariah, telah menarik minat investor dalam dan luar
negeri. Investor dalam negeri juga menunjukan minat yang kuat untuk ikut menumbuh kembangkan Takaful Indonesia. Untuk itu, yang menjadi tantangan
asuransi syari’ah adalah perlunya pembenahan kelembagaan, baik itu dari segi manajemen maupun operasionalnya, agar mampu bersaing positif dengan asuransi
konvesional. Oleh karena itu, hal yang tak kalah pentingnya adalah partisipasi dari semua pihak, baik itu pakar ekonomi Islam maupun praktisi asuransi syariah dan
seluruh masyarakat Indonesia agar tercapainya pencapaian tujuan ekonomi Islam dan pembangunan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
2.4 Dasar Hukum Asuransi Syariah