BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian kadar Glutathion Peroksidase GPx sebagai penanda derajat keparahan keluhan menopause pada paramedis ini dimulai sejak Desember 2013
setelah mendapat persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Bidang Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Penyaringan sampel melalui
proses wawancara dan instrumen penyaring kejujuran dengan kuesioner Skala L- MMPI. Skala L-MMPI adalah bagian dari skala validitas MMPI Minnesota
Multiphasic Personality Inventory untuk menilai kejujuran. Apabila subyek cenderung tidak jujur dari hasil penilaian kuesioner Skala L-MMPI, maka subyek
tidak diikut-sertakan dalam penelitian, dan peneliti akan mengambil subyek penelitian yang lain hingga sampel penelitian terpenuhi sebanyak 50 orang.
Dari sampel tersebut didapatkan masing-masing 5 orang paramedis yang tidak ada keluhan menopause, 19 orang keluhan menopause ringan, 18 orang
keluhan menopause sedang dan 8 orang keluhan menopause berat, kemudian dilakukan analisis statistik untuk semua data yang diperoleh.
Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil sebagai berikut :
5.1. Tabel karakteristik wanita menopause berdasarkan ada tidaknya keluhan menopause.
Karakteristik Keluhan menopause
Universitas Sumatera Utara
Tidak ada Ringan
Sedang Berat
N n
n n
Usia
45 – 50 4
25,0 6
37,5 4
25,0 2
12,5 51 – 56
1 2,9
13 38,2
14 41,2
6 17,6
Lama menopause
2 0,0
0,0 2
50,0 2
50,0 2 – 5
5 17,2
15 51,7
7 24,1
2 6,1
5 0,0
4 23,5
9 52,9
4 23,5
Status pernikahan
Memiliki suami 3
7,7 15
38,5 14
35,9 7
17,9 Tidak memiliki
Suami 2
18,2 4
36,4 4
36,4 1
9,1
Kelompok IMT
Normal 1
14,3 0,0
3 42,9
3 42,9
Overweight 3
15,0 11
55,0 5
25,0 1
5,0 Obese
1 4,3
8 34,8
10 43,5
4 17,4
Tabel 5.1. diatas menggambarkan karakteristik paramedis wanita menopause berdasarkan umur, lama menopause, status pernikahan dan indeks massa tubuh
terhadap derajat keluhan menopause. Berdasarkan usia seperti yang terlihat pada tabel 5.1, dijumpai terbanyak
pada usia 45-50 tahun wanita menopause dengan keluhan ringan 37,5. Sedangkan pada usia 50-56 tahun dijumpai keluhan sedang 41,2.
Universitas Sumatera Utara
Data penelitian diatas sama dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Kalahroudi, dkk 2012, dijumpai keluhan menopause sedang terbanyak pada usia
50-54 tahun 32,3, tetapi berbeda pada usia 50 tahun, dimana pada penelitian sebelumnya didapati terbanyak mengalami keluhan sedang 67,1.
39
Data penelitian diatas tidak sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa keluhan menopause akan didapati lebih berat pada usia awal menopause
satu sampai dua tahun setelah menopause yaitu umur 48-50 tahun. Karena pada awal menopause terjadi fase klimakterium yang ditandai dengan adanya keluhan-
keluhan menopause akibat dari ketidakteraturan fungsi ovarium dan penurunan kadar estrogen. Perbedaan hasil yang didapat pada penelitian ini kemungkinan
disebabkan oleh adanya perbedaan tingkat pendidikan, sosial ekonomi, status pekerjaan, lama menopause.
Berdasarkan lamanya menopause, wanita dengan keluhan sedang-berat dijumpai pada kelompok yang mengalami menopause 2 tahun 50. Sedangkan
pada kelompok dengan lama menopause 5 tahun mayoritas dengan keluhan ringan 51. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa keluhan pada
menopause akan memuncak pada saat sekitar 1-2 tahun sesudah menopause, dimana pada saat ini terjadi fungsi ovarium yang tidak teratur dan penurunan kadar
estrogen. pada 70 wanita akan mengalami gangguan vasomotor pada satu sampai dua tahun setelah menopause dan setelah 5 tahun hanya tinggal 25.
40
Pada kelompok dengan kondisi masih mempunyai suami keluhan yang dijumpai mayoritas ringan 15 sedangkan pada kelompok tanpa suami
keluhannya adalah ringan hingga sedang, dengan masing-masing 36.4.
41,42
Universitas Sumatera Utara
Hubungan kecemasan dan keluhan menopause terhadap status pernikahan masih belum dapat dipastikan. Sebagian berpendapat bahwa ini lebih sering terjadi
pada wanita yang telah menikah, tetapi sebagian penelitian menemukan hubungan yang sebaliknya. Beberapa penelitian menunjukkan pada wanita yang kehilangan
suami janda atau bercerai memiliki risiko mengalami keluhan lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang masih memiliki suami terutama masalah ansietas.
Kemungkinan hal ini disebabkan oleh hilangnya dukungan sosial atau hubungan interpersonal yang erat dan berubahnya status ekonomi.
Pada kelompok dengan IMT normal keluhan yang dijumpai mayoritas adalah sedang ke berat dengan masing-masing 42.9, pada kelompok overweight
mayoritas keluhan ringan, sedangkan pada kelompok obesitas, keluhan terbanyak adalah sedang 43.5
40
Dari tinjauan pustaka menyatakan bahwa konversi terbanyak androgen menjadi estrogen terjadi di jaringan adiposa, sehingga sering diasumsikan bahwa
wanita dengan obesitas memiliki lebih banyak sirkulasi estrogen, dan seharusnya memiliki keluhan menopause yang lebih rendah.
43
Akan tetapi ada keluhan menopause tertentu yang justru bertambah berat pada wanita obesitas seperti
gangguan vasomotor. Berdasarkan model termoregulator, adipositas yang tinggi merupakan suatu insulator yang poten yang akan menghambat kehilangan panas
dan menigkatkan gejala vasomotor.
43
5.2. Tabel Kadar Glutathion Peroksidase GPx berdasarkan derajat