Gejala-Gejala Menopause Penuaan Aging dan Menopause

Menopause merupakan salah satu fase dari kehidupan normal seorang wanita. Pada masa menopause kapasitas reproduksi seorang wanita berhenti. Ovarium tidak lagi berfungsi, produksi hormon steroid dan peptida berangsur-angsur hilang dan terjadi sejumlah perubahan fisiologik. Sebagian disebabkan oleh berhentinya fungsi ovarium dan sebagian lagi disebabkan oleh proses penuaan. Banyak wanita yang mengalami gejala dan keluhan akibat perubahan tersebut di atas. Gejala dan keluhan tersebut biasanya berangsur-angsur menghilang. Walaupun tidak menyebabkan kematian, namun menimbulkan rasa tidak nyaman dan kadang-kadang menyebabkan gangguan dalam pekerjaan sehari-hari. Keluhan-keluhan yang biasa dialami pada masa ini antara lain mudah tersinggung, depresi, kelelahan, kurang bersemangat, sulit tidur, hot flush, berkeringat, rasa dingin, dan sakit kepala. Ketika seseorang memasuki masa menopause, terjadi ketidaknyamanan fisik seperti rasa kaku dan linu yang dapat terjadi secara tiba-tiba di sekujur tubuh. Rasa kaku ini terkadang disertai rasa panas atau dingin, pening, kelelahan, resah, kesal, cepat marah, dan berdebar-debar. Setelah menopause, wanita akan mengalami masa Senile. Pada masa ini tercapai keseimbangan hormonal yang baru sehingga tidak ada lagi gangguan vegetatif maupun psikis. 15,16,17 12

2.1.1. Gejala-Gejala Menopause

Bentuk dari gejala-gejala merupakan dasar diagnosis. Gejala-gejala yang ada sangat bervariasi diantara wanita-wanita. Oleh karena itu diperlukan pendekatan secara individual dalam penilaian dan pengobatan. 4,5 A. Ketidakstabilan vasomotor Universitas Sumatera Utara - Hot flushes - Keringat malam - Gangguan tidur B. Gangguan psikologiskognitive - Depresi - Irritabilitas - Perubahan mood - Kurang konsentrasi, pelupa. C. Gangguan seksual - Kejadian gangguan seksual pada wanita perimenopause bervariasi dan meningkat dengan bertambahnya umur. - Gejala-gejala berupa; berkurangnya lubrikasi vagina, menurunnya libido, dispareuni dan vaginismus. D. Gejala-gejala somatik - Sakit kepala - Pembesaran mammae dan nyeri - Palpitasi - Pusing E. Sindroma urogenital Universitas Sumatera Utara Secara embrional uretra dan vagina sama-sama berasal dari sinus urogenital dan duktus Muller. Selain itu pula, di uretra dan vagina banyak dijumpai reseptor estrogen, sehingga kedua organ tersebut mudah mengalami gangguan begitu kadar estrogen serum mulai berkurang. Gangguan–gangguan tersebut dapat berupa berkurangnya aliran darah, turgor dan jaringan kolagen. Kekurangan estrogen juga dapat menyebabkan mitosis sel dan pemasukan asam amino ke dalam sel berkurang. Pada vulva terjadi atropi sel, epitel vulva menipis. Dijumpai fluor dan perdarahan subepitelial kolpitis senilis, vagina menjadi kering, mudah terjadi iritasi dan infeksi. F. Osteoporosis G. Kelainan kardiovaskular

2.1.2. Penuaan Aging dan Menopause

Sejak lahir bayi wanita memiliki sekitar 770.000 sel telur yang belum berkembang. Pada fase pubertas, yaitu usia 8-12 tahun, mulai timbul aktivitas ringan dari fungsi endokrin reproduksi. Pada usia 12-13 tahun umumnya seorang wanita akan mendapatkan menarche haid pertama kalinya yang dikenal sebagai masa pubertas. Pada saat itu organ reproduksi wanita mulai berfungsi optimal secara bertahap. Ovarium mulai mengeluarkan sel-sel telur yang siap untuk dibuahi yang disebut dengan fase reproduksi atau periode fertil yang berlangsung hingga usia sekitar 45 tahun. Periode fertil ketika telur dibuahi, akan terjadi kehamilan. Fase terakhir setelah masa reproduksi berakhir disebut klimakterium, yaitu masa peralihan yang dilalui seorang wanita dari periode reproduktif ke periode non- 11 Universitas Sumatera Utara produktif. Periode ini berlangsung antara 5-10 tahun atau 5 tahun sebelum menopause dan 5 tahun setelah menopause. Masa klimakterium terdiri atas tiga tahap, yaitu premenopause, perimenopause, dan postmenopause. Premenopause adalah masa sebelum berlangsungnya perimenopause. Tahap ini terjadi sejak fungsi reproduksi mulai menurun sampai timbul keluhan atau tanda-tanda menopause. Perimenopause merupakan periode dengan keluhan memuncak. Terjadi sekitar 1-2 tahun sebelum dan 1-2 tahun sesudah menopause. Postmenopause adalah masa setelah perimenopause sampai senilis. Secara umum, fase klimakterium disebut sebagai menopause. 18 Menopause biasanya terjadi pada umur akhir 40-an atau awal 50-an. Menurut WHO, menopause adalah berhentinya menstruasi secara permanen disebabkan oleh hilangnya aktifitas folikel ovarium dimana estrogen disekresikan oleh folikel primordial ovarium. Meskipun ovarium dari wanita eumenorrheic mengandung rata- rata 1.000 folikel, pada saat masa transisi perimenopause jumlah folikel ini akan berkurang sekitar 10 kali lipat, dan hampir tidak ada folikel yang ditemukan dalam ovarium pascamenopause. Mekanisme penurunan folikel dan menopause tidak diketahui. 11 Penuaan sistem reproduksi ovarian aging telah diketahui pada beberapa spesies vertebrata akan membawa kepada keadaan menopause. Selain penurunan jumlah folikel, proses penuaan juga berperan pada keadaan menopause, dimana ini ditandai dengan terjadinya penurunan fungsi oleh Hipotalamus Pituitari Gonad-Axis yang menimbulkan ketidakteraturan siklus estrus. Pada tikus percobaan mengalami penurunan fungsi ovarium pada usia antara 6-18 bulan yang ditandai dengan kadar estrogen yang rendah. Penurunan sistem reproduksi berhubungan dengan gejala akut menopause meliputi gangguan vasomotor yang mengakibatkan hot flashes dan Universitas Sumatera Utara berkeringat di malam hari, kekeringan vagina, depresi dan perubahan mood, serta gejala kronis termasuk progresif serta atrofi otot dan tulang yang berhubungan dengan meningkatnya kerentanan terhadap osteoporosis, peningkatan jumlah lipid obesitas dan sejumlah penyakit-penyakit metabolik, seperti dislipidemia, penyakit kardiovaskuler, hipertensi dan resistensi insulin. Sehinga hal ini menimbulkan pertanyaan apakah menopause merupakan konsekuensi dari proses penuaan atau defisiensi endokrin, bahkan keduanya. 19

2.2. Menopause Rating Scale MRS